Home / Romansa / Perawan Rasa Janda / Kabanata 11 - Kabanata 20

Lahat ng Kabanata ng Perawan Rasa Janda: Kabanata 11 - Kabanata 20

124 Kabanata

11. Keanehan Gamal

“Dari mana kamu tahu kalau aku bekerja di bengkel sebelumnya? Siapa sih kamu itu?” Ketika mendengar cecaran pertanyaan dariku, pria yang memiliki dagu yang agak lancip itu malah membalas tatapanku dengan tenang, sembari memajukan wajahnya ke depan mendekatiku yang sedang duduk di hadapannya. “Apa kamu lupa kalau kemarin kamu sempat menolongku memperbaiki mobilku yang mogok? Dari caramu memperbaiki mesin siapapun pasti dapat menduga jika kamu adalah seorang montir.” Aku mendesah panjang. “Bagiku bekerja di mana pun tak akan menjadi masalah asal aku masih bisa menghasilkan uang untuk membiayai keluargaku. Aku memiliki tanggungan dua orang anak juga seorang ibu, belum lagi aku harus membayar kuliahku sendiri.” Lelaki itu kini ganti mengerutkan kening di depanku setelah menarik wajahnya mundur dariku. “Kamu memiliki anak?
last updateHuling Na-update : 2023-02-16
Magbasa pa

12. Sosok Pria Idaman

 “Hey, kenapa sih kalian melihat aku kayak gitu?” Aku segera mencecar teman-temanku yang kini malah bersikap sangat tak wajar itu. Senyuman mereka kemudian malah tampak dipaksakan, bahkan mereka sekarang menjadi canggung saat berinteraksi denganku. Hingga akhirnya sampai pada pembagian tugas dan aku berniat untuk melakukan tugasku seperti biasanya. Tapi kepala divisiku malah memerintahkan seorang temanku yang lain untuk segera membantu, melakukan pekerjaan yang biasanya aku lakukan sendirian. “Kenapa sekarang aku harus dibantu Pak? Aku kan biasa melakukan semua ini sendiri.” “Kami tak ingin kamu terlalu letih,” jawab kepala divisiku itu. Sontak aku berjengit sengit. “Maksud ucapan Bapak tadi apa ya?” Lelaki bertubuh gemuk itu agak tersen
last updateHuling Na-update : 2023-02-17
Magbasa pa

13. Bukan Lelaki Biasa

 “Kalau gitu coba bilang padaku, pria seperti apa yang menjadi pria idaman kamu?” Gamal seperti sedang memancingku. Aku menautkan alisku saat memandangnya meski kemudian aku berpaling ke depan mulai menatap nanar dengan pandangan menerawang. “Apa yang sedang kamu pikirkan sekarang? Apa kamu tidak punya kriteria pria idaman?” Aku bergeming ketika mendengar Gamal kembali bertanya. Mendadak sekarang aku teringat pada sosok kakakku yang selama ini aku tahu berusaha untuk menjadi suami terbaik juga seorang putra yang berbakti walau itu kadang mengukungnya dalam dilema. “Hey, kok kamu malah bengong.” Aku menanggapinya dengan kedikan tipis di bahuku. “Sebenarnya aku tak terlalu percaya pada pria,” gumamku pelan sembari mengingat tentang sosok ayahku sendiri yang brengsek. 
last updateHuling Na-update : 2023-02-18
Magbasa pa

14. Rahasia Gamal

Setelah semalam menghabiskan waktu di warung nasi goreng. Pagi ini Gamal kembali mendatangiku di pantry dengan membawa beberapa bungkusan makanan yang aku anggap kelewat banyak.Aku yang sedang iseng mengamati gambar rancangan rumah impianku, yang selama ini aku buat sedikit terperangah melihat kedatangannya dengan tangannya membawa plastik yang berisi makanan.“Mulai hari ini aku minta kamu untuk sarapan sebelum mulai bekerja.”Gamal langsung meletakkan makanan yang ia bawa itu tepat di depanku.Aku melirik sekilas pada sekantong makanan yang sekarang teronggok di atas meja, di hadapanku itu.Aku mendengkus kesal meski sebenarnya aroma makanan yang meruap di indera penciumanku sudah mulai mendiktrasiku."Aku semakin yakin kalau kamu itu orang kaya, hingga begitu mudah menghambur-hamburkan uang untuk membeli makanan sebanyak ini.”Aku kemudian menyergapnya dengan tatapan tegas.“Ayo ngaku aja kalau kamu itu pasti bukan sopir kan?”Aku mulai mendesaknya.Tapi Gamal malah menanggapiku d
last updateHuling Na-update : 2023-02-20
Magbasa pa

15. Pertanyaan Gamal

“Katakan Er, siapa yang sudah nyuruh kamu untuk mengambil alih pekerjaanku?” Aku kian mendesak pada temanku yang sekarang tampak sangat gugup itu bahkan terus menerus menghindar dari sergapan sorot mataku. “Er, kenapa kamu diam cepetan jawab!” desakku kian tak sabar. Aku kian jengkel karena sikapnya yang masih saja diam. Di tengah kekesalanku itu mendadak aku rasakan seseorang datang mendekat dan terasa sedang berdiri di belakangku. “Aku yang menyuruhnya,” tegas suara itu. Sontak aku menoleh ke belakang dan melihat sosok Gamal sedang berdiri di sana. Ketika melihat aura kharismanya yang mendominasi dengan ketegasan tatapannya, hatiku kian dihinggapi prasangka terlebih saat aku memandang sikap Erni yang sekarang kian menjadi gugup dan resah. Nyatanya Gamal kemudian mengangkat tangannya dan memberi isyara
last updateHuling Na-update : 2023-02-21
Magbasa pa

16. Masalah Pelik

 “Kalau boleh aku tahu di mana ayahnya Ghana dan Ghara sekarang?”            Gurat di wajah Gamal menampakkan kesungguhan, pria itu tampaknya sangat penasaran dengan kehidupan pribadiku. “Ayah mereka meninggal karena kecelakaan,” jawabku santai, walau sebenarnya aku selalu miris bila mengingat nasib kakakku yang tragis itu. Kak Gio selama ini berjuang keras untuk kami, dengan terkukung dendam atas perlakuan ayah kami yang telah menolak keberadaan anak-anaknya sendiri. Kak Gio sempat berhasil dengan usaha bengkelnya bahkan kehidupan keluarga kami sedikit lebih terangkat. Tapi nyatanya dia bertemu wanita yang salah, yang malah diperistrinya. Seorang wanita bernama Nita yang bukan hanya materialistis tapi juga culas dan tidak berperasaan. Wanita itu merongrong usaha Kak Gio yang baru berkembang dengan keinginanny
last updateHuling Na-update : 2023-02-22
Magbasa pa

17. JEBAKAN HANNY

Aku sontak menoleh ketika mendengar suara Hanny memanggilku.“Oh kamu Han, aku ....”“Tadi aku dengar pembicaraan kamu di ruang administrasi, pas kebetulan aku ada di sana. Kamu lagi butuh uang kan Mala?” Hanny langsung memotong pembicaraanku dengan tak terduga gadis yang selalu berpenampilan modis itu lalu mengungkapkan permasalahan yang aku hadapi.Aku mengernyitkan kening menanggapi, sebelum kemudian mendesaah panjang.“Iya, dan sekarang aku mau cari kerjaan dulu,” ucapku cepat berusaha untuk optimis.“Kalau aku mau bantu kamu, kamu mau nggak?”Aku menautkan alisku menatapnya dengan penasaran.“Kerjaan apa?”“Kayak kerja di cafe gitu,” jawab Hanny antusias, “tapi kamu nggak usah khawatir, waktu kerjanya di malam hari jadi nggak mengganggu kerjaan kamu yang lain. Aku tahu kalau sekarang kamu sudah kerja di tempat lain, kan?”Aku menjawab dengan sebuah anggukan lemah. Dalam hatiku mulai disusupi rasa lega, karena Hanny menawarkan sesuatu yang sangat aku butuhkan saat ini.“Tempatnya
last updateHuling Na-update : 2023-02-23
Magbasa pa

18. Pertolongan Tak Terduga

“Hanny bilang kamu sedang kepepet dan aku yakin pekerjaan ini pasti akan menjadi solusi untuk permasalahan kamu.” Pria itu masih saja tak mengungkapkan tentang pekerjaan di tempat ini. “Iya aku memang kepepet dan membutuhkan uang banyak.” “Nah, aku yakin pasti akan langsung cocok dengan pekerjaan di sini.” Aku menyergap pria berambut tebal itu dengan tatapan tegas. “Kalau begitu katakan padaku Pak, pekerjaan apa yang akan jalani di sini?” “Menjadi pemandu lagu, kerjanya cukup mudah, kamu tinggal temani saja pada pelanggan yang datang dan penuhi semua permintaan mereka. Tapi kalau kamu lebih berani lagi, kamu akan mendapatkan uang yang besar dalam waktu singkat.” Aku langsung mengernyit curiga. “Lebih berani bagaimana maksudnya Pak?” tanyaku curiga
last updateHuling Na-update : 2023-02-24
Magbasa pa

19. Bukan Itik Buruk Rupa

“Ada ya Pak?” tanyaku penuh rasa penasaran atas panggilan dari manajer personalia di tempatku bekerja itu. Pria paruh baya yang memiliki tubuh berisi itu menatapku sedikit tegas. Aku menjadi dihinggapi rasa gelisah. Aku mulai menduga kemungkinan yang terburuk. “Apa aku dipecat Pak?” tanyaku memastikan dengan suara yang terdengar lugas. Pria itu masih saja memberikan tatapannya yang tegas. “Mulai sekarang kamu bukan lagi seorang office girl.” Aku mengerutkan kening menjadi kian merasa janggal. “Jadi aku benar-benar dipecat Pak?” “Apa kamu tidak mendengarku tadi saudara Kumala Hapsari?” Aku menjatuhkan pundakku mulai bersikap pasrah. Setelah itu aku mulai membalikkan badan. Aku sudah merasa tak memi
last updateHuling Na-update : 2023-02-25
Magbasa pa

20. Asisten Pribadi

“Kamu?!” seruku begitu kaget bahkan saking kagetnya aku sampai menudingkan telunjuk ke arah pria yang sedang duduk di atas kursi kebesarannya.“Apa yang sedang kamu lakukan? Benar-benar nggak sopan.”Aku langsung menarik tanganku sendiri dan membawanya ke bawah, hingga menempel pada kedua pahaku.Setelah itu aku bergerak canggung dan menunduk dengan cepat, karena terlalu rikuh dengan situasi ini.“Ngapain kamu masih berdiri di sana?” sergah pria itu.Sungguh sangat aku duga jika ternyata pria yang selama ini aku kenal dengan nama Gamal itu nyatanya adalah CEO di perusahaan bonafid ini.“Apa kamu yang bernama Pak Adhi itu?”Aku mulai berjalan mendekat dengan keraguan yang sedikit terunggah.Gamal malah melirikku tegas meski kemudian dia kembali melanjutkan pekerjaannya dengan mengarahkan tatapannya di depan layar laptop.“Apa kamu tadi tidak diberitahu Pak Mizwar?”Aku mengangguk sembari tergeragap.“Sudah Pak, tapi kenapa sebelumnya Bapak memperkenalkan diri dengan nama Gamal?”“Gamal
last updateHuling Na-update : 2023-02-27
Magbasa pa
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status