Share

Gara-gara Warnet

Author: Dwrite
last update Last Updated: 2023-03-05 20:13:25

Hari demi hari Fariz jalani kehidupan sebagai santri. Seperti yang sudah dia katakan pada Husein bahkan didikkan di sini tak lebih keras dari didikkan yang Papanya lakukan sejak dia kecil. Pak Jamal yang memang anak didik langsung Kyai Aziz yang seangkatan dengan Ustaz Sulton, dan Pak Ahmad seolah sudah ditatar untuk menerapkan pola ajar yang sama pada generasi penerus mereka. Sedari dini mereka, sudah menuntut anak-anaknya untuk sempurna. Khususnya dalam ilmu agama.

Tak terasa, ini adalah hari ke dua puluh delapan Fariz tinggal di Pesantren Al-Huda. Pemuda itu bahkan sudah cukup mampu untuk mengimbangi Ali yang sudah lebih dulu menjalani pendidikan agama mendalam sejak satu setengah tahun lalu.

"Riz!" Di tengah malam buta, Husein tiba-tiba membangunkan Fariz yang baru saja terpejam.

Pemuda itu mengucek mata, lalu pelan-pelan membuka mata.

"Anter gue ke warnet bentar, yuk, Riz?"

Fariz mengernyitkan dahi.

"Warnet?"

Husein mengangguk mantap.

"Please, Riz. Sekali aja. Besok kita libur, k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Cinta Pertama

    Tiga tahun kemudian ...."Pa, katanya Suci mau bicara." Bu Nurul menuntun tangan putri semata wayangnya untuk menghadap suaminya yang tengah membaca koran di ruang tamu.Pria berwajah teduh itu mengalihkan pandangannya. Menatap putri satu-satunya yang tertunduk di samping ibunya."Duduk sini, Nduk!" Dia menepuk kursi di sampingnya. "Bapak nggak akan tanya dua kali, jadi langsung bilang aja dengan tegas apa mau kamu?!"Perlahan Suci mengangkat kepalanya, lalu menatap bapak yang selama enam belas tahun ini begitu dia segani, sampai-sampai tak berani menentangnya sama sekali."Sejauh ini Suci udah nurutin segala kemauan Bapak, Suci bahkan nggak pernah membatah satu pun perintah Bapak. Suci juga udah kenyang dengan semua ilmu agama yang Bapak cekokkan sedari dini. Jadi, Suci cuma minta, untuk kali ini aja tolong, Pak! Jangan masukin Suci ke pesantren, Suci pengen nyoba masuk SMA."Pak Ahmad terdiam lama. Dia tatap lekat putri semata wayangnya."Nduk, kamu tahu, kan bapak ngelakuin semua i

    Last Updated : 2023-03-06
  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Terjerumus

    Enam bulan kemudian ....Di sebuah tempat terpencil nan jauh dari hiruk-pikuk pusat kota dan keramaian. Terlihat mobil-mobil mewah dan motor-motor elite sudah berjejer memadati halaman tempat hiburan yang tersembunyi di balik sisi kelam kota metropolitan. Klub yang biasa beroperasi dari mulai pukul 22.00 sampai menjelang subuh tersebut sudah berjubel oleh orang-orang membutuhkan hiburan setelah penatnya bekerja seharian.Suara musik berdentum keras menyambut mereka. Orang-orang yang terlihat melepas penat dengan berjoget serampangan nampak berdempetan dan saling menyerobot satu sama lain, di lantai dansa.Para wanita penghibur yang siap menunggu bakal calon pelanggannya terlihat mulai mendekati pria-pria dengan setelan necis yang baru saja masuk. Mereka seolah dipersiapkan untuk memenuhi kesenangan para pria hidung belang yang sudah disibukkan dengan penatnya pekerjaan di siang hari."Mal, Genk Ferry yang ikut touring dari Surabaya, katanya baru sampe di Jakarta. Si Didip bilang kalau

    Last Updated : 2023-03-06
  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Tantangan

    Bobby baru saja memarkirkan motornya dengan serampangan di depan halaman rumah besar sahabatnya yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar sejak dua hari lalu."Kampret, dasar Anak Beruang sialan. Bisa-bisa dia ngilang nggak ngasih kabar padahal ada jadwal tanding malem tadi." Dia menggerutu sembari mengempaskan helm di salah satu kaca spion.Di tengah perjalanan dia berpapasan dengan Mang Dani yang tengah menenteng ember kecil berisi peralatan cuci mobil, seperti sikat dan sabun, "Mang nitip motor, ya-- ngomong-ngomong Si Fariz ada di dalem, kan?""Ada, Den. Dari kemaren Den Fariz emang nggak keluar kamar."Bobby mengernyitkan dahi. "Kenapa? Sakit?"Mang Dani menggeleng. "Nggak, sih. Kalau Den Fariz sakit udah pasti heboh Si Ibu."Bobby mangut-mangut. "Ya udah, kalau gitu saya masuk dulu. Di dalem ada siapa aja, Mang?""Cuma ibu, bapak lagi keluar.""Sip, makasih, ya, Mang."Bobby pun berlalu, masuk ke dalam rumah orang tua Fariz layaknya masuk ke dalam rumah sendiri."Samlekum, Tante Nur

    Last Updated : 2023-03-06
  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Obsesi

    Sherly yang sebelumnya tak tertarik dengan pembahasan kedua lelaki itu langsung mengangkat kepala. Dia mematikan rokok yang masih menyala dan menginjaknya dengan alas kaki."Apa istimewa tuh cewek, sih? Sampe cukup berharga buat lo jadiin taruhan sama Si Ferry?" Sherly menghampiri Fariz, lalu menumpukkan sebelah lengannya di pundak pemuda berambut gondrong itu. Pertemuan keduanya berawal saat Fariz dan Bobby masuk salah satu universitas yang cukup ternama di Jakarta, dengan jurusan teknik mesin. Sejak saat itu ketiga berteman dekat, Sherly bahkan mulai mengikuti segala kegiatan Fariz. Termasuk komunitas motor dan balap liar yang sering dia jalani.Fariz menoleh, lalu menepis tangan Sherly. Tatapannya terlihat tajam dan tak bersahabat padahal bisa dibilang Sherly teman yang paling dekat, selain Bobby."Bukan urusan lo." Setelahnya dia pergi begitu saja meninggalkan Bobby dan Sherly."Udah gue bilang, jangan berharap banyak sama Si Jamal. Dia itu tipe cowok langka yang susah dideketin.

    Last Updated : 2023-03-06
  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Kecelakaan

    Ferry terbungkam, tak ada satu pun kata yang mampu dia lontarkan untuk menimpali kata-kata Fariz. Semua yang pemuda gondrong itu katakan benar, dan cukup untuk melukai harga dirinya sebagai lelaki. Pada akhirnya Ferry tak menanggapi ucapan Fariz lagi, bergegas dia mengenakkan helm, lalu mulai menstater motor, hingga bunyi nyaring knalpot yang memekkan telinga mengisi kesunyian malam ini.Fariz yang merasa bahwa basa-basinya dan Ferry sudah cukup sampai di sini. Mulai mengambil ancang-ancang saat Sherly bersiap di tengah-tengah mereka dengan bendera merah yang diacungkan.Dua kendaraan bermotor berbeda jenis itu mulai berasap, karena terus-menerus di-gas.Sampai saat berdera yang Sherly genggam, mulai dikibarkan ... keduanya langsung melaju kencang membelah pekatnya malam.Sorak-sorai terdengar dari kedua belah pihak lawan. Hingga suara orang-orang bergema di garis finish, mulai teredam oleh suara sirine mobil polisi yang muncul dari arah berlawanan. Semua orang panik berhamburan memb

    Last Updated : 2023-03-06
  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Terlibat?

    "Tapi, Tebe, Obink, sama Bohim nggak terlibat, kan? Mereka udah balik, kan?" Daripada itu Fariz memang lebih mencemaskan teman-temannya yang saat itu diminta untuk mencari keberadaan Ferry."Aman. Gue bisa pastiin jarak mereka lebih dari sekilo waktu Ferry kecelakaan, dia kecelakaan karena keteledoran sendiri. Hasil visum baru aja keluar kalau dia ngendarain motor sambil make."Fariz tertegun sangat mengetahui fakta bahwa Ferry adalah pemakai barang haram. Kehidupan anak motor dan pergaulan yang bebas memang tak bisa menampik hal-hal seperti itu.Namun, beruntungnya untuk sampai ke tahap narkoba, Fariz, Bobby, dan teman-temannya tak pernah berani coba-coba, karena mereka sudah tahu pasti bagaimana konsekuensinya."Sekarang gue tahu buat apa semua duit yang dia dapetin dari hasil balapan liar."Bobby mangut-mangut. "Ya, udah keliatan banget, sih. Gue jadi kasian sama Si Uci."Fariz menghela napas panjang. Nasi sudah menjadi bubur, seandainya waktu bisa diputar saat dia menghentikkan Fe

    Last Updated : 2023-03-06
  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Tegas

    "Kalau pun dia bersalah, saya yakin pasti ada alesan di baliknya. Tapi, kalau semua ini ternyata terbukti fitnah ... saya nggak akan tinggal diam, dan pastikan kalian semua akan mempertanggungjawabkannya!"Didip berjalan menghampiri, lalu berdiri tepat di hadapannya Suci yang menatapnya dengan nyalang dan mengintimidasi."Buka mata lo, Suci! Si Bangsat ini terlibat atas kematian Ferry tujuh tahun lalu," sentaknya berapi-api sembari menunjuk wajah Fariz yang masih terkulai dengan posisi yang sama.Perempuan berkerudung itu terdiam cukup lama, sebelum mendongakkan dagunya tinggi-tinggi. Membalas perkataan Didip tak kalah sengit."Ada bukti? Apa Anda liat kejadiannya dengan mata kepala sendiri? Kenapa bisa dengan mudah menghakimi?" pekik Suci dengan suara tinggi.Didip terdiam sesaat, kemudian melanjutkan pembelaannya lagi."Lo itu udah ketutupan sama munafiknya Si Fariz, Ci. Udah jelas-jelas dia nyuruh orang nguber Ferry waktu mau nemuin lo, sampe memicu kecelakaan yang terjadi!""Jaga

    Last Updated : 2023-03-07
  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Meminta Pertanggungjawaban

    Suci tertegun saat melihat wanita berbaju mini yang baru saja memberi keterangan pada polisi. Ada luka lebam di sudut bibirnya, tetapi secara keseluruhan dia masih tampak baik-baik saja, dibanding Fariz yang bonyok dan babak belur, bahkan sampai digunduli. Wanita ini sekitar seumuran Suci. Kulitnya kuning langsat, dan sangat terawat. Wajahnya glowing, bibir merah alami yang sedikit terdapat jejak lipstik. Bulu matanya dibubuhi eyelash extension, tapi masih terlihat natural, dengan alis kecokelatan yang menukik tajam.Sebenarnya Suci tak mau bersuudzon, tapi dilihat dari penampilan dan peragainya, wanita ini sama sekali tak mencerminkan seorang korban."Permisi, Mbak. Saya istri dari Mas Fariz, bisa kita bicara sebentar?"Wanita itu menoleh pada Suci. Dia tatap lekat wanita yang berdiri dengan gamis panjang itu dari atas ke bawah, sebelum menanggapi."Oh, iya boleh." Wanita itu menyeka air mata buaya, lalu mengekori Suci menuju ruang lain di kantor polisi yang hanya menyisakkan mereka

    Last Updated : 2023-03-07

Latest chapter

  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Doa yang Menyertai

    "Assalamualaikum.""Waalaikumsallam."Faqih menyambut kedua sepupunya yang baru saja datang berkunjung. Dengan kaki yang tak lagi pincang, dia menuntun Akmal dan Hafiz masuk, lalu menjamu mereka seadanya karena kebetulan Suci memang ada jadwal mengisi materi akhir pekan ini."Om Fariz ke mana, Qih?" tanya Hafiz. Pandangannya menyapu sekeliling rumah sederhana milik orang tua Suci yang hampir sebulan keluarga Omnya tempati."Ada, tuh di kamar. Nggak tahu dah si Bapak ngapain? Begitu Ibuk pergi dia nggak keluar-keluar, padahal toko udah seharusnya buka dari tadi.""Bapak bisa denger, Faqih ...!" Terdengar suara teriakan Fariz dari dalam kamar. "Bapaknya lagi sibuk bukannya dibantuin, malah lu omelin."Faqih nyengir, lalu mengusap tengkuk. "Faqih tahu Bapak lagi ngapain juga enggak," elaknya."Bapak lagi packing. Dahlah, lu kasih orson atau teh manis aja dulu tuh anak berdua. Bentar lagi bapak kelar," titahnya kemudian."Iya, ini juga lagi." Faqih berlalu ke dapur dan kembali dengan nam

  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Pensiun Dini

    DiaperDynamo : Bangke! Ngetik begitu doang ampe setengah jam.SleepyRingleader : Sebenernya gue nggak sanggup melakukan ini (emot nangis)Winni Tiny Bunny : Dah, bubar-bubar! Susah kalau berhubungan sama Bavak-bavak bucin dan laperanSleepyRingleader : Diem lu, Terong! Makanya kawin, biar tahu enaknya. Bukan nyevongin mesin tato mulu. Madesu, lu!Fariz melempar ponselnya ke samping kursi yang diduduki dengan perasaan dongkol. Bukannya mendapat solusi dari permasalahan yang terjadi, mereka justru saling adu argumen dan saling menyalahkan siapa yang salah di sini.Tak lama ponselnya berbunyi. Panggilan video dari Bobby tampak di layar."Halu.""Gud morning, Brother!" Wajah Bobby memenuhi layar ponsel Fariz saat sambungan video call tersambung. Terlihat, lelaki di seberang sana tengah asik menyeruput kopi dengan baground Sherly yang sibuk momong adik Salsa yang tahun ini baru masuk TK."Gue mau ngobrol tentang hal penting, bisa pindah dari sono? Backgroundnya kurang sedep di pandang mat

  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Sebuah Rencana

    Suci dan Fariz saling melempar pandang. Sesekali mereka memerhatikan Ainun yang tampak canggung. Perempuan 22 tahun itu memilin-milin ujung kerudungnya yang lebar setelah menyaksikan kejadian melorotnya sarung yang Faqih kenakan, hingga berakhir dengan mengurung dirinya dia kamar."Ekhem, uhuk, hatchi!""Mas!" Suci menyikut perut buncit suaminya saat Fariz mencoba mencairkan suasana dengan cara yang cukup berlebihan."Jadi, Ainu--""Ini ada titipan--"Suci dan Ainun membuka percakapan secara bersamaan. Mereka terkekeh setelahnya. Begitulah perempuan."Maaf kalau saya datang nggak kasih kabar dulu, ya, Bu, Pak. Jadi, nggak enak." Ainun tersenyum kikuk, entah kenapa dia merasa tak enak dengan apa yang baru saja terjadi. Faqih pasti malu sekali."Nggak apa-apa, Nun. Kalau tentang si Faqih-- dia mah udah biasa mempermalukan diri kali!" Enteng sekali Fariz mengatakan."Mas!" Sekali lagi Suci menegur sang suami. Matanya menyipit mengingatkan.Ainun tertunduk, kulit wajahnya yang kuning lang

  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Melorot

    Sepulangnya check up. Suci langsung mempersiapkan makan siang untuk keluarga kecilnya. Sementara kedua orang tuanya langsung pamit pulang setelah berbincang-bincang sebentar tentang kondisi kesehatan Pak Ahmad. Di sela menyiapkan makan, Suci langsung menceritakan tentang keresahannya setelah mendapati kondisi kedua orang tuanya yang tak lagi bugar. Perempuan itu juga mengatakan tentang undangan H. Sulton yang jatuh pada lusa. Setelah membaca situasi, Suci merasa tak yakin bisa kembali ke Jakarta untuk waktu yang cukup lama.Mendengar penjelasan istrinya, Fariz mulai memutar otak. Di satu sisi dia tak sanggup Ldr dengan anak dan istrinya, tapi di sisi lain ada pekerjaan yang tak sepenuhnya bisa dia tinggalkan. Setelah cukup lama memikirkan di sela makan siang. Dia memutuskan untuk mendiskusikannya dengan Bobby."Bapak beneran nggak makan lagi Ikan setelah tragedi Denok dipepes Ibuk?" Pertanyaan Faqih memecah lamunan Fariz dan Suci yang masih bergelut dengan pikiran masing-masing. "Me

  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Nasehat Keluarga

    "Loh, ada Ibu!" Suci keheranan heran saat melihat ibunya tengah duduk di samping Faqih. Tanpa basa-basi perempuan dengan kerudung instan dan gamis biru itu langsung menyambar tangan Bu Sulis. "Kapan ibu dateng?" tanyanya kemudian."Belum lama, Nduk!" Senyum dari wajah teduh itu masih sama hangatnya. Dia mengelus punggung tangan Suci yang masih erat digenggamnya. "Kenapa nggak kasih tahu ibu kalau nenek dateng?" Suci yang merasa tak enak, langsung beralih pada Faqih yang masih santai menyeruput es teh manis."Faqih udah nawarin, Buk. Tapi nenek nggak mau, katanya biarin aja, takutnya ganggu." Lembut dan terarah Faqih menjelaskan."Padahal ibu nggak lagi ngapa-ngapain juga di belakang." Ibu kandung Faqih itu duduk di kursi kosong samping Bu Sulis. Ketiga memilih untuk berbincang-bincang sejenak di depan teras, sebelum beranjak masuk. "Bukannya kamu lagi mandiin burung kata Faqih?" Kali ini giliran ibunya yang bertanya pada Suci."Oh, iya. Bentar aja tadi. Terus lanjut jemur baju. Ini

  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Salah Paham

    Pagi hari di Pesantren Al-Huda. Terlihat Salsa dan Aisha celingukan di depan ruangan pengurus asrama putri."Kok, nggak ada, ya, Sha?" tanya Salsa sembari mengintip dari balik kaca. "Belum dateng kali," terka Aisha yang mengikuti Salsa di belakangnya. "Tapi, ini udah jam setengah sembilan." Salsa melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan. Karena ustadzah yang mengajar sedang berhalangan, dia dan Aisha izin sebentar untuk menemui seseorang. "Salsa, Aisha!"Refleks, dua remaja putri itu menoleh bersamaan. Terlihat di sana, Ainun tengah menggendong seorang bayi berusia enam belas bulan. "Eh, Mbak Ai!" seru Salsa dan Aisha hampir bersamaan. "Cari siapa?" Bergantian Ainun menatap gadis-gadis remaja di hadapannya. "Ini, loh, Mbak. Kita lagi cari Tante Suci," tutur Salsa. "Huum, mau nitip sesuatu," tambah Aisha yang langsung disikut Salsa. Anak sulung Bobby-Sherly itu memberiku kode agar Salsa tak membocorkan rencananya untuk memberi sesuatu pada untuk Faqih. "Loh, bukannya Bu

  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Gara-Gara Burung

    Suci melipat tangan di atas dada menatap bapak dan anak yang sedang sibuk menangkap burung berjenis Murai Batu yang terbang di sekeliling kamar Faqih. Di ambang pintu, perempuan empat puluhan tahun itu memerhatikan Fariz yang tak berhenti mengoceh mempertanyakan, kenapa bisa burung yang baru saja dia beli seharga tiga setengah juta itu tiba-tiba keluar dari sangkarnya? Beruntung kamar yang Faqih tempati mempunyai sirkulasi udara yang rapat dan terhalang teralis kawat. Jadi, burung mungil itu tak sampai kabur keluar. Di tengah kepanikan yang ada, Fariz masih harus dihadapkan dengan sang istri, serta hutang penjelasannya pada Suci terkait keberadaan burung yang ia beri nama Inem itu. Kalau bukan karena mulut polos Faqih yang asal nyeplos. Mungkin keadaannya tak akan serunyam ini. "Kamu nggak ada niat bantu, Buk?" cicit Fariz yang mulai menyerah dalam kukungan tatapan tajam Suci. "Emang kehadiran Inem udah berdasarkan persetujuanku?" Pertanyaan yang dijawab dengan pertanyaan lagi, me

  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Simpanan Bapak

    Baru sehari sejak kepindahannya ke rumah ini. Niat hati ingin bermanja-manja dengan sang istri tanpa halang dan rintangan setelah sebelumnya menanggung malu karena salah mengenali. Fariz masih harus dihadapkan dengan Faqih yang kecelakaan sebab kecerobohannya sendiri. Mendapati Suci melimpahkan semua perhatiannya pada sang putra sejak mereka kembali kemarin. Pagi ini Fariz memutuskan untuk menenangkan diri dengan nongkrong di teras depan ditemani secangkir kopi. "Eh, baru ya, Mas?" Seorang tetangga yang tak sengaja melintas, menyapa Fariz yang masih sarungan hanya dengan kaus kutang. "Iya, baru keluar." Santai saja dia menjawab dengan cengiran khasnya. "Bukan, maksud saya baru di sini." Ralat bapak-bapak yang hanya sedikit lebih tua dari Fariz. "Oh, iya. Saya sekeluarga baru pindah kemarin," terangnya. "Oalah, mantune Pak Ahmad, ya? Yang dari Jakarta?""Iya, Pak.""Ngomong-ngomong kesibukannya apa?" Tanpa diminta lelaki bertubuh tambun itu sudah mengambil tempat di samping Fariz

  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Dirawat di Rumah

    Mendengar celetukan Salsa yang ditujukan untuk membela dirinya, Faqih tersenyum lebar, lalu menyodorkan jari membentuk hati, lalu bergumam tanpa suara seolah merangkai satu kata. "Alapyu."Salsa yang menyadari itu langsung membuang muka padahal hatinya amat berbunga-bunga."Astagfirullah si Salsa. Mau marah, tapi, kok bener, ya." Sementara Fariz yang masih tak percaya hanya bisa menggaruk rambutnya. "Mau heran, tapi ini anaknya si Bobby.""Mas!" Suci menyikut lengan Fariz, menegurnya.Sesaat keheningan menyelimuti, sampai saat ponsel Fariz yang berbunyi di dalam saku, menginterupsi."Siapa?" tanya suci begitu melihat Fariz menatap layar ponselnya."Papa.""Ya udah buruan angkat!" pinta Suci. Fariz menurut dan bergegas menyambungkan panggilan dengan orangtuanya yang kini menetap di Palembang."Halo, assalamualaikum." Panggilan dari seberang Fariz loundspeaker agar bisa didengar semuanya."Waalaikumsallam. Gimana kabar Faqih?""Bok, ya sebelum cucu yang ditanya anaknya dulu, to, Pa!"

DMCA.com Protection Status