Home / Romansa / ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA / Chapter 301 - Chapter 310

All Chapters of ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA: Chapter 301 - Chapter 310

532 Chapters

BAB 39_MERINGKUT

Sofia terhenyak. Jantungnya berdebar-debar. Persangkanya muncul dengan cepat. Ia takut dengan yang sedang ia pikirkan. "A-apa maksudmu Tuan Aros?" tanya Sofia mengangkat tubuh Farid. Pemuda itu mengusap air matanya. "Kenapa kamu mengucapkan terimakasih? Apa yang sudah kau ketahui?!" selidik Sofia tidak sabaran. Farid menatapnya dalam. Mulutnya hampir terbuka. "Aku menceritakannya bahwa kau sudah pernah menolongnya yang hampir tenggelam di kolam apartemen! Anakmu itu terlalu melankolis!" seru Aleksei yang muncul. Terlihat Malini berdiri di belakangnya sedang membawa baki berisi beberapa mangkuk makanan. "Oh, ya?!" Sofia terheran. Benar. Ia pernah bercerita pada Aleksei kalau Farid belajar berenang tapi tidak sampai tenggelam. Apakah Aleksei salah tangkap cerita? Atau ... ada sesuatu yang lain?! Sofia menatap tajam pada Farid meminta penjelasan. "Katakan, apa maksud ucapanmu itu Tuan Aros?" "Ibuku mengatakan bahwa kau adalah penyelamat hidupku. Oleh sebab itu, aku harus ber
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more

BAB 40_SADISME

Malini hanya terus meringkut, memeluk dirinya sendiri. Ia sama sekali tak menangis. Baginya, tak akan ia keluarkan air mata yang menandakan kelemahan cintanya. Apa salahnya mencintai pangeran? Setiap manusia memiliki hati yang sama. Strata sosial hanya status yang diciptakan manusia saja berdasarkan nafsunya. "Jawab aku, Malini! Darimana kau dapatkan keberanian itu?!" "Sa-saya tidak bisa mengatur hati saya, Queen," jawab Malini di pojok dinding. "Kamu memang tak tahu diri!" Sofia benar-benar merasa dikhianati karena seorang pelayannya berani mencintai putra angkatnya. Ia merasa, martabatnya direndahkan dan tak dihargai. Dengan wajah merah padam, Sofia keluar mengambil cambuk ekor pari yang menempel di dinding batu. Benda yang panjang berduri tajam itu melingkar gagah sebagai hiasan. Namun di tangan Sofia sekarang, ekor pari itu begitu amat mengerikan. Tanpa ampun, wanita itu mencambuk Malini dengan amat kejam. Tanpa peduli gadis itu meraung kesakitan menahan setiap deraannya. "
last updateLast Updated : 2023-05-04
Read more

BAB 41_TERNYATA

"Aaarrrkkkh!!!" Aletha benar-benar sangat terkejut. Tulang punggungnya terasa nyeri dan berdenyut. Seperti tak ada belas kasihan melihat gadis itu meringis. Dengan cepat, Eldor mengangkat tubuh Aletha, meletakkannya ke atas meja bar. Ekspresi pria itu dingin dengan tatapan seperti seekor hiena yang sedang melihat santapannya. Eldor langsung menjambak rambut Aletha yang terurai dan menyisirnya kasar seperti ditarik keras hingga membuat Aletha harus mengikuti arah tangan pemuda itu. Bibirnya membulat membentuk huruf O, menunjukkan sisi sensualnya seolah menikmati sentuhan kasar pria berotot itu. Ia harus benar-benar menunjukkan bahwa dirinya layak untuk menjadi pilihan. Wuussssh! Eldor menarik tengkuk Aletha dengan cepat, menghantamkannya kasar pada lehernya sendiri. Pria itu menenggelamkan wajah Aletha dalam dekapannya yang kokoh hingga mulut gadis itu bisa mencium aroma tubuh Eldor yang menggairahkan. Gadis itu tak berani memberontak meski ingin sekali dia melawan. Sekarang ia m
last updateLast Updated : 2023-05-05
Read more

BAB 42_BERITA DARI BAWAH

"Kamu pasti menikmati liburan bersama Mama Pia-mu itu. Lupa pasti sama Mamamu di sini," gerutu Luna cemberut. "Hemm ... Aku bahkan mengisi hariku dengan mendengar cerita tentangmu, Ma. Aku semakin kagum. Mama, wanita yang luar biasa!" ucap Farid mengelus bahu belakang ibunya. "Oh ya, pastilah Mama Pia-mu itu yang bercerita berlebihan. Dia memang pandai meluluhkan hatiku dengan pujiannya," seloroh wani berhijab hitam itu sembari menyemprot bunga hias yang menjadi pelengkap meja tamu. Luna yakin, Sofia tidak mungkin menceritakan rahasia yang telah mereka sepakati. Sofia pun pun sudah tahu jawaban mengapa wajahnya cukup jauh berubah. Luna sudah mengambil janji pada wanita itu agar semua menjadi rahasia. "Aku mencintaimu, Ma. Terimakasih telah banyak berjuang untukku," lirih Farid langsung memeluk ibunya. Luna cukup terkesiap. Tiba-tiba saja hatinya was-was. Kepekaannya sedang disentil. Perlahan ia mendorong tubuh Farid. Ia tak sadar sedang menggenggam erat lengan atas putranya d
last updateLast Updated : 2023-05-05
Read more

BAB 43_AKU MENCINTAIMU

“Selamat datang kembali, Tuan Muda,” sapa empat orang pengawal bawah tanah yang sudah menunggu di depan pintu lift. Mereka mengetahui kedatangan Farid dari layar yang selalu hidup dan dijaga selama dua puluh empat jam secara bergilir. Mereka serentak mengangguk, menunduk cukup lama memberikan salam penghormatan. “Kabarkan padaku, apakah benar ibuku telah menghukum salah satu pelayan wanita di sini?” Keempat pengawal itu saling pandang. Mereka menoleh satu sama lain seperti ragu dan mencari keputusan bersama. “Jawab aku!” perintah Farid yang membuat keempat pengawal itu merasa kebingungan juga bercampur takut karena sauara Farid yang menggelegar. “Benar, Tuan Muda! Queen berhak menghukum para pelayan istana jika dianggap melanggar aturan tempat ini,” jawab salah satunya dengan tegas. “Siapa pelayan itu?” “Malini,” jawab yang lainnya. Seketika Farid terkejut luar biasa. Ia menjadi ingin tahu, sefatal apa kesalahan pelayan wanita itu hingga membuatnya harus menerima hukuman. Apa
last updateLast Updated : 2023-05-06
Read more

BAB 44_MALINI

"Kenapa Mama Pia menghukumnya dengan sekejam itu?" Farid bertanya dengan suara parau. Sedih sekali rasa hatinya. "Mama tak suka dia mengatakan hal yang senonoh begitu! Kau adalah anakku, tak pantas dia mengatakan perasaan cintanya!" "Cinta itu tidak salah, Ma. Kenapa Mama begitu jumawa? Urusan hati bukan ranah raja dan pelayan." Mulut Sofia ingin menimpali Farid namun seketika tertutup rapat saat Malini membuka matanya perlahan. Buram penglihatannya namun telinganya tak pernah salah mengenal. "Ap-apakah itu kau, pangeran?" Farid langsung mendekat dengan terburu-buru. Tidak peduli siapa wanita di depannya, hatinya sangat terenyuh. "Aku di sini, Malini. Bagaimana keadaanmu?" Tiba-tiba air mata Malini jatuh berderak tak terhalang. Terus mengucur tanpa jeda. "Berhentilah menangis," lirih Farid mendekatkan tangannya pada kedua ujung kelopak mata gadis itu. "Ba-bacalah. Aku su-sudah menulis ...." "Sudah. Aku sudah membacanya. Dan aku sudah mengingatmu. Kau tak perlu risau, kit
last updateLast Updated : 2023-05-06
Read more

BAB 45_SEMUA

Yudha melihat penampilan Farid saat presentasi proposal kerja sama dengan tatapan takjub. Terlihat para calon investor pun nampak antusias memperhatikan setiap penjelasan pemuda tampan itu. Dan mereka tidak bisa menolak untuk tidak menginvestasikan modal mereka pada perusahaan herbs and spices milik Sayudha. "Anda memiliki pewaris yang luar biasa, Mr. Yudha! Kami akan sangat senang jika dia yang langsung meninjau produk pengadaan bumbu rempah praktis yang sedang kita kerjakan," ucap salah satu investor yang terlihat sangat bersemangat. "Betul. Saya setuju," ucap yang lainnya. "Sesuai permintaan Tuan-Tuan semua," tanggap Yudha dengan dada membusung karena merasa bangga. Setelah berpisah dengan para tamunya, Yudha menemui putra tunggalnya menuju ruang CEO yang dirancang khusus sesuai selera Farid. Nampak pemuda itu sedang sibuk di depan layar laptop. Sejenak Yudha berdiri dan menyender di dinding samping pintu dengan mata berkaca-kaca karena haru. Tak berkedip ia menatap putranya.
last updateLast Updated : 2023-05-07
Read more

BAB 46_PULANG

"Kenapa tanganmu gemetar, Malini? Harusnya kamu merasa berutung karena seorang pangeran yang sebenarnya ada di depanmu," ucap Eldor berdiri melihat Malini melepas kemeja hitam dari tubuh kekarnya. Gadis itu masih pucat tapi terlihat jauh lebih sehat dari sebelumnya. Luka-luka di tubuhnya sudah berangsur sembuh. Meski berkulit sawo matang, Malini memiliki mata yang teduh dengan hidung yang mungil. Wajah oval dengan pipi agak berisi membuat gadis itu terlihat manis. "Sa-saya ha-hanya pelayan paling bawah, Tuan. Dan kondisi tubuh saya juga masih terluka. Jangan sampai Tuan mencium aroma busuk dari tubuh saya," timpal Malini dengan jantungnya bertalu-talu. "Tidak mengapa. Aku suka. Aku yakin kau tahu apa yang bisa kau lakukan sekarang untukku. Layani aku," desis Eldor menarik tubuh Malini dan menjilati bahu gadis itu. Malini hanya menggunakan kemben dengan sarung selutut untuk menutupi tubuhnya. "Tu-tuan .... tolong biarkan saya sembuh total lebih dulu," ucap Malini ketakutan. Ia
last updateLast Updated : 2023-05-08
Read more

BAB 47_PERDEBATAN SENGIT

Eldor terlihat sedang mendengkur keras dalam kondisi mabuk setelah lelah pesta sex dengan lima wanita panggilan dari atas. Mereka dijemput dengan mata tertutup kain hitam juga keluar dengan kondisi yang sama. Selama ini tak ada satu pun wanita  atas yang tahu bahwa mereka melayani pria yang dikenal sebagai Mr. EL itu berada jauh di bawah tanah. Buuugh!!! Buuugh!!! "Hiyaaaaa! Kurang ajar!"Aleksei membuka topeng ular yang dipakainya. Ia merasa tak leluasa menghantamkan pukulannya ke wajah dan perut anak tirinya. Eldor gelagapan masih setengah sadar. Ia menerima pukulan-pukulan Aleksei tanpa bisa melawan dengan fokus. Tubuh kekarnya terasa berdenyut-denyut perih sampai ke dalam tulang setiap kali hantaman tangan Aleksei mendarat."Kau pria sinting!" umpat Aleksei melayangkan tendangannya pada dada Eldor yang sedang berusaha berdiri tegak. Pemuda itu tersungkur mundur dan terjerembab jatuh setelah sedikit berhasil duduk di kasurnya. Eldor me
last updateLast Updated : 2023-05-08
Read more

BAB 48_RASA KECEWA

“Mohon maaf, Tuan. Anda tidak diperkenankan masuk ke dalam aula pelayan,” ucap salah satu pengawal. “Majulah, aku atau kalian yang akan mati sekarang,” ucap Farid tanpa rasa takut. Sedari tadi para pengawal itu terus saja menghalanginya dan itu membuatnya mulai marah. Telinganya tadi jelas menangkap suara tangisan dari dalam bilik kamar yang biasa Malini tempati. Pemuda itu meremas dengan kuat goodie bag yang berwarna merah muda dengan motif mawar putih yang menghiasi seluruh sisi tas jinjing itu. Perasaannya menjadi sangat tidak nyaman dan penuh dengan rasa was-was sejak semalam. Seperti ada suara Malini yang memanggilnya dengan nada lirih dan mengenyuhkan hati. Itu mengapa pagi ini ia mendatangi istana batu itu tanpa peduli omelan ayahnya yang memintanya untuk berlatih untuk memimpin rapat. “Kami hanya sedang menjalankan tugas, Pangeran. Mohon bekerjasamalah. Sebelum mendapatkan izin dari Queen, Anda tidak diperkenankan bertemu Malini.” “Jika kalian menganggap aku adalah Tuan Mu
last updateLast Updated : 2023-05-09
Read more
PREV
1
...
2930313233
...
54
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status