All Chapters of Istri Sementara untuk Tuan Terkutuk: Chapter 51 - Chapter 60

144 Chapters

Ribuan pedang menembus kegelapan

Happy Reading.Tap!Tap!Tap!"Kena kalian," tak melanjutkan kata-katanya. Damara malah terdiam dengan pikiran kusut saat melihat Arron tidur bersama dengan wanita-wanita yang bahkan rela melepas segalanya untuk mendapatkan kehidupan.Tak marah pada Arron, Damara malah merasa lemah sebagai seorang perempuan. Dengan tangan yang mengepal kuat pada gagang pedang, Damara mendekati mereka.Mengibaskan pedang berlumuran darahnya itu pada kedua wanita itu sembari berkata. "Jangan pernah meminta kehidupan pada pria yang bahkan tidak menghormati kalian!"SREKKK!DEG! Mata mereka membelalak. Tetapi kegelapan lebih dulu menyapa.Tes!Tes!Tes!Darah yang mengalir dengan sangat indahnya, tak membuat Arron dan Lycus bergeming. Tetapi mata Damara menatap Arron kesal. "Kau brengsek!" bukannya marah. Arron malah tersenyum sinis.Sedang Lycus. Tersenyum palsu, melambaikan tangannya pada Damara yang harus mengurusi satu wanita lagi.***Di atap. Wanita itu berbeda, bukannya bersembunyi. Ia terlihat sed
last updateLast Updated : 2023-05-09
Read more

Tak terhingga melawan satu

Happy Reading.Pagi menyapa, dengan ketegangan yang masih selimuti oleh darah dan kesedihan.Lisy tertunduk. Bersujud di depan Arron dan juga tuannya. "Maafkan saya. Sa-saya gagal mengendalikan diri saya!" Lisy mulai menangis."Tidak ada apa-apa Lisy. Ini hanyalah pengajaran!" kata teman-teman mereka.Tetapi ini bukan tentang pengajaran. Lisy mengerti beberapa hal yang tidak dimengerti oleh calon ksatria wanita lainnya. "ITU MASALAHNYA!" bentak Lisy pada teman-temannya.Menatap marah pada tuan Draxan. "Anda menggunakan orang lain sebagai pelajaran Tuan?""Em!"Tiba-tiba saja. Lisy mengangkat pedang yang tergeletak di lantai, hendak menyerang Draxan karena marah. "bagaimana bisa, kau mempermainkan perasaan orang lain!" Sesaat sebelum….KRAKKK!"Hadeh, leherku bermasalah!" Damara muncul dari balik pintu sembari. Meregangkan lehernya. "dadaku sakit, gila juga seranganmu?!" Berhenti saat melihat Lisy yang hampir menggorok leher Draxan."Oh maaf. Mengganggu silakan dilanjutkan!""Damara?!"
last updateLast Updated : 2023-05-09
Read more

Menggabungkan dua permainan penuh hasrat

Happy Reading.Menjelang sore. Damara yang kelelahan setelah makan sampai kenyang, membersihkan diri dan langsung melompat ke atas tempat tidur yang nyaman bagi tubuh manusianya saat ini."Kau akan langsung tidur? Ini masih siang!" ingat Arron dengan wajah datar, duduk di samping ranjang Damara yang sedang tengkurap. Memeluk bantal. "Bukankah kau punya sesuatu yang harus ku lihat?!"Tajam. Damara membuka matanya, jengah menatap ke arah pria yang tak bisa membiarkannya beristirahat dengan tenang.Mengambil posisi duduk. Arron duduk lebih dekat dengan Damara. "Ku buka."Arron hanya ingin memastikan kalau luka Damara membaik, mengingat tikaman Lisy cukup dalam hampir mengenai titik Vital jantung Damara. "Mau ku sembuhkan?" tanya Arron pada Damara yang malah tersenyum sinis padanya sambil menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.Sebelum menarik pakaiannya, kembali berbaring seolah tak ada luka pada tubuhnya saat ini.DEG!Sampai. Ia merasakan sesuatu berjalan pada pahanya. "Arron aku terl
last updateLast Updated : 2023-05-09
Read more

Melodi di tengah api

Happy Reading."Aku bisa melakukannya dengan baik!" ujar Arron tepat di telinga Damara, sebelum pria itu menggendong Damara ala bridal—Dia, Damara juga mengalungkan kedua tangannya pada leher Arron dengan manja lengkap dengan tatapan sinis.Membawa Damara menaiki tangga, mendorong pintu—menutupnya dengan kekuatannya kembali. Berjalan perlahan ke arah ranjang, membaringkan Damara perlahan-lahan."Bukankah suamimu ini terlihat seperti seorang penjahat?" tanya Arron sembari memandangi Damara dengan tatapan tajam dan dinginnya. Damara tersenyum sinis. Lantas meraih wajah Arron yang berada di atasnya saat ini, dengan tangannya yang berdarah karena luka itu belum sembuh. "sekarang baru terlihat seperti seorang penjahat!" ungkap Damara menatap dalam netra mata Arron.Detik berikutnya….Cup! Pria itu mencumbu Damara, menjilat, memagut mesra setelahnya. Tenggelam dalam kemesraan yang penuh dengan warna. "Ahhh!" Bahkan suara indah berhasil lolos dari bibir indah Damara ketika pria itu menyentu
last updateLast Updated : 2023-05-11
Read more

Menggunakan langit sebagai alasan

Happy Reading.Penentangan Damara, membuat ia dikurung oleh Arron di kamarnya dengan kekuatan yang cukup untuk membuat wanita itu terluka parah jika mencoba untuk melewati pintu yang ia buat di sekitaran kamarnya."Sialan!" BRAK!Gedor! Gedor! Gedor!Damara tak bisa menahan amarahnya satu mereka mengambil keputusan sepihak yang tidak ada gunanya di akhir—dengan keringat dan amarah, Damara membuat pijakan yang cukup tinggi. Mencoba membuka akses agar ia bisa mengeluarkan dirinya dengan menggunakan para Faycon yang sedang mengamuk di luar sana. Hosh!Hosh!Hosh!Dengan sedikit menahan rasa sakit yang ada pada tangan kanannya yang seakan hancur lebur, terpotong seperti Lazer. Dia berkata, "aku disini!" ucapnya sebelum menarik dirinya kembali.Bukh!.Untung yang berada di bawahnya adalah kasur, jadi ia tak sampai membentur lantai marmer yang keras—akan tetapi, nafas Damara mulai habis. Darah yang keluar dari tangannya membuat gadis itu menangis. Mengikat kuat dengan pakaian di lemarinya
last updateLast Updated : 2023-05-13
Read more

Titik darah penghabisan

Happy Reading.Plakkk!Esok harinya. Aku kelelahan. Tubuhku penuh dengan keringat dingin, mataku berair. Emosiku memuncak saat melihat ke arah Lycus yang hanya diam saja mematung di tempatnya."Kau memihak siapa Lycus?" "Damara….""AKU TANYA, KAU MEMIHAK SIAPA?""Aku mencoba melindungimu, aku tidak ingin kehilanganmu saat itu. Itu bukan waktu yang bisa menunjukan kalau kamu akan membawaku bersama dengamu!""Kamu memihak siapa?" Damara begitu kesal, ia berapi-api. "Mengapa kamu tidak bisa menjawab pertanyaanku Lycus?!'Hutan Delmare menjadi saksi rasa sakit hati Damara yang hiasi dengan kekecewaan pada orang yang ia percaya selama menjadi Damara dari Archae—ia bahkan tak menyembunyikan kebrutalan Arron padanya semalam karena mencoba untuk saling membenarkan posisi masing-masing.Tubuh penuh luka, bibir yang masih berdarah dan air mata yang terus mengalir tanpa bisa di bendungnya. Untuk pertama kalinya, Damara merasa hancur—tetapi malam itu. Ketika Arron memaksakan kehendaknya, mencoba
last updateLast Updated : 2023-05-15
Read more

Ketika Hilike berhasil mendapatkan hati sang Villain

Happy Reading.Malam itu, Ketika Arron mengunci Damara dalam kekuasaannya. Sehingga membuat wanita yang sedang menatapnya dengan tatapan membunuh itu terpojok di tembok. Bahkan nafas Arron bisa kurasakan menembus wajahnya penuh dengan luka goresan.Dengan tatapan tajam, Arron bertanya. "Apa yang kau inginkan?" DEG! Mata Damara melebar meski hanya singkat, melirik ke arah Arron dengan tatapan sedekat kematian. Tak bisa curiga, tak juga bisa percaya pada pria yang sedang berada tepat di depannya saat ini.Kedua mata mereka saling bertaut, tetapi tak ada senyuman yang terukir dari sudut bibir keduanya—terdiam selama beberapa saat, Damara mendekati leher Arron. Menggigitnya layaknya seorang Faycon yang begitu kejam.Sedang Arron, ia menahan kepala Damara. Tak marah, juga tak menolak identitas yang sedang Damara tunjukan padanya. Matanya, seolah bersinar di antara sinar rembulan. Menatap tajam ke arah langit luar, bersama angin yang terbang bersama aroma darah penduduk Hilike. "Seperti Da
last updateLast Updated : 2023-05-18
Read more

Pesta yang tak biasa?

Happy Reading.Sekarang. "Saya bisa mati demi Anda, tetapi saya tidak bisa membunuh Draxan karena itu bukan tugas saya. Itu tugas Anda! Ini bukan hak saya, Damara!" DEG! Ucapannya membuat Damara tersentak kaget, sebelum akhirnya tersenyum mendesah sambil menutup matanya singkat—karena pada akhirnya Lycus juga menolak permintaannya, sama seperti Arron yang juga menolaknya malam itu. Tetapi Damara senang, karena mereka tahu batas mereka dan apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan untuknya."Maafkan saya Damara!"Berdecak. "CK! Drama berakhir, kita hadiri pesta yang diadakan sih Mycana itu. Untuk pemusnahan sang Alpha para Faycon!" tekan Damara pada kalimat akhirnya. Sebelum berbalik meninggalkan Lycus yang sedang tersenyum smirk dengan mulut yang sedikit terbuka.Lalu pria itu menatap ke arah langit. Berterima kasih pada hatinya karena tak mengiyakan keinginan yang ternyata akan membuat Damara menghilangkan namanya dari daftar orang yang akan selalu berada di dalam cerita kejam i
last updateLast Updated : 2023-05-21
Read more

Misteri penakluk hati darah penguasa

Happy Reading."Damara?!"Sontak wanita yang sedang menuangkan begitu banyak alkohol pada gelas kaca sampai penuh itu langsung berbalik, menyembunyikan minumannya di belakang tubuh rampingnya. Bersandar di meja. "Ya ayah?""Kamu minum?" Itu berpengaruh bagi Damara, tapi dunia tak mengetahuinya. "Ayah kira kau mengandung?" tanyanya pada Damara yang hanya memiringkan sedikit kepalanya, sembari tersenyum garing. "Em. Hanya sedikit.""Tidak boleh!"Rasanya Damara ingin memakan kepala pria di depannya ini karena berani melarangnya, melakukan apapun yang ia inginkan. "Kamu mendengarkanku Damara, jangan minum. Itu tak baik untuk kandunganmu!" Ingin rasanya Damara berteriak kalau ia tak hamil anak pria terkutuk itu. Tapi ia cukup bisa menahan emosinya saat ini—sebab belum waktunya membuka topeng dalam keadaan kekuatan yang belum pulih seperti ini. "Kau mengerti? Hey Arron! Suami yang tidak berguna! AWASI ISTRIMU!"Saat Tuan Mycana pergi. Damara melayangkan tatapan horornya, lengkap dengan ta
last updateLast Updated : 2023-05-23
Read more

Kembang apiku yang menggoda

Selamat membaca.Pesta berjalan dengan sangat baik sampai-sampai membuat Damara kesal dibuatnya. "Sampai kapan mereka akan tinggal di tempat ini? Apa mereka tidak punya pekerjaan lain esok hari? Atau rencana malam ini?" Melihat Arron yang sedang bicara dengan para pria lain, dari pinggir. Dia terlihat sangat tampan dan luar biasa hebatnya, inilah calon pemimpin yang akan menguasai Hilike suatu hari nanti. "Hah? Entah saat itu kau akan menjadi musuhku? Atau malah sekutuku? Siapa kira-kira yang akan membawa kehancuran pada kota ini? Kamu kah? Atau aku?!" tanya Damara. Tepat saat itu juga Lycus langsung membungkam mulut Damara dengan kue coklat mengingat ini berada di tempat umum.Tersenyum penuh arti pada Damara."Hei! Mau mati kamu?!"Mengerutkan keningnya marah ke arah Lycus yang saat ini hanya mementingkan keselamatan Damara saja. Identitas, jauh lebih penting.Beberapa bangsawan mengawasi, memberi kode satu sama lainnya dengan menganggukan kepala mereka singkat—lalu seorang pelayan
last updateLast Updated : 2023-05-26
Read more
PREV
1
...
45678
...
15
DMCA.com Protection Status