Home / Rumah Tangga / Ibu Sambung Untuk Anakku / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Ibu Sambung Untuk Anakku: Chapter 11 - Chapter 20

58 Chapters

Usaha dulu

Galaksi dan Lintang selesai jogging, mereka kini berjalan kaki mengarah pada area tempat acara kampus diadakan. Lintang sengaja menolak terlalu dekat lokasi, ia tak ingin bertemu tatap dengan beberapa dosennya dahulu. Rasanya malas disaat ia bertemu mereka tapi sedang bersama Galaksi.“Gue tunggu di sana,” tunjuk Lintang pada stand kecil penjual minuman dingin.“Kenapa nggak mau ke sana?” Galaksi berkacak pinggang, napasnya terengah karena lelah setelah jogging tadi.“Nggak papa. Lo aja sana,” usir Lintang.“Oke.” Galaksi pergi ke arah kerumuman para mahasiswa, dosen dan ada juga beberapa teman yang datang. Lintang beranjak, ia takut Galaksi mendadak memanggil lalu memaksanya ke sana. Ia berjalan menjauh, memilih duduk bersembunyi di stan penjual burger. Lintang hanya memantau dari kejauhan.“Beef burger dan salad sayurnya satu, ya,” pesan Lintang.“Oke, ditunggu, ya,” kata penjual. Lintang masih terus menatap, lalu menghela napas panjang karena Galaksi tampak celingukan mencarinya. I
last updateLast Updated : 2023-02-10
Read more

Hang out

Mall terlihat tidak begitu ramai, mungkin karena masih tanggal tua,tapi justru membuat Lintang nyaman. Ia dengan telaten mengajarkan Bre memakan makanannya sendiri. Finger food istilahnya. Biar Bre belajar mandiri dan tahu apa yang bisa ia lakukan supaya motoriknya terasah. Tidak melulu disuapin atau apa-apa dibantu orang lain. Sejak sedini mungkin seorang anak juga harus mulai diajarkan untuk mandiri supaya tidak malas."Bre, ini ayam, ini wortel, ini buncis, ini kentang." Lintang menunjuk ke potongan-potongan kecil bagian dari menu steak ayam yang ia pesan untuk Breyana. Ia meletakan di piring kecil. Bre menatap ke Lintang. “Nih, lihat Tnte Lintang makan, ya."Lintang memasukan makanan ke dalam mulutnya lalu mengunyahnya. Bre mulai memegang walau awalnya tampak risih dan takut, tapi Lintang terus menyemangati. Hingga beberapa menit berlalu, Bre mulai memakan makanannya sendiri."Enakkk?" tanya Lintang. Bre terus makan dan manggut-manggut. Galaksi sibuk memideokan Bre dan dikirim ke
last updateLast Updated : 2023-02-10
Read more

Amsyong

Suara para karyawan bagian dapur restoran tempat Lintang bekerja terdengar riuh, jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam. Saatnya restaurant bersih-bersih karena sudah waktunya tutup.Lintang membantu merapikan kimchi yang akan disediakan untuk para pelanggan esok hari ke dalam kulkas. Bima yang sudah memakai pakaian koki berwarna putih sibuk memisahkan bahan makanan untuk besok ke dalam ruangan pendingin khusus."Tang, balik bareng?" tanya Bima. "Adjie, ‘kan nggak ke sini hari ini," lanjutnya. "Tenang, ada ojol. Lo kejauhan kalo anterin gue, Bim.""Nggak kok. Eh lagian kita ‘kan mau ke tempat Bang Igo dulu. Lo nggak baca grup keluarga ya?"Lintang mengernyitkan keningnya. Ia lalu membuka ponsel dan membaca chat yang sudah banyak."Ehhh, kumpul semua?""Harus dateng pokoknya. Meta sama Aldo aja dateng. Udah sampe malah. Kapanlagi sepupu-sepupu kumpul.” Bima menepuk bahu Lintang."Oke deh, gue telepon Ayah dulu, kasih tau anaknya pulang telat.""Yaudah. Gue ganti baju, gue tunggu di
last updateLast Updated : 2023-02-12
Read more

Kerja sampingan

Semenjak kejadian mentraktir sepupu Lintang malam itu, Galaksi semakin yakin dan pantang mundur untuk mendapatkan wanita pujaannya. Walau ia belum tahu perasaan Lintang seperti apa kepadanya karena Lintang tidak pernah memperlihatkan dan mengutarakan.Lintang bekerja sebagai manager restaurant. Tidak lagi dipembukuan karena om Kim lebih melihat Lintang cocok dalam menyambut tamu dan mengatur karyawan yang bekerja. Walau Lintang ngotot kalau mau membantu apa saja. Ia tidak bisa diam memang, jadi omnya pun menyetujui."Lintang, sini sebentar," panggil om Kim."Ne samchon" (ya paman), jawab Lintang dengan bahasa korea yang malah direspon kekehan dari omnya yang asli orang korea tapi sudah menjadi WNI itu."Lintang, i need your help.""Ne," jawab Lintang sambil terkekeh juga."Gini, Tang, besok itu katanya ada yang mau booking untuk dua puluh orang dari perusahaan apa gitu ya, Om, lupa. Tolong konfirmasi ke sekretarisnya. Namanya Jingga, ini nomor kontaknya. Buat mastiin aja jadi kita jug
last updateLast Updated : 2023-02-13
Read more

Lirikan maut

"Mbak Lintang, ini yang untuk booking jam sebelas, sudah siap. Kata Mr. Kim nanti Mbak Lintang yang handle?" ucap karyawan bagian kasir."Iya, udah dilebihkan dua puluh persen dari paket yang sudah di booking, 'kan?""Udah Mbak, kata bagian dapur tadi saya tanya.""Ok. Kamu balik aja ke meja kamu, saya yang handle dari sini" Lintang merapikan pakaian kerjanya. Kemeja berwarna abu-abu pres badan dan celana panjang hitam serta high heels membuat tubuhnya terlihat proporsional.Ia berdiri didekat pintu, sekedar mengecek alur keuangan kasir. Terlihat dari dalam pintu kaca besar itu rombongan lima mobil yang langsung terparkir rapih. Lintang bersiap-siap. Ia berdiri dan membuka pintu dibantu salah satu karyawannya."Selamat datang, terima kasih sudah memilih tempat kami untuk kegiatan anda, mari saya antar ke ruangan VIP nya." Lintang berjalan didepan, menuju ke lantai dua dan menggeser pintu kaca ruangan tersebut.Meja panjang dan kursi-kursi dengan alat panggangan sudah tersusun rapi."S
last updateLast Updated : 2023-02-13
Read more

Berpikir dua kali

Hari sabtu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Lintang ngotot naik ojol sampai ke rumah Galaksi. Jam enam pagi ia sudah sampai.Dengan kaos oversize dibalut jaket jeans modal pinjam ke Adjie dan celana pendek selutut serta sandal jepit andalan, Lintang memencet bel di dekat pintu rumah. Model rumah Galaksi tanpa pagar, jadi ia langsung berdiri didepan pintu bercat biru itu.Nuansa rumahnya mirip suasana di Greek. Cat rumah putih bersih, lalu pintu dan kusen berwarna biru terang.Terdengar suara kunci pintu terbuka. Galaksi memicingkan matanya. Tampilannya benar-benar khas baru bangun tidur dengan kaos dan celana panjang kotak-kotak."Pagi-pagi udah minta sumbangan apa?" ucapnya sambil mengucek matanya."Buka mata lo." Ucap ketus Lintang. Galaksi seketika melotot mendengar suara bidadarinya yang nggak balas satu pesan yang dikirim sejak semalam."Lin," ucapnya sambil tersenyum."Jangan ngomong dulu. Bau naga mulut lo!" jeplak Lintang yang langsung masuk sebelum si pemilik rumah menyuruh."M
last updateLast Updated : 2023-02-17
Read more

Dia siapa?

Tiga minggu berlalu, Bre sudah mulai berdiri seimbang dan berjalan beberapa langkah. Galaksi senang melihat perkembangan anaknya. Lintang masih bersikap biasa, ia belum membahas tentang perempuan bernama 'Mira' yang mengganggu pikirannya.Lintang duduk di teras rumah kedua orang tuanya. Menemani ayah yang sedang menikmati suasana pagi."Lin, kamu nggak ada niat mau serius sama Galaksi? Ayah lihat kamu deket sama anaknya juga, 'kan?""Hm... Lintang sama Galak nggak ada hubungan spesial kok, Yah, Lintang cuma nolongin Breyana, anaknya Galak yang belum bisa berjalan lancar. Sekarang udah bisa pelan-pelan.""Berarti bener Ibu kandungnya pergi ninggalin anak itu gitu aja?" tanya ayah lagi. Lintang mengangguk."Kasian, anak sekecil itu nggak dapet kasih sayang seorang ibu, untung ada kamu.""Maksudnya?" Lintang menoleh ke ayahnya."Kamu itu suka anak-anak, peduli sama anak-anak, makanya kamu suka dan mau tolong Bre, bapak lihat kamu juga sayang sama Bre kan?" Lintang mengangguk."Banget, Pa
last updateLast Updated : 2023-02-17
Read more

Jadi gini

Kedua mata Galaksi menatap intens ke lawan bicaranya-Lintang-ia ragu untuk menatap Galaksi."Bisa lihat gue, Lin?" pinta Galaksi. Lintang perlahan menolehkan kepala."Tentang Mira. Gue jelasin, ya. Dia itu aspri direktur, dan dia itu..., iya bener, dia suka sama gue, sekantor udah pada tau semua. Cuma gue profesional aja kalo di kantor. Nggak deket sama dia atau menjauh. Karena ada urusan kerjaan. Lepas dari itu gue nggak komunikasi sama sekali. Kenapa lo tanyain tentang dia?""Waktu acara makan-makan kantor lo, gue denger dan lihat sendiri Mira sama temannya ngomongin elo, dan temannya itu bilang ke Mira, 'semoga perasaan lo terbalas sama Mas Galaksi' dan itu bikin gue males lihat lo, juga terima sikap lo ke gue, Lak." Lintang menunduk.Galaksi justru senyum-senyum. Ia menarik kursi supaya duduk berhadapan dengan Lintang."Lo cemburu?" tanya Galaksi tanpa basa basi. Lintang menggeleng."Gue cuma ... minder. Mira lebih cocok sama lo daripada gue yang jauh jomplang sama dia. Dari segi
last updateLast Updated : 2023-02-18
Read more

Family gathering

Hal seru semakin terjadi di hidup Galaksi dan Lintang semenjak mereka semakin dekat untuk memastikan semuanya.Lintang senang karena Bre, semenjak ia dampingi selama dua bulan ini sudah bisa berjalan. Progres yang mencengangkan. Kedua orang tua Galaksi bahkan sampai terharu saat melihat cucunya bisa berjalan lancar tanpa jatuh.Saat itu, suara mobil kedua orang tua Galaksi terparkir di garasi rumah putranya, saat itu Galaksi sedang di halaman samping bersama Lintang dan Breyana."Bre, Oma sama Opa dateng, nanti kamu jalan ke sana, ya," bisik Lintang. "Samperin, terus cium tangan, harus so-pan," ucap Lintang.Suara oma memanggil Bre terdengar. Saat oma dan opa sampai di pintu, Bre berjalan perlahan dengan cengiran khasnya."Aaaaaa! Bre ... bisa jalan lancar! Pa.. lihat, Bre, Pa!" ucap ibunda Galaksi histeris.Bre memeluk kaki ibunda Galaksi saat sudah sampai di hadapannya. Lalu suara penuh rasa syukur dan haru terdengar."Lintang, makasih ....," ucap ibunda Galaksi."Sama-sama Tante, c
last updateLast Updated : 2023-02-22
Read more

Pengakuan Lintang

Sesampainya di lokasi, para peserta dipersilakan menempati kamar yang sudah disiapkan. Resort besar itu tampak asri dan sejuk. Lintang memandikan Breyana lalu memakaikan pakaian seragam acara yang sudah dibagikan panitia. Aba-aba untuk berkumpul di lapangan sudah terdengar, Galaksi menggandeng tangan kanan Breyana dan Lintang menggandeng tangan kiri Bre juga. Mereka tampak seperti keluarga kecil yang bahagia. Edo terkikik melihatnya, ia lalu mengabadikan dengan ponselnya untuk ia kirim ke grup keluarga dengan caption : 'Siap-siap kita kondangan-in, janda pengkolan nomer wahid udah taken ama bos gue.' Edo ngakak sendiri. Lintang yang tak sengaja melihat langsung menatap curiga. Edo mengangkat ponsel sambil menatap Lintang. Lintang komat kamit sambil menatap Edo. "Yuk duduk di sana, mau ada pengarahan dulu," ucap Galaksi yang berjalan sambil merangkul bahu Lintang. Breyana berlari menuju ke Edo karena Edo terus memanggilnya. "Hati-hati sayang, kalo jatuh jangan nangis ya!" ucap Lint
last updateLast Updated : 2023-02-22
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status