Semua Bab Istri Sementara untuk Tuan Terkutuk: Bab 41 - Bab 50

144 Bab

Melindungi Mu seperti racun

Happy Reading.Arron menyentuh pundak Damara pelan. "Damara!" Tersentak. Dia akhirnya sadar dari lamunannya—menatap ke arah Arron yang terlihat dapat melakukan apa saja untuk Damara tanpa perlu bersusah-susah memikirkan cara untuk menghancurkannya.Memikirkan itu, membuat Damara menolehkan wajahnya ke arah lain. Tak mau menatap mata Arron."Hei," Arron menarik dagu Damara dengan jari telunjuk dan jari tengahnya. Membuat wanitanya itu sontak mendongak ke arahnya. "Kau tidak membenci Hilike."DEG! Damara membulatkan matanya saat mendengar ucapan yang bahkan tidak ia mengerti. "Damara!"Saat Arron hendak mencium bibir wanita jahatnya itu, Damara menjauh. Karena ada racun pada bibirnya."Benar, mungkin aku. Tidak membenci kota ini, mungkin Damara tidak membenci kota ini." Tapi ZALTANA VON FAYCON pemimpin para Faycon mungkin membenci kota ini—Sambung Damara dalam hatinya.Wushhh!Angin berhembus menerpa mereka dari tempat tinggi. Mungkin dapat membuat kamu trauma, saat turun.Arron meme
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-01
Baca selengkapnya

Hasrat membunuh yang membara

Happy Reading.Meski membuat beberapa warga terkejut. Tapi kejadian itu langsung diabaikan, sebab mereka mengira kalau kejadian itu adalah percobaan pembunuhan pada Damara.***Di kediaman Arron, pesta masih berlangsung tapi Damara harus pulang karena Arron terluka."Kau kan bisa menyembuhkan dirimu sendiri, mengapa kau tidak lakukan itu sekarang?"Arron tersenyum. Menatap Damara tajam, sembari menepuk ranjang—meminta Damara untuk duduk disampingnya saat ini.Menggerutu. Tapi Damara tetap menuruti Arron, karena luka itu tercipta karenanya. "Apa?" tanya Damara."Obati lukaku. Damara!"Deg! Terkejut singkat. Damara tersenyum berdesis. "Kau lakukan sendiri…."Tetapi saat wanita jahatnya itu bangkit dari tempat duduknya, Arron menahan tangannya. "Obati!" Damara mengerutkan keningnya. "Ku bilang obati!""Aku tidak bisa mengobatimu. Apa yang kau pikirkan!""Obati!""ARRON!"Tetapi tatapan tajam pria itu membuat Dia menghembuskan nafasnya kasar. 'hah' duduk kembali di samping Arron menatap l
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-02
Baca selengkapnya

Keindahan di tengah api!

Happy Reading. Berkeringat. Damara mencoba mengabaikan Arron, saat melihat luka yang ada pada tubuh Arron sudah membaik. Rupanya, ia menyerah dengan Damara.Bersikap normal. Damara berjalan ke arah ranjang, menarik selimut. Mencoba untuk tidur saja, tapi mengapa "aku tidak bisa tidur?" ucap Damara. Tatapan wanita itu kosong, seolah terjebak dalam sesuatu yang tak bisa ia tahan lagi. Menoleh, Arron masih duduk sofa. Menatapnya dengan mata yang menyala dalam kegelapan. Tanpa ekspresi, tanpa sepatah kata apapun.Perlahan. Damara bangkit dari tempat tidurnya—ia menatap ke arah Arron yang saat ini sedang dalam diam, sebelum kaki jenjangnya melangkah mendekat ke arah suaminya itu.Duduk, di pangkuan Arron. Yang untungnya diterima oleh Arron, pria itu bahkan mengelus-elus puncak kepala Damara yang bersikap manja padanya—bukan, tapi membutuhkan sesuatu."Kau sengaja!" Tuduh Damara, yang membuat Arron tersenyum sinis. "Kau sudah gila!" ucap Damara lagi tanpa raut wajah apapun.Sedang Arron h
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-03
Baca selengkapnya

Malam yang tak pernah usai

Happy reading.1 hari telah berlalu, tak terasa dua sejoli itu baru menyelesaikan permainan mereka. Sampai-sampai, membuat Lycus dan yang lainnya tidak menyala jika mereka dapat menghabiskan banyak waktu di dalam kamar.Arron sudah rapi. Dia bersiap untuk menyelesaikan setiap pekerjaannya yang sempat tertunda. Tetapi Damara—em, ia malah tak berniat untuk keluar dari tempat tidur.Ia lelah, ia mengantuk. Ia juga kesal, kenapa? Ya, karena Arron keterlaluan. Setelah mendapatkan apa yang pria itu inginkan. Arron malah menekan kekuatan Fayconnya lagi.Bugh! Bugh! Bugh!Bantal tak luput dari sasaran amukannya, bahkan Damara belum menggunakan pakaian apapun dan tetap berada di dalam selimut saking kesalnya. "GILA YA!" kesalnya."Aish! Bisa-bisanya dia melakukan ini padaku. Ahhhh Arron sialan!" kesalnya, sudah seperti orang tak waras di ranjang.Tok!Tok!Tok!"Nona!"Suara Lycus. Tetapi Damara terlalu lemah untuk sekedar membukakan pintu untuknya, ya iya lah. Berpakaian pun tak menjadi minat
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-03
Baca selengkapnya

Ketika matahari dan bulan menjadi saksi bisu

Happy Reading.Gunung Delmare. Jam enam pagi. Keluarga Arron dan juga Damara terlihat sedang menghadiri makam nyonya Chryseis sebagai bentuk penghormatan dan penyesalan karena tak bisa melindungi istri dan ibu mereka dengan baik.Bukan Damara. Tapi merekalah masalah disini!"Semoga kau tenang di alam sana."Saat upacara selesai. Lycus menemui Damara untuk memberitahukan informasi yang penting secara diam-diam. Sedang Arron sibuk mengurus kenaikan namanya. Ayah Arron memutuskan untuk memberikan posisi pemimpin, saat tahu kalau Damara hamil—ya. Meski sebelumnya, Damara berbohong. Tapi, ayahnya memaklumi kebohongan penuh siasat buruk tersendiri itu.Di tepi jurang. "apa?" tanya Damara langsung pada intinya."Informasi yang kau minta.""Katakan!""Damara, tubuh wanita yang kau rasuki saat ini. Hanyalah gadis lemah, yang mencintai keluarganya. Tapi Faycon membuat luka di hatinya—dengan merenggut ayah dan ibu kandungnya."DEG! Terkejut kecil. Damara malah tersenyum sinis mendengarnya, meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-04
Baca selengkapnya

Mencintai mu seperti rasa sakit

Happy Reading.PLAK!Mengusap pipinya. Damara berdecak, ia tersenyum sinis pada satu-satu orang yang berani menamparnya—siapa lagi kalau bukan Arron.Pria itu menarik lengan Damara sedikit kasar, mendekat padanya. Menatap lekat-lekat mata pria dengan alis yang saling bertautan tanda marah."Faycon tidak memperbaiki dan ku harap tetap begitu. Damara!"Melepas kasar. Damara mendorong Arron cukup kuat. "Brengsek!" Damara bahkan meludah di atas tanah. Sebelum menatap ke arah pria nenek tua itu lagi. "Aku bisa melakukannya!""DAMARA!"Tetapi Damara tak peduli. "Aku bisa membangkitkan kekasihmu, aku yang memimpin. Itu bukanlah hal yang sulit!""Tidak boleh!" terang Lycus. Ia tahu apa yang akan dilakukan oleh Damara, yang dianggapnya sebagai peluang untuk menang. Lycus selalu setuju, tetapi yang ini terlalu berisiko. "Nona, Anda tidak begini.""Kenapa, tidak boleh Lycus?"Kekuatan Faycon memang sudah ditekan oleh Arron, tetapi pemikiran seorang Faycon yang cenderung berbahaya tetap miliklah
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-05
Baca selengkapnya

Darah yang mulai menyatu

Happy Reading."Aku bilang kamu harus bertanggung jawab, maka kamu harus bertanggung jawab menggantikannya."Damara terkejut. Ia terdiam dengan mata memerah menahan air mata saking kesalnya pada Arron.Menatap Damara tatapan membunuh. "Pikiranmu itu, aku ingin mengambilnya!""Jika besar nafsumu, maka ambillah pisau dan keluarkan semua pikiran jahat. Yang ada pada kepalaku!" sinis Damara menatap Arron tak kenal takut. "Memangnya siapa yang meminta aku…memiliki pikiran seperti itu? Memangnya siapa yang minta dilahirkan dengan kekuatan besar dengan musuh yang tak kalah besar."Arron terdiam. Lantas ia mendekati Damara untuk memeluk wanitanya itu, tetapi Damara berontak tak mau menerima pelukan Arron. Namun Arron memaksa.Damara mulai menangis. "Aku tidak punya keluarga, aku kehilangan para Faycon, tidak ada rumah yang pantas untukku!" Membalas pelukan Arron tak eratnya. "Aku hanya, tidak ingin membenci meski aku ingin, membunuhmu!"Di sisi lain. Lycus yang sedang berdiri, menyandarkan ba
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-06
Baca selengkapnya

Sambutan yang berkilau seperti maut

Happy reading."Tidak boleh!"Mendengar itu. Membuat Arron menarik pinggang ramping Damara dengan satu tangannya agar lebih dekat dekat dengannya."Jadi, aku boleh menciummu Damara?" tanya Arron dengan suara serak yang begitu menggoda. Membuat Damara hanya tersenyum menatap lekat-lekat Arron yang terus menatap ke arah bibirnya tanpa henti. "Jawablah."Tersenyum sinis. Dia bertanya balik. "Boleh kubalas tuan Arron?" Arron tersenyum sinis menatap dalam wanita jahatnya yang tidak pernah berhenti berulah. "Jawablah!" bisik Damara. Begitu menggoda."Tentu."Setelahnya. Keduanya saling berciuman dengan mesra, sampai-sampai Damara terdorong pada tembok belakang. Tapi Arron menahan kepala Damara agar tidak membentur tembok.Saling bermain, saling memanggil dan saling mengajari cara melakukannya dengan benar benar—itu membangkitkan hasrat Arron. Yang membuat ciuman itu beralih turun pada leher Damara, memberi tanda di sana. Sebelum jatuh semakin jauh ke dalam dada wanitanya."Hentikanlah! Apa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-06
Baca selengkapnya

Redfodil dan sambutan

Happy Reading.Rapat selesai. Dan keputusan akhir sekali lagi diserahkan pada Arron, sebab Damara. Sama sekali tak membantu mereka.Setelahnya diadakan jamuan kecil-kecilan. Dan rupanya, wanita berkharisma nan seksi sedang melihat ke arah Damara. Lantas ia menghampiri."Nona Damara, bisa kita bicara?!"Saling adu tatapan sinis. Damara mengiyakan ajakannya.Balkon, dekat pesta. Mereka mulai berbicara dengan segelas Wine di tangan mereka—bedanya milik Damara terisi penuh, dan milik wanita itu hanya setengah."Anda, kuat juga ternyata." Berbicara dengan nada ejekan itu. Apakah pantas—untuk tarik keluar lidahnya, Damara berpikir jahat lagi."Ada apa?""Menyerahlah, keputusan akhir adalah milik Arron!""Lalu?"Wanita itu tersenyum sinis. "Lalu?" ulang wanita itu. "Anda tidak bisa menentangnya, bagaimanapun juga Arron harus punya wanita lain di sisinya.""Tuan Mycana hanya punya Chryseis. Dan dengan alasan apa Arron harus punya wanita lain?" kali ini. Tatapan dan cara bicara Damara, menunju
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-08
Baca selengkapnya

Nyanyian kematian

Happy Reading.Pranggg!Damara tak pernah merasa sejengkel ini pada Arron. "Apa yang kau pikirkan? Mempermainkanku?!" tanya Damara kesal.Tetapi Arron hanya menatap istrinya itu dingin, tak membalas. Membiarkan Damara melampiaskan amarahnya karena ia mengabaikan Damara selama Jamuan selama beberapa saat yang lalu.Sedang para pelayan terlihat biasa-biasa saja. Itu karena Damara meminta dan melatih mereka untuk menjadi orang-orang yang kuat, jika ingin melayaninya di kediaman ini.Tetapi tiba-tiba saja.Hosh! Hosh! Hosh!Seorang wanita memasuki kediaman Arron. Yang lainnya berpencar—mereka berantakan, penuh luka dan darah."Tu-tuan tolong saya!" Lycus menghampiri. "Biarkan mereka semua masuk!""ARRON!" Mata Damara membelalak, matanya memerah karena marah. Sebab suami bodohnya itu lebih memilih menyelamatkan mereka.Tak lama. Lycus kembali bersama Draxan! "Semua sudah masuk, kami juga sudah mengunci setiap tempat!"DEG! Kali ini lagi. Damara terlihat terkejut dengan apa yang baru saja
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
15
DMCA.com Protection Status