"Aku tak tahu, Di. Tapi aku membutuhkan dia. Saat istriku masih hidup, kami pun dekat dan Luna tak mempermasalahkannya. Dia sahabat sekaligus karyawanku yang sangat bisa aku andalkan. Tentang rasa yang disebut cinta, dalam hatiku ini, Luna istriku masih bertahta penuh dan sulit untukku membuat orang lain menggantikan posisinya," ujarku tenang. "Sebegitunya Tuan mengagumi Nyonya." "Kau pasti tak pernah melihat wajah istriku, ya. Sebentar." Aku merogoh ponselku, membuka menu galeri. Kusodorkan foto selfie Luna tanpa cadar, bahkan fotonya saat melepas hijabnya. Tampak rambut lebat indah milik istriku begitu sempurna menghiasi kecantikan wajahnya. "Lihatlah! Ini foto Luna istriku. Dia sangat cantik bukan?" Mata Diana tiba-tiba berair. Ia tampak shock dan sesegukan seperti menahan erangannya. Aku jadi tak enak. Mungkin kecantikan Luna membuatnya semakin sedih. "Ma
Terakhir Diperbarui : 2023-03-07 Baca selengkapnya