Tak lama, Luna mempersiapkan nasi dengan lauk ayam rica-rica. Susu hangat juga tak ketinggalan. Aleksei terus saja menatapnya ketika wanita bercadar itu menyiapkan sajian."Silahkan dinikmati, Tuan. Saya bersih-bersih kamar mandi dulu," ujar Luna.Yudha mengangguk. Dan untuk kesekian kalinya, dia selalu kagum dengan rasa masakan pembantunya itu."Kau tahu, masakannya mirip sekali rasanya seperti masakan Luna. Dia bilang sih, karena dia masak dari hati," ujar Yudha menyuap."Mungkin dia istrimu," timpal Aleksei santai.Yudha mendelik."Suara tak bisa menipu, apalagi pupil mata indah Luna, tak ada yang samain," timpal Yudha santai juga.Aleksei terus mengunyah. Banyak hal dalam pikirannya berkecamuk. Dia terbiasa membaca angka, namun sulit membaca eksperesi. Bagaimana sebenarnya wajah wanita itu. Aleksei ingin tahu."Aku ingin melihat wajah Diana."Dengan cepat Yudha menggeleng."Aku sarankan, jangan dah! Serem! Nanti makanan yang kamu makan, keluar lagi!"Deeegh ....Mendengar ucapan su
Terakhir Diperbarui : 2023-03-02 Baca selengkapnya