"Se-semuanya, Dha?!" Yudha mengangguk berat. "Tapi kan kamu tahu, ada 1 apartemen yang terjual, kebun kopi 2 hektar sudah dijual. Bisnis juga jalannya mandek, bahkan ada yang mau gulung tikar gara-gara tak pernah diurus. Lagian, uang kita pake buat pengobatan bukan untuk foya-foya!" pekik Ratih. "Tapi Ma, Luna bukan tipe yang main-main dalam bicara. Please jangan buat dia kembali marah, Ma. Kita usahakan bagaimana caranya biar aset itu kembali lagi. Aku tak mau, Mama jadi sasaran amukannya. Mama belum tahu, kalau istriku murka, jantung manusia bisa ia keluarkan hidup-hidup!" Ratih menciut. Ia sudah mendengar berita itu dari mulut Demian. Adiknya itu selalu meracau, menangis, mengerang melihat nasibnya bagai manusia gak berguna. Sampai sekarang tak bisa masuk dalam logikanya, wanita berhijab itu bisa mengalahkan Jeny dengan tangan kosong bahkan mengeluarkan jantung wanita berkuku pisau itu
Terakhir Diperbarui : 2023-03-13 Baca selengkapnya