Home / Fantasi / Pengendali Sistem Terkuat / Chapter 441 - Chapter 450

All Chapters of Pengendali Sistem Terkuat: Chapter 441 - Chapter 450

863 Chapters

441. Teknik baru

"Hmm, sepertinya ada sesuatu yang tidak beres dengan serum tersebut," ucap Martis merenung. "Mungkin ada komponen dalam serum yang tidak sesuai dengan tubuh Raja Mutan. Atau bisa jadi reaksi itu disebabkan oleh sesuatu yang ada di dalam tubuh Raja Mutan sebelumnya?"Martis menghela nafas, merasa penasaran dan khawatir. "Tapi, yang paling penting sekarang adalah benda berpendar hijau itu. Apakah itu adalah kunci dari semua ini? Apa mungkin itu adalah inti dari Raja Mutan? Atau mungkin sisa dari serum yang belum bereaksi?" Banyak sekali pertanyaan yang ada di benak Martis."Kalau begitu baiklah, aku akan membawa ini. Aku akan bertanya kepada Dr. Aeon lebih lanjut nanti. Siapa tahu saja Dr. Aeon memiliki informasi tentang benda ini." Kemudian Martis berjalan, mengelilingi area Istana Raja Mutan.Martis berniat untuk menemukan Dr. X. Martis masih memendam amarah kepada Dr. X yang telah membuat Reka menjadi buas. Namun, saat Martis berkeliling, ia bertemu dengan banyak sekali mutan. Tapi a
Read more

442. Rasa terima kasih

Setelah Martis kembali ke markasnya, ia langsung mencari Dr. Aeon. Tak lama kemudian mereka berdua bertemu dan berbicara di ruang bawah tanah, karena perbincangan mereka ini sangat penting dan sangat rahasia."Martis, kalau menurut dari cerita yang kau katakan ini, sepertinya aku tahu sesuatu dengan benda ini," ucap Dr. Aeon sambil memperhatikan benda yang Martis berikan."Pertama, sepetinya ada konflik antara serum penetral dan sesuatu yang ada di dalam tubuh Raja Mutan. Seperti obat-obatan, serum ini memiliki komponen yang bereaksi secara negatif dengan zat tertentu dalam tubuh Raja Mutan, sehingga menyebabkan ledakan." Dr. Aeon mulai menjelaskan kepada Martis tentang apa yang ia ketahui."Kedua, serum ini tidak benar-benar dirancang untuk tubuh Raja Mutan. Jika serum ini dibuat berdasarkan pengetahuan tentang makhluk normal, mungkin tidak mempertimbangkan faktor-faktor unik yang dimiliki oleh Raja Mutan. Ini bisa menyebabkan reaksi yang tak terduga." "Ketiga, serum ini juga bukanl
Read more

443. Firasat Buruk

"Benda itu adalah alat komunikasi kami, Martis. Dengan itu, kamu bisa berbicara dengan saya kapan saja, di mana saja," jelas Raja Orc. "Tentu saja, hanya jika kamu mau."Martis menggenggam erat alat tersebut, memperhatikan setiap detailnya. "Baiklah, Raja Orc. Saya akan menghubungi Anda jika saya sudah membuat keputusan," kata Martis dengan nada yang penuh pertimbangan.Raja Orc mengangguk, lalu berjalan pergi bersama anak buahnya. Martis memandangi mereka sampai tidak terlihat lagi, lalu melihat lagi ke arah kantong emas dan alat komunikasi yang diberikan Raja Orc.'Pertimbangan yang berat,' gumam Martis sambil memandangi langit.Martis kemudian mengajak lagi Dr. Aeon untuk memintanya sesuatu. Martis nampaknya ingin meminta Dr. Aeon meneliti lebih lanjut tentang alat komunikasi yang diberikan oleh Raja Orc. Martis tertarik karena melihat bentuknya yang aneh. Bukan hanya itu, Martis juga penasaran, apakah benda itu juga terhubung dengan satelit layaknya ponsel yang digunakan manusia?
Read more

444. Dimensi lain

Sepertinya Martis mengalami sesuatu yang berbahaya dan tidak ingin membahayakan orang-orang di sekitarnya. Dia terkena dampak dari benda atau kekuatan yang tidak dia mengerti dan nampaknya ia tidak bisa mengendalikannya. Itu sebabnya dia meminta Reka dan yang lainnya untuk menjauh.Tak lama kemudian, tiba-tiba tubuh Martis menghilang. Tubuh Martis seperti tersedot oleh gerbang dimensi. Reka dan Roki yang melihat kejadian itu sangat panik. Akan tetapi mereka tidak dapat melakukan apapun."Sebenarnya, apa yang terjadi? Ke mana Martis pergi?" tanya Roki yang sangat bingung dan juga cemas."Apakah Kak Martis akan baik-baik saja, Ayah?" begitupun dengan Reka, ia merasakan hal yang sama dengan apa yang dirasakan Ayahnya."Entahlah, Nak. Ayah juga tidak tau pasti. Yang jelas, kita harus segera mencari tahu. Ayo kita temui Dr. Aeon. Mungkin saja ia tahu sesuatu." Roki dan Reka langsung bergegas mencari Dr. Aeon.Tapi sayangnya, mereka berdua tidak berhasil menemukan keberadaan Dr. Aeon. Hal i
Read more

445. Kehadiran seseorang

Saat tengah bertarung, Martis berpikir dan berkata dalam hatinya, 'Aku harus memikirkan apa yang terjadi pada diriku. Kenapa aku tidak dapat menggunakan kekuatan Elysium Intiku?'Sebenarnya apa yang terjadi di sini? Mungkin ada beberapa kemungkinan. Pertama, bisa jadi ada sesuatu di dalam dimensi ini yang mempengaruhi atau memblokir kekuatan Elysium Inti milik Martis. Kedua, mungkin Martis sendiri sedang mengalami masalah atau gangguan internal, seperti stres atau kelelahan, yang membuatnya tidak bisa mengakses kekuatannya. Atau bisa juga ada faktor lain yang Martis belum ketahui sampai saat ini. Apakah Martis dapat menyelesaikan masalah ini? Yang pasti, Martis tidak akan menyerah begitu saja.Boom, boom, boom!Dan akhirnya Raja Mutan kembali menyerang Martis.Dan anehnya, kenapa Raja Mutan dapat menggunakan kekuatan Elysium? 'Bukankah ini sensasi energi dari Elysium? Kenapa dia bisa menggunakannya? Dan lagi, kekuatan ini justru terasa lebih kuat dari yang sebelumnya,' gumam Martis
Read more

446. Memikirkan cara

Reka dan Roki saling pandang, sepertinya mereka berdua tahu apa yang harus dilakukan. Mereka berdua berdiri lalu memandang semua orang di ruangan itu sebelum akhirnya Roki berbicara, "Kita harus berusaha mencari Martis. Aku akan memastikan dia kembali dengan selamat, entah dengan cara apa yang bisa aku lakukan, yang jelas aku harus berusaha."Semua orang di ruangan itu mengangguk, sepakat dengan keputusan Roki tersebut. Mereka tahu betapa pentingnya Martis bagi mereka. Dengan semangat yang Roki salurkan, mereka mulai merencanakan misi untuk pencarian Martis. Mereka sadar, waktu mereka sangat terbatas dan mereka harus bertindak cepat."Tapi sebelumnya, aku ingin memberitahu sesuatu kepada kalian," ucap kakek Martis, yang namanya adalah Martis juga."Kakek, apa itu? Katakanlah kepada kami semuanya. Aku harap, kita bisa segera menemukan Kak Martis dengan saling membantu satu sama lain. Dan lagi, aku juga sangat cemas, apakah saat ini Kak Martis baik-baik saja, atau tidak?" tanya Reka den
Read more

447. Gerbang dimensi

Raja Orc mengangguk serius dan segera mempersiapkan mantra untuk membuka gerbang dimensi. Lalu nampak seberkas cahaya hijau yang menyala dari tangannya. Cahaya itu memancar dan kemudian membentuk lingkaran di udara. Lingkaran itu adalah Gerbang dimensi yang berputar secara perlahan, lalu menunjukkan ada gambaran dunia yang berbeda di baliknya."Baiklah, gerbangnya telah terbuka. Tapi ingat, perjalanan melalui dimensi ini bisa sangat berbahaya. Kalian harus berhati-hati," Raja Orc memberikan peringatan kepada semuanya."Saya mengerti," jawab Dr. Aeon, menatap gerbang dimensi itu dengan serius di wajahnya. "Kita harus segera membawa Martis dan membawanya pulang," ujar Dr. Aeon.Mereka semua kemudian berjalan menuju gerbang dimensi itu dan bersiap untuk menghadapi Raja Mutan yang saat ini ada di dimensi lain. Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi pada mereka di sana, tetapi mereka sudah bertekad bahwa saat ini waktunya bagi mereka untuk membalas budi Martis yang selalu berjuang melindu
Read more

448. Melawan serangga

Saat ini situasinya semakin tegang. Kakek Martis, Reka, dan Roki tampaknya berada dalam situasi yang sulit. Suara kepakan sayap serangga-serangga itu memang terdengar sangat menakutkan, terutama dengan suara kaki-kaki tajam mereka yang saling beradu. Suaranya terdengar seperti ada dua pedang yang saling digesekkan. Tapi mereka semua tetap berpikir positif dan percaya pada kekuatan mereka sendiri, dan sangat yakin bahwa mereka sanggup melawan para serangga itu."Aku punya ide," ucap Roki. Lalu ia melanjutkan, "Kita harus mencari kelemahan serangga-serangga itu dan mencari cara untuk memecah mereka menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Bagaimana kalau kita mencoba untuk mencari tempat yang lebih tinggi? Serangga-serangga itu mungkin akan kesulitan untuk mengejar mereka.""Sepertinya bukan ide yang buruk, ayo kita lakukan." Kakek Martis dan yang lainnya nampak setuju dengan ide yang Roki berikan.Beberapa puluh menit kemudian, dengan usaha mereka yang gigih dan saling bekerja sama,
Read more

449. Dimensi

"Kau benar, Kakek," sahut Reka dengan serius, "Kita harus siap menghadapi Raja Mutan, tidak perduli bahaya apa pun yang akan kita hadapi."Dan Roki, yang selalu bersemangat, mengepalkan tinjunya. "Tidak ada yang perlu kita takuti selama kita bersama-sama. Kita akan melindungi satu sama lain kita pasti akan berhasil mengalahkan Raja Mutan!"Dr. Aeon pun mengangguk setuju, "Kita semua memiliki kekuatan dan kemampuan masing-masing yang beragam. Dengan bekerja sama dan bersatu, aku yakin kita pasti bisa mengalahkan Raja Mutan. Yah..., itu pasti!"Mereka semua merasa semangat yang meluap-luap dan siap menghadapi tantangan yaitu melawan Raja Mutan. Lalu mereka lanjut berjalan melewati gerbang dimensi, memasuki dunia yang baru dan penuh dengan misteri."Ayo, teman-teman," ucap Reka sambil tersenyum, "Mari kita hadapi ini bersama-sama! Untuk Kak Martis, untuk dunia kita, dan untuk masa depan yang lebih baik!"Dan dengan semangat yang membara, mereka melanjutkan perjalanan mereka.Tak lama kemu
Read more

450. Bekerja sama

"Saya setuju, Raja Orc," jawab Martis yang berusaha mengatur nafasnya. "Kita semua harus bekerja sama. Tidak ada cara lain. Aku yakin kita bisa melakukannya jika kita semua bersatu."Lalu, Martis menoleh ke arah kakeknya yang sedang menghalau Raja Mutan berteriak kepadanya. "Bagaimana menurutmu, Kakek? Apa kamu punya ide lain?"Martis tahu bahwa situasi ini sulit dan berbahaya, tetapi Martis yakin bahwa mereka semua bisa melalui ini bersama. Mereka hanya perlu percaya satu sama lain dan bekerja keras. Mereka semua punya kekuatan dan keahlian masing-masing, dan jika mereka menggabungkannya, Martis merasa yakin bahwa mereka pasti bisa mengalahkan Raja Mutan."Tapi semuanya, sepertinya ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan sebelum menghadapi Raja Mutan. Pertama, kita perlu memastikan bahwa kita semua dalam kondisi terbaik kita, baik secara fisik maupun mental. Kedua, kita perlu memahami kemampuan kita masing-masing dengan baik. Ketiga, kita perlu merencanakan strategi kita dengan ha
Read more
PREV
1
...
4344454647
...
87
DMCA.com Protection Status