Home / Romansa / ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA: Chapter 81 - Chapter 90

532 Chapters

BAB 81_EVILLE

Criiiing ....  Suara rantai itu berhenti. Luna terus maju tapi langkahnya tertahan. Ia menjulurkan tangannya. Suaranya seperti tertahan.  "Seret dia!" teriak Eville.  Aleksei maju, sepertinya dia sudah tak tahan namun aku menariknya. Kutatap Aleksei dengan sangat serius. Seolah mengatakan, lihatlah sekeliling kita! Puluhan laki-laki berpakaian lengkap dengan senjata memenuhi ruangan itu. Aleksei mereda.Syukurnya gerakan kami tak memberikan kecurigaan mereka.  Kembali kutatap Luna yang sudah kembali ke tempatnya semula. Hanya sedikit erangan dari mulutnya sebab 2 orang laki-laki bertubuh kekar menyeretnya kasar. Dihempaskan begitu saja tubuh istriku. Air mata Luna mengucur membersihkan kotoran di wajahnya. Jangan tanya rasa di hatiku, perih tidak bisa kuungkapkan.  "Kenapa berhenti!?" geger suara Eville.  "Maafkan kami Tua
last updateLast Updated : 2023-02-21
Read more

BAB 82_DEFINISI PENGKHIANATAN

"Andai bukan wanita, sudah kuratakan dengan lantai ini," desis Aleksei membuka beberapa lemari. "Apa yang kamu cari?" tanyaku. "Pakaian untuk Angel. Aku tak bisa melihatnya menggunakan pakaian itu. Akan kuputuskan rantainya dengan sekali tembakan saja!" "Lalu tembakan berikutnya dari puluhan anak buah Eville menghantam kepala kita," timpalku. "Aku tak peduli! Angel harus mengganti pakaiannya Yudha. Kau lihat sendiri, betapa semua mata laki-laki menatap lekuk tubuhnya di balik kain yang terkoyak-koyak itu!" "Kamu sudah gila. Aku yakin kita tak punya kesempatan itu. Jangan membuat Eville makin curiga! Luna sedang dirantai. Nanti ketika dia akan bertarung, barulah pasti rantai itu dibuka." "Lalu kita akan membiarkan Angel bertarung dan mati di tangan Abere? Sedangkan aku dan kamu asik bergoyang di depan iblis itu?! Kamu sudah tak punya otak!" Aleksei mencecarku. "Pelankan suaramu! Jangan sampai kita ketahuan sebelum berperang!" Aleksei seperti menahan amarahnya, mengatur nafasnya
last updateLast Updated : 2023-02-21
Read more

BAB 83_PERMINTAAN MAAF

Eville bangkit dari singgasananya. Laki-laki itu mendekati Luna yang masih memucat. Dipegangnya pipi mulus itu dengan keras sehingga bibir wanita itu membentuk huruf O. "Jadi sekarang, setelah kau tahu semua kebenarannya, berhentilah kau memaki dan mengumpatku. Kau sudah dijual oleh ibu dan pacarnya yang tidak lain adalah orang kepercayaanmu. Menyakitkan dikhianati? Lebih menyakitkan kalau kau mengetahuinya dari orang lain bukan? Hahahahaa!" Luna menggeleng keras sehingga tangan Eville pun terlepas. "Haram kau sentuh seincipun kulitku, manusia jahannam! Berhentilah membual! Kau tak ubahnya sirkus di mataku. Cuuuiiih ...." Luna meludah. Tatapan nyalangnya membuat Eville makin bringas. Ia menarik kepala wanita itu, hingga mendongak ke atas melihatnya. "Kau ingin mengatakan kau tak percaya dengan ucapanku? Aku Eville! Aku memang seperti iblis tapi pantang untukku berdusta! Tito!!! Bawa rekaman itu dan tunjukkan pada wanita keras kepala ini!" Laki-laki berkemeja putih itu dengan lang
last updateLast Updated : 2023-02-22
Read more

BAB 84_ABERE

Setelah puas dengan minuman spesialnya, Eville duduk dan mengusap darah yang menetes di lehernua. Seperti sangat puas, iblis itu menatap sekeliling. "Mana penghibur itu?!" teriaknya. Yudha dan Aleksei menyadari mereka sedang dicari. Perlahan mereka muncul dari balik tiang. "Kenapa kalian sembunyi!?" tanya Eville. "Dua wanita tadi menyiksa kami Tuan, bahkan tak memberikan kami makan. Mereka membuat kami takut, Tuan," jawab Yudha. Kedua wanita yang disebut mendadak gemetar. Mereka sama sekali tak menyangka waria itu akan mengadukan mereka. "Errrggg!!! Kalian! Beraninya menentang perintah Eville! Bawa mereka ke kandang Mambo! Biarkan mereka jadi makanan penutupnya! Eville tak suka ditentang perintahnya!" Kedua wanita itu menjerit, memberontak, memohon ampun. Tubuh mereka diseret kasar oleh 4 laki-laki suruhan Eville. Ale
last updateLast Updated : 2023-02-22
Read more

BAB 85_ABERE 2

"Abere!!!" teriak Eville melompat turun mendekati Abere yang terkapar, kejang-kejang. Eville menarik tubuh Luna dan menghempaskan wanita itu ke samping. Luna justru menyeringai senang melihat ekspresi ketakutan dan kekhawatiran Eville. "Abere!!! Sadarlah!!!" Eville memukul-mukul pipi Abere dengan kuat namun iblis wanita itu hanya mengerang, kesakitan ketika lehernya ditegakkan. Melihat kesayangannya sekarat, Eville menjadi sangat marah. Ia menatap Luna dengan penuh dendam dan angkara. "Kaaau!!!" . Luna hanya membalas tatapan Eville penuh dengan rasa kemenangan. "Jangan kau merasa senang dulu, ular kecil! Ini belum berakhir!" garang Eville. Ia merogoh sesuatu dari belakang pinggangnya, mengeluarkan benda yang seperti jarum suntikan dengan ukuran yang cukup besar. Jelas terlihat, warna cairan itu hitam pekat.&nb
last updateLast Updated : 2023-02-22
Read more

BAB 86_ADERALD

Semua mata mengarah pada arah asal suara tembakan itu. "Sudah cukup Eville! Tuanku sudah memenangkan pertarungan ini. Jangan coba-coba kau menyentuh kulitnya dengan tubuh harammu itu!" Tampak Aderald sedang menodongkan senjata pada Eville. "Tahaaaaan!!!" perintah Eville pada puluhan anak buahnya yang sudah siap meluncurkan peluru ke arah Aderald. Tak sedikitpun rasa takut itu muncul dari mata Aderald. Sedang di sisi lain, Luna dengan cepat meraih kain robekan gamisnya yang bergeletak lalu segera melilitnya di pinggang untuk menutupi belahan bokongnya. Gemerincing suara peluru jatuh ke lantai setelah gagal menembus tubuh Eville. Iblis itu tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi kaget Aderald. "Kenapa Igor? Kau pasti kebingungan melihat pelurumu yang menggelinding. Hahahaa kau takkan pernah bisa mengalahkanku Igor Lenya!" "Lepaskan tuanku,
last updateLast Updated : 2023-02-22
Read more

BAB 87_PERLAWANAN

"Hentikan tingkah gilamu itu, Eville!" teriak Aleksei maju. Eville hanya tertawa girang. "Keluarkan para gladiatorku!" Aleksei mengokohkan kakinya. Dari balik dinding, melalui lorong gelap itu muncul 5 orang laki-laki bebadan kekar, berminyak, dan berotot. Mereka hanya menggunakan dalaman bawah saja. Tak ada senjata. "Seret dia masuk gelanggang dan berikan mereka ruang!" perintah Eville sembari menarik-narik bibirnya. Lulululululu! Suaranya menakutkan seperti sebuah yel-yel. Eville dan semua anak buahnya menghentak-hentakkan kakinya secara bergiliran. Dumm! Dumm! Dumm! "Apakah ini sebuah ritual?" desis Yudha menatap sekeliling. "Ritual kematian mereka," jawab Luna penuh dendam. Lulululululu! Woooaaar ...! Serentak suara itu memenuhi aula berdebu itu. Aleksei memasang kuda-kuda. Otot-otot dadanya berkedut dengan dengusan dari hidungnya yang keluar tak beraturan. Yudha meletakkan jenazah Aderald lalu menciumnya. "Hey kalian!!!" teriak Yudha tak gentar. Semua mat
last updateLast Updated : 2023-02-23
Read more

BAB 88_ANTARA HIDUP DAN MATI

Buuuughh!! Aku terperanjat melihat istriku tersungkur dengan darah mengalir dari dahinya. Luna memegang hijabnya seperti takut kain itu terlepas.  "Dek!" teriakku akan bangkit tapi tubuhku sama sekali tak bisa bergerak. Refleks aku mencoba mengangkat diriku namun sialnya kursi besi itu sengaja ditanam. "Kursi setan!" umpatku memberontak, mencoba merenggangkan tangan.  Eville muncul.  "Jangan sentuh istriku!"  Iblis itu hanya menyeringai.  Kleeeek ....  Eville mengunci pintu itu. Perlahan dia mendekati Luna tanpa memperdulikanku.  "Eville!!! Laki-laki setan! Menjauhlah dari istriku" teriakku. Aku begitu ketakutan. Bukan aku takut akan kematianku, aku tak ingin kehormatan istriku direnggut manusia kadal itu.  "Teruslah meracau! Aku ingin,
last updateLast Updated : 2023-02-23
Read more

BAB 89_PERTOLONGAN

Hhhhaassss .... Desis Eville melepaskan tubuh Luna. Laki-laki itu menatap Babon lekat-lekat. Seperti dia cukup terkejut dengan kehadiran ular kobra raksasa itu. "Nice!" ucap Eville tak berkedip. Aku menduga, ia tertarik pada Babon. Eville bergeser dan turun dari ranjangnya. Luna secepat kilat bangkit dan melompat turun. Istriku itu memberikan tangannya yang terikat pada mulutku dan dengan cepat aku membuka ikatan itu dengan gusiku. Aku terus berusaha meskipun sulit karena iblis itu mengikatnya dengan begitu kencang. Luna membantuku dengan meggerak-gerakkan tangannya. Akhirnya aku berhasil. Luna langsung membuka tali ikatanku. Semua terjadi sangat cepat dan tak disadari Eville. Manusia kadal itu sedang terpesona dengan Babon. Entah apa alasannya. Aku takut malah dia ingin mencicipi daging Babon. "Kemarilah sayang, kau luar biasa. Waaaw ...," desis Eville mende
last updateLast Updated : 2023-02-23
Read more

BAB 90_ENDING SEKUEL 1

"Allahuakbar!" takbirku ketika dengan tangan gemetar kuraih kepala Babon yang masih berdiri.   Matanya terang menatapku. Aku merasakan, ada jiwa ayah dan ibu Luna di dalamnya. Aku tersenyum.   "Istirahatlah Babon. Aku berjanji, sepanjang hidupku, aku akan melayanimu. Akan kusiapkan ayam kampung kesukaanmu setiap hari. Aku janji," ucapku pelan-pelan meletakkan ular itu ke dalam kotak kayu.   "Terimakasih, Mas," ucap Luna.   Aku memeluknya. Kami seketika menangis bersamaan.   "Kau berhasil sayang! Kau luar biasa. Terimakasih sudah bertahan sampai sejauh ini," ucapku mencium kepalanya.   "Bukan aku saja, Mas tapi kita. Terimakasih! Aku tak tahu, apa jadinya aku, jika kau dan Aleksei tak datang."   "Aleksei?!!!" seru kami tersadar bersamaan   "Mari kita cari dia, Dek!" ajakku menarik tangan Luna.   Lu
last updateLast Updated : 2023-02-23
Read more
PREV
1
...
7891011
...
54
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status