Malini hanya terus meringkut, memeluk dirinya sendiri. Ia sama sekali tak menangis. Baginya, tak akan ia keluarkan air mata yang menandakan kelemahan cintanya. Apa salahnya mencintai pangeran? Setiap manusia memiliki hati yang sama. Strata sosial hanya status yang diciptakan manusia saja berdasarkan nafsunya. "Jawab aku, Malini! Darimana kau dapatkan keberanian itu?!" "Sa-saya tidak bisa mengatur hati saya, Queen," jawab Malini di pojok dinding. "Kamu memang tak tahu diri!" Sofia benar-benar merasa dikhianati karena seorang pelayannya berani mencintai putra angkatnya. Ia merasa, martabatnya direndahkan dan tak dihargai. Dengan wajah merah padam, Sofia keluar mengambil cambuk ekor pari yang menempel di dinding batu. Benda yang panjang berduri tajam itu melingkar gagah sebagai hiasan. Namun di tangan Sofia sekarang, ekor pari itu begitu amat mengerikan. Tanpa ampun, wanita itu mencambuk Malini dengan amat kejam. Tanpa peduli gadis itu meraung kesakitan menahan setiap deraannya. "
Last Updated : 2023-05-04 Read more