Home / Urban / Abang Ojek VS Ibu Polwan / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Abang Ojek VS Ibu Polwan: Chapter 131 - Chapter 140

303 Chapters

Bab 131: Sampai Kutub Selatan

Bab 131: Sampai Kutub Selatan  Sejak pagi, Hekal sudah keluar dari dealer Naikin Electronic. Sebab, sekarang ini adalah giliran dia mendapat tugas home service. Detil pekerjaannya sudah ia ketahui sejak dari kemarin. Berkas-berkas laporannya juga sudah ia terima dari Ayumi.Huhh..! Ayumi lagi! Hati sang bujang ini pun encok lagi. Bagaimana tidak? Pagi hari, sewaktu Hekal sampai di dealer Naikin ini, ia juga melihat Ayumi yang ternyata datang dengan diantar oleh pacarnya itu. Hekal cemburu. Cemburu sampai ke ubun-ubun!Maka, setelah mendapat uang transport dari petugas admin yang lain, segera saja Hekal keluar dari gedung Naikin sembari menenteng kotak perkakasnya.Inginnya Hekal pergi jauh sampai ke kutub selatan sana, berharap ada customer Naikin yang kulkasnya rusak. Ia tidak akan menolak jika A Sun, manajernya yang tengik itu mengirim Hekal untuk tugas home service ke titik paling selatan bumi itu.
last updateLast Updated : 2023-08-07
Read more

Bab 132: Makhluk Ciptaan Tuhan

Bab 132: Makhluk Ciptaan Tuhan            Kling-kling-kling..!Hekal mengambil ponselnya dari saku celana. Telepon dari siapakah? Penasarannya dalam hati.Oh, ternyata bukan panggilan telepon, tetapi video call. Seketika saja Hekal tersenyum, menyadari sosok yang menghubungi dirinya ternyata adalah Eca, adik yang tunarungu itu.Hekal memencet satu tombol di layar untuk menerima panggilan, lalu menyandarkan ponselnya di gelas minum yang ia pakai tadi. Supaya ia bisa leluasa berbahasa isyarat menggunakan kedua tangannya.“Assalamu alaikum, Kak,” sapa Eca dengan bahasa isyaratnya.“Waalaikum salam,” jawab Hekal di sini dengan bahasa isyarat pula.“Kakak di mana nih?”“Lagi di warung makan.”“Kakak sudah makan siang?”“Sudah, baru saja. Lho, kamu sudah
last updateLast Updated : 2023-08-08
Read more

Bab 133: Pemberitahuan Untuk Yang Jomblo

Bab 133: Pemberitahuan Untuk Yang Jomblo            “Hekal! Kamu ini makhluk ciptaan Tuhan yang mana sih??”“Sombong amat!”Setelah mengirimkan dua pesan itu, Olive memasukkan ponselnya kembali ke dalam sebuah tas kecil yang ia bawa. Ia menghirup satu nafas yang dalam untuk meredakan rasa kesal dan geram pada lelaki yang ia cintai itu.Sebentar kemudian Olive menoleh ke kiri, menatap gedung-gedung, bangunan-bangunan kantor pemerintahan, dan aneka pusat perbelanjaan dari dalam bus berwarna abu-abu yang ia tumpangi bersama rekan-rekan sesama personel Ditlantas.Ini adalah bus milik Polda Sumteng, yang membawa beberapa puluh personelnya menuju lapangan tembak di dekat perbatasan kota Bandar Baru. Di depan bus yang melaju lancar ini, ada sebuah mobil Patwal—Patroli dan Pengawalan—yang membuka jalur, mengurai traffic
last updateLast Updated : 2023-08-09
Read more

Bab 134: Sampai di SPN

Bab 134: Sampai di SPN  Dalam kawalan mobil Patwal, bus Polda Sumteng akhirnya sampai pada tujuannya, yaitu SPN—Sekolah Polisi Negara—yang terletak di perbatasan antara kota Bandar Baru dan kota Sepinang.Kawasan pendidikan untuk calon abdi negara ini sangat luas, hijau dan asri. Di beberapa bagian arealnya tampak bangunan-bangunan yang berdiri megah dengan arsitektur bergaya Melayu yang cantik. Fasilitasnya sendiri cukup lengkap, termasuk salah satunya adalah lapangan tembak.  Beberapa kali Olive pernah datang ke SPN ini. Bukan karena urusan pendidikan, karena dulu ia menjalani pendidikan Polwannya di Jakarta sana. Tetapi untuk mengikuti kegiatan kepolisian di mana salah satunya adalah latihan menembak ini.Lapangan tembak itu sendiri, selain digunakan oleh pihak kepolisian untuk melatih para personelnya, juga kerap digunakan oleh anggota federasi olah raga menembak Indonesia. Atlet m
last updateLast Updated : 2023-08-10
Read more

Bab 135: Bidik Tembak Dor!

Bab 135: Bidik Tembak Dor!  Ada yang menarik mata sang duta ini, dan itu membuatnya seketika hentikan langkah lantas menoleh. Ah, ia penasaran!Olive melangkahkan kakinya ke sisi kiri, menuju sebuah papan pengumuman. Di situ ada informasi tentang nilai hasil dari latihan menembak yang disebut Karin tadi. Mata Olive segera mencermati nama-nama yang tertera di daftar, berikut asal kesatuannya, juga tak luput nilai yang diperolehnya.Olive membaca, ada nama Bripka Rojali, yang berasal dari satuan Bhayangkara suatu Polsek yang mendapat nilai tinggi. Ada juga Brigpol Adiwinata, dari satuan Reskrim suatu Polsek yang nilainya lebih tinggi dari Bripka Rojali yang pertama tadi.Selanjutnya ada Briptu Narendrawati, seorang Polwan dari satuan Pamobvit—Pengamanan Objek Vital—yang nilainya berdekatan. Sesaat kemudian..,“Mbak Karin!” Desis Olive dengan bulu roma yang serentak meremang.
last updateLast Updated : 2023-08-11
Read more

Bab 136: Lelaki Bertato Ular Sanca

Bab 136: Lelaki Bertato Ular Sanca           Hingga malam menjelang, Hekal masih merasa dibayang-bayangi oleh sosok Olive, yang kini meneror dirinya dengan sebuah makna dari dua pesan chat yang ia kirim pada siang sebelumnya..,“Kamu ini makhluk ciptaan Tuhan yang mana sih??”“Sombong amat!”Hekal, saat ini sedang duduk di depan sebuah minimarket. Ia menunggu order lanjutan pasca menyelesaikan order yang pertama tadi.Bersamaan dengan mengiangnya kalimat Olive barusan, berkumandanglah adzan Isya dari sebuah masjid yang letaknya tidak jauh dari posisi Hekal duduk ini. Dengan sedikit mendongakkan kepala ia bahkan bisa melihat kubah masjid yang ada di seberang jalan sana.Kumandang adzan itu terdengar bertalu-talu, menyibak-nyibak langit kota Bandar Baru yang riuh semarak dengan aktifitas para warganya.“Ma
last updateLast Updated : 2023-08-12
Read more

Bab 137: Dari Kisi Lemari

Bab 137: Dari Kisi Lemari  “Tato? Tato apa? Maksud Mbak, tato yang kamu maksud itu bergambar apa?”Telebih dulu menghirup nafas, Olive pun menjawab.“Tato bergambar.., ular sanca.”Setelah menjawab itu Olive pun terdiam. Karin juga menyusul diam, memandangi Olive dengan tatapan yang masih ingin menyelidik.Sedikit banyak sang Srikandi ini memang mengetahui perihal keluarga Olive. Namun, tentang seorang lelaki yang telah menyebabkan ayah kandungnya meninggal, baru sekali ini ia mendengarnya. Karin dengan insting dan dengan kapasitasnya sebagai petugas reserse pun merasa pantas untuk bertanya.   “Tentang petunjuk berupa tato ular sanca tadi, bagaimana kamu mengetahui petunjuk itu?”“Aku melihatnya sendiri, Mbak,” jawab Olive sembari membuang pandangannya ke arah taman depan.“Kamu melihatnya sendiri? Oh, ya? Maksu
last updateLast Updated : 2023-08-14
Read more

Bab 138: Momok

Bab 138: Momok  Karin menahan nafas saat menyimak kisah Olive yang semakin menegangkan ini. Pandangan matanya bahkan tak luput dari wajah Olive, seinci pun.“Perampok yang kakinya bertato itu.., berusaha membuka pintu lemari persembunyianku. Tetapi, rupanya Allah masih berkehendak lain. Karena tepat ketika ia akan mencongkel pintu lemari, saat itulah beberapa warga dan petugas keamanan datang. Para perampok pun segera kabur dari rumahku.”Karin tiba-tiba terhenyak. Sungguh ia tidak menyangka, bahwa Olive yang ia ketahui sebagai gadis yang periang, ramah dan jenaka ini, ternyata menyimpan masa lalu yang cukup mengerikan, juga memilukan untuk dikenang.Karin menggeser kursinya sedikit ke arah Olive, supaya tangannya bisa menjangkau punggungnya dan lantas menggosok-gosoknya.Lewat gosokan tangannya itu Karin ingin memberi empati yang menenangkan, juga memberi sebuah kekuatan baru untuk O
last updateLast Updated : 2023-08-15
Read more

Bab 139: Ikan Betutu

Bab 139: Ikan Betutu            Olive tersenyum dengan amat lebar ketika membaca sebuah notifikasi yang berbunyi..,“Anda sekarang berteman dengan Mr. HP.”Mr. HP, alias Hekal Pratama, si lelaki idaman hati pujaan jiwa.Yess..! Olive sampai mengepalkan tangan. Saking girangnya ia bahkan sampai menghentak-hentakkan kakinya ke kasur. Tak cukup sampai di situ, ia juga meninju-ninju udara dengan begitu riangnya.“Yes, yes, yess! Terima kasih, Hekal. Terima kasih abang ojekku, terima kasih abang Naikin-ku, karena sudah mengkonfirmasi pertemananku.”Olive kemudian tersenyum, sedikit mencibir tepatnya. “Hemm.., jadi begitu ya? Aku kata-katain dulu kamu itu sombong, baru kamu menerima permintaanku ini.”Olive menatap layar ponselnya lagi. Rasa bahagia yang meledak-ledak membuat ia terus memandangi foto pro
last updateLast Updated : 2023-08-16
Read more

Bab 140: Pantun Untuk Orang Sombong

Bab 140: Pantun Untuk Orang Sombong           “Ikan betutu makan kedondong — Nah gitu dong!”Hekal tersenyum membaca pesan yang baru masuk dari Olive ini. Meskipun ia tidak memahami maksudnya, tetapi ia setuju kalau itu layak juga disebut sebagai pantun.“Bolehlah, boleh, hemm, lucu juga,” gumam Hekal yang masih berdiri sambil memegangi motornya.Beberapa saat ia terus memandangi layar ponsel, mencari benang merah antara kejadian yang telah berlalu dengan isi pantun Olive ini.“Nah gitu dong, kata Olive, apa maksudnya?” Pikir Hekal.“Tadi siang, dia menyebut aku sebagai makhluk Tuhan yang amat sombong. Sekarang, dia bilang pula ‘nah gitu dong’.!”Hekal kemudian mencibir. “Huh! Katebelece macam apa lagi ini?”Ikan betutu makan kedondong — Nah gi
last updateLast Updated : 2023-08-17
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
31
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status