Share

BAB 22_TAPI APA?!

Penulis: Rora Aurora
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-23 17:00:00

"Tidak. Kita tidak pernah bertemu," ucap Aleksei dengan wajah yakin. 

Farid menyunggingkan senyum di tengah rasa bingungnya. Bibirnya sedikit terangkat dan dengan cepat, ia mendecak sendirian membuang rasa aneh di dalam dadanya. Perlahan, pemuda itu meraih dua sarung tinju yang tadi digeletakkan begitu saja oleh Victor. Dia menatap Aleksei dengan pikiran yang ia sendiri tak mengerti. Matanya meyakini pernah merekam memori tentangnya tapi di mana dan kapan?!

"Ayo, serang aku!" seru Aleksei siap dengan kuda-kudanya. 

Ia memegang sebuah punch mitt yang merupakan salah satu alat yang biasa dipakai oleh para pelatih tinju. Alat ini mirip dengan bantal namun posisinya berada di tangan seorang pelatih. Fungsinya untuk mengarahkan pukulan dari seorang petinju. 

Dengan lincah, Farid mengikuti gerakan Aleksei. Tak ingin terlihat mudah, Aleksei meningkatkan kecepatannya. Kiri, bergeser lagi, lagi dan langsung berpindah ke kanan. Aleksei melompat

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 23_ADU DOMBA MEREKA!

    Dengan hentakan kaki kasar dan berdentam-dentam, Sofia menuju tempat latihan suaminya. Seolah tak terjadi apa pun, Aleksei sibuk mengusap tubuhnya yang berkeringat. "Kenapa kau tak berusaha menghindar darinya, Mas? Kamu pasti tahu, siapa dia," ucap Sofia dengan tatapan tajam. "Aku tidak memiliki perjanjian apapun denganmu kecuali tentang Angel. Berhenti melihatku seperti itu, seolah aku sudah melakukan kesalahan besar," timpal Aleksei berusaha abai. "Dia putra ...."Aleksei langsung membuka topengnya. Ia membalas tatapan Sofia dengan ekspresi yang jauh lebih dingin dan penuh penekanan, membuat Sofia tak bisa melanjutkan ucapannya. Laki-laki itu mendekatkan wajahnya pada wajah istrinya. "Jangan pernah menekanku, Sofia. Aku tak suka. Sekuat hati dan ragaku memenuhi janjiku tapi jangan kau gerus aku sehingga jiwaku tak memiliki ruang. Nanti aku bisa meledak.""Aku .... aku ...."Sofia bergetar. Ia takut sekali jika sampai Aleksei meninggalkannya. Bahkan bibirnya yang merah ranum samp

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-24
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 24_PERTANYAAN

    Pagi itu terlihat suram di mata seorang ibu. Bagaimana tidak? Tanpa Sofia kabari pun, Luna tahu, anaknya telah menyerang Eldor lebih dulu. Hal itu langsung direkam oleh Jene yang kebetulan ada di lokasi. Kepala karyawannya itu saat ini adalah seorang duda dan masih senang bergaya layaknya anak muda di malam akhir pekan. ___________Tadi malam___________________"Apa saya perlu melerai mereka, Nyonya?!" tanya Jene saat melakukan panggilan vidio. "Tidak. Biarkan aku melihat mereka. Perintahkan beberapa orang untuk ke sana sekarang!" seru Luna tegang melihat putranya sedang memasang kuda-kuda. Sebagai seorang ibu, melihat bagaimana putranya bertarung melawan sosok yang dianggap anak itu juga tak kalah sedihnya. Lebih-lebih telinganya mendengar secara langsung bagaimana Eldor mengatakan bahwa dia sudah tak layak lagi menjadi gurunya karena sudah tua. "Buah memang tergantung dari pohonnya," desis Luna menegak air minumnya. Ia sudah memakai

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-24
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 25_ALETHA

    "Ra-razzore? Ooh iya. Di-dia memang ayahnya Eldor. Di-dia sudah meninggal," jawab Yudha menjawab pertanyaan anaknya dengan terbata. Ekor matanya melihat bibir istrinya yang bergetar. Pastilah sulit bagi Luna untuk mengurai tentang sosok Razzore. Laki-laki itu telah banyak melukiskan rasa trauma pada istrinya. "Meninggal karena apa?" tanya Farid mencoba menelisik. "Kecelakaan. Udahlah, gak usah dibahas. Lebih baik, kamu masuk dan istirahat. Besok kan jadwalmu ke kantor Papa," ucap Yudha mengalihkan fokus putranya. Pemuda itu memang sedang dipersiapkan untuk menjadi pewaris yang melanjutkan kejayaan perusahaannya juga milik ibunya. Farid masih bergeming. Yudha menyeretnya masuk dan mendorongnya ke kamar. Farid menyentak, menepis. Meski bukan wajah pembangkang, namun Yudha tahu, putranya sangat serius. "Aku mohon, kali ini bantu aku memastikan apa yang sedang aku rasakan sekarang, Ma. Sesuatu pernah terjadi di sana. Tapi aku tak bisa menguraikannya!" "Entah apa yang kamu maksud, P

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-25
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 26_TERKEJUT

    "Karena sudah saatnya. Kamu sudah dewasa dan ayah sangat mengandalkanmu saat ini," ucap Baron.Aletha memasukkan pedangnya ke dalam selongsong. Sarung pedang katana yang berukuran seratus centimeter itu berderit ketika menyatu dengan besi pedang mata satu yang memancarkan kilat yang amat tajam. Saat ini, mereka berada di samping rumah mewah di pinggir laut. Beberapa anak buah Baron berjaga di setiap sudut."Kenapa tidak ayah serang dan hancurkan saja istana itu. Aku selalu siap berperang untuk ayah."Aletha kali ini meraih senapan laras panjang. Ia mengelus dan memperhatikan detailnya lamat-lamat. Senjata api yang biasa digunakan para tentara angkatan darat itu terlihat begitu angkuh di jari gadis berkulit bak porsolen itu. Aletha mengangkatnya dan mengarahkan senapan itu dalam posisi menembak. Ia menarik sedikit ke arah bahu, dengan tangan berada di posisi yang sama, tetapi senapannya diarahkan ke atas. Wanita itu siap dengan posisinya yang meyakinkan dan terlatih."Sudah, bahkan seba

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-26
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 27_MISTERI

    "Angin membawa berita, Ma," ucap Eldor santai. "Ini berita tidak benar, Nak. Siapa pun itu, dia telah berusaha menghancurkan kita!" seru Sofia tegang. Eldor berdiri santai, ia siap menuruni pohon itu. Sofia menarik tangan anaknya dengan serius. "Katakan! Siapa yang telah menghasutmu!" perintah Sofia penuh rasa penasaran. "Tidak semua hal bisa Mama dapatkan jawaban. Sisakan sedikit untuk menjadi misteri," ucap Eldor menepis kecil tangan ibunya. Pemuda itu langsung menuruni pohon itu hanya dengan beberapa kali langkah. Seperti anak kecil yang menuruni perosotan, sama sekali tak sulit baginya menaklukkan pohon tua dengan kulit kayu yang sangat kasar. "Eldor!" Sofia hanya bisa berteriak memanggil anaknya namun pemuda itu justru berlari meninggalkannya. Bahkan pemuda itu tak mau menunggangi kuda hitam milik ibunya. Ia bersiul sekali hentakan dan tak lama, seekor kuda coklat mendekat dengan berlari kencang berderap gagah. Rupanya hewan itu sudah dilatih untuk mengikuti perintah t

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-27
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 28_KLEEK!

    'Nama yang cantik' lirih Eldor dalam hati."Kau terluka. Berhentilah."Aletha hanya diam saja mencoba menutupi lukanya. Tangan-tangan lentik seperti bunga yang bergalayut mencoba merobek ujung celananya. Eldor membungkuk menahan tangan wanita."Biarkan saja. Kau akan diobati oleh pelayanku."Tanpa ragu, Eldor mengangkat lengan gadis itu. Jantungnya berdesir hebat saat tangannya menyentuh kulit mulus dan kenyal yang terbuka itu."Te-terimakasih, Tuan," ucap Aletha lemah lembut.Di telinga Eldor, suara itu seperti suara peri hutan yang sedang meminta perlindungan padanya. Ia terus menahan tubuh gadis itu dan membiarkannya berjalan dengan berjinjit."Aakkkh," rintih Aletha ketika kakinya yang terluka justru terkena ranting. Eldor melihat darah semakin mengucur. Wajah gadis itu memerah menahan perih namun di mata

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-27
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 29_MEMUCAT

    Suara itu membuat lututnya lemas. Wanita itu menoleh ke belakang dengan tenggorokan tercekat. Aletha masing bergeming. Siap tidak siap, ia harus bertempur jika pemuda di depannya itu mendesaknya. "A ... aku ... aku hanya ...." "Aku tahu, semua orang yang baru melihat bangunan ini pasti akan kebingungan sepertimu. Tapi ayahku adalah laki-laki terhebat. Dia pasti membayar mahal untuk membangun tempat ini," ucap Eldor meletakkan kotak P3K di atas kasur. Mendengar ucapan Eldor, Aletha merasa sedikit lega. Apakah itu artinya, Eldor tidak tahu apa yang barusan dia lakukan? "Obati lukamu. Aku akan kembali." Kedua bola mata Aletha mengikuti langkah Eldor yang menghilang. Ia segera menjauh dari dinding rahasia itu. Segera ia membuka kotak yang dibawa Eldor. Gadis itu meringis menahan perih saat ia menyiram lukanya dengan cairan antibiotik. "Aku rasa, hari ini cukup," desisnya sendirian. Tangannya begitu lincah membalut lukanya sendiri. Gadis itu kembali terkejut ketika pemuda gagah it

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-28
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 30_BERGIDIK

    Aletha tiba di markas ayahnya di sebuah kapal besar di dekat pulau. Laki-laki itu sudah menyatu dengan laut sehingga ia tak memiliki keinginan untuk memiliki hunian tetap di darat. Aletha mendekati kapal ayahnya dengan speedboat yang anak buahnya siapkan. Dengan elegan, gadis itu mengendarai perahu mesin itu. Angin laut membawa rambutnya berkibar sembarang meski sudah diikat satu. Terlihat berantakan, kecantikan gadis itu justru bertambah di mata siapa pun yang melihatnya. Termasuk pada kedua mata Frenk, yang saat itu berada di atas kapal. Pemuda itu sedang memiliki pekerjaan untuk Baron. "Jadi, bawakan kepalanya untukku, maka 500 juta akan kuberikan," ucap Baron sembari menghisap cerutunya. "Apa kau sanggup?" lanjut Baron namun tidak ditanggapi oleh Frenk. Pemuda itu menatap ke arah matahari terbenam, di bawah kapal. Baron yang melihat arah pandangan Frenk melebarkan senyumnya bangga. Dewi laut yang sedang menghipnotis pemuda itu adalah darah dagingnya. "Siapa dia?" tanya Frenk.

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-28

Bab terbaru

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   ENDING

    Kini villa itu sudah sepi, bahkan tempat sesepi itu tidak memiliki penjaga. Aleksei mondar-mandir tak karuan. Sedari tadi dia berusaha sibuk, merapikan hal yang remeh temeh padahal penjaga catring sudah merapikan semuanya. Sumpah demi apa pun, jantungnya dari tadi berdegup kencang seperti ditabuh keras-keras. Ia mencari apa lagi yang dia bisa kerjakan asal tidak masuk ke dalam kamar itu. Bahkan melihat ke arah pintu kamar saja dia tidak sanggup karena dia tahu, di dalam sana ada seseorang yang menjadi pujaannya seumur hidup. "Sial, aku harus apa lagi?!" Aleksei melihat jam dinding, dan terlihat sudah jam dua dini hari. Semua sudah rapi, sudah pada di tempatnya. Pria itu kembali mondar mandir. Menyesal dia menyimpan laptop dan ponselnya di kamar tempat Luna berada. "Ya, aku tahu," ucap Aleksei sendirian membuka laci dan membungkuk mencari gunting tanaman dan sabit. "Aku bersihkan taman saja," desisnya mantap. Crinnnng!!! Kedua benda itu jatuh karena pria itu terkejut luar biasa seba

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 127_ABANG dan ADIK

    "Maaf, aku mengganggu waktumu," ucap Yudha di depan Aleksei yang memperbaiki posisi kacamata hitamnya. Mereka bertemu di sebuah cafe di pinggir pantai. Ombak di sore hari terlihat lebih besar. "Tidak masalah. Maaf juga aku harus membuatmu menunggu. Aku benar-benar harus meeting tadi."Yudha tersenyum lalu menegak kopinya. Ia mengeluarkan rokok dan menyodorkannya pada Aleksei. "Rokok favoritmu," ucap Yudha menawarkan namun yang cukup membuat Aleksei terkejut, Yudha pun menyalakan putung rokok itu untuk dirinya sendiri. "Sejak kapan kau merokok?""Sejak tidak ada paru-paru lain yang kujaga," jawab Yudha santai menyesap asap. Aleksei hanya menoleh lalu membuang wajah, memilih menatap ombak yang berdebur. "Kau pasti tidak merokok lagi sekarang, karena ada paru-paru lain yang kau jaga, bukan?" lanjut Yudha. Aleksei kebingungan dan salah tingkah. Ia meraih rokok itu lalu akan membakarnya. Yudha menahan tangan pria itu. "Tidak perlu. Its oke. Aku tahu, kau tidak merokok lagi sejak operas

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 126_PERJANJIAN

    Aleksei merasa seperti sedang diguyur berton-ton tumpukan bunga. Harum, lembut tapi terlalu banyak. Ia tidak bisa bernapas. Pria itu melihat ke bawah, ke samping, bahkan ia harus mendongak ke atas untuk mencari udara. Tak .... Tak .... Langkah Luna mendekat, dan itu membuat Aleksei refleks mundur. Wanita itu justru tersenyum melihat ekspresi Aleksei sekaget itu. "Jangan main-main kamu, Angel. Kita sudah berumur, jangan bicara yang tidak-tidak," ucap Aleksei mengusap wajahnya. "Kenapa memangnya? Kalau kita bersama terus, tanpa ada hal yang urgent, jatuhnya fitnah, lo!""Untuk bertemu denganmu meski hanya satu menit, itu sudah ranah urgent."Luna berhenti dan justru menutup mulutnya tertawa. "Ya sudah, mari kita menikah supaya tiap menit bisa bertemu," goda Luna. "Memang pandai sekali kamu mempermainkan hati," ucap Aleksei menghembuskan kasar napasnya. "Jadi kau menolakku? Tak ingin menikahiku?""Eiih?!"Aleksei hanya melongo. Dia seperti tidak menapak lagi di bumi mendengar ucap

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 125_DEBARAN

    Dua minggu kemudian .... "Katakan padaku, kenapa Angel tidak pernah datang mengunjungiku?" tanya Aleksei ketika Daniel sedang memeriksa tensi darahnya. "Syukurlah, semuanya berjalan lancar dan kondisi Anda juga semakin baik, Tuan.""Jangan alihkan pembicaraan, katakan kemana Angel? Apa dia baik-baik saja?" "Ya, Nyonya Angel baik-baik saja. Jika transplantasi Anda berhasil, Anda akan bisa melihatnya lagi meski mungkin tidak seterang penglihatan Anda sebelumnya.""Aku lega dia baik-baik saja. Tapi kenapa dia tidak mendatangiku sejak aku operasi? Wanita itu," gerutu Aleksei mengelus perban di matanya. "Perban Anda sudah bisa dibuka. Apa Anda siap?""Tolong panggilkan aku Angel, saat mataku terbuka, aku ingin melihat dia pertama kali."Dokter Daniel terenyuh mendengar semua ucapan Aleksei. Jelas sekali dari getaran suara pria itu, Aleksei benar-benar sangat mencintai sosok Angel Gracelia. "Maaf, Tuan. Nyonya Angel belum bisa menemui Anda kemari. Tapi tidak masalah, Anda yang bisa mene

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 124_KEPUTUSAN

    "Bagaimana keadaannya?" tanya Luna dengan wajah tegang. "Selama Anda pergi, kami sudah tiga kali menyuntikkan obat penahan rasa sakit dan antibiotik.""Suntikan cairan ini pada bahu Aleksei."Luna menyerahkan tabung itu pada dokter Daniel. Pria itu melihat benda yang di tangannya itu lamat-lamat. "Cairan apa ini? Dingin sekali sampai menembus tulang.""Penawar racun itu. Cepat suntikan sekarang, Daniel."Dokter Daniel mengangguk dan matanya menangkap keberadaan Farid yang sedang dibersihkan lukanya. Nampak luka itu jauh lebih segar, tidak bengkak lagi dan tidak hitam. Sudah seperti daging biasa. "Bagaimana itu terjadi?""Racun dan penawar itu diciptakan oleh sosok yang paling hebat. Sudah, suntikan segera dan agar kau tenang kembali bekerja."Tak menunggu lagi, dokter yang berpostur tinggi itu langsung bergegas menuju ruang perawatan Aleksei. "Siapa?! Angel, kau kah itu?" tanya Aleksei terkejut saat terdengar suara pintu terbuka. "Bukan, Tuan. Saya, Daniel. Bagaimana perasaan Anda

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 123_MENGHILANGKAN EGO

    Helena menggeleng sembari menutup mulutnya yang sudah tertutup cadar. "Helena! Berikan sandi itu! Kasihan putraku kesakitan seperti itu. Apa pun yang kau inginkan dariku, aku akan memberikannya!"Helena terus menggeleng dan membuat Luna semakin putus asa. Gadis itu justru mundur, mundur dan berbalik arah, seperti melarikan diri. Kakinya berlari sangat kencang masuk ke dalam rumahnya. "Helena! Helena!!!" teriak Luna sekencang-kencangnya. Wanita itu sampai memukul tanah tempatnya mengesot hingga kotor pakaiannya. Berdentam tanah itu karena amukan Luna. Suara tangisan Luna menyeruak penuh ketakutan dan kemarahan. "Wanita sialan! Awas kau! Akan kumakan kau hidup-hidup!" seru Eldor sudah berdiri akan mengejar Helena tapi langkahnya tertahan melihat Farid muntah darah. Silsilia sedari tadi menahan pemuda itu agar tidak terlalu mengamuk sebab banyak juga pot bunga, dan batu di sekitar tempat itu. "Oooh demi leluhur Razoore! Aaah sial!" Eldor memukul kosong di udara. Urat-urat tangannya ti

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 122_PERDEBATAN

    Di dalam mobil, Karmila masih diam. Sama sekali tak bicara setelah beberapa menit berada di samping Yudha yang saat ini fokus menyetir."Luna tidak mau rujuk," ucap Yudha tiba-tiba."Oh ya? Hmm ... mungkin dia butuh lebih banyak waktu lagi," sambut Karmila salah tingkah. Sedari tadi pikirannya dipenuhi dengan banyak pertimbangan. "Entahlah. Dia bukan jenis wanita yang mudah goyah setelah mengambil keputusan," timpal Yudha mengembuskan napasnya kasar. "Jadi kau menyesal telah menceraikannya?""Ya. Aku terlalu mengikuti emosiku. Aku tidak memandang jernih setiap sisi masalah. Menyesal, aku sangat menyesal."Karmila tidak berkata apa-apa lagi. Ia pernah menyerah, lalu kembali mencoba dan sekarang hempas lagi. Suasana menjadi hening kembali. Yudha menoleh sekilas pada Karmila yang terlihat kosong. "Tadi, Farid makan buah-buahan yang kamu bawa. Dia memang suka sekali dengan anggur, sama seperti ibunya," lanjut Yudha kembali bicara mencairkan suasana. "Syukurlah. Dia memang pemuda yang b

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 121_ANCAMAN

    "Nona! Nooooon!" teriak Rumayah menggedor pintu Helena. "Kenapa, Mbok?!"Helena keluar tetap menggunakan hijabnya namun kali ini, ia menggunakan cadarnya. Bekas cakaran Sofia belum bisa dihilangkan meskipun ia rutin merawatnya. "Ada ... ada banyak orang yang sedang nyari Nona! Salah satunya, pria besar yang dulu pernah ke sini!"Helena terhenyak sebentar lalu memperat simpul tali cadarnya. "Tenanglah Mbok. Yang akan terjadi, biarlah terjadi."Helena melangkah tanpa ragu. Wajahnya yang rusak adalah hal yang membuatnya tidak memiliki rasa takut lagi. Bahkan, beberapa kali ia berpikir untuk mengakhiri saja hidupnya tapi dia tahu, itu hal yang paling dibenci Allah. Setidaknya, ia tidak ingin mati bunuh diri, lebih baik dibunuh saja. Gadis itu sudah pada puncak putus asa. "Katakan pada Amang, jangan keluar, jangan ikut campur. Ini urusanku. Apa pun yang terjadi padaku, kalian jangan terlibat," ujar Helena datar. "Tapi, Non ....""Tinggallah di sini, biar aku sendiri yang menghadapi mer

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 120_RACUN

    Farid mendorong kursi roda yang diduduki Luna dengan sangat tergesa-gesa. "Kami sudah memindahkannya ke dalam ruangan steril, tidak bisa dimasuki kecuali tenaga medis yang berpakaian lengkap," ucap dokter Daniel sembari terus melangkah cepat. "Kau harus melakukan yang terbaik, Daniel. Aku akan membayar berapa pun jumlah yang kau butuhkan.""Jangan dipikirkan, Nyonya. Anda bisa menemuinya. Kami memberikan waktu lima menit. Sekarang, pakailah alat pelindung ini," ucap Daniel sampai di sebuah ruangan kecil. Luna memakai baju pelindung dan masker juga penutup kepala lengkap. Daniel mempersilakannya masuk dan menunjukkannya jam tangan sebagai tanda dia tidak memiliki waktu yang banyak. "Apakah mereka akan baik-baik saja?" tanya Farid mengintip dari kaca. Terlihat Luna mendekati Aleksei dengan memutar kursi rodanya dengan cepat. "Aku harap semua baik-baik saja," ujar Daniel berdebar. Untuk pertama kali dia menangani kasus sedahsyat itu. Ada bakteri jahat yang aneh dan cepat sekali berege

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status