Semua Bab Akibat Sumpah Sebelum Menikah: Bab 61 - Bab 70

140 Bab

Kehidupan Sebagai Santri

Sepanjang perjalanan menuju Pesantren Al-Huda ditemani Pak Ahmad Nabawi, Bapaknya Suci. Fariz merenung sembari memikirkan kejadian yang sudah beberapa jam lalu terjadi.Siraman segayung air, juga tatapan tajam yang dilayangkan gadis berusia tiga belas tahun itu entah kenapa membuat pemuda itu tak bisa berhenti memikirkannya.Respon tak biasa dari gadis yang luar biasa. Hal itu jelas membuatnya heran. Tidak ada teriakan atau caci-maki yang Kaum Hawa biasa lontarkan. Hanya dua kata saja sudah mampu membuat harga dirinya dipertaruhkan, seolah apa yang dia lakukan mencerminkan sosok lelaki kurang ajar. Padahal seumur hidupnya, selain orang tua, makhluk yang paling dia hargai itu adalah perempuan."Nggak sopan katanya?""Apa-apaan tatapan ngeselin kek tadi?""Mana habis itu dia pura-pura nggak terjadi apa-apa lagi. Ya Allah ... kenapa malah gue yang malu.""Kenapa, Nak Fariz?" tanya Pak Ahmad yang terlihat kebingungan karena sepanjang perjalanan Fariz hanya bergumam sendiri.Pemuda itu ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-05
Baca selengkapnya

Kehidupan Sebagai Santri (2)

"Siapa saja tolong tuliskan ayat Al-Qur'an yang membahas tentang kewajiban berzakat, juga jenis-jenisnya!"Di dalam kelas, saat pelajaran tentang ilmu fiqih dimulai. Ustaz Sulton, biasa para santri memanggil, mulai melempar topik pada anak didiknya yang berjumlah dua puluh orang di dalam kelas.Ruangan kelas hening sejenak. Sampai saat Ali mengangkat tangan, kemudian maju ke depan."Ayat yang membahas tentang kewajiban berzakat ada di Qur'an surah At-Taubah ayat 103, yang bunyinya: ("Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat tersebut engkau membersihkan dan mensucikan mereka.")" Sembari menerangkan Ali juga menulis ayat yang bersangkutan di atas papan tulis dengan baik dan benar. "Ada dua jenis zakat yang perlu dilakukan semua umat muslim dan muslimah dari yang wajib sampai yang sudah mampu. Yang pertama adalah Zakat Fitrah, zakat yang diwajibkan bagi semua umat muslim dan muslimah , baligh atau belum, kaya atau tidak, dengan ketentuan bahwa dia hidup pada malam hari ra
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-05
Baca selengkapnya

Kehidupan Sebagai Santri (3)

"Riz, menurut lo sejauh ini kehidupan sebagai santri itu gimana?" Husein menumpukkan dagu di antara kedua tangan yang menyanggahnya, sembari menatap Fariz yang tengah mengecek catatan yang baru mereka pelajari tadi. Dua pekan sudah berlalu sejak Fariz menjalani kehidupan sebagai santri di pesantren ini."Nggak seburuk yang gue bayangin. Ustaz sama ustadzah-nya juga ngajarinnya masih lebih ramah dibandingin bokap gue."Husein terkekeh. "Iya juga, sih. Lo, kan pernah cerita kalau dari kecil dah dicekokkin ilmu agama tanpa perlu masuk MI atau Mts. Nggak heran pas masuk pesantren bacaan Qur'an lo udah lancar, hapalan lo bahkan lebih banyak dari gue yang udah setahun di sini. Jadi, malu gue. Muka Arab, tapi kelakuan Jahiliyah. Masuk sini aja gue diseret bokap udah kayak Kamping yang mau dikurbanin, karena kecanduaan maen game. Lo, mah cuma motor-motoran doang.""Setiap orang tua pasti mau yang terbaik buat anaknya, Sen. Begitu juga dengan bokap-nyokap kita. Dah, dinikmatin aja! Lagian mere
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-05
Baca selengkapnya

Gara-gara Warnet

Hari demi hari Fariz jalani kehidupan sebagai santri. Seperti yang sudah dia katakan pada Husein bahkan didikkan di sini tak lebih keras dari didikkan yang Papanya lakukan sejak dia kecil. Pak Jamal yang memang anak didik langsung Kyai Aziz yang seangkatan dengan Ustaz Sulton, dan Pak Ahmad seolah sudah ditatar untuk menerapkan pola ajar yang sama pada generasi penerus mereka. Sedari dini mereka, sudah menuntut anak-anaknya untuk sempurna. Khususnya dalam ilmu agama.Tak terasa, ini adalah hari ke dua puluh delapan Fariz tinggal di Pesantren Al-Huda. Pemuda itu bahkan sudah cukup mampu untuk mengimbangi Ali yang sudah lebih dulu menjalani pendidikan agama mendalam sejak satu setengah tahun lalu."Riz!" Di tengah malam buta, Husein tiba-tiba membangunkan Fariz yang baru saja terpejam.Pemuda itu mengucek mata, lalu pelan-pelan membuka mata."Anter gue ke warnet bentar, yuk, Riz?"Fariz mengernyitkan dahi."Warnet?"Husein mengangguk mantap."Please, Riz. Sekali aja. Besok kita libur, k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-05
Baca selengkapnya

Cinta Pertama

Tiga tahun kemudian ...."Pa, katanya Suci mau bicara." Bu Nurul menuntun tangan putri semata wayangnya untuk menghadap suaminya yang tengah membaca koran di ruang tamu.Pria berwajah teduh itu mengalihkan pandangannya. Menatap putri satu-satunya yang tertunduk di samping ibunya."Duduk sini, Nduk!" Dia menepuk kursi di sampingnya. "Bapak nggak akan tanya dua kali, jadi langsung bilang aja dengan tegas apa mau kamu?!"Perlahan Suci mengangkat kepalanya, lalu menatap bapak yang selama enam belas tahun ini begitu dia segani, sampai-sampai tak berani menentangnya sama sekali."Sejauh ini Suci udah nurutin segala kemauan Bapak, Suci bahkan nggak pernah membatah satu pun perintah Bapak. Suci juga udah kenyang dengan semua ilmu agama yang Bapak cekokkan sedari dini. Jadi, Suci cuma minta, untuk kali ini aja tolong, Pak! Jangan masukin Suci ke pesantren, Suci pengen nyoba masuk SMA."Pak Ahmad terdiam lama. Dia tatap lekat putri semata wayangnya."Nduk, kamu tahu, kan bapak ngelakuin semua i
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-06
Baca selengkapnya

Terjerumus

Enam bulan kemudian ....Di sebuah tempat terpencil nan jauh dari hiruk-pikuk pusat kota dan keramaian. Terlihat mobil-mobil mewah dan motor-motor elite sudah berjejer memadati halaman tempat hiburan yang tersembunyi di balik sisi kelam kota metropolitan. Klub yang biasa beroperasi dari mulai pukul 22.00 sampai menjelang subuh tersebut sudah berjubel oleh orang-orang membutuhkan hiburan setelah penatnya bekerja seharian.Suara musik berdentum keras menyambut mereka. Orang-orang yang terlihat melepas penat dengan berjoget serampangan nampak berdempetan dan saling menyerobot satu sama lain, di lantai dansa.Para wanita penghibur yang siap menunggu bakal calon pelanggannya terlihat mulai mendekati pria-pria dengan setelan necis yang baru saja masuk. Mereka seolah dipersiapkan untuk memenuhi kesenangan para pria hidung belang yang sudah disibukkan dengan penatnya pekerjaan di siang hari."Mal, Genk Ferry yang ikut touring dari Surabaya, katanya baru sampe di Jakarta. Si Didip bilang kalau
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-06
Baca selengkapnya

Tantangan

Bobby baru saja memarkirkan motornya dengan serampangan di depan halaman rumah besar sahabatnya yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar sejak dua hari lalu."Kampret, dasar Anak Beruang sialan. Bisa-bisa dia ngilang nggak ngasih kabar padahal ada jadwal tanding malem tadi." Dia menggerutu sembari mengempaskan helm di salah satu kaca spion.Di tengah perjalanan dia berpapasan dengan Mang Dani yang tengah menenteng ember kecil berisi peralatan cuci mobil, seperti sikat dan sabun, "Mang nitip motor, ya-- ngomong-ngomong Si Fariz ada di dalem, kan?""Ada, Den. Dari kemaren Den Fariz emang nggak keluar kamar."Bobby mengernyitkan dahi. "Kenapa? Sakit?"Mang Dani menggeleng. "Nggak, sih. Kalau Den Fariz sakit udah pasti heboh Si Ibu."Bobby mangut-mangut. "Ya udah, kalau gitu saya masuk dulu. Di dalem ada siapa aja, Mang?""Cuma ibu, bapak lagi keluar.""Sip, makasih, ya, Mang."Bobby pun berlalu, masuk ke dalam rumah orang tua Fariz layaknya masuk ke dalam rumah sendiri."Samlekum, Tante Nur
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-06
Baca selengkapnya

Obsesi

Sherly yang sebelumnya tak tertarik dengan pembahasan kedua lelaki itu langsung mengangkat kepala. Dia mematikan rokok yang masih menyala dan menginjaknya dengan alas kaki."Apa istimewa tuh cewek, sih? Sampe cukup berharga buat lo jadiin taruhan sama Si Ferry?" Sherly menghampiri Fariz, lalu menumpukkan sebelah lengannya di pundak pemuda berambut gondrong itu. Pertemuan keduanya berawal saat Fariz dan Bobby masuk salah satu universitas yang cukup ternama di Jakarta, dengan jurusan teknik mesin. Sejak saat itu ketiga berteman dekat, Sherly bahkan mulai mengikuti segala kegiatan Fariz. Termasuk komunitas motor dan balap liar yang sering dia jalani.Fariz menoleh, lalu menepis tangan Sherly. Tatapannya terlihat tajam dan tak bersahabat padahal bisa dibilang Sherly teman yang paling dekat, selain Bobby."Bukan urusan lo." Setelahnya dia pergi begitu saja meninggalkan Bobby dan Sherly."Udah gue bilang, jangan berharap banyak sama Si Jamal. Dia itu tipe cowok langka yang susah dideketin.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-06
Baca selengkapnya

Kecelakaan

Ferry terbungkam, tak ada satu pun kata yang mampu dia lontarkan untuk menimpali kata-kata Fariz. Semua yang pemuda gondrong itu katakan benar, dan cukup untuk melukai harga dirinya sebagai lelaki. Pada akhirnya Ferry tak menanggapi ucapan Fariz lagi, bergegas dia mengenakkan helm, lalu mulai menstater motor, hingga bunyi nyaring knalpot yang memekkan telinga mengisi kesunyian malam ini.Fariz yang merasa bahwa basa-basinya dan Ferry sudah cukup sampai di sini. Mulai mengambil ancang-ancang saat Sherly bersiap di tengah-tengah mereka dengan bendera merah yang diacungkan.Dua kendaraan bermotor berbeda jenis itu mulai berasap, karena terus-menerus di-gas.Sampai saat berdera yang Sherly genggam, mulai dikibarkan ... keduanya langsung melaju kencang membelah pekatnya malam.Sorak-sorai terdengar dari kedua belah pihak lawan. Hingga suara orang-orang bergema di garis finish, mulai teredam oleh suara sirine mobil polisi yang muncul dari arah berlawanan. Semua orang panik berhamburan memb
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-06
Baca selengkapnya

Terlibat?

"Tapi, Tebe, Obink, sama Bohim nggak terlibat, kan? Mereka udah balik, kan?" Daripada itu Fariz memang lebih mencemaskan teman-temannya yang saat itu diminta untuk mencari keberadaan Ferry."Aman. Gue bisa pastiin jarak mereka lebih dari sekilo waktu Ferry kecelakaan, dia kecelakaan karena keteledoran sendiri. Hasil visum baru aja keluar kalau dia ngendarain motor sambil make."Fariz tertegun sangat mengetahui fakta bahwa Ferry adalah pemakai barang haram. Kehidupan anak motor dan pergaulan yang bebas memang tak bisa menampik hal-hal seperti itu.Namun, beruntungnya untuk sampai ke tahap narkoba, Fariz, Bobby, dan teman-temannya tak pernah berani coba-coba, karena mereka sudah tahu pasti bagaimana konsekuensinya."Sekarang gue tahu buat apa semua duit yang dia dapetin dari hasil balapan liar."Bobby mangut-mangut. "Ya, udah keliatan banget, sih. Gue jadi kasian sama Si Uci."Fariz menghela napas panjang. Nasi sudah menjadi bubur, seandainya waktu bisa diputar saat dia menghentikkan Fe
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-06
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
14
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status