All Chapters of Istri Sementara untuk Tuan Terkutuk: Chapter 21 - Chapter 30

144 Chapters

Menganggumi indahnya rasa sakit

Happy Reading. Khusus hari ini, kediaman Arron tampak ramai dengan para pelayan. Yang ia datangkan dari Gedung utama, untuk membantu segala kebutuhan Damara. Juga menghias kamar mereka seindah mungkin. "Sudah siap?" tanya Arron, terpukau saat melihat Damara yang begitu cantik dengan gaun indah nan seksi yang melekat sempurna di tubuh rampingnya. Damara tersenyum miring, sebelum mengedipkan satu matanya pada Arron. "Aku cantik kan?" Godanya pada pria yang tak kalah tampannya. Dia—Damara tak menyangka, kalau ia akan menghabiskan waktu bersama Arron. Kencan tak terduga, untuk mendekatkan diri satu-sama lainnya. Meski awal Damara bertemu Arron, pria itu memiliki aura membunuh yang kuat. Tapi untungnya berakhir saat Damara memeluknya untuk melepas rindu saat itu. Mengulurkan tangannya. Damara menerima, mengandeng Arron sebelum naik ke atas kereta kuda dengan wajah full senyum. Semua yang melihat tampak begitu senang—entah sejak kapan, mereka selalu menyukai Damara. Walau sikap gadis
last updateLast Updated : 2023-04-01
Read more

Mengakhiri malam dengan kegelapan

Happy Reading. Tuk! Tik! Tak! Tik! Tuk. Suara sepatu kuda terdengar memasuki kota Hilike, dari jarak jauh. Para prajurit yang bertugas mengawas, langsung memberikan kabar. Sehingga semua orang menunggu di depan gedung utama, sedang orang penting menunggu di dalam gedung termasuk Lycus. Saat kereta kuda semakin dekat, semua menundukan kepala mereka dengan hormatnya. "Semoga malam ini berjalan lancar!" Doa semua orang pada Arron dan Damara yang baru saja selesai berkencan. Memasuki istana, Para Fay muncul. Mereka bahkan turut serta dalam penyambutan. Kereta berhenti—Lycus menunggu. Begitu juga dengan keluarga Arron. Saat pintu terbuka! Setiap senyum tiba-tiba luntur, para Fay berubah warna menjadi merah karena terkejut. Ayah dan ibu Arron terdiam, begitu juga dengan para warga yang terlihat saling tatap, sambari menelan saliva mereka susah payah. "APA INI ARRON?!"Tak heran ayahnya marah, sebab yang dilihat mereka adalah keadaan kacau keduanya, pakaian sobek, penuh darah, bahkan
last updateLast Updated : 2023-04-01
Read more

Menyangi mu dengan cara seorang penjahat

Happy Reading. Suara itu membuat seorang pengantin pria, bergegas meninggalkan kamarnya. Melesat dengan sangat cepat ke arah kamar Damara. BRAKKK!!! Namun, ketika ia sampai. Damara sudah menghilang, bersama dengan aura Faycon yang mulai menyebar di setiap daerah di kota Hilike. Arron berjalan ke arah jendela yang masih terbuka dengan lebarnya. Wush! Angin peperangan berhembus menerpanya, teriakan dan tangisan terdengar dari setiap sisi dunia. "Apakah, kamu tidak ingin ku temukan Damara?" tanya Arron pada dirinya sendiri. "Berani sekali kau meninggalkanku seperti ini, tunggu saja…""Saat aku menemukanmu, akan ku buat langit bahkan tak bisa melihatmu lagi. Damara!" tatapan Arron berubah warna menjadi warna unggu—bola-bola api keluar dari dalam dirinya, yang perlahan-lahan menyebar di setiap wilayah di Hilike. "Aku akan menemukanmu kembali, Damara!'Kecewa. Arron mengepalkan tangannya dengan kuat, ia marah, ia sedih.Disisi lain. Lycus Malaysia tersenyum saat melihat kekacauan yang
last updateLast Updated : 2023-04-02
Read more

Pembawa kematian di tanah tandus Cora

Happy Reading. Dewan dan beberapa rakyat mulai mempertanyakan keberadaan Damara, bagi mereka Damara adalah bagian dari kisah ini. Pihak-pihak tak bertanggung jawab, membawa keraguan kereka ke depan gedung utama Hilike. "KAMI MENGINGINKAN DAMARA!""BIARKAN KAMI BERTEMU DENGANNYA!!!" Warga yang mempercayai kalau awal kedatangan para Faycon ada hubungannya dengan kedatangan Damara di kota mereka. Tetapi sang pimpinan utama, tuan Mycana sekali lagi menegaskan kalau, "DAMARA TELAH TEWAS! INI ADALAH KECELAKAAN DAN JUGA KELALAIAN PIHAK KAMI!""Jika benar, apa yang akan kami pikirkan. Jika suatu hari nanti Damara muncul di kota ini? Mungkinkah ada yang kalian sembunyikan?!"Pertanyaan itu membuat Tuan Mycana terdiam. "DAMARA SUDAH TEWAS, FAYCON TAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN WANITA ITU!" Tegasnya lantang. "Jika ada dari kalian yang berani bertanya lagi, maka saya tidak akan segan-segan untuk menghabisi kalian dan keluarga kalian!"Kali ini rakyatlah yang terdiam. Kepergian Damara, dan mas
last updateLast Updated : 2023-04-03
Read more

Mengorbankan kamu dan aku

Happy Reading. Suara teriakan muncul bersama dengan isak tangis yang terdengar pilu—Damara lantas tersenyum berdesis, memutar bola matanya sebelum menatap ke arah langit. "Apakah kamu balas dendam padaku. Damara?" Damara berujar pada nama dan pemilik tubuh ini, meski tak terlihat. Ia yakin, kalau roh sebenarnya dari tubuh ini sedang mengawasinya. "Jika kau tidak menjawab, aku akan mencari tahunya sendiri. Aku tidak akan kalah dari orang sepertimu!" ujar Damara dengan tangan yang mengepal dengan kuat. ***Di tempat lain. Kota Hilike kembali berduka, atas kembalinya Nyonya Chryseis dengan keadaan meninggal dunia. "Jasad nyonya ditemukan, di tanah tandus Cora. Para pakar percaya, kalau ini adalah murni kekuatan Faycon. Sepertinya Nyonya diserang…."BRAK!!! Sang suami tercinta, tak bisa membendung rasa sedihnya. "TIDAK ADA ALASAN! MENGAPA IA HARUS PERGI!"Tetapi Lycus tak menjawab, ia hanya menundukan kepalanya. Membiarkan Tuan Mycana meluapkan segala kesedihannya lewat kata-kata y
last updateLast Updated : 2023-04-05
Read more

Menyembuhkannya dengan rasa sakit

Happy Reading. Keringat dingin membasahi seluruh tubuh gadis yang sedang tidur, di atas ranjang. Dia—Damara terlihat begitu pucat. Dingin. Matanya berkedut saat sebuah tangan menyentuh dahinya. "Kau Demam!" ujar Arron, sembari memberikan kompres panas pada kepala Damara. Tetapi detik berikutnya, sebuah seringai muncul dari bibir pucat Damara. Itu membuat Arron mengerutkan keningnya bingung. Cup! Arron mengecup bibir Damara singkat. "Masih bisa tersenyum hmmm?"Lantas Damara membuka matanya, menatap ke arah Arron dengan tatapan tajamnya. "Kau senang?" tanya Damara menyeringai, meski air matanya akan meleleh karena menahan rasa yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.Arron membalas dengan senyuman lembutnya. "Jika kau ingin senang, maka aku akan akan senang. Tetapi jika tidak, maka aku tidak akan senang!"Damara berdecak. "APA, KAU SUDAH GILA?!" Dia menarik kerah baju pria itu agar mendekat ke arahnya dengan marah, ia juga kesal… hiks… "MENEKAN FAYCON DALAM DIRIKU, MEMBUATKU LEMAH
last updateLast Updated : 2023-04-06
Read more

Racun untuk kehidupan

Happy Reading. Esok harinya, Lycus menghampiri Damara yang sedang mengambil air untuk menyiram tanaman berbahaya yang sepertinya, tak pernah disiram. Berbalik. "Astaga!" Damara terkejut, saat melihat Lycus yang muncul di hadapannya dengan tangan yang bergetar penuh dengan luka. Anehnya, ia malah tersenyum padaku. "A-apa kau baik-baik saja!""Nona…bisakah Anda berhenti untuk menanam tanaman pemakan darah itu?""Kenapa? Aku menyukai mereka.""Salah satu pelayan hampir tewas karena kehabisan darah, dan yang lainnya cedera. Bahkan ada beberapa prajurit YANG KEHILANGAN LENGAN MEREKA!"Damara terkejut lagi. Ia mengedipkan matanya beberapa kali pada Lycus yang tadi berteriak padanya. Lalu dengan santai, Damara berjalan melewati Lycus dengan air merahnya. "Itu salah mereka, lagi pula mengapa mereka mendekati tanamanku!""DAN TANAMAN ANDA ITU TERLARANG! BAGAIMANA BISA ANDA MENANAMNYA DI PEKARANGAN KEDIAMAN TUAN ARRON!"Astaga. "Apakah kau tidak bisa berhenti meninggikan suaramu? Itu mengga
last updateLast Updated : 2023-04-07
Read more

Senyuman mengandung sihir

Happy Reading. Damara menutup matanya, santai, tenang, aman dan damai. Sesekali, ia bahkan tersenyum saat mendengar suara ledakkan. "Astaga, bagaimana aku bisa sejahat ini?!" tanyanya pada dirinya sendiri. Namun dengan wajah tanpa rasa kecewanyaBRAKKK!"Kau…"Sontak Damara yang sedang duduk di sofa milik Arron, lantas bangkit dari tempatnya saat ini—menatap pria paruh baya yang sedang menatapnya tak suka. Ayah Arron. Siapa lagi! Tapi kenapa? Apakah kali ini, ia mengetahui siapa dirinya yang sebenarnya? Namun itu tidak mungkin. "Apa yang kau lakukan pada istriku! Dasar wanita siluman, mengerikan, busuk hati!"Mendengarnya berteriak, entah mengapa membuat sosok aslinya senang. Karena pria itu, akhirnya mendapatkan hukuman atas kekejamannya dulu. "A-apa ma-maksud Anda tuan?" tanya Damara. Berpura-pura untuk takut—aktingnya buruk sekali. "Mengapa harus kau yang berdiri di samping Arron!" Mungkin karena ini adalah kutukan—sambung Damara dalam hatinya. Seperti roda kehidupan. DEG!
last updateLast Updated : 2023-04-09
Read more

Faycon dan rasa sakit

Happy Reading. Di kediaman Arron. Kamar—dengan pelan pria itu membaringkan istrinya jahatnya ke atas tempat tidur. Menatap sendu istrinya yang sedang terluka parah! Membawa air hangat dari kamar mandi, Arron berinisiatif untuk membersihkan Damara dan mengobatinya dengan kekuatannya. Tapi Damara menahan tangan Arron yang hendak melepas pakaiannya. "P-pelayan saja!" minta Damara dengan suara seraknya. Arron tersenyum hangat. Lantas, ia mengelus wajah Damara, menyingkirkan semua rambut halus yang melekat dengan luka di bawah Damara pelan. "Sakit?"Damara menggelengkan kepalanya. "Arron mengertilah, aku tidak…""Kau takut aku akan jijik melihat semua lukamu?"DEG! Damara membelakak, sebelum ia tersenyum sinis. Kali ini, ia tak bisa berbuat apapun di hadapan Arron. "Awas sa-saja kalau kau menutup mata! Akan ku pastikan kau buta untuk selamanya."Mendengar itu hanya membuat Arron tersenyum smirk, sebelum melanjutkan aktivitasnya—melepas semua pakaian Damara perlahan-lahan, dan mulai me
last updateLast Updated : 2023-04-11
Read more

Kombinasi yang mengerikan

Happy Reading. Panas matahari menyambar kulit leher Damara, dari sela-sela pohon. Ia tampak sedang menanam tanaman barunya di daerah itu, agar tak ada Damara-Damara lainnya yang menggali kuburan tanpa izin. "Haruskah aku cemburu!"Damara mendongak menatap ke arah sumber suara. Yang tak lain adalah Lycus, dengan ember berisikan air. "Arron?" tanya Damara, saat melihat Arron di belakang Lycus. Tersenyum penuh arti. Lycus merasa seperti tak dianggap oleh Dia—yang sepertinya terlalu menyayangi Arron yang telah membuatnya ada dalam posisi yang sangat tidak menguntungkan. "Damara!" Panggil Lycus. Nama hanya menaikan kedua alisnya sebagai respons. "Kalau tiba-tiba saja kau meninggalkanku, apakah itu bisa disebut sebagai cinta?"Deg! Mata Damara membulat. Ia tersentak kaget, menatap Lycus lama. Sebelum tersenyum sinis. "Kau mau ku tinggalkan?"Lycus menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. "Aku ingin menjadi seperti Arron….""Tapi itu membuatku sulit untuk berjuang mendapatkan kebahagiaa
last updateLast Updated : 2023-04-12
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status