"Sama-sama, Mbak Tania, dengan senang hati saya pasti melayani kalau Mbak Tania mau pesan lagi," jawab Rania.Meski perasaannya tidak nyaman, tetapi ia harus tetap profesional dalam bekerja."Kok nggak sadar kalau nama kita mirip ya mbak, mbak cantik banget lagi. Udah ada pasangan belum sih mbak? Aku punya ipar yang masih single loh kalau mbak Rania mau?" ucap Tania panjang lebar.Belum sempat Rania menjawab, mereka harus berhenti karena panggilan seseorang."Tan, ikut mas bentar. Ada tamu nyariin kamu," ucap seorang lelaki tampan pada Tania.Hanya sekilas, tapi pandangan itu cukup membuat mereka terkejut. Rania hanya diam, sementara lelaki itu segera pergi bersama Tania."Aku pergi dulu ya mbak, nanti kapan-kapan di sambung lagi. Mas Damar orangnya nggak sabaran, jadi aku harus segera ke sana. Sekali lagi makasih ya mbak," ucap Tania lalu berlalu dari hadapan Rania.Pasangan yang cocok, batin Rania.Pukul sembilan malam acara selesai, Rania dan para pegawainya sudah bersiap untuk pul
Read more