"Seumur-umur Bapak mancing di Kali, nggak pernah, tuh dapet Iwak atau Gurame sebesar ini. Hebat kamu, Riz." Pujian Bapak menjadi pembuka acara makan bersama kami sore ini.Aku yang tahu kebenarannya hanya bisa menoleh pada Mas Fariz yang tertunduk sembari mengusap tengkuk.Bapak tak tahu saja kalau Gurame yang beliau makan sebenarnya dapat beli dari Bu'de Wiwik, sementara hasil tangkapan Mas Fariz dan anak-anak tadi, sudah mereka lepas lagi."Ng, nganu, Pak. Sebenernya itu Gurame dapet beli dari Bu'denya Si Dodon, hasil mancing udah kita lepasin lagi."Aku tersenyum. Sudah kuduga Mas Fariz tak mungkin berbohong hanya untuk menyenangkan Bapak."Loh, kenapa dilepas lagi, to, Riz?" Kini, Ibu yang menimpali."Fariz kesenengan pas Suci nelepon kalau dia udah isi," akunya dengan telinga yang sudah memerah.Bapak dan Ibu berpandangan, setelahnya mereka menatapku."Oalah, ternyata ini penyebabnya." Aku menunduk dengan wajah yang sudah terasa menghangat."Kapan kalian mau chek up buat mastiin?
Last Updated : 2023-02-28 Read more