Beranda / Pernikahan / Istri Bayangan / Bab 121 - Bab 130

Semua Bab Istri Bayangan: Bab 121 - Bab 130

141 Bab

Mual Muntah

Silvi, yang sedang mengandung anak keduanya, merasakan kebahagiaan yang luar biasa dengan kehadiran calon buah hati dalam perutnya. Meskipun bagi suaminya, Azam, ini adalah anak pertama mereka bersama, Silvi tetap merasa sangat senang dan bersemangat.Namun, kehamilan kali ini tidak sepenuhnya berjalan lancar bagi Silvi. Ia mengalami gejala mual yang sangat parah, yang seringkali berakhir dengan muntah-muntah yang berkepanjangan. Gejala ini membuat tubuhnya lemas dan tidak berenergi, sehingga ia terpaksa harus menjalani istirahat total di rumah.Selama periode bedrest ini, Silvi fokus pada menjaga kesehatannya dan kenyamanan calon buah hatinya. Ia mematuhi petunjuk dokter dan memastikan untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, serta minum banyak air agar tetap terhidrasi. Meskipun terkadang frustrasi karena keterbatasan fisiknya, Silvi tetap berusaha menjaga suasana hatinya yang positif."Wuoooo...," Silvi berusaha menahan rasa mualnya, tapi akhirnya tumpah juga. makanan yan
Baca selengkapnya

Kesehatan Silvi Memburuk

Silvi yang sedang mengalami mual hamil muda, sedang dalam kondisi muntah-muntah yang parah. Ketika Azam, suaminya, baru pulang dari kantor, ia dengan cepat menyadari kondisi yang dialami oleh istrinya. Azam merasa khawatir dan sangat kasihan melihat Silvi yang terus-menerus muntah setiap kali makanan masuk ke dalam mulutnya."Sayang, kamu tidak apa-apa?" tanya Azam saat melihat Silvi teus saja mendekati washtafel. Silvi menatap Azam lalu menjatuhkan tubuhnya di dada Azam. Azam yang sedang berdiri itu dengan sigap menggendong istrinya yang lemas ke kamar tidur. Mual hamil muda adalah kondisi umum yang dialami oleh banyak wanita hamil. Namun, dalam kasus Silvi, mualnya begitu parah sehingga ia tidak dapat menahan makanan di perutnya. Setiap kali ia mencoba makan, makanan tersebut segera keluar kembali dalam bentuk muntahan. Hal ini menyebabkan tubuhnya kekurangan asupan nutrisi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan dan energinya.Akibat mual yang berkepanjangan dan muntah-muntah yan
Baca selengkapnya

Silvi di Rawat

pagi itu Silvi berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk yang ke 3x nya, karena tubuhnya erus saja ngedrop. "Selamat pagi, Silvi. Bagaimana perasaanmu hari ini?tanya dokter. "Selamat pagi, Dokter. Sejujurnya, aku masih merasa sangat mual dan muntah. Ini sangat mengganggu dan aku tidak bisa makan dengan baik." jawab Silvi. "Saya memahami perasaa!n anda, Silvi. Mual dan muntah adalah gejala yang umum terjadi pada awal kehamilan. Bagaimanapun, karena intensitasnya yang cukup parah, kami memutuskan untuk merawatmu di rumah sakit agar dapat memberikan perawatan yang tepat." papar dokter. "Apa yang akan dilakukan di rumah sakit, Dokter?" tanya Azam khawatir. "Kami akan melakukan beberapa pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan bahwa kondisi ibu Silvi dan janinnya aman dan tidak ada masalah serius terkait dengan mual dan muntah yang beliau alami. Kami akan memantau keadaannya, memberikan cairan intravena untuk mencegah dehidrasi, dan memberikan obat yang aman untuk meringankan mual
Baca selengkapnya

Rayuan Zena

Part 124Rayuan Zena Zena adalah seorang wanita yang cerdik dan manipulatif. Dia telah lama memendam perasaan khusus terhadap Azam, seorang pria yang ia kenal dengan baik. Namun, keadaan tidak berpihak padanya karena Azam justru memilih untuk menikahi Silvi, wanita lain.Meskipun Zena merasa kecewa dengan keputusan Azam, dia tidak menyerah begitu saja. Dia terus mencari cara untuk mendapatkan perhatian Azam dan membuatnya melihat betapa sempurnanya dia dibandingkan dengan Silvi. Ketika Zena mendengar bahwa Silvi sedang sakit dan dirawat di rumah sakit, dia melihat kesempatan emas untuk menjalankan rencananya.Tanpa ragu-ragu, Zena memutuskan untuk pura-pura menengok Silvi di rumah sakit. Dia tahu bahwa dengan kehadirannya di sana, Azam pasti akan tergoda untuk melihatnya dengan lebih dekat dan mungkin memberinya perhatian yang ia inginkan. Zena memanfaatkan situasi ini untuk menunjukkan kepada Azam betapa peduli dan perhatian dia terhadap Silvi."Terimakasih, Zen, sudah mau mampir da
Baca selengkapnya

Cemburu

Zena, dengan kecantikan dan penampilan yang menarik, telah berhasil membuat Azam khawatir, karenanya ia merasakan kebahagiaan yang luar biasa dalam kehidupannya. Namun, keberhasilan Zena ini tanpa disadari telah memicu ketegangan dalam hubungan pasangan suami istri, Silvi dan Azam. Silvi, sebagai istri Azam, merasa cemburu terhadap Zena. Ia merasa kurang percaya diri karena Zena terlihat lebih cantik dan seksi dibandingkan dirinya. Rasa cemburu ini membuat Silvi merasa terancam dan meragukan hubungannya dengan Azam."Jujurlah, Mas, kamu suka sma dia kan?" tanya Silvi. "Demi Allah, Vi, aku cinta sama kamu, apalagi sekarang aku akan menjadi ayah aku semakin mencintaimu, Sayang, mana mungkin aku menyukai wanita lain, ayolah jangan cemburu begitu." bujuk Azam. Meski merasa bahagia karena Silvi cemburu, namun Azam dengan bijaksana mencoba menjelaskan kepada Silvi bahwa antara dirinya dan Zena tidak ada hubungan romantis atau apa pun yang berlebihan. Ia berusaha meyakinkan Silvi bahwa ce
Baca selengkapnya

Ngidam

"Oia, kapan kamu bisa pulang dari sini ya? kamu kan udah baikan," tanya Azam penasaran. "hari ini, Mas," jawab Silvi. "Mudah-mudahan aja hari ini bisa pulang ya, sayang, Viyo pasti udah kangen banget sama ibunya, Aku juga udah kangen banget pengen main dan jalan-jalan sama Viyo." ucap Azam. Keesokan harinya Silvi dibolehkan pulang kembali ke rumah oleh dokter. Kondisinya sudah dinyatakan membaik namun masih perlu dipantau karena gejala mualnya masih ada, usia kandungannya kini menginjak 8 Minggu. usia itu memang masih Rentan mual-mual dan muntah-muntah, Azam berharap Silvi dan bayinya baik-baik saja meskipun Azam tahu akan ada banyak hal yang tak terduga menghadapi mereka, namun Azam yakin bisa mengatasinya selama ia bersama dengan istrinya Silvi. ***Silvi, seorang wanita yang sedang hamil muda, sedang mengidam ingin makan martabak manis dengan rasa keju yang ditaburi saus pedas di atasnya. Meskipun permintaannya terdengar agak aneh, Azam, suaminya, dengan penuh pengertian, memut
Baca selengkapnya

Kemarahan Silvi

Silvi duduk di meja makan dengan nafsu makan yang memudar, terganggu oleh perasaan marah yang tumbuh di dalam dirinya. Saat sedang makan, matanya tertuju pada ponsel suaminya, Azam, yang terletak di sampingnya. Namun, detik berikutnya, pandangannya langsung tertarik pada layar saat nama "Zena" muncul di ponsel Azam.Rasa curiga dan cemburu seketika melonjak dalam hati Silvi. Dia merasa sesuatu yang tidak beres terjadi. Pikirannya berkecamuk dengan pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab. "Siapa sih Zena ini? Mengapa nama itu muncul di ponsel Azam? Mengapa Zena menelepon Azam berkali-kali?" bisik Silvi dalam hati. Zena yang sejak Silvi dirawat di rumah sakit telah menjadi perhatian karena tubuhnya yang seksi dan aduhai itu. Perut Silvi terasa mual, tak mampu lagi menikmati hidangan yang ada di atas meja. Sepakt martabak telor yang sebelumnya begitu menggugah selera sekarang terasa hambar dan tidak ada maknanya. Perasaan marah dan kekecewaan mendominasi pikirannya, membuatnya enggan
Baca selengkapnya

Pertemuan Silvi dan Zena

Silvi dan Azam adalah dua insan yang sudah menikah. Mereka telah mengenal Zena selama beberapa waktu dan mengetahui bahwa Zena memiliki perasaan khusus pada Azam. Namun, Azam tidak pernah menunjukkan minat yang sama terhadap Zena, karena dia lebih memprioritaskan kepribadian dan kualitas dalam hubungan."Mas Azam, aku punya kabar bagus! Zena bersedia bertemu dengan kita hari ini. Dia benar-benar ingin membuat kesan padamu." ucap Silvi sinis. "Oh, sungguh? Aku senang bisa bertemu dengannya, setidaknya ini adalah kesempatan ku untuk membuktikan semuanya padamu, aku ingin kau kembali percaya padaku, Vi." jawab Azam sedih. Zena berdandan cantik agar menarik perhatian Azam. dia akan mengenakan gaun baru yang sangat elegan, pas dengan tubuh langsingnya yang seksi.Azam tersenyum, melihat istrinya marah ia sebenarnya bahagia karena kemarahannya Itu adalah bukti bahwa Silvi tidak mau membagi cintanya dengan siapapun. keesokan harinya, mereka berangkat menuju tempat tujuan. "Waw, Zena can
Baca selengkapnya

Kebenaran Zais

Silvi dan Zena bertemu di sebuah tempat makan yang di pesan oleh Silvi. Silvi yang sudah mengenal Zena dari cerita-cerita Azam merasa sedikit cemburu karena mendengar betapa cantik dan seksi Zena ini. Ketika Zena memasuki ruangan, semua mata tertuju padanya. Dia mengenakan gaun malam yang elegan dan rambutnya terurai panjang dengan tatanan yang sempurna. Senyumnya yang memikat dan tatapan matanya yang tajam menambah daya tariknya."Wow, benar apa yang Azam katakan tentang Zena. Dia sangat menawan. Aku harus tetap waspada." Bisikan Silvi dalam hati. Zena Berjalan mendekati Silvi dan Azam. "Hai, apa kabar, Azam?" Tanya Zena dengan bauran senyum menggoda. Silvi membalas senyumannya dengan senyum penuh waspada. "Hai, Zena. Senang akhirnya bisa bertemu. Azam memang sering bercerita tentangmu, kau memang luara biasa," Puji Silvi. Zena tersenyum dan berkata : "Baguslah. Azam dan aku teman sejak lama, jadi dia pasti bercerita banyak hal tentangku. Tapi jangan khawatir, aku hanya ingin m
Baca selengkapnya

Zais dan Arman

Silvi duduk di restoran yang tenang, menikmati hidangan lezat bersama suami barunya, Azam. Sambil berbincang dan tertawa, mereka menikmati momen romantis mereka. Namun, tatapannya teralih saat ia melihat Zais dan Arman duduk berdekatan di meja sebelah. Ekspresi wajah Silvi berubah menjadi cemas saat ia menyadari bahwa keduanya adalah orang yang dulu pernah terlibat dalam aktivitas mencurigakan terhadap mantan suaminya, Yogi. Silvi mulai merasa curiga dan ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.Silvi menatap Zais dan Arman dengan kecurigaan, "Azam, lihatlah, itu Zais dan Arman." ucap Silvi Azam menoleh dan melihat ke arah mereka."Benar, mereka terlihat cukup akrab. bukannya Arman di penjara karena kasus penculikan terhadap Yogi?" tanya Azam heran. "Benar, Arman dulu selalu memotret dan mengawasi setiap aktivitas suamiku dan mengirim fotonya padaku, aku selalu bertengkar karenanya." jawab Silvi berbisik. "Apa kamu yakin? Mungkin mereka hanya teman lama yang bertemu secara ke
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status