Semua Bab Akibat Sumpah Sebelum Menikah: Bab 81 - Bab 90

140 Bab

Ceroboh

Sementara itu yang bersangkutan hanya tersenyum tipis. "Nggak usah. Makasih. Maaf, kalau Hafiz sama Farah ngerepotin.""Nggak, kok, Mas. Kita malah seneng disambangi," sahut Suci. "Kita? Kok, gue enggak!" celetuk Fariz. "Mas!" Kali ini bukan hanya sikutan, tapi cubitan yang membuat Fariz mengaduh kesakitan. "Kalau begitu kita permisi dulu. Assalamualaikum.""Waalaikumsallam."Baru dua langkah kaki Ali berayun, dia sudah berbalik lagi. "Terima kasih banyak. Dan maaf atas semua yang terjadi."***Hari ini usia kandungan Suci sudah menginjak tujuh belas minggu atau empat bulan lebih. Seiring berjalannya waktu Fariz dan Suci semakin saling memahami. Tentang sifat dan pribadi, tentang ego, dan privasi. Ketika dua kepala dan dua kepribadian yang bisa dibilang cukup berseberangan dijadikan satu, tentu saja sering kali memicu percekcokan kecil yang hampir setiap hari terjadi. Meskipun begitu, perdebatan yang sering kali terjadi, justru memberi warna dalam rumah tangga mereka yang sudah
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-11
Baca selengkapnya

Imbas

Fariz berdiri kaku di tempat. Jantungnya berdegup kencang seirama dengan langkah kaki Suci yang berjalan menghampiri. Tak ada yang bisa diselamatkan dari pohon yang tidak lagi mampu berdiri. Tanaman yang Suci rawat dan besarkan seperti anak sendiri selama tiga bulan itu, kini hanya tinggal histori. "Jangan diem aja, Ci!" Fariz mengguncang bahu sang istri yang hanya berdiri geming menatap tanpa sepatah pun kata. Demi apa pun sekarang wajah Suci terlihat lebih horor daripada isi dompet di akhir bulan. "Ngomel aja, nggak apa-apa sumpah," cicit Fariz selanjutnya.Tubuh Suci yang semula memunggungi, langsung berbalik menghadap Fariz. Sejenak pandangannya beralih pada motor sang suami yang teronggok menimpa Pohon Kemangi! "Kampret." Fariz meringis saat mengikuti arah pandang Suci. "Sekali hantam, dua puun tumbang.""Suci, sayang ... hunny, Bunny, Sweetie. Kita bisa bicarain ini baik-baik, tanpa esmosi, kan?" Fariz nyegir lebar, cengiran yang malah membuatnya terlihat ... freak.Suci bera
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-12
Baca selengkapnya

Balas Dendam

Suci menumpukan dagunya di atas sandaran sofa. Menatap keluar jendela, memerhatikan deretan tanaman yang dia tanam tiga bulan lalu, kini hanya tersisa dua buah. Dia menghela napas berkali-kali sembari mengelus perutnya yang mulai membuncit setelah melewati fase three semester pertama. Beberapa saat kemudian, notifikasi chat di ponselnya kembali berbunyi. Sadar yang mengirim pesan bukan suami yang sudah mengirim spam sejak berangkat pagi tadi--Suci langsung membukanya. Lola :[ Lusa kita jadi ketemu, ya, Ci. Aku tunggu di tempat biasa. :* ]Pesan tersebut dibubuhi dengan emot cium. Sebenarnya ini bukan pertama kali mereka merencanakan janji temu, setelah berbulan-bulan lamanya. Namun, karena satu dan lain hal, pertemuan mereka selalu berakhir gagal. Suci berharap kali ini mereka bisa benar-bener bertemu untuk melepas rindu. [ Siap, kabarin aja kalau udah ready. InsyaAllah aku bisa kapan aja. ]Setelah memastikan balasannya sudah terkirim. Suci langsung meletakkan ponselnya kembali.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-12
Baca selengkapnya

Mengandung Arti

Sudah satu kali dua puluh empat jam sejak kejadian ikan dan tanaman. Namun, Fariz masih terbayang-bayang dan mulai kehilangan selera makan. Denok, Ikan Arwana yang dia beli tiga bulan lalu seharga DP mobil itu sekarang sudah dicerna perutnya bahkan mungkin sudah berubah menjadi kotoran. Tak percaya dia, bahwa istri yang selama ini dikenal lembut dan penyayang ternyata memiliki jiwa pendendam. Apakah tanpa sepengetahuannya, Suci juga ternyata punya bibit sikopet? Atau apa yang dia lakukan hanya sebatas bawaan janin dalam kandungan, sebab amarah yang tak bisa diluapkan? Entahlah. Yang pasti sekarang Fariz mulai jijik melihat segala menu makanan berjenis ikan. Sementara yang bersangkutan justru tak peduli, bahkan masih bisa tersenyum lebar saat suaminya memindahkan aquarium yang semula dipajang di ruang utama ke gudang belakang, setelah muntah-muntah semalaman. "Ngape lo?" Bobby bertanya heran saat Fariz memerhatikannya makan dengan tatapan menjengkelkan.Fariz hanya mengedikkan bahu m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-13
Baca selengkapnya

Hasutan

"Nggak usah diliatin mulu, sampai kapan pun dia nggak akan bisa jadi milik lu!" cetus Bobby saat melihat Sherly tengah memerhatikan Fariz yang membantu Bohim mencuci mobilnya. "Gue tahu," sahut Sherly. "apa salahnya mengagumi?""Mengagumi, kalau ada niat ingin memiliki sama aja boong, Mon.""Apa kurangnya gue dibanding Suci?" Pertanyaan itu terlontar. "Apa perlu gue jabarin atu-atu?" tantang Bobby.Sherly terdiam. "Berapa kali harus gue ingetin kalau benteng yang terbentang antara lo sama Fariz itu terlalu tinggi.""Cuma dia yang bangun benteng buat membatasi diri, padahal gue bisa aja terabas benteng itu kalau dia mau." Pandangan perempuan berdarah Belanda itu menerawang. "Mon ...." Bobby meraih jemari Sherly. "Berhenti ngejar sesuatu yang nggak pasti. Berubah karena manusia, pada akhirnya cuma bikin lo kecewa.""Gue tahu, Met. Gue ngerti. Tapi, nggak bisa dipungkiri orang yang kita cintai bisa mengubah segalanya. Gue cuma kecewa karena Fariz udah banyak berubah karena Si Suci."
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-13
Baca selengkapnya

Melabrak

Kedua tangan Suci terkepal, rahangnya mengatup rapat mendengar tuduhan yang baru saja terlontar bak petir yang tiba-tiba menyambar. Tak ada yang paling menyakitkan dibanding fitnah yang keluar dari mulut orang yang paling dihormati. Rasanya jelas berlipat-lipat kali lebih nyeri daripada sayatan belati. "Apa aku emang serendah itu di mata Papa?" Suara Suci melirih. Matanya yang menyipit sudah cukup membuktikan betapa terlukanya dia saat ini. "Maaf." Pak Jamal memalingkan pandangan."Nggak bisa dipungkiri, aku memang punya masa lalu yang kelam. Pergaulan bebas yang mungkin nggak pernah terpikir di benak orang paham dan terpelajar seperti Papa. Tapi, kenapa hal yang sudah berlalu bertahun-tahun lalu harus dijadikan acuan? Harus diungkit bahkan dipertanyakan padahal jelas-jelas aku sudah berubah? Sebagai seorang istri aku tahu posisiku, Pa. Aku tahu bukan hanya kehormatanku yang harus dijaga, tapi kehormatan suamiku juga. Bagaimana bisa Papa mempertanyakan hal yang sudah jelas nasabnya?
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-13
Baca selengkapnya

Percaya Berakhir Kecewa

Fariz, Sherly, dan Bobby membawa Suci ke rumah sakit menggunakan mobil Sherly. Ketiga sahabat dekat itu terlihat tengah adu mulut di depan ruang rawat Suci. "Tolong jelasin sama gue, apa yang sebenarnya terjadi?" Fariz menuntut jawaban dari kedua orang yang duduk di hadapannya saat ini. "Semuanya salah gue, Riz." Sherly tertunduk dengan kedua tangan tertaut. Bulir bening mulai berguguran dari pelupuk matanya. "Gue dateng ke rumah orang tua lo, dan cerita ke bokap lo tentang semua masa lalu Suci.""Anj***!" "Hei, hei, tenang, Bro!" Bobby menahan tubuh Fariz yang siap menerjang tubuh Sherly. "Maaf, gue nggak tahu kalau akhirnya bakal begini." Sherly mulai terisak, sembari beringsut menjauhi Fariz yang mulai diliputi emosi. "Bangsat emang lu, Sher. Lu, tuh nggak tahu gimana bokap gue! Dia pasti mojokin Suci kalau cuma liat dari satu sisi." Suara Fariz meninggi. "Iya, maaf. Toh, tinggal nunggu waktu, sampe suatu saat bokap-nyokap lo tahu kalau selama ini menantunya itu cuma sok suc-
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-14
Baca selengkapnya

Kronologis Kejadian

"Mungkin ini adalah pertemuan ketiga kita, tapi baru yang pertama tanpa kehadiran Suci. Nggak kerasa, ya, udah tujuh tahun berlalu. Gimana rasanya ngambil posisi kakak gue? Apakah lo bisa idup tenang sejauh ini?"Fariz tertegun menatap wanita berambut pirang yang duduk bertumpang kaki di hadapan. Entah apa alasannya setelah kejadian toko onderdilnya yang menjadi korban, Lola tiba-tiba merencanakan janji temu di belakang Suci. Saat ini keduanya tengah ada di sebuah kafe di daerah Jakarta Selatan yang cukup sepi. "Gue nggak ngerti maksud lu, La. Tapi, yang pasti gue nggak terlibat atas kecelakaan Ferry. Kakak lu meninggal karena kesalahan sendiri.""Oh, ya? Yakin nggak terlibat?" Lola tersenyum miring diiringi nada cibiran. "Bukannya balapan terakhir kali, lo yang rencanain? Bukannya kalian sempet taruhan rebutan Si Suci?"Fariz terdiam sejenak. "Gue nggak tahu kalau akhirnya bakal begini."Lola terkekeh. "Gue nggak ngerti. Sebenarnya apa istimewanya Suci sampe bikin lo sama Mas Ferry
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-16
Baca selengkapnya

Kronologis Kejadian (2)

Beberapa kali Fariz membenturkan kepala ke meja kafe. Di tengah kesadaran yang perlahan melemah, dia frustrasi memikirkan tentang kenyataan yang sebenarnya terjadi. Dia mulai dilema antara mengungkap semuanya pada Suci, atau menyimpannya sendiri, mengingat keduanya memiliki risiko yang sama-sama tinggi. Di tengah kekalutan pikiran dan pandangan yang mulai berkunang-kunang, Fariz menyipitkan mata saat melihat siluet tubuh seseorang yang mulai menghampiri. "Mamang gocar?" celetuk Fariz saat melihat wanita itu mulai memapahnya. "Mamang pala lo!" sentak Feby sembari menoyor kepala Fariz. "Sia-sia gue permak semua di Thailand kalau masih lo anggap laki." Dia kesal sendiri dan beberapa kali menoyor kepala Fariz yang memang setengah sadar dan hanya sesekali menanggapi. Kepayahan Feby memapah tubuh besar Fariz sembari memastikan bahwa sekitaran kafe benar-benar sepi. Lalu melempar tubuh lelaki itu ke kursi belakang mobil sementara dia memberi kode pada Lola dan Didip. "Eh, eh, lu ngapain
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-16
Baca selengkapnya

Butuh Waktu

"Jadi, semuanya berjalan baik, ya?"Suci mengernyitkan dahi. Dia tak mengerti dengan arah pembicaraan Lola."Apa maksud kamu, La?""Mau sampe kapan kamu dibegoin sama Fariz, Ci?" sambung Lola yang membuat Suci semakin tak mengerti."Aku nggak ngerti." Suci menggeleng pelan. "Dia nggak sebaik yang kamu pikir, Ci. Suami kamu bener-bener picik. Aku sengaja baru buka sekarang karena tahu saat itu kondisi kamu masih rentan. Aku nggak bisa terus tinggal diam setelah apa yang terjadi. Mas Ferry pantas dapet keadilan, kematiannya nggak wajar. Apa yang Bang Didip bilang itu Bener. Fariz yang udah nyebabin kecelakaan Mas Ferry. Bukan cuma minta anak buahnya buat ngejar, dia juga ngerencanain kecelakaan itu dengan putus rem motornya!"Deg! Suci tertegun lama. Entah apa yang ada di pikirkan saat ini, yang pasti cara perempuan itu mengepalkan tangan dan meremas gamis yang dikenakan sudah cukup membuktikan bahwa sedikit banyaknya dia mulai termakan ucapan Lola. "Sebenarnya aku udah move on dari
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-16
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
14
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status