Ibu masih menatapku. Dia akhirnya menarik lenganku. Lalu, aku membalas tatapannya. "Maya, kenapa kau? Katakan kepada Ibu," ucapnya terus menyorot tajam. "Dia aku tinggal karena tidak mau mengemudi. Ibu, aku sangat capek. Sudahlah. Dia sangat pandai. Bisa pulang sendiri. Ibu jangan khawatir.""Apa?"Ibu mengikutiku sampai ke dapur. Aku sangat haus. Membuka almari es dan mengambil botol minuman. Segera meneguknya sampai habis. "Ibu, kau sangat paham ama aku. Tapi, kau jangan terus menatapku seperti itu. Aku tidak enak sama sekali.""Ibu tidak paham denganmu. Kau sepertinya terlihat akan memperbaiki hubunganmu dengan suamimu. Tapi, ternyata kau seperti ini. Ah, aku sama semali tidak mengerti."Aku berjalan mendekati tangga. Namun, langkahku terhenti karena Ibu masih menarik lenganku. Kini kami saling berhadapan."Maya. Ibu tau kau akan melakukan rencana kepada suamimu. Tapi, Ibu juga tidak mau kau akan menghancurkan dirimu sendiri. Siapa yang bisa melihat anak kandung kita akan sengsa
Huling Na-update : 2023-06-14 Magbasa pa