Home / Romansa / ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA: Chapter 141 - Chapter 150

532 Chapters

BAB 50_KEMBALINYA RATU MAFIA

Luna kembali melebarkan matanya menatapku. Sudah ah, lama-lama aku sendiri yang iba. Aku takut aku yang tak kuat dengan battle ini. Kutinggalkan Luna sendirian dengan pikirannya tentangku. Farid anakku, selalu di dalam gendonganku, ayahnya. Terdengar bel berbunyi. Ada tamu. "Biar aku saja!" teriakku pada Luna agar dia tak perlu bergegas membuka pintu. Ternyata Aleksei dan Ayu Ruminang. Kedua makhluk bunian ini hampir setiap hari datang mengunjungi rumah ini. Rasanya, mataku penuh dengan penampakan mereka. "Kalian tidak punya rumah ya, tiap hari ngintilin rumah orang," sindirku membiarkan mereka masuk. "Aku hanya mampir sebentar. Habis ada proyek," timpal Aleksei santai. "Aku ke sini karena anakku di sini. Protes?!" timpal Ayu Ruminang melotot padaku. Aku mendecak kesal. Apalagi wanita yang berpakaian kurang bahan itu langsung mengambil Fa
last updateLast Updated : 2023-03-08
Read more

BAB 51_KEMBALINYA RATU MAFIA

Ratih mengelus rambut Nindi. Berurai air mata wanita itu melihat kondisi anak gadisnya yang banyak merenung dengan tatapan kosong. "Nin ... ayolah, kamu harus sembuh! Jangan kek orang gila gini. Gimana mama mau bantu kamu lebih kalau kamu begini terus?! Kita harus mencari pelaku penganiayaan itu! Sampai mati, Mama tak ikhlas! Kita harus buat perhitungan dengannya!" Ratih semakin nelangsa jika mengingat bagaimana pertama kali Nindi melihat bekas luka yang menjadi kulit barunya. Gadis itu berteriak sekencang-kencangnya hingga habis suaranya. Pernah ia mengambil pisau buah dan mencoba membunuh diri. Sejak hari itu, tak ada benda tajam di kamar perawatannya. Ratih sampai memindahkan anaknya ke kamar perawatan kelas 2 dua yang ada di lantai bawah. Sebab Nindi pernah mencoba ingin melompat dari ketinggian gedung rumah sakit itu. "Kamu jangan buat Mama jadi ikutan gila, Nin! Sudah lama sekali Mama gak pernah lihat dunia luar. Mama sudah jadi setan penunggu di rumah sakit ini, Nin!" racau R
last updateLast Updated : 2023-03-09
Read more

BAB 52_KEMBALINY RATU MAFIA

POV YUDHA "Ya sudah kalau tak ada apa-apa. Aku mau masuk ke kamar dulu. Capek seharian," ujarku merenggangkan tubuhku. Tanpa menunggu respon Luna, aku meninggalkannya yang masih mematung. Setelah membersihkan diri, aku siap untuk tidur. Kembali kuingat moment saat aku bersama Karmila tadi siang. _________________________________________ "Maafkan aku, Karmila. Ternyata aku menemukan cintaku ada pada Diana." Kedua kelopak mata Karmila terkulai lemah. Ia seperti tak menyangka dengan jawabanku. Sejenak di antara kami, tak ada kata hingga Karmila membuka suara lebih dulu. "Aku lebih baik mendengar kau akan kembali dengan Ayu Ruminang daripada dengan art-mu itu Yudha, " lirihnya sangat pelan dan hampir tak terdengar di telingaku. Aku akan membuka mulutku namun Karmila menggeleng, mengisyaratkanku untuk diam. "Aku tidak bermaksud mencelanya apal
last updateLast Updated : 2023-03-09
Read more

BAB 53_KEMBALINYA RATU MAFIA

"Katakan lagi," lirihku dengan suara bergetar, menyeruak rasa di dadaku."A-aaku di sini, Mas! Diandra Safaluna ada di sini," ucap Luna terdengar berat. Nafasnya hangat terasa di punggungku."Katakan lagi! Aku tak mendengarnya.""Mas!" pekik Luna mengeratkan pelukannya sambil terisak.Aku membalikkan tubuhku dengan cepat. Kupeluk istriku. Kucium kepalanya, dahinya, pipinya, bibirnya. Aku memeluknya erat bersamaan dengan air mataku berurai deras dan jatuh di tubuhnya. Luna tak kalah histerisnya."Maas ... aku pulang, Mas! Aku ... aku masih hidup, Mas!" isaknya mengeratkan pelukannya.Lagi-lagi aku mencium keningnya. Kuangkat wajah istriku. Dia masih menangis dan menatapku sekilas lalu membuang wajahnya."Kenapa kau membuang wajahmu sayang? Kamu tak tahu, aku hampir mati karena kehilanganmu.""Bohong! Buktinya kamu enak-enak jalan dan telpon-telponan terus sama Karmila. Kamu jahat, Mas! Kamu buaya muara!" rajuknya mencubitku."Akkkh ... sakit ih!!! Keahlianmu mencubit makin meningkat ya!
last updateLast Updated : 2023-03-10
Read more

BAB 54_KEMBALINYA RATU MAFIA

"Sini, gak apa-apa sayang. Kamu pakaianku dan aku pakaianmu. Kamu harus percaya sama aku," bujukku perlahan menggosok tubuhnya dengan busa sabun. Luna diam dan membiarkan tangannya menyusuri setiap inci kulitnya. Di bawah penerangan kamar mandi ini tampak kulit istriku yang hancur oleh api. Tidak hanya tubuhku yang basah, hatiku juga basah. Air mataku jatuh bercampur dengan shower yang berada di atas kepalaku. Aku tak mampu membayangkan, bagaimana penderitaan istriku dan perjuangannya untuk hidup. Hatiku pasti terbuat dari batu jika setelah ini aku tidak semakin mencintainya. Hari ini aku yang mempersiapkan sarapan. Kutelpon salah satu karyawan kepercayaanku, mengabarkan bahwa aku akan datang terlambat. Tak akan kugangu Karmila. Biarlah dia menemukan kebahagiaannya seperti yang dia ucapkan. Ting tong ting tong! Luna membuka pintu. Masih jam 09.00 pagi, Ayu Ruminang sudah muncul. Dia mendelik menatapk
last updateLast Updated : 2023-03-10
Read more

BAB 55_KEMBALINYA RATU MAFIA

"Jadi, yang menyiksamu itu Diana, art Yudha?!" teriak Ratih dengan nafas terengah-engah. Carla mengangguk. "Diana adalah Luna?!" Lagi-lagi Carla mengangguk berkali-kali. "Kutu busuk! Aku sempat curiga tapi melihatnya kesakitan, aku terlalu senang hingga aku lupa, bisa jadi dialah musuh yang kita cari. Ini tak bisa dibiarkan. Aku akan menyeretnya dan membakarnya hidup-hidup!" teriak Demian. "Luar biasa penyamaran wanita itu. Sampai-sampai kita tak menyadarinya. Apa Yudha tahu? Aku yakin, selama ini dia tak menyadari, istrinya ada di dekatnya. Lagi pula, laki-laki mana yang mau sama wanita cacat?!" cebik Ratih. "Jadi apa rencanamu?" tanya Demian. "Apalagi selain culik dia dan bakar dia hidup-hidup! Dia telah menyebabkan kehancuran bagi keluarga ini. Nindi dan Carla begini karena dia! Hancurkan dia sekarang!" berang Ratih. 
last updateLast Updated : 2023-03-10
Read more

BAB 56_KEMBALINYA RATU MAFIA

"Kau kira aku masih bernafsu padamu? Kulit tikus got jauh lebih bagus dari kulitmu!" Luna menatap nyalang. Masih terasa sentuhan tangan Demian dan itu membuatnya merasa sangat kotor. Api amarahnya pada laki-laki itu sudah sampai ke ubun-ubunnya. "Jangan kau jadi pecundang! Caramu melumpuhkanku sangat curang! Aku yakin, Aderald tak pernah mengajarkanmu cara curang. Kau belajar darimana hah?!" "Diam kau wanita buruk! Kau jangan bawa nama ayahku. Ayahku bukan pelayanmu! Kau tak berhak memanggil namanya saja!" Luna mencebik. "Harusnya kau melihat bagaimana ayahmu bersujud di kakiku," lirih Luna yang membuat kaki Demian menendang perutnya. "Aaaarrrghhh!!!" Luna mengerang merasakan rasa sakit yang luar biasa. Ia menahan nafasnya yang terasa akan putus. Bekas caesarnya terasa seperti akan membuka kembali. Luna menggigit bibirnya kuat-kuat.
last updateLast Updated : 2023-03-10
Read more

BAB 57_KEMBALINYA RATU MAFIA

"Kenapa kau berikan aku lawan yang ringkih dan cacat Demian?" tanya Jeni mendekat dan memperhatikan Luna yang tanpa hijab. Wanita yang setiap hentakan kakinya menimbulkan suara gemerincing itu berputar, mengitari Luna dengan tatapan sinis. Senggaja ia menghentak lebih keras agar menimbulkan rasa takut pada musuhnya.    "Bagaimana dia bisa melawanku dengan tubuh lemah begini?" lanjut Jeni mendelik ke arah Luna. Jelas terlihat olehnya, kulit gosong wanita bergamis hijau tua itu.    "Jangan banyak bicara kau! Lepaskan saja tali ini dan mari kita bertarung!" tantang Luna.    "Meskipun kau tampak lemah, besar juga nyalimu, ya! Bertarung sampai mati, berani? Bukankah itu lebih menantang. Bagaimana?"    "Tanyakan pada tuanmu, apakah dia sudah siap kehila
last updateLast Updated : 2023-03-10
Read more

BAB 58_KEMBALINYA RATU MAFIA

"Anakmu terlihat seperti steak. Ingin rasanya kukuku ini mengiris-iris kulit lembutnya itu," bisik Jeni di telinga Luna yang terengah-engah. "Jangan berani kau sentuh anakku! Nyawamu yang akan membayarnya!" teriak Luna menghentakkan kakinya sekuat tenaga. Demian membawa Farid mendekat. Bayi itu diangkat hanya dengan tangan sebelah. "Jangan! Jangaaaaan! Jauhkan anakku dari iblis ini!" teriak Luna yang semakin ditindih oleh siku Jeni. "Jangan sentuh anakku! Kau akan kukejar sampai ke neraka sekalipun!!!" teriak Luna lagi bersamaan dengan tangis Farid. Jeni tersenyum mengulurkan tangannya. Dengan tangan kirinya, Jeni menyentuh bayi mungil yang menangis itu. Srrrrt... Tes ... Tes ... Menetes darah dari paha Farid yang membuat Luna seperti tak bernyawa lagi. Tangisan bayi itu memekik kesakitan. Terdengar sangat lama, barul
last updateLast Updated : 2023-03-10
Read more

BAB 59_KEMBALINYA RATU MAFIA

Tampak Demian semakin mundur melihat Luna yang mendekatinya hingga badannya sudah tak bisa bergerak lagi karena sudah buntu oleh dinding aula itu. Demian berusaha bangkit tapi kaki Luna menendangnya hingga suara kepala Demian terdengar menghantam dinding. "Bukankah sudah kukatakan, bahwa aku akan mengeluarkan jantung peliharaanmu itu? Sekarang terimalah!" Luna melempar jantung Jeny ke arah Demian. Tak dielakkan, jantung itu jatuh tepat di Demian. Secepat kilat, refleks laki-laki itu mundur dan segera menyingkirkan benda yang masih berdetak lemah itu. Tangannya yang sempat merasakan hangatnya jantung itu bergetar dengan darah yang lengket. Demian segera mengusap kasar tangannya di lantai. Kengerian dan ketakutan bercampur jadi satu. Luna tersenyum melihat Demian yang menciut. Dia mendekati laki-laki itu. "Bagaimana kalau kita dealkan caraku membunuhmu seperti apa?" tanya Luna yang membuat Demian memucat. "Kaa-kaau iblis! Kau bukan manusia!" ucap Demian dengan mata membelalak ketaku
last updateLast Updated : 2023-03-11
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
54
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status