“Jadi, gimana ceritanya bisa ketemu jodoh di kantor? Kapan ya aku ketemu cowok cakep di kantor? Apalagi yang jabatannya PresDir seperti Bang Asa. Pasti sekretaris di kantor pada rebutan nggak, sih? Benar nggak, In?” Mika memandang Indah dengan penuh arti. Ia sudah mulai sedikit kesal. Sejak tadi Indah tidak menjawab pertanyaannya dengan benar. Kali ini Mika sengaja menekankan nama Indah untuk mendapatkan perhatian wanita itu. Dan ternyata gayung bersambut. Senyum di wajah Indah hilang selama beberapa detik, lalu senyum itu kembali. Bohong saja kalau ia tidak mendengar perkataan Mika. Namun, Indah berhasil menguasai diri untuk tidak membalas di menit yang sama. “Tadi ada nyebut nama aku? Maaf, Kak Mika …. Aku lagi nggak nyimak. Ini Bang Asa ganggu terus dari tadi.” Indah tersenyum seraya menepuk-nepuk punggung tangan Arsya dengan mulut terkatup gemas. Tangan Arsya sedang menggenggam tangannya yang sedang terlipat di meja. “Tadi aku ngomong soal Arsya yang kemungkinan sering dijadika
Terakhir Diperbarui : 2024-02-21 Baca selengkapnya