“Mas sebaiknya Mas pulang dan beristirahat, ini sudah malam, bukankah besok Mas ada meeting penting yang harus dihadiri.”Aku berbicara pada Gamal yang sejak tadi setia duduk di sisiku, sejak operasi berlangsung bahkan ketika kedua keponakanku sudah dipindahkan ke ruang perawatan, calon suamiku selalu saja mendampingi.Gamal hanya melirikku sekilas.“Aku bisa menunda meeting itu, sudahlah tak ada yang perlu kamu khawatirkan.”“Tapi Mas itu rekanan penting perusahaan, jangan seperti ini.”Aku masih merasa tak enak, Gamal mengabaikan kepentingan perusahaan untuk mengurusi masalahku, meski aku adalah calon istrinya, seorang gadis yang masih bingung mengartikan keberuntungan yang mendadak hadir di dalam hidup setelah sekian lama selalu berkutat dalam rasa sakit dan kesialan.“Kamu nggak usah mengkhawatirkan masalah perusahaan.”Gamal kemudian menatapku lurus. Tangannya kemudian mulai meraih pundakku.Aku agak beringsut menghindar, tapi Gamal tetap saja meraihku.“Mas, Mas udah janji untuk
Last Updated : 2023-04-05 Read more