"Bbbuat apaa, Ma?" Ratna melepaskan genggaman tangan ibunya. "Buat Luna," jawab Ratih tegas. Ratna tersentak, kaget luar biasa. Sampai-sampai ia merasakan nafasnya tersendat. "Kamu kenapa kaget seperti itu?! Justru kamu harus senang, sebab wanita itu takkan bisa menggangu rumah tangga kamu lagi, Rat! Lagi pula, kamu kan benci juga sama dia. Saat inilah waktu yang tepat untuk membalasnya. Kamu tenang saja, racun ini akan menyatu dengan darah, takkan terdeteksi kalau dia mati keracunan. Mama akan atur supaya nanti mayatnya langsung dikuburkan saja, toh dia tak punya keluarga yang jelas," papar Ratih berapi-api. "Maaa ... please. Urungkan niat ini. Mbak Luna tak seburuk yang kita pikirkan, Ma. Dia ... dia baik, Ma. Aku saja yang terlalu cemburuan. Aku mohon, buang ini, Ma!" Ratna memegang dadanya yag bergemuruh kencang.  
Terakhir Diperbarui : 2023-02-13 Baca selengkapnya