Home / Pernikahan / Istri Bayangan / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Istri Bayangan: Chapter 111 - Chapter 120

141 Chapters

Pertunangan Silvi

Part 111Pertunangan Silvi Silvi dan Azam telah resmi bertunangan setelah melalui beberapa bulan hubungan yang serius. Namun, di balik kebahagiaan mereka, Silvi merasakan kegelisahan yang terus menghantuinya. Yogi, bekas suaminya, selalu muncul dalam mimpi-mimpinya, menyebabkan keraguan dan kecemasan yang mendalam.Hari itu, Silvi duduk di ruang keluarga dengan raut wajah yang tegang. Dia menatap ke luar jendela, memandang pohon-pohon yang bergerak lemah oleh angin senja. Azam yang duduk di sampingnya merasa sesuatu tidak beres. "Ada apa, Silvi? Kau terlihat khawatir," tanya Azam dengan penuh perhatian.Silvi menarik napas dalam-dalam sebelum membalas, "Azam, aku harus jujur. Yogi selalu muncul dalam mimpiku dan membuatku ragu-ragu. Aku takut bahwa masalah lama ini akan menghancurkan hubungan kita." ucap Silvi. Azam memandang Silvi dengan tatapan penuh pengertian. "Silvi, aku mengerti bahwa masa lalu bisa meninggalkan luka yang dalam. Tapi kita harus berjuang bersama melawan ketak
Read more

Keraguan

Part 112KeraguanSebulan menjelang pernikahan, Silvi merasa cemas dan terpengaruh oleh omongan tetangga sekitar. Mereka mengejek hubungan Silvi dan tunangannya, Azam, karena Silvi adalah seorang janda beranak satu, sedangkan Azam seorang bujangan yang sukses. Meskipun sebenarnya mereka sudah mulai saling mencintai dan memiliki hubungan yang baik, kata-kata orang lain berhasil meruntuhkan kepercayaan diri Silvi. Hati Silvi menjadi labil dan terguncang oleh ketidakpastian tentang pernikahan mereka.Dengan ekspresi cemas Silvi berusaha berbicara pada Azam. "Azam, aku merasa terganggu dengan omongan tetangga tentang hubungan kita. Mereka mengolok-olokku karena aku seorang janda dengan satu anak, sedangkan kamu seorang bujangan yang sukses. Aku takut apa yang mereka katakan akan membuatmu ragu padaku," ucap Silvi cemas. Azammenatap Silvi dengan penuh kasih sayang, "Vi, jangan biarkan kata-kata mereka menghancurkan kita. Kita tahu betapa kuatnya cinta yang kita miliki. Apa yang orang la
Read more

Persiapan Pernikahan

Part 113 Persiapan Pernikahan Silvi dan Azam duduk bersama di ruang tamu mereka, di tengah-tengah persiapan untuk pesta pernikahan mereka yang akan datang. Mereka sibuk mencetak undangan, memilih foto prawedding, dan mengatur semua detail acara dengan hati-hati. Meskipun Silvi masih teringat dengan sindiran para tetangganya, dia memilih untuk tetap tegar dan tidak membiarkan celaan tersebut mengganggu semangatnya.Silvi mengambil nafas dalam-dalam, Iya menatap calon suaminya itu dengan penuh kasih sayang. "Azam, aku tahu beberapa tetangga kita tidak mendukung keputusan kita untuk menikah. Tetapi kita tidak boleh membiarkan komentar mereka merusak momen penting ini," ucap Silvi sedih. "Kamu benar, Vi. Mereka mungkin tidak memahami perasaan kita, tetapi itu bukan alasan bagi kita untuk kehilangan semangat. Kita hanya perlu fokus pada cinta dan kebahagiaan kita." jawab Azam tersenyum. "Ya, kamu benar. Cinta kita adalah yang terpenting. Mari kita buktikan pada mereka bahwa kita bisa m
Read more

Obrolan Serius

Di ruang tamu yang tenang, Bu Rohimah dan Bu Teti duduk di sofa berseberangan satu sama lain. Wajah mereka terlihat serius, menunjukkan pentingnya pembicaraan yang akan mereka lakukan. Dengan tangan yang saling bertautan di atas pangkuan mereka, mereka mulai membahas rencana pernikahan anak-anak mereka.Bu Rohimah, seorang wanita paruh baya dengan rambut panjang berwarna hitam, tampak bijaksana dalam penampilannya. Dia mengenakan pakaian yang sopan, memberikan kesan kemewahan dan keseriusan. Ekspresinya penuh pertimbangan, menunjukkan bahwa dia memikirkan segala aspek yang terkait dengan rencana pernikahan ini.Sementara itu, Bu Teti, seorang wanita berusia sedikit lebih muda, memiliki ciri-ciri yang berbeda. Dia berkerudung panjang dan lebih tertutup, namun pakaian yang dia kenakan memberikan kesan yang lebih santai namun tetap sopan. Matanya terfokus pada Bu Rohimah, menunjukkan antusiasme dan keterlibatannya dalam pembicaraan ini. "Bu Teti, saya sangat senang bisa duduk bersama An
Read more

Tamu Tak di undang

Silvi dan Azam adalah sepasang kekasih yang telah lama menjalin hubungan yang sangat harmonis. Mereka adalah dua individu yang saling melengkapi dan memiliki cinta yang kuat satu sama lain. Setelah berdiskusi dan memutuskan untuk melangkah ke jenjang pernikahan, Silvi dan Azam pun telah selesai persiapan untuk hari bahagia mereka.Silvi sangat antusias dalam mempersiapkan pernikahan mereka. Dia adalah seorang wanita yang penuh semangat dan detail-oriented. Dia memiliki daftar panjang hal-hal yang perlu dipersiapkan, mulai dari tempat pernikahan, dekorasi, busana, hingga makanan dan minuman untuk tamu. Silvi sangat teliti dalam memilih setiap detail dan memastikan semuanya sempurna untuk hari yang spesial ini.Azam, di sisi lain, adalah pria yang pendiam namun perhatian. Dia sangat mencintai Silvi dan berusaha membantu dalam persiapan pernikahan sebisa mungkin. Dia bersedia mendengarkan setiap keinginan dan permintaan Silvi, serta memberikan pendapatnya dengan bijaksana. Azam sangat ba
Read more

Kebahagiaan di Pesta Pernikahan

Part 116 Kebahagiaan di Pesta PernikahanPada acara pernikahan Silvi dan Azam, suasana kebahagiaan benar-benar terasa di udara. Keluarga dan kawan-kawan mereka berkumpul dalam sebuah perayaan yang penuh cinta dan kegembiraan. Keluarga Silvi dan Azam hadir dengan senyum lebar di wajah mereka, membawa serta kebanggaan dan harapan untuk masa depan pasangan yang baru saja menikah ini. Mereka mengenakan pakaian indah dan bersolek secara istimewa untuk merayakan momen yang berharga ini."Selamat ya, Zam, akhirnya nikah juga," ucap Niko, sepupu Azam yang tinggal di Singapura. sambil menyalami Azam dan Silvi Niko berjalan menyusurin pelaminan panjang bernuansa Salem itu.Para anggota keluarga tiba dengan penuh kasih sayang dan kebahagiaan. Orang tua dan saudara-saudara dari kedua belah pihak saling bertemu, saling mengenal, dan berbagi keceriaan. Mereka saling memberikan dukungan dan cinta kepada Silvi dan Azam, mengucapkan doa-doa terbaik agar mereka memiliki kehidupan pernikahan yang bah
Read more

Malam Pertama

Part 117Malam Pertama Malam ini bagi Silvi dan Azam adalah momen yang penuh harap dan keintiman bagi keduanya. Setelah melaksanakan solat sunat dua rakaat, mereka duduk berdampingan, menundukkan kepala mereka untuk berdoa. Dalam do'a itu, mereka memohon kepada Allah agar memberkahi pernikahan mereka dan menjadikan rumah tangga mereka langgeng hingga ke syurga.Setelah selesai berdoa, Azam menengok ke arah Silvi dengan lembut. Silvi merasakan detak jantungnya berpacu lebih cepat dan gemetar, mungkin karena campuran perasaan antara kegugupan dan kebahagiaan yang memenuhi dirinya. Azam, dengan kelembutan dan cinta yang mengalir dari matanya, perlahan mencium kening Silvi setelah Silvi mencium punggung tangannya tanda takdim.Saat bibir Azam menyentuh kulit halus di kening Silvi, getaran dalam tubuhnya semakin membara. Perasaan hangat dan lembut meluap dalam dirinya, merasuki setiap serat tubuhnya. Sensasi itu membuatnya merinding, sambil tersenyum malu-malu dan menatap mata Azam dengan
Read more

Viyo Panggil Ayah

Pertama kalinya Viyo, meskipun bukan anak kandung Azam, dia memanggilnya dengan sebutan "Ayah". Moment ini sangat berarti bagi Azam, dan dia merasakan kebahagiaan yang begitu mendalam. Sejak awal, Azam telah menyayangi Viyo dengan segenap hatinya, meskipun mereka tidak memiliki hubungan darah. Viyo adalah anak hasil pernikahan Sipvi dengan pasangan sebelumnya, yang meninggal dunia beberapa tahun yang lalu. Azam menganggap Viyo sebagai anugerah, sebagai kesempatan baru untuk memperluas dan memperkuat ikatan keluarga mereka. Meskipun bukan kewajiban bagi Azam untuk menjadi Ayah bagi Viyo, dia memilih untuk mengisi peran tersebut dengan sepenuh hati. Azam menyadari bahwa cinta tidak selalu terikat pada ikatan darah, tetapi tercipta melalui perhatian, perawatan, dan pengorbanan yang tulus.Sejak menikahi ibunya kini setiap hari Azam memberikan kasih sayangnya kepada Viyo dengan penuh ketulusan. Dia membantu Viyo dalam segala aspek kehidupan, memberikan dukungan emosional dan pendidikan y
Read more

2 Garis Merah

Part 1192 Garis MerahSilvi merasa gelisah, pasalnya sudah 2 minggu ia telat haid, terlebih lagi ia merasa badannya lemas rak enak badan dan agak sedikit mual. Silvi segera memebeli alat tes kehamilan di apotik terdekat. Ketika Silvi pertama kali melihat garis merah dua pada alat tes kehamilan, dia merasakan kejutan dan kegembiraan yang tak terbendung. Dengan hati yang berdebar, Silvi memegang tes kehamilan itu erat-erat di tangannya, memperhatikan setiap detailnya. Garis merah dua yang muncul dengan jelas menunjukkan hasil positif, memberikan tanda yang jelas bahwa dia hamil."Masya Allah, aku hamil?" ucap Silvi sambil menutup mulutnya dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanan memegang alat tes kehamilan itu. matanya melotot tak percaya dengan semua ini. "Mas Azam pasti seneng banget, apa lagi besok adalah hari ulang tahunnya." bisik Silvi. Perasaan campur aduk segera mengisi hati Silvi. Kebahagiaan dan kecemasan bergabung dalam satu perasaan yang tak terlukiskan. Dia merasa te
Read more

Periksa Kehamilan

Part 120Periksa Kehamilan Hari itu Silvi meminta Azam pulang cepat, ia ingin memeriksakan kehamilannya, tak banyak menawar Azam menuruti semua kemauan istri tercintanya itu. Silvi dan Azam berjalan berpegangan tangan menuju praktik bidan setempat. Wajah mereka penuh dengan senyuman dan kegembiraan. Silvi mengenakan baju longgar yang nyaman, sementara Azam tampak penuh perhatian dan mencoba menenangkan Silvi yang sedikit gugup. Mereka berdua memasuki ruang tunggu yang nyaman dengan beberapa orang lain yang menunggu giliran mereka."Aku tidak sabar untuk memeriksa kehamilan ini, Azam. Ini rasanya luar biasa!" ucap Silvi tersengum. Azam pun tersenyum menggenggam tangan Silvi senyumnya penuh kegembiraan. "Aku juga tidak sabar, sayang. Kita akan menjadi orang tua yang luar biasa untuk anak kita." jawab Azam. "Ibu Silvi, giliran anda sudah tiba. Silakan masuk." panggil petugas. Silvi dan Azam berdiri dan mengikuti perawat menuju ruang pemeriksaan. Mereka duduk di depan meja bidan yang
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status