Share

BAB 52_ASAM

Penulis: Rora Aurora
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-11 11:08:55
"Astaghfirullah. Se-serius, Dek?! Ka-kamu jangan buat aku merinding."

"Iya, Mas. Aku yakin dengan pikiranku ini. Aku sudah memperhatikan banyak tanda-tanda di tubuh gadis itu."

"Astaghfirullah. Sampe berdiri-diri lo ini bulu kudukku! Untung yang lain gak ikut berdiri, belum sholat isya soalnya," cerocos Yudha yang membuat ia mendapatkan pukulan di atas pahanya.

"Bisa-bisanya kamu mikir yang aneh-aneh, Mas! Lagi genting gini!" omel Luna.

Yudha cengengesan mencubit hidung istrinya. Ia senang melihat ekspresi kesal Luna, bisa mengingatkannya saat-saat mereka baru menikah. Rasanya hangat dan selalu menyenangkan.

"Kalau Eldor punya kelainan seksual, kita gak bisa berbuat apa-apa, Dek! Ya gimana, bukan ranah kita mau negur kan? Suruh ibunya membawa anaknya ke psikiater."

Luna mendecak kesal.

"Asah dikit otakmu itu, Mas supaya peka dan bisa menganalisis kejadian. Jika benar Edor yang melakukannya, dia sengaja membunuh gadis itu untuk tujuan lain," ucap Luna.

"Serius, Dek. Aku gak
Rora Aurora

Assalamu'alaikum Vote yaaaa

| 2
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 53_BERGETAR

    Baron duduk di atas sofa sembari menikmati pijatan beberapa wanita. Ia melihat Aletha datang dengan wajah berbinar. Seketika Baron mengibaskan tangannya sebagai tanda, tiga wanita muda yang mengelilinginya harus pergi sesegera mungkin. "Apa kau membawa berita gembira, gadisku?" tanya Baron antusias. "Ya, Ayah. Sebelum kukabari, aku ingin kau menceritakan padaku, kenapa sampai ibuku jauh dariku hingga aku sedewasa ini?" tanya Aletha menantang. Baron tersenyum karena memang kecerdasan dan kecantikan Aletha menurun dari ibunya. Sebelum ia mendapatkan apa yang dia mau, gadis itu tidak akan pernah menyerah dan Baron akan terus memanfaatkan rasa penasaran itu. "Pastikan berita yang kau bawa sepadan dengan informasi yang akan kuberikan," jawab Baron menepuk sofa di sisi sampingnya. Aletha mengangguk percaya diri. Ia langsung duduk di dekat ayahnya. "Memang sudah waktunya kau tahu Aletha. Ibumu memang wanita yang sangat cantik dan aku begitu mencintainya. Namun sayang, dia tidak menc

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-12
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 54_KRAAAK!

    "Angel ...." lirih Sofia bingung yang luar biasa. "Kau menyebut nama Aleksei tadi, Sofia. Dimana dia?! Kapan kau bertemu dengannya?! Kenapa kau tidak menceritakannya padaku?! Katakan Sofia!" cecar Luna tak sabaran. "Itu ... itu ... Angel, aku ... maafkan aku," ucap Sofia gelagapan. Luna menurunkan cadarnya karena napasnya naik turun tak karuan. Ia menahan dirinya untuk tidak kembali mengajukan banyak pertanyaan pada Sofia. "Aleks-Aleksei memang pernah ke sini, ta-tapi itu dulu bahkan tepatnya aku lupa. Su-sudah sangat lama, Angel," jawab Sofia dalam jantungnya yang berdentam-dentam. "Kau tidak sedang membohongiku kan Sofia?!" cecar Luna menatap ke dalam manik mata sahabatnya itu. "Tidak, Angel! Aku tidak akan pernah membohongimu dan tak akan bisa!" seru Sofia berdusta. Apapun jika itu tentang Aleksei, suaminya, ia bisa melakukan apa pun. "Saat kau bertemu dengannya, apa dia terlihat baik-baik saja?" tanya Luna perlahan melepaskan cengkraman tangannya. Mata biru Luna berkac

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-12
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 55_MEMATIK BENCI

    Melebar mulut Luna mendengar ucapan Eldor. Ia menutup mulutnya benar-benar terkejut luar biasa. Bagaimana bisa Eldor mengatakan dialah pembunuh ayahnya?! "Bertahun-tahun kau bersikap biasa saja, Nyonya Angel. Kau menutupi dosa besarmu di balik kain hitam itu dan kata-kata sayangmu padaku. Sebagai anak katamu. Cuiiih ... sandiwara. Bahkan kau terus berusaha menguasai ibuku!" Luna tak bisa menjawab apa-apa. Ia masih tergoncang dari keterkejutan bertubi-tubi dan belum bisa bergerak dari menatap Eldor. "Kau mengatakan cinta padaku selayaknya aku adalah putramu. Apa kau tahu apa yang lebih besar dari cinta?. ..Kehilangan." Luna merasakan sesaknya memberat bersamaan dengan darah yang mengucur dari tangan Eldor. Pemuda itu seolah tak merasakan sakitnya dan terus menatap nanar padanya. Menggigil dagu Luna berusaha kuat untuk bicara tapi Eldor tidak mengizinkannya walau sekedar untuk menarik napas. "Aku telah kehilangan ayahku karenamu. Sejak bayi, aku tidak merasakan kasih sayang a

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-13
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 56_TAK TEGA

    “Oh Tuhan, malang sekali nasibmu, anakku!" pekik Sofia langsung bergeming sejenak menatap Eldor yang menggenaskan di matanya. "Kenapa kau menghukumnya lagi, Angel? Bukankah sudah kukatakan, dia baru saja mendapatkan hukuman dari ayah sambungnya?! Apa itu tidak cukup?!” racau Sofia berlari mengangkat tubuh putranya yang basah kuyup. Wanita berkuncir itu terbatuk-batuk sembari memegang dadanya karena terperanjat luar biasa. Putranya kembali disiksa dan dia tidak bisa melakukan apa pun sebagai ibu. Itu membuatnya merasa sangat menyesali dirinya. Melawan Angel Gracelia untuk perkara ini, ia tidak memiliki cukup nyali. Ia tahu betul, jika Angel adalah wanita yang teguh pendirian.“Jangan berlebihan, Sofia. Harusnya kupatahkan tangannya agar tidak bisa kembali memberikan racun pada orang lain, meskipun pada pelayannya,” ucap Luna mundur dan mengatur napasnya. Otaknya terus berpikir, apakah ia harus menceritakan pada Sofia tentang pembicaraannya dengan Eldor? Pastilah Sofia akan membunuh

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-13
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 57_JANJI

    Sofia melepaskan diri dari Luna. Melebar kedua bola mataya namun tatapannya kosong. Apa yang baru saja dia dengar adalah berita terburuk. "Da-darimana, darimana Eldor mengetahui pertempuran itu, Angel?" tanya Sofia gemetar. Luna tak menjawab namun tangannya meraih remote. Ia langsung menekan beberapa tombol dan berhasil menemukan vidio cctv itu. Sofia tak berkelip melihat tayangan di depannya. "Ini bencana, Angel!" pekik Sofia. Wanita itu seperti dibawa kembali ke masa lalu. Ia sudah sering dihantui rasa bersalah. Sekarang, ia melihat bagian dari potongan hari itu, membuat tubuhnya gemetar dan mengigil dingin. "Aku sudah menanyakan pada Eldor, siapa yang memberikan vidio ini tapi dia tak mau menjawab. Aku yakin, hanya dua orang yang bisa dicurigai." "Siapa?" tanya Sofia mengeram, menggenggam tangannya. "Salah satu dari dua adik iparku. Nindi Mahiswara atau Ratna Astuningtyas," ucap Luna dengan wajah yang yakin. Sofia menegak salivanya bersamaan dengan rasa keterkejutannya

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-14
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 58_KEPUTUSAN MENYEBALKAN

    "Andai kau tahu, sesedih apa aku saat ini, Malini. Aku memang tidak pernah berpikir kau bisa menjadi bagian dari takdirku. Tapi rupanya Allah Maha Pengatur. Dia pertemukan aku denganmu dan kau meninggalkanku dalam rasa penyesalan. Harusnya aku bisa mengenalimu sejak kita bertemu kembali. Maafkan aku, Malini. Kau banyak menderita karenaku," ucap Farid mengelus nisan Malini dengan hati yang pecah. Farid memegang batu nisan Malini. Ia mengelusnya dengan lembut. Setelah mendoakan Malini, ia pun meninggalkan pemakaman itu dengan mengenderai mobil mewahnya yang selalu membuat iri setiap mata melihat. "Kenapa Papa terlihat gelisah?" tanya Farid setelah memarkirkan mobilnya di garasi. Ia bergegas menghampiri Yudha yang berdiri di gerbang. Saat mobilnya masuk, ayahnya itu masih melirik bolak balik seperti menunggu seseorang. "Mamamu, Nak. Tadi pagi dia pergi, sudah jam tiga sore begini belum-belum pulang," jawab Yudha panik. "Kemana?" "Ke markasnya Sofia," jawab Yudha tanpa ragu. Far

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-15
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 59_TERJEREMBAB

    Kedua bola mata Aleksei melebar kaget. Sudah dua puluh tahun terlewati dan baru sekarang mereka bertemu langsung. "Sayudha ...," desisnya. "Aku di sini, Aleksei! Kau tak ingin memelukku?" Yudha merentangkan kedua tangannya. "Tidak. Aku tidak mengenalmu," jawab Aleksei dengan wajah malu. Namun pria itu langsung menghampiri Yudha dan menghambur dalam pelukannya. Setelah dua puluh tahun berlalu, persahabatan mereka masih hangat. Meski ada patik cemburu dalam hati Yudha namun sangat tidak adil jika ia membenci Aleksei. Terlalu banyak kebaikan Aleksei saat mereka masih bersama. Hacker itu juga tak pernah berusaha meretakkan rumah tangganya bahkan ia mengorbankan seluruh perasaannya untuk menjauhi mereka. Aleksei masih sahabat yang terbaik. "Kau semakin tampan dan gagah untuk seusia kakek-kakek!" Buush! Aleksei melayangkan tinju kecil pada perut Yudha. "Lalu kau, apakah kau masih payah dan menyebalkan?!" timpal Aleksei tersenyum lebar. Sayudha tertawa terbahak-bahak. Ia memu

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-16
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 60_ENTER

    "Victor!!!" teriak Sofia langsung menutup mulutnya karena sangat terkejut luar biasa. Wanita itu berlari masuk ke dalam ruangan gelap itu. Para pengawalnya langsung mengejarnya karena mereka tahu, di dalam sana adalah area yang sangat berbahaya. Ribuan ular hitam bersarang tanpa peduli siapa yang sedang memasuki wilayah mereka. Kesepuluh pria berbaja itu langsung menyalakan obor kecil yang tersedia di samping dinding. "Victor! Mana Victor?" Suara jeritan laki-laki itu hilang namun berganti dengan gemerisik ramai seperti kecipak air, berderit dan terdengar sangat menakutkan. "Dia sudah menerima hukumannya karena telah berani menentang perintahku," jawab Eldor. Sofia langsung luruh ke lantai sebab persendiannya terasa sangat lemas. "Queen!" Atletha mendekat. Ia meraih tubuh Sofia. Namun di luar perkiraannya, tangannya langsung ditebis Sofia dengan keras. "Pergi kamu dari sini! Ini semua terjadi karenamu!" seru Sofia histeris. Ia benar-benar shock. "Ma-maafkan saya, Quee

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-16

Bab terbaru

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   ENDING

    Kini villa itu sudah sepi, bahkan tempat sesepi itu tidak memiliki penjaga. Aleksei mondar-mandir tak karuan. Sedari tadi dia berusaha sibuk, merapikan hal yang remeh temeh padahal penjaga catring sudah merapikan semuanya. Sumpah demi apa pun, jantungnya dari tadi berdegup kencang seperti ditabuh keras-keras. Ia mencari apa lagi yang dia bisa kerjakan asal tidak masuk ke dalam kamar itu. Bahkan melihat ke arah pintu kamar saja dia tidak sanggup karena dia tahu, di dalam sana ada seseorang yang menjadi pujaannya seumur hidup. "Sial, aku harus apa lagi?!" Aleksei melihat jam dinding, dan terlihat sudah jam dua dini hari. Semua sudah rapi, sudah pada di tempatnya. Pria itu kembali mondar mandir. Menyesal dia menyimpan laptop dan ponselnya di kamar tempat Luna berada. "Ya, aku tahu," ucap Aleksei sendirian membuka laci dan membungkuk mencari gunting tanaman dan sabit. "Aku bersihkan taman saja," desisnya mantap. Crinnnng!!! Kedua benda itu jatuh karena pria itu terkejut luar biasa seba

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 127_ABANG dan ADIK

    "Maaf, aku mengganggu waktumu," ucap Yudha di depan Aleksei yang memperbaiki posisi kacamata hitamnya. Mereka bertemu di sebuah cafe di pinggir pantai. Ombak di sore hari terlihat lebih besar. "Tidak masalah. Maaf juga aku harus membuatmu menunggu. Aku benar-benar harus meeting tadi."Yudha tersenyum lalu menegak kopinya. Ia mengeluarkan rokok dan menyodorkannya pada Aleksei. "Rokok favoritmu," ucap Yudha menawarkan namun yang cukup membuat Aleksei terkejut, Yudha pun menyalakan putung rokok itu untuk dirinya sendiri. "Sejak kapan kau merokok?""Sejak tidak ada paru-paru lain yang kujaga," jawab Yudha santai menyesap asap. Aleksei hanya menoleh lalu membuang wajah, memilih menatap ombak yang berdebur. "Kau pasti tidak merokok lagi sekarang, karena ada paru-paru lain yang kau jaga, bukan?" lanjut Yudha. Aleksei kebingungan dan salah tingkah. Ia meraih rokok itu lalu akan membakarnya. Yudha menahan tangan pria itu. "Tidak perlu. Its oke. Aku tahu, kau tidak merokok lagi sejak operas

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 126_PERJANJIAN

    Aleksei merasa seperti sedang diguyur berton-ton tumpukan bunga. Harum, lembut tapi terlalu banyak. Ia tidak bisa bernapas. Pria itu melihat ke bawah, ke samping, bahkan ia harus mendongak ke atas untuk mencari udara. Tak .... Tak .... Langkah Luna mendekat, dan itu membuat Aleksei refleks mundur. Wanita itu justru tersenyum melihat ekspresi Aleksei sekaget itu. "Jangan main-main kamu, Angel. Kita sudah berumur, jangan bicara yang tidak-tidak," ucap Aleksei mengusap wajahnya. "Kenapa memangnya? Kalau kita bersama terus, tanpa ada hal yang urgent, jatuhnya fitnah, lo!""Untuk bertemu denganmu meski hanya satu menit, itu sudah ranah urgent."Luna berhenti dan justru menutup mulutnya tertawa. "Ya sudah, mari kita menikah supaya tiap menit bisa bertemu," goda Luna. "Memang pandai sekali kamu mempermainkan hati," ucap Aleksei menghembuskan kasar napasnya. "Jadi kau menolakku? Tak ingin menikahiku?""Eiih?!"Aleksei hanya melongo. Dia seperti tidak menapak lagi di bumi mendengar ucap

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 125_DEBARAN

    Dua minggu kemudian .... "Katakan padaku, kenapa Angel tidak pernah datang mengunjungiku?" tanya Aleksei ketika Daniel sedang memeriksa tensi darahnya. "Syukurlah, semuanya berjalan lancar dan kondisi Anda juga semakin baik, Tuan.""Jangan alihkan pembicaraan, katakan kemana Angel? Apa dia baik-baik saja?" "Ya, Nyonya Angel baik-baik saja. Jika transplantasi Anda berhasil, Anda akan bisa melihatnya lagi meski mungkin tidak seterang penglihatan Anda sebelumnya.""Aku lega dia baik-baik saja. Tapi kenapa dia tidak mendatangiku sejak aku operasi? Wanita itu," gerutu Aleksei mengelus perban di matanya. "Perban Anda sudah bisa dibuka. Apa Anda siap?""Tolong panggilkan aku Angel, saat mataku terbuka, aku ingin melihat dia pertama kali."Dokter Daniel terenyuh mendengar semua ucapan Aleksei. Jelas sekali dari getaran suara pria itu, Aleksei benar-benar sangat mencintai sosok Angel Gracelia. "Maaf, Tuan. Nyonya Angel belum bisa menemui Anda kemari. Tapi tidak masalah, Anda yang bisa mene

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 124_KEPUTUSAN

    "Bagaimana keadaannya?" tanya Luna dengan wajah tegang. "Selama Anda pergi, kami sudah tiga kali menyuntikkan obat penahan rasa sakit dan antibiotik.""Suntikan cairan ini pada bahu Aleksei."Luna menyerahkan tabung itu pada dokter Daniel. Pria itu melihat benda yang di tangannya itu lamat-lamat. "Cairan apa ini? Dingin sekali sampai menembus tulang.""Penawar racun itu. Cepat suntikan sekarang, Daniel."Dokter Daniel mengangguk dan matanya menangkap keberadaan Farid yang sedang dibersihkan lukanya. Nampak luka itu jauh lebih segar, tidak bengkak lagi dan tidak hitam. Sudah seperti daging biasa. "Bagaimana itu terjadi?""Racun dan penawar itu diciptakan oleh sosok yang paling hebat. Sudah, suntikan segera dan agar kau tenang kembali bekerja."Tak menunggu lagi, dokter yang berpostur tinggi itu langsung bergegas menuju ruang perawatan Aleksei. "Siapa?! Angel, kau kah itu?" tanya Aleksei terkejut saat terdengar suara pintu terbuka. "Bukan, Tuan. Saya, Daniel. Bagaimana perasaan Anda

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 123_MENGHILANGKAN EGO

    Helena menggeleng sembari menutup mulutnya yang sudah tertutup cadar. "Helena! Berikan sandi itu! Kasihan putraku kesakitan seperti itu. Apa pun yang kau inginkan dariku, aku akan memberikannya!"Helena terus menggeleng dan membuat Luna semakin putus asa. Gadis itu justru mundur, mundur dan berbalik arah, seperti melarikan diri. Kakinya berlari sangat kencang masuk ke dalam rumahnya. "Helena! Helena!!!" teriak Luna sekencang-kencangnya. Wanita itu sampai memukul tanah tempatnya mengesot hingga kotor pakaiannya. Berdentam tanah itu karena amukan Luna. Suara tangisan Luna menyeruak penuh ketakutan dan kemarahan. "Wanita sialan! Awas kau! Akan kumakan kau hidup-hidup!" seru Eldor sudah berdiri akan mengejar Helena tapi langkahnya tertahan melihat Farid muntah darah. Silsilia sedari tadi menahan pemuda itu agar tidak terlalu mengamuk sebab banyak juga pot bunga, dan batu di sekitar tempat itu. "Oooh demi leluhur Razoore! Aaah sial!" Eldor memukul kosong di udara. Urat-urat tangannya ti

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 122_PERDEBATAN

    Di dalam mobil, Karmila masih diam. Sama sekali tak bicara setelah beberapa menit berada di samping Yudha yang saat ini fokus menyetir."Luna tidak mau rujuk," ucap Yudha tiba-tiba."Oh ya? Hmm ... mungkin dia butuh lebih banyak waktu lagi," sambut Karmila salah tingkah. Sedari tadi pikirannya dipenuhi dengan banyak pertimbangan. "Entahlah. Dia bukan jenis wanita yang mudah goyah setelah mengambil keputusan," timpal Yudha mengembuskan napasnya kasar. "Jadi kau menyesal telah menceraikannya?""Ya. Aku terlalu mengikuti emosiku. Aku tidak memandang jernih setiap sisi masalah. Menyesal, aku sangat menyesal."Karmila tidak berkata apa-apa lagi. Ia pernah menyerah, lalu kembali mencoba dan sekarang hempas lagi. Suasana menjadi hening kembali. Yudha menoleh sekilas pada Karmila yang terlihat kosong. "Tadi, Farid makan buah-buahan yang kamu bawa. Dia memang suka sekali dengan anggur, sama seperti ibunya," lanjut Yudha kembali bicara mencairkan suasana. "Syukurlah. Dia memang pemuda yang b

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 121_ANCAMAN

    "Nona! Nooooon!" teriak Rumayah menggedor pintu Helena. "Kenapa, Mbok?!"Helena keluar tetap menggunakan hijabnya namun kali ini, ia menggunakan cadarnya. Bekas cakaran Sofia belum bisa dihilangkan meskipun ia rutin merawatnya. "Ada ... ada banyak orang yang sedang nyari Nona! Salah satunya, pria besar yang dulu pernah ke sini!"Helena terhenyak sebentar lalu memperat simpul tali cadarnya. "Tenanglah Mbok. Yang akan terjadi, biarlah terjadi."Helena melangkah tanpa ragu. Wajahnya yang rusak adalah hal yang membuatnya tidak memiliki rasa takut lagi. Bahkan, beberapa kali ia berpikir untuk mengakhiri saja hidupnya tapi dia tahu, itu hal yang paling dibenci Allah. Setidaknya, ia tidak ingin mati bunuh diri, lebih baik dibunuh saja. Gadis itu sudah pada puncak putus asa. "Katakan pada Amang, jangan keluar, jangan ikut campur. Ini urusanku. Apa pun yang terjadi padaku, kalian jangan terlibat," ujar Helena datar. "Tapi, Non ....""Tinggallah di sini, biar aku sendiri yang menghadapi mer

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 120_RACUN

    Farid mendorong kursi roda yang diduduki Luna dengan sangat tergesa-gesa. "Kami sudah memindahkannya ke dalam ruangan steril, tidak bisa dimasuki kecuali tenaga medis yang berpakaian lengkap," ucap dokter Daniel sembari terus melangkah cepat. "Kau harus melakukan yang terbaik, Daniel. Aku akan membayar berapa pun jumlah yang kau butuhkan.""Jangan dipikirkan, Nyonya. Anda bisa menemuinya. Kami memberikan waktu lima menit. Sekarang, pakailah alat pelindung ini," ucap Daniel sampai di sebuah ruangan kecil. Luna memakai baju pelindung dan masker juga penutup kepala lengkap. Daniel mempersilakannya masuk dan menunjukkannya jam tangan sebagai tanda dia tidak memiliki waktu yang banyak. "Apakah mereka akan baik-baik saja?" tanya Farid mengintip dari kaca. Terlihat Luna mendekati Aleksei dengan memutar kursi rodanya dengan cepat. "Aku harap semua baik-baik saja," ujar Daniel berdebar. Untuk pertama kali dia menangani kasus sedahsyat itu. Ada bakteri jahat yang aneh dan cepat sekali berege

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status