Setelah berada di dapur, lekas aku mencuci piring serta gelas yang tadi digunakan. Sehingga tidak ada perabot kotor yang mengisi bak wastafel. Usai mengeringkan tangan, aku bergegas ke luar dari dapur. Terdengar derap langkah di anak tangga, dan ternyata Halwa yang tengah naik ke lantai atas.Aku meneruskan langkah, hingga tiba di kamar lalu masuk. Menutup pintunya dan kubawa tubuh ini berbaring di atas kasur. Berbaring terlentang dengan pandangan menatap langit-langit kamar. Tiba-tiba pikiranku teringat akan kejadian barusan.Di mana aku menyuapi Halwa makan malam. Aku mengingatnya, tapi semua terasa hambar. Sebelumnya, hanya bisa dekat lalu menyentuh Halwa saja, aku sudah merasa sangat bahagia. Kini, rasa itu seakan menguap dan lenyap begitu saja. Mungkin, terlalu pahit penolakannya terhadapku, terlalu hebat ia mematahkan harapanku.Kuhembus napas kasar lalu mencoba memejamkan mata untuk beralih ke alam mimpi.🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺Usai shalat Subuh, aku sudah mengisi meja makan dan hanya
Baca selengkapnya