Home / Romansa / ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA: Chapter 61 - Chapter 70

532 Chapters

BAB 61_RAHASIA DIKETAHUI

Aderald hadir mengunjungi Luna yang sedang berlatih. Laki-laki tua namun masih bugar itu membungkuk dan terus membungkuk. Namun kedatangannya diabaikan oleh tuannya. Cukup lama, barulah Luna mau mengeluarkan suara.  "Berhentilah Aderald! Mau sampai kapan tubuh tuamu itu kau siksa begitu," ucap Luna masih terus menendang.  Aderald tegak perlahan. "Maafkan saya My Angel yang tak banyak tahu dan membiarkanmu harus turun tangan secara langsung," ucap Aderald.  Luna diam sejenak.  "Tak banyak tahu itu, tak sama dengan pura-pura tidak tahu," sindir Luna.  Tubuh Aderald langsung turun. Laki-laki tua itu sekarang sedang berdiri dengan lututnya. Tanpa ekspresi.  "Itulah mengapa aku tak ingin keluargamu tahu siapa aku. Manusia memang tamak, rakus!" 
last updateLast Updated : 2023-02-16
Read more

BAB 62_SELINGKUH?

Kuluruhkan tubuhku yang kelelahan di sofa sambil mengusap keringatku di dahi. Aku membulatkan mulutku, mengatur nafas. Luna tak ada di rumah.  "Sia-sia," gumamku sendirian.  Saat bunga yang kubawa ingin kugeletakkan begitu saja tiba-tiba terdengar suara dari dalam kamarku.  "Mas? Kok cepat sekali pulang? Aku pinjam kamar mandimu. Air di kamar mandiku ti ...." Belum selesai Luna berbicara, aku sudah lebih dulu melangkah cepat ke arahnya lalu mencium bibirnya. Aku tak peduli ia mengizinkanku atau tidak. Yang kutahu saat ini, aku suaminya dan dia istriku. Tak peduli siapapun dia, dia milikku.  Kunikmati dingin bibir dan mulutnya, membuat hatiku basah. Aku terus memeluknya, erat sekali. Luna hanya pasrah saat aku mengelus seluruh sisi tubuhnya. Kubisikkan padanya,  "Aku mencintaimu," desisku di daun telinganya. Aku te
last updateLast Updated : 2023-02-16
Read more

BAB 63_BABON

"Gimana Mas? Benarkan kataku? Panjang dan besar," desis Luna mengoles-oles kepala payung king kobra itu. Aku masih gemetar. Rahangku rasanya sulit sekali mengatup. "Babon sayang, itu Papi, salim gih!" ucap Luna lagi. Kali ini tangannya bergrilya di tubuh panjang hewan itu. Aku makin pias. "Jaa-jaaangan macam-macam, Dek! Kamu jangan main-main. Please. Itu ... ituuu ... hewan liar. Kamu ... Dek!" Ahhhh ... mulutku rasanya seperti sudah disengat lebah, tak bisa bicara yang jelas. Aku benar-benar ketakutan. Hewan itu mencondongkan kepalanya ke arah depan. Aku makin gemetaran. "Ddeek ... Luna, Safaluna, please sayang. Masukin dia ke kotaknya lagi. Please," ucapku dengan bibir terasa kelu. Luna hanya tersenyum kecil. "Gimana, Mas? Selingkuhanku?" tanya Luna dengan mata lentiknya bermai-main. "Kaa-mu jangan aneh-aneh, Dek. Ini tak lucu. Serius!" Aku masih mematung. Sedikitpun ular itu tak bergeming sekedar menatap ke arah lain. Muncung sendoknya terus mengarah padaku. "Jadi
last updateLast Updated : 2023-02-17
Read more

BAB 64_BERSEKUTU

Ratih masih memegang pipinya yang memerah akibat tamparan ayahnya. Nindi yang sedari tadi duduk di sofa, dengan tangan terbalut perban. Tampak ia sudah dipasangi sling arm yang menopang kedua tangannya yang ditahan gesper besi hitam.  "Kalian berdua sudah coreng mukaku di depan majikanku! Andai Angel tak melarangku membunuh kalian, sudah kujadikan kalian santapan srigala! " Ratih hanya terus terisak, masih terus mengelus pipinya sendiri yang terasa panas.  "Kalian tak tahu, Angel tak peduli dengan hutang-hutangku padanya. Justru memintaku mengembalikan fasilitas kalian. Luar biasa. Dia bagai malaikat. Tapi kalian memang berhati iblis. Setelah ini, bagaimana bisa semua kembali normal? Jawab aku Ratih!" Otot-otot leher dan wajah Aderald tampak mengeras. Berkedut rahang tuanya itu dengan wajah yang memerah karena amarah.  "Maafkan aku, ayah. Aku khilaf. Iblis menggoda
last updateLast Updated : 2023-02-17
Read more

BAB 65_ADA APA DENGAN MEREKA?

Ssrrrt ... Srrrrtt ...Aku bergidik ngeri melihat monster ular ini meliuk-liuk santai dan tiba-tiba berdiri di depanku. Kali ini tatapannya ke arah apa yang sedang aku bawa. Dua ekor ayam hidup sudah di tanganku. Aku bingung, harus memasukkan ayam ini dengan cara seperti apa. Membuka pintu kerandang ini? Tidak. Aku bisa kencing berdiri.Kuputuskan membawa kedua ayam kampung itu kembali ke dapur."Dek! Serius, seribu rius! Aku tak punya nyali kasih si abon makan!""Apaan sih, Mas! Buka aja kandangnya, masukin terus ayamnya," ketus Luna mencuci piring."Kenapa harus ayam hidup, Dek. Ngeri ih. Gak kasian kamu sama ayam-ayam ini," ujarku dengan wajah memelas."Sama aja kayak kamu yang tiap hari makan ayam. Itu ayam sebelumnya hidup, Mas!"Aku merengut."Iya, tapi aku gak makan ayam hidup-hidup, Dek!" timpalku
last updateLast Updated : 2023-02-17
Read more

BAB 66_PENGANTIN BARU

Luna duduk di pinggir kasurnya lalu menyibak tirai. Sekilas ia melihat king kobra miliknya sedang melilitkan diri, tidur. Ia juga melihat bekas jejak keberadaan Aleksei. "Maafkan aku," lirihnya. Baru saja, tepat sebelum suaminya keluar, ia antusias menyambut kedatangan sahabatnya itu. Namun itu hilang sebab Aleksei tanpa basa-basi langsung menembaknya dengan kata-kata. "Meskipun kau menggunakan topeng 100 lapis, aku masih bisa menghirup aroma ketakutan pada dirimu, Angel," kata Aleksei. "Tak perlu bahas aku. Kamu ke sini bukan untuk itu kan? " "Hanya untuk ini," jawab Aleksei tegas. Luna diam. "Bukankah keberadaanmu sekarang sudah terendus Eville?" "Darimana kau tahu?" Luna menatap Aleksei serius. "Sekarang aku tahu, ketika kamu bertanya darimana aku tahu, " kekeh Aleksei.  
last updateLast Updated : 2023-02-17
Read more

BAB 67_KALAU AKU SUDAH TAK ADA

Setelah sholat isya, aku akan mengajak Luna makan malam. Hatiku sangat senang saat melihatnya lahap menikmati ayam sambal balado buatanku. Aku sekarang malah ketagihan di dapur, memasak untuknya. Kebetulan tadi istri bercadarku itu memintaku menemuinya habis isya. Pastilah dia ingin aku temani membaca buku. Kadang dia memintaku juga untuk memijit bahunya. Hanya sampai bahu, jika tanganku sedikit saja menggerus ke daerah terlarang, dia langsung bersiap dengan jurus slending naga bonar. Sudahlah. Aku hanya perlu bersabar menunggu saatnya. Kulirik kalender yang telah kusilang setiap harinya, sisa 4 hari lagi. Huhuhuuy! Hatiku senang dan semangat membara menanti hari. Tok! Tok! Tok! "Dek! Waktunya makan malam!" seruku masih memakai sarung. Luna membuka pintu. "Mas. Malam ini kita makan di luar ya. Aku sudah reservasi di restoran Sky In," ujarnya. Alisku sedikit mengerut. Terdengar aneh di telingaku sebab selama ini Luna tak pernah mau aku ajak makan di luar. "Tapi aku sudah
last updateLast Updated : 2023-02-18
Read more

BAB 68_MARI BERDANSA

Aku langsung meletakkan sendokku dan berhenti mengunyah.  "Aku tak suka kamu bicara seperti ini. Jagalah bicaramu. Jangan sampai semesta mengabulkannya. Intinya aku hanya akan hidup selamanya dengan kamu, Dek. Inget. selamanya sampai di akhirat, kamu tetap istriku!" tegasku.  Luna kembali meneteskan air mata. Aku jadi takut. Sikapnya yang berubah sebentar-bentar dingin, lalu hangat lagi, menjado dingin lagi, itu kadang membuatku was-was dengan mental istriku. Jangan sampai dia terkena gangguan psikologi karena telah menikahiku.  "Maafkan aku, Dek kalau belum sempurna jadi suamimu. Aku akan berusaha sekuat tenagaku lagi untuk menjadi suami yang terbaik meskipun aku tampak payah," lirihku pelan.  Luna menggeleng dan menempelkan jari telunjuknya padaku . Aku mampu menghirup aroma parfum istriku cukup dari jarinya sa
last updateLast Updated : 2023-02-18
Read more

BAB 69_BERSITERU

Kulepas surat itu begitu saja, berlari menghambur mencari Luna. Di kamar mandi, kamarku, dapur, dan setiap sisi yang biasa didatangi istriku. Bahkan aku seperti orang gila mencarinya di dalam lemari, bawah kasur dan di belakang sofa. "Dek! Keluar! Jangan bercanda. Please. Jangan main-main kamu! Ini bukan waktunya main sembunyi-sembunyi!" teriakku.  Namun tak ada sama sekali sahutan. Hanya suara dentingan jam dinding yang kudengar. Nafasku terengah, duduk di kursi makan. Kupandangi sekeliling dengan jantung masih berdetak laju. Masih ada aroma istriku di tempat ini. Rupanya sebelum ia pergi, ia sempat mencuci piring.  Tidak. Dia tak mungkin meninggalkanku. Beberapa kali dia juga mengatakan mencintaiku. Mustahil dia mau berpisah denganku. Semalam kami begitu bergairah seperti takkan ada kesedihan dalam rumah tangga kami. Tapi, pagi ini, hanya hitungan jam, kesedihan yang tak pernah kusangka menjadi pembuka hariku
last updateLast Updated : 2023-02-18
Read more

BAB 70_KEPERGIAN LUNA

"Kaaaamu mau kemana, Mas?" tanya Ratna mulai menangis. Pastilah rasa rakut menyelimuti adikku itu.  "Jangan cegah aku. Jaga baik-baik dirimu. Jika aku tak kembali, rawat dan besarkan anak itu dengan baik. Kakeknya, Jhonzey Moriz akan selalu memantaunya," ucap Aleksei menatap dalam-dalam pada Ratna yang menangis sangat kencang.  Adikku menggeleng.  "Jangan, Mas! Aku mohon! Jangan korbankan dirimu untuk orang lain. Kau punya keluarga sendiri, Mas! Mbak Luna pasti bisa melindungi dirinya sendiri!"  Nafas Ratna tersenggal-senggal melihat punggung Aleksei yang membelakanginya. Aleksei seolah tak mendengarnya, laki-laki itu sibuk dengan ponselnya.  "Sial! Dia tak membawa hp ataupun laptop. Aku tak bisa mendeteksi keberadaannya!" "Berhentilah
last updateLast Updated : 2023-02-18
Read more
PREV
1
...
56789
...
54
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status