Home / Romansa / ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA / Chapter 281 - Chapter 290

All Chapters of ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA: Chapter 281 - Chapter 290

532 Chapters

BAB 19_KELUARGA

"Kok masih di rumah, Mbok?!" tanya Farid menyapa Tukiyem yang sedang menuangkan air panas dari termos. Di tangan pemuda itu ada tas gym. Ia meletakkannya begitu saja di sofa. Ia juga segera melepas tas ranselnya yang berisi buku-buku. Pemuda itu belajar tentang ilmu bisnis managemen perusahaan secara vip. Diajar langsung oleh dosen dengan jumlah murid hanya lima orang. Ia tak mengambil kuliah resmi. Dia tak perlu ijazah. Perusahaan ayahnya dan mega perusahaan ibunya tak membutuhkan ijazahnya. Farid memiliki banyak waktu untuk belajar banyak hal, termasuk belajar melindungi dirinya sendiri. "I-iiya, Den. Malah mungkin mau nginep ini," jawab Tukiyem dengan wajah panik. "Loh, tumben, Mbok," sambut Farid menuju meja makan dan meraih gorengan tempe dan langsung melahapnya sekali buka mulut. Ia selalu begitu jika melihat Tukiyem di dapur. Selalu ada cara untuk mengajak pengasuhnya itu bicara. Dan ia sangat suka masakan Tukiyem. "Nyonya lagi sakit, Den," jawab Tukiyem siap dengan air
last updateLast Updated : 2023-04-22
Read more

BAB 20_BIARKAN

"Oh, jadi anak Mama ada di sini?" ejek Eldor sembari mengusap dadanya yang basah. Otot-otot dadanya yang besar terlihat mengkilat dan keras dari balik kain kemejanya yang basah. Eldor terlihat jauh lebih dewasa daripada Farid meski usianya lebih muda tiga tahun.  "Memang kenapa kalau jadi anak Mama, ha? Apa kamu anak gorila?" balas Farid sudah siap dengan kuda-kudanya.  Eldor langsung melempar gelas yang sedari tadi ia pertahankan. Benda kaca bening itu terhempas hancur bersamaaan dengan sisa minumannya.  "Beri mereka ruang! Space! Space!" bisik-bisik yang lain sembari kompak mundur membentuk lingkaran luas. Farid tampil dengan bentuk tubuh tegap dan kokoh. Bulu-bulu samar dan panjang di tangannya memberikan kesan tangkas dan macho. Sedangkan yang satu lagi, tinggi, besar dengan bongkahan otot-otot seperti beton, menggumpal keras. Dialah Eldor Sergei.  "Aku tidak ingin membuatmu m
last updateLast Updated : 2023-04-22
Read more

BAB 21_PERNAHKAH KITA BERTEMU?

Farid mendekati Sofia. Ada rasa bersalah menjalar di hatinya. Meski tubuhnya memar karena pukulan Sofia, namun secuil pun tak ada rasa kesal pada wanita itu. "Maafkan aku, Mama Pia. Aku ...." Sofia menutup mulut Farid dengan jarinya. Air matanya masih mengalir deras. "Kamu jangan minta maaf. Mamamu ini tempatnya salah." "Jangan bilang begitu Mama Pia. Aku yang salah karena menyerang dia duluan. Tak bisa kutahan diriku karena rasa marahku. Seperti aku menyayangimu, aku juga sangat menyayangi Mama Luna. Kalian ibuku." Sofia mengangguk-angguk sembari mengusap air matanya. Ia tersenyum dalam tangisnya sembari duduk memeluk lututnya. Farid mendekatinya dan memeluk kaki Sofia. Perlahan Sofia mengusap kepala Farid lalu mencium rambut pemuda itu. "Aku juga sangat menyayangimu seperti kepada Eldor. Aku dan ibumu sudah seperti saudara. Sejak masa gadis, kami sangat dekat bahkan meski ada kecemburuan dan rasa marah dalam hatiku tapi aku bisa mengorbankan nyawaku untuk melindunginya. Aku
last updateLast Updated : 2023-04-23
Read more

BAB 22_TAPI APA?!

"Tidak. Kita tidak pernah bertemu," ucap Aleksei dengan wajah yakin. Farid menyunggingkan senyum di tengah rasa bingungnya. Bibirnya sedikit terangkat dan dengan cepat, ia mendecak sendirian membuang rasa aneh di dalam dadanya. Perlahan, pemuda itu meraih dua sarung tinju yang tadi digeletakkan begitu saja oleh Victor. Dia menatap Aleksei dengan pikiran yang ia sendiri tak mengerti. Matanya meyakini pernah merekam memori tentangnya tapi di mana dan kapan?!"Ayo, serang aku!" seru Aleksei siap dengan kuda-kudanya. Ia memegang sebuah punch mitt yang merupakan salah satu alat yang biasa dipakai oleh para pelatih tinju. Alat ini mirip dengan bantal namun posisinya berada di tangan seorang pelatih. Fungsinya untuk mengarahkan pukulan dari seorang petinju. Dengan lincah, Farid mengikuti gerakan Aleksei. Tak ingin terlihat mudah, Aleksei meningkatkan kecepatannya. Kiri, bergeser lagi, lagi dan langsung berpindah ke kanan. Aleksei melompat
last updateLast Updated : 2023-04-23
Read more

BAB 23_ADU DOMBA MEREKA!

Dengan hentakan kaki kasar dan berdentam-dentam, Sofia menuju tempat latihan suaminya. Seolah tak terjadi apa pun, Aleksei sibuk mengusap tubuhnya yang berkeringat. "Kenapa kau tak berusaha menghindar darinya, Mas? Kamu pasti tahu, siapa dia," ucap Sofia dengan tatapan tajam. "Aku tidak memiliki perjanjian apapun denganmu kecuali tentang Angel. Berhenti melihatku seperti itu, seolah aku sudah melakukan kesalahan besar," timpal Aleksei berusaha abai. "Dia putra ...."Aleksei langsung membuka topengnya. Ia membalas tatapan Sofia dengan ekspresi yang jauh lebih dingin dan penuh penekanan, membuat Sofia tak bisa melanjutkan ucapannya. Laki-laki itu mendekatkan wajahnya pada wajah istrinya. "Jangan pernah menekanku, Sofia. Aku tak suka. Sekuat hati dan ragaku memenuhi janjiku tapi jangan kau gerus aku sehingga jiwaku tak memiliki ruang. Nanti aku bisa meledak.""Aku .... aku ...."Sofia bergetar. Ia takut sekali jika sampai Aleksei meninggalkannya. Bahkan bibirnya yang merah ranum samp
last updateLast Updated : 2023-04-24
Read more

BAB 24_PERTANYAAN

Pagi itu terlihat suram di mata seorang ibu. Bagaimana tidak? Tanpa Sofia kabari pun, Luna tahu, anaknya telah menyerang Eldor lebih dulu. Hal itu langsung direkam oleh Jene yang kebetulan ada di lokasi. Kepala karyawannya itu saat ini adalah seorang duda dan masih senang bergaya layaknya anak muda di malam akhir pekan. ___________Tadi malam___________________"Apa saya perlu melerai mereka, Nyonya?!" tanya Jene saat melakukan panggilan vidio. "Tidak. Biarkan aku melihat mereka. Perintahkan beberapa orang untuk ke sana sekarang!" seru Luna tegang melihat putranya sedang memasang kuda-kuda. Sebagai seorang ibu, melihat bagaimana putranya bertarung melawan sosok yang dianggap anak itu juga tak kalah sedihnya. Lebih-lebih telinganya mendengar secara langsung bagaimana Eldor mengatakan bahwa dia sudah tak layak lagi menjadi gurunya karena sudah tua. "Buah memang tergantung dari pohonnya," desis Luna menegak air minumnya. Ia sudah memakai
last updateLast Updated : 2023-04-24
Read more

BAB 25_ALETHA

"Ra-razzore? Ooh iya. Di-dia memang ayahnya Eldor. Di-dia sudah meninggal," jawab Yudha menjawab pertanyaan anaknya dengan terbata. Ekor matanya melihat bibir istrinya yang bergetar. Pastilah sulit bagi Luna untuk mengurai tentang sosok Razzore. Laki-laki itu telah banyak melukiskan rasa trauma pada istrinya. "Meninggal karena apa?" tanya Farid mencoba menelisik. "Kecelakaan. Udahlah, gak usah dibahas. Lebih baik, kamu masuk dan istirahat. Besok kan jadwalmu ke kantor Papa," ucap Yudha mengalihkan fokus putranya. Pemuda itu memang sedang dipersiapkan untuk menjadi pewaris yang melanjutkan kejayaan perusahaannya juga milik ibunya. Farid masih bergeming. Yudha menyeretnya masuk dan mendorongnya ke kamar. Farid menyentak, menepis. Meski bukan wajah pembangkang, namun Yudha tahu, putranya sangat serius. "Aku mohon, kali ini bantu aku memastikan apa yang sedang aku rasakan sekarang, Ma. Sesuatu pernah terjadi di sana. Tapi aku tak bisa menguraikannya!" "Entah apa yang kamu maksud, P
last updateLast Updated : 2023-04-25
Read more

BAB 26_TERKEJUT

"Karena sudah saatnya. Kamu sudah dewasa dan ayah sangat mengandalkanmu saat ini," ucap Baron.Aletha memasukkan pedangnya ke dalam selongsong. Sarung pedang katana yang berukuran seratus centimeter itu berderit ketika menyatu dengan besi pedang mata satu yang memancarkan kilat yang amat tajam. Saat ini, mereka berada di samping rumah mewah di pinggir laut. Beberapa anak buah Baron berjaga di setiap sudut."Kenapa tidak ayah serang dan hancurkan saja istana itu. Aku selalu siap berperang untuk ayah."Aletha kali ini meraih senapan laras panjang. Ia mengelus dan memperhatikan detailnya lamat-lamat. Senjata api yang biasa digunakan para tentara angkatan darat itu terlihat begitu angkuh di jari gadis berkulit bak porsolen itu. Aletha mengangkatnya dan mengarahkan senapan itu dalam posisi menembak. Ia menarik sedikit ke arah bahu, dengan tangan berada di posisi yang sama, tetapi senapannya diarahkan ke atas. Wanita itu siap dengan posisinya yang meyakinkan dan terlatih."Sudah, bahkan seba
last updateLast Updated : 2023-04-26
Read more

BAB 27_MISTERI

"Angin membawa berita, Ma," ucap Eldor santai. "Ini berita tidak benar, Nak. Siapa pun itu, dia telah berusaha menghancurkan kita!" seru Sofia tegang. Eldor berdiri santai, ia siap menuruni pohon itu. Sofia menarik tangan anaknya dengan serius. "Katakan! Siapa yang telah menghasutmu!" perintah Sofia penuh rasa penasaran. "Tidak semua hal bisa Mama dapatkan jawaban. Sisakan sedikit untuk menjadi misteri," ucap Eldor menepis kecil tangan ibunya. Pemuda itu langsung menuruni pohon itu hanya dengan beberapa kali langkah. Seperti anak kecil yang menuruni perosotan, sama sekali tak sulit baginya menaklukkan pohon tua dengan kulit kayu yang sangat kasar. "Eldor!" Sofia hanya bisa berteriak memanggil anaknya namun pemuda itu justru berlari meninggalkannya. Bahkan pemuda itu tak mau menunggangi kuda hitam milik ibunya. Ia bersiul sekali hentakan dan tak lama, seekor kuda coklat mendekat dengan berlari kencang berderap gagah. Rupanya hewan itu sudah dilatih untuk mengikuti perintah t
last updateLast Updated : 2023-04-27
Read more

BAB 28_KLEEK!

'Nama yang cantik' lirih Eldor dalam hati.  "Kau terluka. Berhentilah." Aletha hanya diam saja mencoba menutupi lukanya. Tangan-tangan lentik seperti bunga yang bergalayut mencoba merobek ujung celananya. Eldor membungkuk menahan tangan wanita.  "Biarkan saja. Kau akan diobati oleh pelayanku." Tanpa ragu, Eldor mengangkat lengan gadis itu. Jantungnya berdesir hebat saat tangannya menyentuh kulit mulus dan kenyal yang terbuka itu.  "Te-terimakasih, Tuan," ucap Aletha lemah lembut.  Di telinga Eldor, suara itu seperti suara peri hutan yang sedang meminta perlindungan padanya. Ia terus menahan tubuh gadis itu dan membiarkannya berjalan dengan berjinjit.  "Aakkkh," rintih Aletha ketika kakinya yang terluka justru terkena ranting. Eldor melihat darah semakin mengucur. Wajah gadis itu memerah menahan perih namun di mata
last updateLast Updated : 2023-04-27
Read more
PREV
1
...
2728293031
...
54
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status