Kami saling berpandangan. Dia tiba-tiba memanggilku, dan mengajakku keluar. Aku tidak percaya. Perasaanku benar-benar mengatakan, dia sudah mendengar semua perkataan yang Melisa saat mengatakan semua padaku ketika berada di dalam ruangan itu.Hatiku hancur melihat suamiku ternyata sangat pintar seperti ini. Bukan pintar yang sesungguhnya, tapi sangat cerdik dan licik. Semuanya ... selama ini adalah topeng. Kebaikannya, kemesraannya, semua adalah tipuannya belaka. Aku akan menghadapi ini dan tidak akan pernah membuat dia berhasil untuk mempengaruhi diriku."Tidak ada yang perlu kita bicarakan, Mas. Kau sudah membuat kesalahan yang sangat luar biasa dan kau bangga dengan itu semua. Wanita yang berada di kamar itu," ucapku sambil menatapnya dengan tajam. Jemariku menunjuk tepat ke pintu masuk ruangan kamar Melisa, lalu aku lanjut berkata, "Dia wanita yang sudah memberikan semuanya kepadamu. Namun, ternyata kau masih saja seperti ini. Apa yang kau inginkan? Bukankah semuanya sudah kau per
Last Updated : 2023-05-02 Read more