Home / Rumah Tangga / Ibu Sambung Untuk Anakku / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Ibu Sambung Untuk Anakku: Chapter 31 - Chapter 40

58 Chapters

Dan akhirnya

"Udah siap, Tang?" tanya Adjie sambil mengenakan sabuk pengaman. Lintang mengangguk. Ia, Adjie, kedua orang tua Lintang, Edo dan Delon sudah berada di dalam pesawat yang akan membawa mereka ke tempat yang baru.Yogyakarta, menjadi pilihan Lintang. Apa yang akan ia lakukan di sana, entahlah, ia hanya ingin tinggal di kota yang baru, asing, dan memulai semua dengan suasana berbeda. Delon ikut karena ia punya teman saat kuliah yang tahu Yogya melebihi siapa pun. Ia yang membantu mencarikan rumah yang akan Lintang dan kedua orang tuanya sewa."Jangan sedih terus ya, Kakakku sayang." Kepala Adjie bersandar di bahu Lintang. Lintang berdecak sambil melirik dan menjitak kening Adjie."Lebay," celetuk Lintang."Bodo," jawab Adjie. Lintang justru terkekeh dan ikut menyandarkan kepalanya ke kepala Adjie.***Di sebuah tempat rahasia beberapa waktu sebelum Lintang, Adjie dan lainnya ke Yogyakarta."Lo bilang ke kita awal mulanya gimana sampe hal itu kejadian, walau gue jijik dengernya dan gue mas
last updateLast Updated : 2023-03-06
Read more

Merindukannya

Suasana kamar sederhana dengan nuansa putih itu terasa hampa. Lintang tidur dalam gelisah. Kakinya terus bergerak dan sesekali bergumam. Semakin lama semakin terlihat menangis dalam tidurnya. Tiba-tiba kedua matanya terbuka secara mendadak. Napasnya terengah-engah, bukan kali pertama ia seperti ini, cukup sering. Ia belum pernah lagi merasakan tidur terlelap semenjak hari itu."Breyana," lirih Lintang. Ia lalu menunduk dan menutup wajahnya."Mama kangen kamu, Nak," tubuhnya bergetar pelan, ia memeluk guling dan menangis lagi, ia rindu Breyana.***"Bre! Ayo cepetan sini, pake dulu baju ini! Oma sama Opa udah tunggu kamu, nih!" teriak Galaksi gregetan saat Breyana terus lari muter-muter menghindar diganti pakaiannya setelah bermain air di halaman. Breyana keluar dari kamar dengan dress warna krem. Terlihat cantik. Perlahan Galaksi menutup pintu kemudian meraih tangan Breyana, mereka berjalan ke ruang tamu rumah."Cantiknya...," ucap kedua orang tua Galaksi. Bre lalu duduk di tengah, di
last updateLast Updated : 2023-03-07
Read more

Terjawab sudah

Dastan berjalan dengan gagahnya menghampiri Mira yang sedang duduk sambil menatap tubuh setengah telanjang Dastan yang pinggang ke bawah hanya memakai celana pendek santai, karena ia baru selesai mandi.Ia sengaja mengundang Mira ke apartemen miliknya. Lokasi yang biasa dipakai untuk bermain dengan para 'wanita' nya dahulu. Mau tidak mau sekarang ia membuka pintu itu kembali."Gimana kehamilan kamu, Mir? Apa laki-laki itu belum mau tanggung jawab ke kamu?" Dastan duduk di sebelah Mira sambil mengelus perut buncitnya."Belum, kasihan, anak ini lahir tanpa ayah. Dia jahat sama anak sendiri" ucap Mira sendu. Dastan mengangkat dagu Mira dengan jemarinya."Kamu butuh apa? Butuh nama ayah untuk akte anak ini nanti? Atau butuh biaya untuk melahirkan nanti?" Dastan menatap kesorot mata Mira. Mira seakan terhipnotis dengan tatapan pria blasteran indonesia persia itu."Aku butuh, aku butuh laki-laki yang bertanggung jawab Dastan," suara Mira pelan. Dastan tahu wanita bodoh dihadapannya ini suda
last updateLast Updated : 2023-03-08
Read more

Pejuang Tangguh (1)

Lewat jalan darat dengan menggunakan roda empat berkekuatan super, alias mobil sedan andalannya yang baru ia beli hasil tukar tambah karena mobil lamanya sudah mulai ngambek, Galaksi sendirian menuju ke Yogyakarta. Setelah mengetahui keberandaan Lintang, juga, setelah mencari tau lewat Adjie dan Edo, Galaksi benar-benar nekat akan menjemput wanitanya itu.Kedua sepupu Lintang - Adjie dan Edo - sudah menawari untuk ikut. Tapi Galaksi menolak. Sebelum berangkat, ia sudah siap dengan vitamin yang ia minum dan bawa sebagai persediaan, serta saat subuh tadi sebelum berangkat, ia sudah memakan telur ayam kampung setengah matang sebanyak dua butir. Katanya sebagai stamina untuk kekuatannya mengejar Lintang. Hal itu membuat kepala Galaksi sempat di keplak ayahnya dengan koran yang tergeletak di dekat meja makan."Sekalian sama madu aja Galaksi. Biar itu kamu tegak berdiri!" lirik pria berusia akhir lima puluhan itu, Galaksi kesal, ayahnya memang suka meledeknya dengan mengungkit hal itu."Ja
last updateLast Updated : 2023-03-09
Read more

Pejuang tangguh (2)

Lintang berjalan ke dalam ruang kecil yang terlihat seperti ruang kerjanya. Galaksi keluar toko dan menunggu di dekat pintu. Sekuriti melihat Galaksi curiga. "Anda siapa? Kenapa kenal bos saya, Bu Lintang yang saya tau berinteraksi cuma sama dua laki-laki doang. Anda siapa" tanya sekuriti itu tegas."Calon suaminya," jawab Galaksi santai."Jangan bohong sampean, Mas, Bu Lintang itu nggak akan menikah katanya,""Kata siapa. Sok tau Bapak, nih." Galaksi bersedekap dan bersandar di kaca besar dekat pintu masuk."Bu Lintang yang bilang. Banyak, Mas, yang suka datang ke sini cuma buat cari tau tentang Bu Lintang. Tapi semua kapok pas Bu Lintang pasang tulisan di depan sini.""Tulisan? Tulisan apaan" Galaksi menatap bingung."Tulisan 'SAYA LINTANG,DAN SAYA TIDAK AKAN MENIKAH DENGAN KALIAN. STOP KE TOKO KALO CUMA MAU MODUSIN SAYA'. Bu Lintang pake pasang gambar anjing pitbull di kertasnya." Tunjuk sekuriti ke arah kaca depan toko.Mendengar cerita sekuriti itu, Galaksi justru tertawa terbaha
last updateLast Updated : 2023-03-09
Read more

Ambruk

Hening terasa di ruang tamu yang juga tersambung langsung ke meja makan dan ruang TV. Lintang duduk sangat berjarak dengan Galaksi. Sesekali Galaksi melirik ke wanita cantiknya."Lintang, aku mau kamu dengerin aku tanpa dipotong sedikit pun omongan aku," pinta Galaksi. Ia butuh Lintang mendengarkan."Aku perlu denger apa lagi. Edo sama Adjie udah jelasin ke aku semua. Tapi maaf Lak, aku nggak bisa.""Kamu nggak bisa maafin aku? Lintang, banyak di luar sana, pasangan di luar sana yang punya masalah jauh lebih besar dari kita tapi mereka bisa untuk hadapi bersama, melupakan masalah dan memaafkan.""Kamu anggap aku apa, Lak? Udah gitu aja lupain. Lupa sama apa yang aku lihat dan dengar. Kamu bayangin kalau kamu jadi aku. Saat orang yang kamu cinta dan sebentar lagi menikah, berbuat kaya gitu. Itu nggak sepele, Lak! Aku orang yang nggak mudah lupain kejadian apa pun, baik atau buruk di hidup aku. Tapi kamu kok bisa seakan maksa aku untuk cepat-cepat lupain semua gitu aja.""Bukan gitu, Li
last updateLast Updated : 2023-03-10
Read more

Ambulance

Lintang terlihat cantik saat wajahnya muncul di televisi setelah kemarin diwawancara oleh media TV lokal. Galaksi tersenyum menatap wanitanya sambil memeluk guling di atas tempat tidur."Kamu cantik banget sih, Sayangku, Lintangku," gumam Galaksi. Tubuhnya masih panas. Ia mengeluh karena untuk bangkit dari tempat tidur dan menuju ke lantai bawah untuk sarapan saja tidak bisa. Kepalanya terasa berat dan pusing. Tapi masih sempat-sempatnya senyum-senyum sambil menatap Lintang dari layar kaca. Suara bel di kamarnya terdengar. Galaksi melirik malas ke arah pintu kamarnya."Helaaahh ... sapa sih!" Galaksi beranjak perlahan. Ia mengontrol rasa pusingnya sejenak. Lalu bangkit dan berjalan pelan ke arah pintu. Ia mengintip dari lubang kecil. Terlihat dua orang berdiri dengan memakai topi hitam serta masker hitam.Galaksi membuka pintu. Terlihat Adjie dan ... Lintang berdiri di depan kamar hotelnya."Hadeh, halusinasi deh, gue," ucap Galaksi sambil berjalan kembali ke dalam kamar."Halu kenapa
last updateLast Updated : 2023-03-10
Read more

Operasi usus buntu

Mereka sudah tiba di IGD rumah sakit, Galaksi masih mengerang kesakitan. Ia juga terus menggenggam jemari Lintang. Lintang tidak tega melihat Galaksi seperti ini.Dokter jaga datang dan segera memeriksa Galaksi. Segala prosedur dilaksanakan hingga Galaksi dibawa ke ruangan pemeriksaan lebih lanjut. Adjie dan Lintang duduk didepan pintu ruangan tersebut."Appendicitis, Pak Galaksi harus segera dioperasi, peradangannya sudah parah," ucap sang dokter pria itu sambil berdiri didekat Lintang setelah mereka kembali ke IGD."Usus buntu dok?" Lintang memastikan. Dokter mengangguk. "Bukan asam lambungnya kambuh? Karena Galaksi tadi muntah-muntah dan demam dok""Salah satu gejala usus buntu itu bu, orang-orang suka salah arti sama rasa sakit diperut, dianggapnya masuk angin, atau maag, asam lambung,ternyata itu peradangan usus buntu. Pak … pak Galaksi." Galaksi menoleh ke dokter yang memeriksanya."Operasi ya, Pak, saya hubungi dokter penyakit dalam dan dokter bedahnya, nanti perawat kasih tau
last updateLast Updated : 2023-03-10
Read more

Gantung

Lintang dan Adjie duduk di depan ruang tunggu dekat pintu ruang operasi. Galaksi sudah satu jam lebih masuk ke dalam sana untuk dilakukan tindakan. Adjie juga memberitahu Lintang kalau kedua orang tua Lintang sudah ia beritahu tentang keadaan Galaksi."Bapak sama Ibu nggak bisa ke sini, jadi cuma minta dikabarin aja katanya," ucap Lintang sambil menyandarkan kepala ke dinding."Tadi pagi jam berapa lo sampe sini, Lin, gue nggak ngeh lo dateng." Adjie menguap, kantuk melanda dirinya. Ia semalam yang menjaga Galaksi di rumah sakit atas perintah Lintang. Ia tak mau Galak repot mondar mandir ke kamar mandi sendirian. Alhasil dengan sogokan 'Uang jajan' tambahan dari Lintang, Adjie siap sedia, kalau perlu dua puluh empat jam jadi perawat Galaksi."Tang."Apa." Lintang meminum ice coffee yang sudah mulai mencair itu."Habis ini apa, Tang? Mulai semua dari awal sama Galaksi, 'kan?" Adjie bersedekap dan duduk santai."Nggak tau, Jie." Lintang menghela napas sambil menatap dan memainkan gelas
last updateLast Updated : 2023-03-10
Read more

Siapa dia?

Galaksi dan Lintang berpisah kembali karena Galaksi dan keluarganya harus kembali ke Jakarta. Mobil Galaksi juga sudah dibawa Adjie lebih dulu saat ia pulang ke Jakarta beberapa waktu sebelumnya. Breyana menangis saat harus berpisah kembali dengan mamah lintangnya."Nanti Mama ke tempat Bre, ya, sekarang Mama kerja dulu oke?" Akhirnya Bre mengangguk dan mencium pipi Lintang."Hati-hati ya, Ma, Pa," lalu Lintang menatap Galaksi yang sudah duduk di kursi penumpang bagian depan."Galak, hati-hati." Lintang melambaikan tangan. Tatapan Galaksi sendu. Ia tidak ingin meninggalkan Yogya tanpa jawaban pasti. Tetapi ini yang terjadi. Lintang juga masih belum bisa memberikan jawaban jelas. Ia masih harus memikirkan dan menata hatinya kembali. Ia tidak ingin ada paksaan atau bujuk rayu dari siapa pun.Mobil pun pergi meninggalkan pekarangan kecil rumah keluarga Lintang di sana. Lintang berjalan ke dalam rumah. Ia merebahkan tubuhnya di tempat tidur kamarnya. Memejamkan kedua mata, mencoba meresap
last updateLast Updated : 2023-03-10
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status