Home / Romansa / ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA / Chapter 311 - Chapter 320

All Chapters of ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA: Chapter 311 - Chapter 320

532 Chapters

BAB 49_KEHILANGAN

Sofia mengulum kedua bibirnya. Wanita itu berusaha menegakkan tubuhnya dengan tatapan sedatar mungkin. Ia harus melindungi putranya. Apapun yang telah dan akan terjadi. "Aku bisa memberikanmu pelayan yang jauh lebih baik dan cantik dari dia. Jangan terlalu mendalami perasaanmu. Kamu juga baru hitungan minggu mengenalnya, Nak." "Tapi Mama Pia tidak bisa membeli sebuah rasa yang disebut nyaman. Kenapa kalian membunuhnya? Apa kesalahannya?" Farid menahan rasa kecewanya yang luar biasa. Ia sadar posisinya bahwa tak ada haknya pada Malini karena gadis itu adalah budak yang tak memiliki kebebasan. Ia tahu aturan istana itu dan sekarang hatinya sangat murka seolah-olah ingin menghancurkan semua isi istana itu. "Maafkan aku, Nak. Demi apa pun, aku tidak pernah melakukan apa pun padanya. Bisa jadi dia bermalam dengan salah satu pengawal dan mendapatkan perlakuan buruk. Aku membebaskan para pelayan dan pengawal memenuhi kebutuhan sisi dewasa mereka," kilah Sofia. "Temukan untukku siapa p
last updateLast Updated : 2023-05-09
Read more

BAB 50_HUKUMAN

Tanpa rasa ragu, Eldor berlari cepat lalu menendang perut Farid. Tubuh Farid tersungkur keras. Ia tidak sempat menghindar karena pikirannya belum stabil. Kasur tempat Malini dibaringkan berderit, bergeser karena tertubruk tubuh Farid. Pemuda itu menatap sedih pada wajah pucat itu. Jelas terlihat, masih ada air mata yang jatuh dari ujung kelopak mata gadis itu. "Malini ...." lirih Farid pelan. Pemuda itu berusaha bangkit dengan memegang perutnya yang terasa nyeri. Ia berdiri tegak dan kali ini hatinya sudah mengeras. Tak peduli Sofia sedari tadi menangis memohon agar dia mengalah, ia juga bisa menyerang. Hiiiyaaaa! Farid berlari, melompati dinding dengan kaki kirinya. Tubuhnya terpantul dan mendarat sempurna di tubuh lawannya. Kedua pemuda itu jatuh bersamaan membentur lantai istana itu. Cukup terkejut dengan pergerakan Farid yang secepat kilat, Eldor meringis kesakitan karena punggungnya terbentur keras. Dan saat ini, Farid sedang menduduki jantungnya sembari mencekik kerah baju
last updateLast Updated : 2023-05-10
Read more

BAB 51_TERLEPAS SELAMANYA

Meski terseok-seok, Farid membawa jenazah Malini melewati semak blukar. Mobilnya masih jauh di depan sana, di pinggir hutan tersembunyi di balik pohon. Sama sekali takkan terlihat karena rimbun dan gelapnya hutan itu. Lebatnya daun di hutan mistis membuat cahaya matahari tidak bisa sepenuhnya masuk dengan leluasa menyinari. "Kau sudah bebas sekarang, Malini," desis Farid terus melangkah. Peluh di dahinya muncul berbulir-bulir. Ia menjauhkan wajahnya dari Malini agar keringatnya tak membasahi mayat gadis itu. Setelah perjuangan yang tak mudah, Farid berhasil mendekati mobilnya. Dipacunya dengan cepat menembus beberapa rumput yang kembali tegak meski beberapa kali terlindas saat ia datang. Saat sampai di rumahnya, Farid langsung keluar dengan cepat. Tukiyem yang sudah mulai rabun memperbaiki kacamatanya melihat tuan mudanya berlari masuk. "Tuan, kenapa terburu-buru?" tanya Tukiyem sembari mempersiapkan tasnya. Sudah jam empat sore, waktunya dia pulang. "Mana Mama?!" "Nyonya dan
last updateLast Updated : 2023-05-10
Read more

BAB 52_ASAM

"Astaghfirullah. Se-serius, Dek?! Ka-kamu jangan buat aku merinding." "Iya, Mas. Aku yakin dengan pikiranku ini. Aku sudah memperhatikan banyak tanda-tanda di tubuh gadis itu." "Astaghfirullah. Sampe berdiri-diri lo ini bulu kudukku! Untung yang lain gak ikut berdiri, belum sholat isya soalnya," cerocos Yudha yang membuat ia mendapatkan pukulan di atas pahanya. "Bisa-bisanya kamu mikir yang aneh-aneh, Mas! Lagi genting gini!" omel Luna. Yudha cengengesan mencubit hidung istrinya. Ia senang melihat ekspresi kesal Luna, bisa mengingatkannya saat-saat mereka baru menikah. Rasanya hangat dan selalu menyenangkan. "Kalau Eldor punya kelainan seksual, kita gak bisa berbuat apa-apa, Dek! Ya gimana, bukan ranah kita mau negur kan? Suruh ibunya membawa anaknya ke psikiater." Luna mendecak kesal. "Asah dikit otakmu itu, Mas supaya peka dan bisa menganalisis kejadian. Jika benar Edor yang melakukannya, dia sengaja membunuh gadis itu untuk tujuan lain," ucap Luna. "Serius, Dek. Aku gak
last updateLast Updated : 2023-05-11
Read more

BAB 53_BERGETAR

Baron duduk di atas sofa sembari menikmati pijatan beberapa wanita. Ia melihat Aletha datang dengan wajah berbinar. Seketika Baron mengibaskan tangannya sebagai tanda, tiga wanita muda yang mengelilinginya harus pergi sesegera mungkin. "Apa kau membawa berita gembira, gadisku?" tanya Baron antusias. "Ya, Ayah. Sebelum kukabari, aku ingin kau menceritakan padaku, kenapa sampai ibuku jauh dariku hingga aku sedewasa ini?" tanya Aletha menantang. Baron tersenyum karena memang kecerdasan dan kecantikan Aletha menurun dari ibunya. Sebelum ia mendapatkan apa yang dia mau, gadis itu tidak akan pernah menyerah dan Baron akan terus memanfaatkan rasa penasaran itu. "Pastikan berita yang kau bawa sepadan dengan informasi yang akan kuberikan," jawab Baron menepuk sofa di sisi sampingnya. Aletha mengangguk percaya diri. Ia langsung duduk di dekat ayahnya. "Memang sudah waktunya kau tahu Aletha. Ibumu memang wanita yang sangat cantik dan aku begitu mencintainya. Namun sayang, dia tidak menc
last updateLast Updated : 2023-05-12
Read more

BAB 54_KRAAAK!

"Angel ...." lirih Sofia bingung yang luar biasa. "Kau menyebut nama Aleksei tadi, Sofia. Dimana dia?! Kapan kau bertemu dengannya?! Kenapa kau tidak menceritakannya padaku?! Katakan Sofia!" cecar Luna tak sabaran. "Itu ... itu ... Angel, aku ... maafkan aku," ucap Sofia gelagapan. Luna menurunkan cadarnya karena napasnya naik turun tak karuan. Ia menahan dirinya untuk tidak kembali mengajukan banyak pertanyaan pada Sofia. "Aleks-Aleksei memang pernah ke sini, ta-tapi itu dulu bahkan tepatnya aku lupa. Su-sudah sangat lama, Angel," jawab Sofia dalam jantungnya yang berdentam-dentam. "Kau tidak sedang membohongiku kan Sofia?!" cecar Luna menatap ke dalam manik mata sahabatnya itu. "Tidak, Angel! Aku tidak akan pernah membohongimu dan tak akan bisa!" seru Sofia berdusta. Apapun jika itu tentang Aleksei, suaminya, ia bisa melakukan apa pun. "Saat kau bertemu dengannya, apa dia terlihat baik-baik saja?" tanya Luna perlahan melepaskan cengkraman tangannya. Mata biru Luna berkac
last updateLast Updated : 2023-05-12
Read more

BAB 55_MEMATIK BENCI

Melebar mulut Luna mendengar ucapan Eldor. Ia menutup mulutnya benar-benar terkejut luar biasa. Bagaimana bisa Eldor mengatakan dialah pembunuh ayahnya?! "Bertahun-tahun kau bersikap biasa saja, Nyonya Angel. Kau menutupi dosa besarmu di balik kain hitam itu dan kata-kata sayangmu padaku. Sebagai anak katamu. Cuiiih ... sandiwara. Bahkan kau terus berusaha menguasai ibuku!" Luna tak bisa menjawab apa-apa. Ia masih tergoncang dari keterkejutan bertubi-tubi dan belum bisa bergerak dari menatap Eldor. "Kau mengatakan cinta padaku selayaknya aku adalah putramu. Apa kau tahu apa yang lebih besar dari cinta?. ..Kehilangan." Luna merasakan sesaknya memberat bersamaan dengan darah yang mengucur dari tangan Eldor. Pemuda itu seolah tak merasakan sakitnya dan terus menatap nanar padanya. Menggigil dagu Luna berusaha kuat untuk bicara tapi Eldor tidak mengizinkannya walau sekedar untuk menarik napas. "Aku telah kehilangan ayahku karenamu. Sejak bayi, aku tidak merasakan kasih sayang a
last updateLast Updated : 2023-05-13
Read more

BAB 56_TAK TEGA

“Oh Tuhan, malang sekali nasibmu, anakku!" pekik Sofia langsung bergeming sejenak menatap Eldor yang menggenaskan di matanya. "Kenapa kau menghukumnya lagi, Angel? Bukankah sudah kukatakan, dia baru saja mendapatkan hukuman dari ayah sambungnya?! Apa itu tidak cukup?!” racau Sofia berlari mengangkat tubuh putranya yang basah kuyup. Wanita berkuncir itu terbatuk-batuk sembari memegang dadanya karena terperanjat luar biasa. Putranya kembali disiksa dan dia tidak bisa melakukan apa pun sebagai ibu. Itu membuatnya merasa sangat menyesali dirinya. Melawan Angel Gracelia untuk perkara ini, ia tidak memiliki cukup nyali. Ia tahu betul, jika Angel adalah wanita yang teguh pendirian.“Jangan berlebihan, Sofia. Harusnya kupatahkan tangannya agar tidak bisa kembali memberikan racun pada orang lain, meskipun pada pelayannya,” ucap Luna mundur dan mengatur napasnya. Otaknya terus berpikir, apakah ia harus menceritakan pada Sofia tentang pembicaraannya dengan Eldor? Pastilah Sofia akan membunuh
last updateLast Updated : 2023-05-13
Read more

BAB 57_JANJI

Sofia melepaskan diri dari Luna. Melebar kedua bola mataya namun tatapannya kosong. Apa yang baru saja dia dengar adalah berita terburuk. "Da-darimana, darimana Eldor mengetahui pertempuran itu, Angel?" tanya Sofia gemetar. Luna tak menjawab namun tangannya meraih remote. Ia langsung menekan beberapa tombol dan berhasil menemukan vidio cctv itu. Sofia tak berkelip melihat tayangan di depannya. "Ini bencana, Angel!" pekik Sofia. Wanita itu seperti dibawa kembali ke masa lalu. Ia sudah sering dihantui rasa bersalah. Sekarang, ia melihat bagian dari potongan hari itu, membuat tubuhnya gemetar dan mengigil dingin. "Aku sudah menanyakan pada Eldor, siapa yang memberikan vidio ini tapi dia tak mau menjawab. Aku yakin, hanya dua orang yang bisa dicurigai." "Siapa?" tanya Sofia mengeram, menggenggam tangannya. "Salah satu dari dua adik iparku. Nindi Mahiswara atau Ratna Astuningtyas," ucap Luna dengan wajah yang yakin. Sofia menegak salivanya bersamaan dengan rasa keterkejutannya
last updateLast Updated : 2023-05-14
Read more

BAB 58_KEPUTUSAN MENYEBALKAN

"Andai kau tahu, sesedih apa aku saat ini, Malini. Aku memang tidak pernah berpikir kau bisa menjadi bagian dari takdirku. Tapi rupanya Allah Maha Pengatur. Dia pertemukan aku denganmu dan kau meninggalkanku dalam rasa penyesalan. Harusnya aku bisa mengenalimu sejak kita bertemu kembali. Maafkan aku, Malini. Kau banyak menderita karenaku," ucap Farid mengelus nisan Malini dengan hati yang pecah. Farid memegang batu nisan Malini. Ia mengelusnya dengan lembut. Setelah mendoakan Malini, ia pun meninggalkan pemakaman itu dengan mengenderai mobil mewahnya yang selalu membuat iri setiap mata melihat. "Kenapa Papa terlihat gelisah?" tanya Farid setelah memarkirkan mobilnya di garasi. Ia bergegas menghampiri Yudha yang berdiri di gerbang. Saat mobilnya masuk, ayahnya itu masih melirik bolak balik seperti menunggu seseorang. "Mamamu, Nak. Tadi pagi dia pergi, sudah jam tiga sore begini belum-belum pulang," jawab Yudha panik. "Kemana?" "Ke markasnya Sofia," jawab Yudha tanpa ragu. Far
last updateLast Updated : 2023-05-15
Read more
PREV
1
...
3031323334
...
54
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status