Share

Tegas

Author: Dwrite
last update Last Updated: 2023-03-07 10:42:19

"Kalau pun dia bersalah, saya yakin pasti ada alesan di baliknya. Tapi, kalau semua ini ternyata terbukti fitnah ... saya nggak akan tinggal diam, dan pastikan kalian semua akan mempertanggung

jawabkannya!"

Didip berjalan menghampiri, lalu berdiri tepat di hadapannya Suci yang menatapnya dengan nyalang dan mengintimidasi.

"Buka mata lo, Suci! Si Bangsat ini terlibat atas kematian Ferry tujuh tahun lalu," sentaknya berapi-api sembari menunjuk wajah Fariz yang masih terkulai dengan posisi yang sama.

Perempuan berkerudung itu terdiam cukup lama, sebelum mendongakkan dagunya tinggi-tinggi. Membalas perkataan Didip tak kalah sengit.

"Ada bukti? Apa Anda liat kejadiannya dengan mata kepala sendiri? Kenapa bisa dengan mudah menghakimi?" pekik Suci dengan suara tinggi.

Didip terdiam sesaat, kemudian melanjutkan pembelaannya lagi.

"Lo itu udah ketutupan sama munafiknya Si Fariz, Ci. Udah jelas-jelas dia nyuruh orang nguber Ferry waktu mau nemuin lo, sampe memicu kecelakaan yang terjadi!"

"Jaga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
AnugrahRasha
melow......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Meminta Pertanggungjawaban

    Suci tertegun saat melihat wanita berbaju mini yang baru saja memberi keterangan pada polisi. Ada luka lebam di sudut bibirnya, tetapi secara keseluruhan dia masih tampak baik-baik saja, dibanding Fariz yang bonyok dan babak belur, bahkan sampai digunduli. Wanita ini sekitar seumuran Suci. Kulitnya kuning langsat, dan sangat terawat. Wajahnya glowing, bibir merah alami yang sedikit terdapat jejak lipstik. Bulu matanya dibubuhi eyelash extension, tapi masih terlihat natural, dengan alis kecokelatan yang menukik tajam.Sebenarnya Suci tak mau bersuudzon, tapi dilihat dari penampilan dan peragainya, wanita ini sama sekali tak mencerminkan seorang korban."Permisi, Mbak. Saya istri dari Mas Fariz, bisa kita bicara sebentar?"Wanita itu menoleh pada Suci. Dia tatap lekat wanita yang berdiri dengan gamis panjang itu dari atas ke bawah, sebelum menanggapi."Oh, iya boleh." Wanita itu menyeka air mata buaya, lalu mengekori Suci menuju ruang lain di kantor polisi yang hanya menyisakkan mereka

    Last Updated : 2023-03-07
  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Pisah Ranjang

    "Udah, nggak apa-apa, Mas. Aku bisa sendiri." Farah menarik diri saat Ali berusaha memapah tubuhnya masuk ke rumah. "Lagian nggak ada papa, mama, dan Bang Fariz di sini." Datar, perempuan berjilbab lebar itu berjalan mendahului sang suami. Ali tertegun menatap istrinya yang berlalu begitu saja tanpa menoleh ke belakang lagi. Sikap acuh tak acuh itu baru pertama kali dia dapati selama lima tahun pernikahannya bersama perempuan ini. Kebetulan Hafiz tak ikut pulang ke Tangerang hari ini. Bocah itu masih tinggal di rumah neneknya, bersama baby sitter yang akhirnya datang setelah cuti. Rupanya orang tua Farah mengerti, bahwa untuk saat ini pasangan suami-istri tersebut membutuhkan waktu berdua untuk sama-sama saling memahami. Apalagi saat ini mereka juga tengah disibukkan dengan kasus yang baru saja menimpa putra sulungnya. Fariz. "Far!" Ali menyambar sebelah tangan Farah sebelum mereka sampai di ambang pintu kamar. "Udah lebih dari tiga hari, tapi kamu masih belum tanya ke mana aku p

    Last Updated : 2023-03-08
  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Berkunjung

    "Si Feby ternyata ponakannya Si Didip, gaes. Dia cewek naughty yang sering open BO, bahkan sampe punya akun only fans," cetus Bobby di tengah perjalanan menuju rumah sakit. Ternyata setelah pihak medis datang untuk memastikan kondisi Fariz, dia mengatakan bahwa lelaki itu membutuhkan perawatan lebih intesif setelah diduga mengalami keretakaan tulang rusuk, serta sebelah lengan yang mati rasa akibat amukan masa yang menghakiminya. "Kok, lo tahu?" Fariz yang duduk di samping Suci."Habis gue cek tadi," jawabnya malu-malu saat mengakui bahwa dia berlangganan akun yang biasa digunakan untuk pamer konten vulgar atau kemolekan tersebut."Only fans itu apa, kalau boleh tahu?" tanya petugas polisi yang duduk di sebelah Bobby, sembari mengemudi. "Ah, bapak suka pura-pura volos begitu." Bobby menepuk bahu polisi berpangkat BRIPTU itu. "Loh, apa to? Saya beneran nggak tahu," sambungnya dengan logat jawa yang kental. "Itu, anu ... mau saya kasih liat salah satu?" Bobby mulai mengeluarkan pon

    Last Updated : 2023-03-08
  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Saling Melengkapi

    "Papa nggak akan tanya dua kali, dan kamu cuma punya waktu tiga hari buat pilih. Menikah atau nggak perlu pulang lagi ke rumah selamanya. Papa udah cape ngadepin sikap kamu yang bebal ini. Nyenyenye ...." Lelaki itu mengemasi pakaian dan barang-barang berharganya ke dalam koper besar, sembari menirukan ucapan papanya dua hari lalu yang diselingi dengan nada cibiran. "Emang cuma papa aja yang cape? Dipikir gue juga nggak cape apa lima tahun terakhir ini dibanding-bandingin mulu sama Si Alibaba? Daripada seumur hidup dikekang, ya mendingan gue pergi."Fariz beranjak setelah selesai mengemasi barang. Sejenak dia terdiam, sembari mengedarkan pandangan memindai seisi kamar yang tiga puluh dua tahun ini dia tempati. "Makasih buat tiga puluh dua tahun ini. Gue nggak akan pernah lupa kalau kamar ini nyimpen banyak banget kenangan di hidup gue. Tenang aja, nanti kalau Si Papa kampret pergi, gue bakal ngun--""Siapa yang kampret?""Astagfirullah."Fariz terlonjak kaget, saat menyadari Bu Nurul

    Last Updated : 2023-03-09
  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Tamu Tak Diundang

    Suci dan Fariz menjejakkan kaki memasuki kamar berukuran 12,5 M² dan memiliki panjang sisi terpendek kira-kira 2,85 M, bersih dari dinding ke dinding lain juga kamar mandi. Suci dibuat takjub dengan perubahan suasana kamar yang menjadi saksi bisu pertama kali penyatuannya dan Fariz terjadi. Kasur ukuran single yang semula hanya digelar begitu saja, kini sudah diganti dengan ranjang kokoh yang dialasi kasur ukuran king, satu lemari ukuran besar yang bersadar di dinding, TV yang menempel di dinding langsung menghadap ke arah ranjang, serta kamar mandi dalam. Dinding yang sebelum berwarna cream pucat, kini dilapisi wallpaper bermotif elegan. Warnanya berpaduan peach dan hijau tosca. Sangat seiras dan mengantar ketenangan bila dipandang. Selesai menyisir pandangannya ke sekeliling ruang kamar, langkah Suci terhenti tepat di depan ranjang dengan seprai berwarna senada dinding. Jemari lentik perempuan itu mulai terulur menusuri setiap inci ranjang berukuran king size itu, lalu beralih pad

    Last Updated : 2023-03-09
  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Pengacau

    Ke empat orang tamu tak diundang itu duduk di sofa dengan posisi berhadapan. Saling beradu pandang memerhatikan sang empunya rumah yang memberikan sambutan kurang menyenangkan. Bahkan sampai mereka duduk di ruang tamu sembari menikmati jamuan yang Suci hidangkan, Fariz masih saja memasang tampang berang. "Gue kira cuma Petani yang hobi bercocok tanam, ternyata Anak Beruang lebih rajin. Mana nggak tahu tempat lag--" Fariz melempar kepala Bobby dengan bantal sofa. "Percuma jelasin sama jomblo karatan, mana paham," cibirnya santai dan tanpa beban. "Njir, kalau lo nggak ketemu Suci, kita berdua udah jadi duo jomblo abadi.""Kita?" Fariz mengulangi. "Lo aja kali, gue mah enggak."Pupil mata Bobby melebar. "Idih, idih, belagu amat, lo. Tunggu aja entar, gue dapet anak kyai, idup lo kelar."Senyum miring Fariz tersungging. "Bangun, Nak. Tidur lu kemiringan.""Otakku lo yang miring!"Tak lama setelahnya baku-hantam bantal pun tak terelakkan. Tebe, Obink, dan Bohim yang sudah sangat hafal d

    Last Updated : 2023-03-10
  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Ternyata ....

    Berbagai karangan bunga ucapan menyelamati, sudah berjejer di depan pelataran doorsmeer seluas 100M² yang terletak di Bogor Selatan. Tempat yang juga diramaikan oleh beberapa mini market, pedagang kaki lima, serta toko-toko perlengkapan rumah tangga. Peresmian doormeer ini juga dihadiri oleh pejabat daerah setempat, komunitas motor, para sponsor, juga beberapa teman dan kerabat dekat. Mengingat koneksinya yang luas, cukup mudah bagi Fariz untuk menjalani bisnis apa pun selama modal dan tim yang dia bentuk benar-benar mumpuni. Bobby berperan penting dalam pengembangan karirnya sampai detik ini. Meskipun kerapkali adu mulut tiap ada kesempatan bertemu. Namun, keduanya sukses menjalani berbagai bisnis bersama. Doorsmeer merupakan project bisnis join mereka setelah warung makan dan sebuah bengkel di bilangan Menteng. "Itu Pak Selamet, Bapaknya Si Bobby. Dia punya shorum mobil, dan salah satu sponsor terbesar doorsmeer ini. Orang sibuk, jarang di rumah. Makanya waktu kita nikah dia cuma

    Last Updated : 2023-03-10
  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Uang Damai

    Mata bulat yang dihiasi bulu mata lentik itu membelalak lebar, tak percaya ada orang selain keluarganya yang tahu tentang rahasianya selama ini. Secara fisik Feby sudah amat sangat menyerupai perempuan seutuhnya. Bahkan suaranya saja rendah dan nyaring. Semua orang menatap heran, tahu sejak awal Feby aslinya lelaki, kenapa Fariz baru mengatakannya saat ini? Padahal bukti tersebut bisa saja memperkuat sanggahannya saat itu. Sebenarnya apa yang masih dirahasiakan lelaki ini tentang dalang dibalik kasus pemerkosaan yang terjadi?"Udahlah, gue udah males main-main. Kalau kalian butuh duit langsung bilang berapa? Gue nggak mau memperpanjang lagi masalah ini. Cape," pungkasnya. Wajah Didip menggelap, sementara Feby tertunduk dalam. "Lo pikir kita mau terima du--" Feby menahan lengan Didip, dia mengangkat kepalanya perlahan, kemudian menggeleng pelan ke arah saudara sepupunya itu.Akhirnya Didip mundur, giliran Feby yang kembali bicara. "Oke. Transfer 100 juta hari ini juga. Setelah itu

    Last Updated : 2023-03-11

Latest chapter

  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Doa yang Menyertai

    "Assalamualaikum.""Waalaikumsallam."Faqih menyambut kedua sepupunya yang baru saja datang berkunjung. Dengan kaki yang tak lagi pincang, dia menuntun Akmal dan Hafiz masuk, lalu menjamu mereka seadanya karena kebetulan Suci memang ada jadwal mengisi materi akhir pekan ini."Om Fariz ke mana, Qih?" tanya Hafiz. Pandangannya menyapu sekeliling rumah sederhana milik orang tua Suci yang hampir sebulan keluarga Omnya tempati."Ada, tuh di kamar. Nggak tahu dah si Bapak ngapain? Begitu Ibuk pergi dia nggak keluar-keluar, padahal toko udah seharusnya buka dari tadi.""Bapak bisa denger, Faqih ...!" Terdengar suara teriakan Fariz dari dalam kamar. "Bapaknya lagi sibuk bukannya dibantuin, malah lu omelin."Faqih nyengir, lalu mengusap tengkuk. "Faqih tahu Bapak lagi ngapain juga enggak," elaknya."Bapak lagi packing. Dahlah, lu kasih orson atau teh manis aja dulu tuh anak berdua. Bentar lagi bapak kelar," titahnya kemudian."Iya, ini juga lagi." Faqih berlalu ke dapur dan kembali dengan nam

  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Pensiun Dini

    DiaperDynamo : Bangke! Ngetik begitu doang ampe setengah jam.SleepyRingleader : Sebenernya gue nggak sanggup melakukan ini (emot nangis)Winni Tiny Bunny : Dah, bubar-bubar! Susah kalau berhubungan sama Bavak-bavak bucin dan laperanSleepyRingleader : Diem lu, Terong! Makanya kawin, biar tahu enaknya. Bukan nyevongin mesin tato mulu. Madesu, lu!Fariz melempar ponselnya ke samping kursi yang diduduki dengan perasaan dongkol. Bukannya mendapat solusi dari permasalahan yang terjadi, mereka justru saling adu argumen dan saling menyalahkan siapa yang salah di sini.Tak lama ponselnya berbunyi. Panggilan video dari Bobby tampak di layar."Halu.""Gud morning, Brother!" Wajah Bobby memenuhi layar ponsel Fariz saat sambungan video call tersambung. Terlihat, lelaki di seberang sana tengah asik menyeruput kopi dengan baground Sherly yang sibuk momong adik Salsa yang tahun ini baru masuk TK."Gue mau ngobrol tentang hal penting, bisa pindah dari sono? Backgroundnya kurang sedep di pandang mat

  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Sebuah Rencana

    Suci dan Fariz saling melempar pandang. Sesekali mereka memerhatikan Ainun yang tampak canggung. Perempuan 22 tahun itu memilin-milin ujung kerudungnya yang lebar setelah menyaksikan kejadian melorotnya sarung yang Faqih kenakan, hingga berakhir dengan mengurung dirinya dia kamar."Ekhem, uhuk, hatchi!""Mas!" Suci menyikut perut buncit suaminya saat Fariz mencoba mencairkan suasana dengan cara yang cukup berlebihan."Jadi, Ainu--""Ini ada titipan--"Suci dan Ainun membuka percakapan secara bersamaan. Mereka terkekeh setelahnya. Begitulah perempuan."Maaf kalau saya datang nggak kasih kabar dulu, ya, Bu, Pak. Jadi, nggak enak." Ainun tersenyum kikuk, entah kenapa dia merasa tak enak dengan apa yang baru saja terjadi. Faqih pasti malu sekali."Nggak apa-apa, Nun. Kalau tentang si Faqih-- dia mah udah biasa mempermalukan diri kali!" Enteng sekali Fariz mengatakan."Mas!" Sekali lagi Suci menegur sang suami. Matanya menyipit mengingatkan.Ainun tertunduk, kulit wajahnya yang kuning lang

  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Melorot

    Sepulangnya check up. Suci langsung mempersiapkan makan siang untuk keluarga kecilnya. Sementara kedua orang tuanya langsung pamit pulang setelah berbincang-bincang sebentar tentang kondisi kesehatan Pak Ahmad. Di sela menyiapkan makan, Suci langsung menceritakan tentang keresahannya setelah mendapati kondisi kedua orang tuanya yang tak lagi bugar. Perempuan itu juga mengatakan tentang undangan H. Sulton yang jatuh pada lusa. Setelah membaca situasi, Suci merasa tak yakin bisa kembali ke Jakarta untuk waktu yang cukup lama.Mendengar penjelasan istrinya, Fariz mulai memutar otak. Di satu sisi dia tak sanggup Ldr dengan anak dan istrinya, tapi di sisi lain ada pekerjaan yang tak sepenuhnya bisa dia tinggalkan. Setelah cukup lama memikirkan di sela makan siang. Dia memutuskan untuk mendiskusikannya dengan Bobby."Bapak beneran nggak makan lagi Ikan setelah tragedi Denok dipepes Ibuk?" Pertanyaan Faqih memecah lamunan Fariz dan Suci yang masih bergelut dengan pikiran masing-masing. "Me

  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Nasehat Keluarga

    "Loh, ada Ibu!" Suci keheranan heran saat melihat ibunya tengah duduk di samping Faqih. Tanpa basa-basi perempuan dengan kerudung instan dan gamis biru itu langsung menyambar tangan Bu Sulis. "Kapan ibu dateng?" tanyanya kemudian."Belum lama, Nduk!" Senyum dari wajah teduh itu masih sama hangatnya. Dia mengelus punggung tangan Suci yang masih erat digenggamnya. "Kenapa nggak kasih tahu ibu kalau nenek dateng?" Suci yang merasa tak enak, langsung beralih pada Faqih yang masih santai menyeruput es teh manis."Faqih udah nawarin, Buk. Tapi nenek nggak mau, katanya biarin aja, takutnya ganggu." Lembut dan terarah Faqih menjelaskan."Padahal ibu nggak lagi ngapa-ngapain juga di belakang." Ibu kandung Faqih itu duduk di kursi kosong samping Bu Sulis. Ketiga memilih untuk berbincang-bincang sejenak di depan teras, sebelum beranjak masuk. "Bukannya kamu lagi mandiin burung kata Faqih?" Kali ini giliran ibunya yang bertanya pada Suci."Oh, iya. Bentar aja tadi. Terus lanjut jemur baju. Ini

  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Salah Paham

    Pagi hari di Pesantren Al-Huda. Terlihat Salsa dan Aisha celingukan di depan ruangan pengurus asrama putri."Kok, nggak ada, ya, Sha?" tanya Salsa sembari mengintip dari balik kaca. "Belum dateng kali," terka Aisha yang mengikuti Salsa di belakangnya. "Tapi, ini udah jam setengah sembilan." Salsa melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan. Karena ustadzah yang mengajar sedang berhalangan, dia dan Aisha izin sebentar untuk menemui seseorang. "Salsa, Aisha!"Refleks, dua remaja putri itu menoleh bersamaan. Terlihat di sana, Ainun tengah menggendong seorang bayi berusia enam belas bulan. "Eh, Mbak Ai!" seru Salsa dan Aisha hampir bersamaan. "Cari siapa?" Bergantian Ainun menatap gadis-gadis remaja di hadapannya. "Ini, loh, Mbak. Kita lagi cari Tante Suci," tutur Salsa. "Huum, mau nitip sesuatu," tambah Aisha yang langsung disikut Salsa. Anak sulung Bobby-Sherly itu memberiku kode agar Salsa tak membocorkan rencananya untuk memberi sesuatu pada untuk Faqih. "Loh, bukannya Bu

  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Gara-Gara Burung

    Suci melipat tangan di atas dada menatap bapak dan anak yang sedang sibuk menangkap burung berjenis Murai Batu yang terbang di sekeliling kamar Faqih. Di ambang pintu, perempuan empat puluhan tahun itu memerhatikan Fariz yang tak berhenti mengoceh mempertanyakan, kenapa bisa burung yang baru saja dia beli seharga tiga setengah juta itu tiba-tiba keluar dari sangkarnya? Beruntung kamar yang Faqih tempati mempunyai sirkulasi udara yang rapat dan terhalang teralis kawat. Jadi, burung mungil itu tak sampai kabur keluar. Di tengah kepanikan yang ada, Fariz masih harus dihadapkan dengan sang istri, serta hutang penjelasannya pada Suci terkait keberadaan burung yang ia beri nama Inem itu. Kalau bukan karena mulut polos Faqih yang asal nyeplos. Mungkin keadaannya tak akan serunyam ini. "Kamu nggak ada niat bantu, Buk?" cicit Fariz yang mulai menyerah dalam kukungan tatapan tajam Suci. "Emang kehadiran Inem udah berdasarkan persetujuanku?" Pertanyaan yang dijawab dengan pertanyaan lagi, me

  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Simpanan Bapak

    Baru sehari sejak kepindahannya ke rumah ini. Niat hati ingin bermanja-manja dengan sang istri tanpa halang dan rintangan setelah sebelumnya menanggung malu karena salah mengenali. Fariz masih harus dihadapkan dengan Faqih yang kecelakaan sebab kecerobohannya sendiri. Mendapati Suci melimpahkan semua perhatiannya pada sang putra sejak mereka kembali kemarin. Pagi ini Fariz memutuskan untuk menenangkan diri dengan nongkrong di teras depan ditemani secangkir kopi. "Eh, baru ya, Mas?" Seorang tetangga yang tak sengaja melintas, menyapa Fariz yang masih sarungan hanya dengan kaus kutang. "Iya, baru keluar." Santai saja dia menjawab dengan cengiran khasnya. "Bukan, maksud saya baru di sini." Ralat bapak-bapak yang hanya sedikit lebih tua dari Fariz. "Oh, iya. Saya sekeluarga baru pindah kemarin," terangnya. "Oalah, mantune Pak Ahmad, ya? Yang dari Jakarta?""Iya, Pak.""Ngomong-ngomong kesibukannya apa?" Tanpa diminta lelaki bertubuh tambun itu sudah mengambil tempat di samping Fariz

  • Akibat Sumpah Sebelum Menikah   Dirawat di Rumah

    Mendengar celetukan Salsa yang ditujukan untuk membela dirinya, Faqih tersenyum lebar, lalu menyodorkan jari membentuk hati, lalu bergumam tanpa suara seolah merangkai satu kata. "Alapyu."Salsa yang menyadari itu langsung membuang muka padahal hatinya amat berbunga-bunga."Astagfirullah si Salsa. Mau marah, tapi, kok bener, ya." Sementara Fariz yang masih tak percaya hanya bisa menggaruk rambutnya. "Mau heran, tapi ini anaknya si Bobby.""Mas!" Suci menyikut lengan Fariz, menegurnya.Sesaat keheningan menyelimuti, sampai saat ponsel Fariz yang berbunyi di dalam saku, menginterupsi."Siapa?" tanya suci begitu melihat Fariz menatap layar ponselnya."Papa.""Ya udah buruan angkat!" pinta Suci. Fariz menurut dan bergegas menyambungkan panggilan dengan orangtuanya yang kini menetap di Palembang."Halo, assalamualaikum." Panggilan dari seberang Fariz loundspeaker agar bisa didengar semuanya."Waalaikumsallam. Gimana kabar Faqih?""Bok, ya sebelum cucu yang ditanya anaknya dulu, to, Pa!"

DMCA.com Protection Status