"Ini kamarku," terang Revan sambil menunjuk pintu. "Kode untuk masuknya adalah....""Kenapa aku harus tahu?""Barangkali mau tahu," jawab Revan dengan santainya. "Mau masuk?""Eng-nggak, mau ngapain?"Lagi, Revan tersenyum. "Syukurlah kamu nggak mau masuk." Pria itu lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Clara. "Aku malu. Berantakan," bisiknya dengan maksud bercanda.Clara pun langsung menjauhkan tubuhnya. "Jangan bertele-tele please, kenapa kamu bawa aku ke sini?""Eits, sabar dulu." Revan lalu mengajak Clara menaiki satu tangga lagi.Saat sudah di tangga terakhir, tepatnya di depan pintu menuju rooftop, Revan menutup kedua mata Clara."Apa maksudnya ini? Jangan norak, Revan.""Kamu yang sebaiknya jangan norak, oke?" jawab Revan. "Maju aja, tapi pelan-pelan."Begitu melangkah, Clara merasakan angin menerpa wajah dan tubuhnya. Namun, sentuhan telapak tangan Revan di matanya terasa hangat. Terlebih posisi tubuh mereka seperti ini, membuat Clara merasa degdegan sekaligus penasaran.Setela
Baca selengkapnya