Happy Reading. Berkeringat. Damara mencoba mengabaikan Arron, saat melihat luka yang ada pada tubuh Arron sudah membaik. Rupanya, ia menyerah dengan Damara.Bersikap normal. Damara berjalan ke arah ranjang, menarik selimut. Mencoba untuk tidur saja, tapi mengapa "aku tidak bisa tidur?" ucap Damara. Tatapan wanita itu kosong, seolah terjebak dalam sesuatu yang tak bisa ia tahan lagi. Menoleh, Arron masih duduk sofa. Menatapnya dengan mata yang menyala dalam kegelapan. Tanpa ekspresi, tanpa sepatah kata apapun.Perlahan. Damara bangkit dari tempat tidurnya—ia menatap ke arah Arron yang saat ini sedang dalam diam, sebelum kaki jenjangnya melangkah mendekat ke arah suaminya itu.Duduk, di pangkuan Arron. Yang untungnya diterima oleh Arron, pria itu bahkan mengelus-elus puncak kepala Damara yang bersikap manja padanya—bukan, tapi membutuhkan sesuatu."Kau sengaja!" Tuduh Damara, yang membuat Arron tersenyum sinis. "Kau sudah gila!" ucap Damara lagi tanpa raut wajah apapun.Sedang Arron h
Terakhir Diperbarui : 2023-05-03 Baca selengkapnya