Home / Rumah Tangga / Tiga Ranjang Suamiku / Kabanata 71 - Kabanata 80

Lahat ng Kabanata ng Tiga Ranjang Suamiku: Kabanata 71 - Kabanata 80

121 Kabanata

Kasus Tak Terduga

Aku bersama Ana dan sahabatku pergi meninggalkan rumah akan menyusul kembar pertama. Kali ini aku yang mengendarai sangat kencang. Menuju supermarket terdekat. Ana segera keluar saat aku memarkirkan mobil."Maya, jangan gegabah. Cari anakmu dan kita pergi dari sini," ucap Ema sambil menatap tegang. Aku hanya menganggukkan kepala lalu mencari anakku. Dengan cepat aku masuk ke dalam dan mencari keberadaannya. Tapi, aku ternyata tidak melihat Ema."Di mana kamu?" batinku masih mengawasi sekitar. Aku tidak bisa membayangkan jika dia akan celaka. Itu tidak boleh terjadi. Aku tidak akan pernah membiarkannya. Aku bersumpah akan menghabisi Maria kalau dia melakukan hal buruk dengan Ema!Aku masih tidak menemukan anakku. Tubuhku rasanya sudah sangat lemas. Dia tidak ada di mana-mana. Kedua mataku masih menatap semua arah. Dia benar-benar tidak ada. Hingga ponselku berdering. Nomor tak dikenal menghubungiku. Aku segera menerimanya."Apa?"Seorang suster mengatakan Ema berada di rumah sakit kare
last updateHuling Na-update : 2023-06-06
Magbasa pa

Rencana Maya

Aku sangat lemah. Ini tidak bisa terjadi. Anakku tidak bisa menjadi korban. Tanpa sadar aku sudah berada di sebuah kamar. Ternyata aku pingsan. Bau obat-obatan menusuk hidungku. Aku segera mencabut jarum infusku. Dengan segera menuruni ranjang. Pikiranku hanya tertuju ke kembar pertama. Ini tidak bisa terjadi."Mbak!" Febri tiba-tiba datang ke kamarku. Mencegah aku untuk keluar. Aku tak peduli dan menampis tangannya. Walaupun kepalaku sangat pening. Tubuhku memang benar-benar lemas. Tapi, keselamatan kembar tak bisa aku tunda."Aku tidak mau terjadi hal apa pun dengan anakku. Sekarang di mana dia?" Aku tetap keluar dari kamar. Berlari menuju ruang informasi. Febri masih mengejarku dan berhasil menangkap. Dia menarik lenganku dengan kuat. Aku menyerah. Tubuhku lemah, dan aku kembali berada di dalam dekapannya. Dia segera kembali menuntunku ke kamar kembali."Tolonglah. Aku hanya ingin bertemu dengan anakku. Aku hanya ingin bertemu dengan anakku. Di mana dia?""Ema sudah ditangani denga
last updateHuling Na-update : 2023-06-07
Magbasa pa

Akan Mengalah

Ema mendekatiku. menatap sangat tajam. Dia tidak mengerti ketika aku memberikan pesan jika aku akan mengadakan jumpa pers. Mengakui semua kesalahanku, dan akan mengalah dengan keadaan ini. Ya, mengalah bukan berarti kalah. Aku hanya ingin memikat semua masyarakat untuk bersimpati kepadaku. Mereka pasti akan paham dengan semuanya yang aku alami."Apa kau pikir semua orang akan berpihak kepadamu?" tanya Ema masih menatap tajam. Sementara, Febri masih diam saja."Ema, jika aku menyerang dengan kekerasan, berarti aku sama aja dengan Maria. Aku tidak mau hal itu. Dia akan sangat senang kalau aku membalas semua itu dengan kekerasan. Aku akan memulai ini dan membalas dengan caraku. Dia akan sangat senang melihat aku marah. Tapi, kali ini aku tidak akan masuk ke dalam perangkatnya."Ema hanya menarik napas sambil mengurut pelipisnya. Lalu terkekeh pelan. Kemudian menatapku, dan memelukku."Kembar baik-baik saja. Maria masih sangat baik dengan anakmu. Dia tidak memberikan obat terlalu banyak.
last updateHuling Na-update : 2023-06-11
Magbasa pa

Jumpa Pers

Aku mengatur diriku. Semua wartawan itu menyodori pertanyaan sangat banyak. Kilatan kamera membuat pandanganku kabur. Aku memejamkan kedua mataku. Menahan diri untuk tidak berteriak. Rasanya aku ingin marah dan melempar semua orang dengan pengeras suara ini. "Maya, tenangkan dirimu. Aku akan mengatur semua. Maafkan. Aku tidak menyangka akan seperti ini," bisik Ema. Dia mengambil pengeras suara. Mengangkat salah satu tangannya, berusaha membuat semua wartawan fokus kepadanya. Aku bisa menarik napas lega ketika melihat Ema berhasil melakukan itu. "Dengarkan semua. Jika kalian seperti ini, klienku tidak akan pernah bisa menjawab semua pertanyaan itu. Sekarang lebih baik kerja tertib. Aku Yang Akan menunjuk salah satu dari kalian dan bergantian untuk menyampaikan pertanyaan." Aku berdiri dan tidak akan pernah membiarkan oleh para wartawan itu memberiku pertanyaan bertubi-tubi. Aku segera mengambil pengeras suara yang berada di genggaman Ema. "Maya, apa yang akan kau lakukan?" bisiknya
last updateHuling Na-update : 2023-06-12
Magbasa pa

Perjanjian

Maria menatapku dengan pandangan menusuk. Air matanya sudah membekas di wajahnya yang sangat buruk itu dan acak-acakan. Namun, aku melihat sedikit senyuman yang menyeringai di wajahnya. Sangat puas dengan rencana yang sudah dia lakukan kepadaku."Aku memang bersalah dengan semua keadaan ini. Apa yang sudah kau katakan memang benar. Semuanya tidak akan pernah ku sangkal. Jika kau mau kembali kepada suamimu aku akan ikhlas dengan menerima jika memang dia ingin menceraikan aku."Para wartawan yang semula tenang itu akhirnya ribut kembali. Mendekati Maria yang akan melangkah ke depanku. Memberikan pertanyaan bertubi-tubi. Maria hanya terdiam dan menundukkan kepala sambil terus berjalan dan menaiki tangga lalu duduk di sebelahku. Bu Maryati juga mengikuti Maria. Dia sampai saat ini tidak berkata apa pun dan tetap mengikuti sandiwara yang sudah dilakukan oleh anaknya."Aku ... sudah memohon untuk kembali kepadanya. Tapi dia tetap menolakku karena kau yang sudah menghasutnya. Apa kau lupa, s
last updateHuling Na-update : 2023-06-13
Magbasa pa

Tidak Punya Hati

Hari berganti dengan cepat. Kembar pertama sudah membaik dan akhirnya pulang ke rumah bersama dengan ibuku dan Ana. Sementara mertuaku hanya bisa menyapa dan pergi dengan wajah yang cemas. Raut kesedihan masih saja terpancar di wajahnya. Aku hanya bisa berdoa agar dia melupakan semua ini dan menjalani kehidupan yang sangat bahagia.Dengan perasaan yang harus aku lawan ini, kakiku terus melangkah masuk ke dalam kantor polisi. Aku menarik nafas panjang sebelum akhirnya semakin masuk ke dalam dan menjemput suamiku yang sudah siap untuk keluar."Maya, tidak aku sangka kau berhasil untuk membebaskan aku dan menunda pengadilan. Kau harus percaya kepadaku jika aku ini tidak bersalah. Maria yang sudah memberikan semuanya kepadaku. Tapi dia malah menjebakku seperti ini. Wanita itu memang tidak berguna dan aku menyesal sudah menikahinya," gumamnya sambil menatapku dengan tersenyum. Namun aku tidak menjawab semua perkataannya dan hanya mendatangani semua berkas yang akan membuat suamiku itu kelu
last updateHuling Na-update : 2023-06-13
Magbasa pa

Berhasil Mendominasi

Ibu masih menatapku. Dia akhirnya menarik lenganku. Lalu, aku membalas tatapannya. "Maya, kenapa kau? Katakan kepada Ibu," ucapnya terus menyorot tajam. "Dia aku tinggal karena tidak mau mengemudi. Ibu, aku sangat capek. Sudahlah. Dia sangat pandai. Bisa pulang sendiri. Ibu jangan khawatir.""Apa?"Ibu mengikutiku sampai ke dapur. Aku sangat haus. Membuka almari es dan mengambil botol minuman. Segera meneguknya sampai habis. "Ibu, kau sangat paham ama aku. Tapi, kau jangan terus menatapku seperti itu. Aku tidak enak sama sekali.""Ibu tidak paham denganmu. Kau sepertinya terlihat akan memperbaiki hubunganmu dengan suamimu. Tapi, ternyata kau seperti ini. Ah, aku sama semali tidak mengerti."Aku berjalan mendekati tangga. Namun, langkahku terhenti karena Ibu masih menarik lenganku. Kini kami saling berhadapan."Maya. Ibu tau kau akan melakukan rencana kepada suamimu. Tapi, Ibu juga tidak mau kau akan menghancurkan dirimu sendiri. Siapa yang bisa melihat anak kandung kita akan sengsa
last updateHuling Na-update : 2023-06-14
Magbasa pa

Keributan Pagi Hari

Suamiku menatap kaku setelah aku mengatakan dengan sangat santai disertai senyuman sinis kepadanya. Dia benar-benar tidak percaya aku berkata seperti itu kepadanya. Menceraikan aku setelah ini, tidak akan pernah kubiarkan. Karena aku yang akan menceraikan dia."Maya, apa kau sadar dengan ini semua?" Wajahnya terlihat sangat marah. Kakinya kembali melangkah mendekatiku. Kemudian menarikku hingga kami kembali masuk ke dalam kamar."Aku sudah berbaik hati untuk kembali kepadamu. Bahkan aku sekarang bisa meninggalkanmu. Aku bisa dengan mudah mencari semua wanita yang aku inginkan. Bahkan aku bisa membuat mereka membantuku tanpa bantuan darimu." Mas Farus berkata dengan sangat tegas. Jujur saja hatiku berdebar. Dia benar-benar mengancamku seperti itu."Lalu ... apa yang akan kau lakukan? Menceraikan aku?" tanyaku kembali."Apa ini karena Febri?""Ini tidak ada hubungannya dengan Febri!" balasku tegas.Dia menjauh lalu duduk di atas ranjang. Mulai membuka kancing kemejanya dan melemparkan k
last updateHuling Na-update : 2023-06-14
Magbasa pa

Pertolongan

Mereka membenci kami. Semua guru menertibkan para murid yang sangat brutal menyerang mobilku. "Kalian baik-baik saja?" tanyaku dengan cemas. Mereka berdua sangat ketakutan. "Jangan khawatir. Ibu akan menjaga kalian. Lebih baik kita pulang saja. Kalian tidak akan sekolah sampai situasi mereda.""Tidak!" jawab Ema dengan tegas. "Aku akan keluar dan menghadapi semuanya. Aku tidak takut."Aku sangat terkejut ketika melihat kembar pertama keluar dari dalam mobil dengan tiba-tiba. Tidak peduli semua murid melemparinya dengan sampah. Selang beberapa menit Ana pun mengikuti Ema. Mereka bergandengan tangan sambil tersenyum lalu masuk ke dalam sekolah. Entah apa yang berada di pikiranku saat ini. Tubuhku rasanya kaku tidak bisa bergerak sama sekali melihat drama yang sangat mengerikan di hadapanku. Dan ternyata kedua anakku memang sangat kuat. Seharusnya aku sangat bangga dengan mereka.Aku keluar dari mobil setelah memarkirkan dengan sempurna. Tubuh mobilku ini sangat kotor sekali dipenuhi sa
last updateHuling Na-update : 2023-06-15
Magbasa pa

Permintaan Farus

Aku berpelukan dengan kembar. Kami merasa senang semua masalah terselesaikan dengan baik. Semula para siswa yang sudah membully kami ternyata sekarang malah mendukung. Namun itu berkat bantuan dari ibu Mariyati."Ibu akan pergi. Banyak sekali urusan yang harus Ibu lakukan. Kalian harus saling melindungi dan menjaga satu sama lain.""Jangan khawatir kami akan baik-baik saja." Ema menggandeng Ana mengajaknya masuk ke dalam kelas diikuti teman-teman yang sekarang mendukung mereka. Aku melambai sambil tersenyum, lalu aku berjalan keluar dari sekolah dan menuju ke parkiran. Ada Ibu Mariyati berdiri di dekat mobilku dan tersenyum."Kenapa Ibu menolongku?" tanyaku dengan pandangan serius. "Aku tidak paham dengan keinginan Ibu. Semua sudah kau lakukan untuk menyakiti dan menyerangku. Bahkan, Ibu menolong Maria pada saat jumpa pers. Mendukung Maria untuk menyerangku. Aku sebenarnya tidak masalah dengan hal itu, karena aku tahu kau adalah Ibu Maria dan semua ibu melakukan itu.""Ya, kau memang
last updateHuling Na-update : 2023-06-18
Magbasa pa
PREV
1
...
678910
...
13
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status