All Chapters of Zahira (Bukan Inginku Jadi Madu): Chapter 61 - Chapter 70

88 Chapters

Panas Karenamu*

“Open your mouth!” bisik Farhan berat di sela-sela ciumannya sembari kembali menggigit bagian bawah bibirku. (Buka bibirmu!)Napasku memburu dan perlahan aku mulai kehilangan kontrol atas diri ini. Secara refleks kuikuti perintah Farhan. Segera setelah bibir ini terbuka, ia memperdalam ciumannya hingga menelusupkan indra pengecapnya ke dalam rongga mulutku, mengabsen setiap sudut yang mampu ia jangkau.Suara decapan segera memenuhi kamar kami. Suhu dingin AC perlahan bagai tak ada artinya. Lenganku terulur membelai rambut Farhan, atau mungkin juga mengacaknya. Napasku semakin memendek, seperti kehabisan oksigen.“Eumhh.”Lenguhan itu tercipta begitu saja saat diri ini semakin hanyut dalam permainan lidahnya. Namun, sejauh ini aku hanya mengikuti arus. Belum ada keberanian untuk membalas pagutan Farhan meski dahaga jiwa ini mulai terpantik.“Akh, Farhan, stop!” seruku seraya agak mendorong bahu p
last updateLast Updated : 2023-02-22
Read more

Playing Victim

Pukul dua siang para tetangga dan undangan telah meninggalkan rumah baru kami, tinggal keluarga saja yang kini saling duduk terdiam di ruang tamu. Semua telah mengetahui isi berita atau lebih tepatnya sebuah video yang tadi Dina tunjukkan padaku.Di zaman ini, segala sesuatu yang diunggah ke media sosial dan menyangkut isu sensitif begitu mudah naik dan viral, salah satunya adalah tentang orang ketiga. Sepertinya itulah yang Nayla manfaatkan untuk menyerangku dan Farhan. Ia masih belum menerima diceraikan oleh suami yang sudah lebih empat tahun berada di sisinya.Nayla membuat video dari kumpulan foto yang dapat digeser dan menuliskan keterangan yang menyudutkan kami. Bahkan ia juga mengunggah tangkapan layar rekaman dashcam saat perzinahanku dan Farhan terjadi. Meski adegan dalam foto diburamkan, tetap saja itu sangat memalukan. “Perzinahan kalian menghancurkan duniaku, tapi aku tak ingin Kamu semakin menumpuk dosa. Berat hati
last updateLast Updated : 2023-02-23
Read more

Mencari Jalan Keluar

“Dia seperti ini pasti tujuannya ingin membuat Mas dan Mbak malu. Gimana kalau aku yang keluar dan membuat pembelaan? Aku ‘kan juga punya rekaman yang waktu itu,” usul Dina. “Enggak, Din, itu bisa jadi blunder. Mas lagi marah sama Nayla dan dia juga sampai mohon-mohon ‘kan?” sanggah Farhan. Video itu memang bisa dengan mudah dipelintir, terutama jika suaranya difilter. Sikap Farhan yang sangat melindungiku bisa membuat orang berpikir memang Nayla korbannya. “Terus gimana? Kesel banget tahu dia jadi playing victim gini,” gerutu Dina yang sepertinya lebih mampu meluapkan emosinya. Sosok adik iparku yang ekspresif dan tidak menyimpan kegundahannya seorang diri ini terkadang memang sangat bermanfaat, terutama dalam proses penyembuhan traumanya kemarin. Namun, tidak untuk masalah yang tengah aku dan Farhan hadapi. Bisa-bisa suasana malah jadi semakin panas. “Aku boleh ngomong?” Semua orang menengok pada sosok remaja akhir yang duduk di sebelah ibu. Ezra, adikku yang masih berusia dela
last updateLast Updated : 2023-02-23
Read more

Memberikan Penjelasan

Berbekal harapan semua bisa segera berakhir dengan damai, aku dan Farhan akhirnya melakukan wawancara bersama seorang pesohor di negeri ini. Suasana saat pengambilan gambar cukup menyenangkan dan nyaman.Namun, seperti yang sudah kami prediksi sebelumnya, ada beberapa pertanyaan yang diindikasikan sebagai pancingan. Syukurlah kami sudah siap dan saling mengingatkan, sehingga pembahasan tidak melenceng dari yang kami inginkan.“Jadi, intinya seperti ini, Mas, saya tidak peka pada perasaannya dan dia memendam sendiri keluhan terhadap saya. Akhirnya malah menjadi bom waktu dan menjadi pelecut kesalahan besar dia yang tidak mampu saya maafkan, sehingga saya memutuskan untuk melepasnya,” ujar Farhan yang lebih banyak berbicara.“Kesalahan apa?” tanya host.“Manipulasi.” Sesingkat itu Farhan menjawab, karena kami telah sepakat untuk tidak banyak mengumbar kesalahan Nayla. Biarlah itu menjadi konsums
last updateLast Updated : 2023-02-24
Read more

Pembelaan yang Terpecah

“Boleh satu lagi?” Farhan meminta izin begitu aku selesai berbicara.“Silakan!”“Untuk semuanya, semoga kisah kami menjadi pelajaran. Jangan memulai hubungan baru jika hati kalian belum selesai dengan kisah sebelumnya. Dan jika ada uneg-uneg dengan pasangan, katakan! Jangan disimpan sendiri lalu cari solusinya sebelum terlambat,” pesan Farhan.Begitulah wawancara kami berakhir. Host serta para kru yang terlibat menjadi golongan pertama yang mengetahui kisah sebenarnya dari sudut pandang kami. Mereka bersimpati dan menunjukkan dukungan. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih sebelum pulang, karena sudah diberikan wadah untuk berbicara serta membela diri.Setelah video wawancara itu diunggah, warganet mulai terpecah belah. Banyak yang balik menyerang Nayla, meski aku dan Farhan sebisa mungkin tidak menjelekkan wanita itu. Namun, manusia memiliki akal untuk menyimpulkan apa yang mereka dengar, lalu memut
last updateLast Updated : 2023-02-24
Read more

Pertemuan Dengannya

Setelah cukup kesulitan melalui para pencari berita, akhirnya kami sampai juga di depan ruang sidang. Kebetulan sekali Nayla juga baru datang bersama pengacara dan ibunya. Bukan hanya sekedar basa-basi, kami pun menyapanya. Namun, ibu Nayla melengos begitu saja dan segera memasuki ruang sidang bersama pengacara. Hanya Nayla yang masih berada di luar dan ini adalah pertama kalinya kami bertemu bertiga seperti ini setelah malam di mana Farhan mengucapkan talaknya beberapa waktu lalu.“Apa kabar, Nay?” sapa Farhan ramah. Bagaimanapun, mereka pernah bertahun-tahun bersama dan Farhan tak ingin ada kebencian meski perpisahan mereka dilandasi oleh kekecewaan. Aku pun tak pernah melarang Farhan beramah tamah pada mantan istri serta mertuanya.“Menurut, Mas? Apa aku terlihat baik setelah kalian mendepakku, bahkan mencemarkan nama baikku? Tapi aku tidak selemah itu. Lihat saja, sekarang orang-orang sudah kembali membelaku,” sahut Nayla sambil
last updateLast Updated : 2023-02-25
Read more

Tuntutan Gana-Gini

“Bagaimana jika anak dalam kandungan madu saya itu adalah anak saya?” Nayla balik bertanya seraya melempar senyum sinis padaku.Mama serta Dina yang mengapitku di kursi peserta sidang sama-sama mengusap bahu dan punggung tanganku, memberikan dukungan.“Klien saya menginginkan hak asuh anak,” ujar pengacara Nayla mengambil alih. “Serta gana-gini yang sepadan.”“Bagaimana Pak Farhan?” Mediator melempar pertanyaan.“Mengenai siapa sebenarnya ibu biologis anak klien saya, keluarga telah sepakat untuk melakukan tes DNA setelah lahir nanti. Dalam kehamilan alami, tes DNA sebenarnya bisa dilakukan saat kehamilan masih berlangsung. Namun, tes itu menggunakan sample air ketuban dan umumnya untuk mengetahui ayah janin. Kasus kita kali ini sangat tidak biasa, sehingga jika tergugat menginginkan hak asuh anak, kami akan mengajukan penangguhan sidang hak asuh sampai anak tersebut lahir nanti,&rdq
last updateLast Updated : 2023-02-25
Read more

Membuat Penawaran

“Ayo, Ra, temenin aku keluar!” ajak Farhan saat akhir pekan.“Ke mana?” tanyaku yang sebenarnya agak malas, karena cuaca yang sedang terik saat ini.“Ketemu Nayla. Aku mau ngomong baik-baik sama dia, biar gak ada drama berjilid-jilid,” ungkap pria itu diakhiri helaan napas panjang. “Buang-buang waktu dan tenaga aja.”“Duit juga, karena harus sewa pengacara,” tambahku yang langsung diangguki Farhan.“Jadi, mau ‘kan nemenin aku ketemu dia? Biar Kamu gak cemburu juga,” tanyanya sekali lagi dan diselipkan kekehan pada akhir kalimat.“Ck, siapa juga yang cemburu?” cebikku berkilah.“Padahal aku seneng loh kalau Kamu cemburu,” goda Farhan seraya menjawil daguku dan segera kutepis tangannya.“Tunggu sebentar, aku ganti baju dulu,” tukasku beranjak sekaligus menyetujui ajakan Farhan untuk bertemu Nayla.Pria itu berencana m
last updateLast Updated : 2023-02-26
Read more

Kamu Yakin, Ra?

Untuk kedua kalinya dalam satu bulan terakhir aku kembali terbangun di atas brankar rumah sakit. Lengan tersambung dengan infus, bau desinfektan memenuhi indra penciuman. Masih sambil mengerjap, kuedarkan pandangan pada sekitar.Tak jauh dari tempatku terbaring, kulihat Farhan tengah berbincang dengan seorang dokter, terlihat dari snelli yang dikenakannya. Entah apa yang sedang terjadi, tapi bahu suamiku itu tampak lemah seperti dipenuhi beban. Telapak tangannya juga sempat menyugar rambut menahan emosi.Tak lama kemudian, mereka telah selesai berbicara dan Farhan berbalik. Ia segera menghampiriku setelah melihat aku membuka mata. Senyum lebar tersungging dari wajahnya yang kutebak sengaja dibuat untuk menutupi kegundahannya.“Apa yang sekarang Kamu rasakan?” tanya Farhan menyapaku.“Pusing,” jujurku.“Jangan banyak pikiran,” pesannya yang kuangguki begitu saja.Maunya juga begitu, tapi alam bawah sadarku
last updateLast Updated : 2023-02-26
Read more

Gestur Romantis

Sepulang dari rumah sakit, atas persetujuan keluarga pula, aku dan Farhan kembali mengemas barang-barang paling penting dan membawanya ke rumah mama dan papa. Perabotan yang baru beli pun sengaja kami tinggalkan untuk menambah nilai jual rumah. Tak ada iklan yang dipasang, hanya pemasaran dari mulut ke mulut. Sebelum sidang lanjutan digelar, rekanan papa dengan cepat membeli rumah itu. Syukurlah sesuai harga pasar serta langsung dilunasi, meskipun dijual cepat. Lokasinya memang strategis di tengah kota dan dekat dengan perkantoran, sehingga banyak peminatnya.Sore menjelang petang ini aku sedang duduk-duduk di teras bersama mama. Sejak pindah ke rumah mertua beberapa hari lalu serta pengajuan resign disetujui, aku memang semakin banyak menghabiskan waktu bersama paruh baya itu. Kini status kami adalah sama, yaitu ibu rumah tangga yang menunggu suaminya pulang kerja. Sejauh ini tidak begitu buruk, tapi entah nanti setelah kesibukan bertambah pas
last updateLast Updated : 2023-02-27
Read more
PREV
1
...
456789
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status