Share

Ngidam

Author: Reren Hurriyah
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Oia, kapan kamu bisa pulang dari sini ya? kamu kan udah baikan," tanya Azam penasaran.

"hari ini, Mas," jawab Silvi.

"Mudah-mudahan aja hari ini bisa pulang ya, sayang, Viyo pasti udah kangen banget sama ibunya, Aku juga udah kangen banget pengen main dan jalan-jalan sama Viyo." ucap Azam.

Keesokan harinya Silvi dibolehkan pulang kembali ke rumah oleh dokter. Kondisinya sudah dinyatakan membaik namun masih perlu dipantau karena gejala mualnya masih ada, usia kandungannya kini menginjak 8 Minggu. usia itu memang masih Rentan mual-mual dan muntah-muntah, Azam berharap Silvi dan bayinya baik-baik saja meskipun Azam tahu akan ada banyak hal yang tak terduga menghadapi mereka, namun Azam yakin bisa mengatasinya selama ia bersama dengan istrinya Silvi.

***

Silvi, seorang wanita yang sedang hamil muda, sedang mengidam ingin makan martabak manis dengan rasa keju yang ditaburi saus pedas di atasnya. Meskipun permintaannya terdengar agak aneh, Azam, suaminya, dengan penuh pengertian, memut
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Bayangan   Kemarahan Silvi

    Silvi duduk di meja makan dengan nafsu makan yang memudar, terganggu oleh perasaan marah yang tumbuh di dalam dirinya. Saat sedang makan, matanya tertuju pada ponsel suaminya, Azam, yang terletak di sampingnya. Namun, detik berikutnya, pandangannya langsung tertarik pada layar saat nama "Zena" muncul di ponsel Azam.Rasa curiga dan cemburu seketika melonjak dalam hati Silvi. Dia merasa sesuatu yang tidak beres terjadi. Pikirannya berkecamuk dengan pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab. "Siapa sih Zena ini? Mengapa nama itu muncul di ponsel Azam? Mengapa Zena menelepon Azam berkali-kali?" bisik Silvi dalam hati. Zena yang sejak Silvi dirawat di rumah sakit telah menjadi perhatian karena tubuhnya yang seksi dan aduhai itu. Perut Silvi terasa mual, tak mampu lagi menikmati hidangan yang ada di atas meja. Sepakt martabak telor yang sebelumnya begitu menggugah selera sekarang terasa hambar dan tidak ada maknanya. Perasaan marah dan kekecewaan mendominasi pikirannya, membuatnya enggan

  • Istri Bayangan   Pertemuan Silvi dan Zena

    Silvi dan Azam adalah dua insan yang sudah menikah. Mereka telah mengenal Zena selama beberapa waktu dan mengetahui bahwa Zena memiliki perasaan khusus pada Azam. Namun, Azam tidak pernah menunjukkan minat yang sama terhadap Zena, karena dia lebih memprioritaskan kepribadian dan kualitas dalam hubungan."Mas Azam, aku punya kabar bagus! Zena bersedia bertemu dengan kita hari ini. Dia benar-benar ingin membuat kesan padamu." ucap Silvi sinis. "Oh, sungguh? Aku senang bisa bertemu dengannya, setidaknya ini adalah kesempatan ku untuk membuktikan semuanya padamu, aku ingin kau kembali percaya padaku, Vi." jawab Azam sedih. Zena berdandan cantik agar menarik perhatian Azam. dia akan mengenakan gaun baru yang sangat elegan, pas dengan tubuh langsingnya yang seksi.Azam tersenyum, melihat istrinya marah ia sebenarnya bahagia karena kemarahannya Itu adalah bukti bahwa Silvi tidak mau membagi cintanya dengan siapapun. keesokan harinya, mereka berangkat menuju tempat tujuan. "Waw, Zena can

  • Istri Bayangan   Kebenaran Zais

    Silvi dan Zena bertemu di sebuah tempat makan yang di pesan oleh Silvi. Silvi yang sudah mengenal Zena dari cerita-cerita Azam merasa sedikit cemburu karena mendengar betapa cantik dan seksi Zena ini. Ketika Zena memasuki ruangan, semua mata tertuju padanya. Dia mengenakan gaun malam yang elegan dan rambutnya terurai panjang dengan tatanan yang sempurna. Senyumnya yang memikat dan tatapan matanya yang tajam menambah daya tariknya."Wow, benar apa yang Azam katakan tentang Zena. Dia sangat menawan. Aku harus tetap waspada." Bisikan Silvi dalam hati. Zena Berjalan mendekati Silvi dan Azam. "Hai, apa kabar, Azam?" Tanya Zena dengan bauran senyum menggoda. Silvi membalas senyumannya dengan senyum penuh waspada. "Hai, Zena. Senang akhirnya bisa bertemu. Azam memang sering bercerita tentangmu, kau memang luara biasa," Puji Silvi. Zena tersenyum dan berkata : "Baguslah. Azam dan aku teman sejak lama, jadi dia pasti bercerita banyak hal tentangku. Tapi jangan khawatir, aku hanya ingin m

  • Istri Bayangan   Zais dan Arman

    Silvi duduk di restoran yang tenang, menikmati hidangan lezat bersama suami barunya, Azam. Sambil berbincang dan tertawa, mereka menikmati momen romantis mereka. Namun, tatapannya teralih saat ia melihat Zais dan Arman duduk berdekatan di meja sebelah. Ekspresi wajah Silvi berubah menjadi cemas saat ia menyadari bahwa keduanya adalah orang yang dulu pernah terlibat dalam aktivitas mencurigakan terhadap mantan suaminya, Yogi. Silvi mulai merasa curiga dan ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.Silvi menatap Zais dan Arman dengan kecurigaan, "Azam, lihatlah, itu Zais dan Arman." ucap Silvi Azam menoleh dan melihat ke arah mereka."Benar, mereka terlihat cukup akrab. bukannya Arman di penjara karena kasus penculikan terhadap Yogi?" tanya Azam heran. "Benar, Arman dulu selalu memotret dan mengawasi setiap aktivitas suamiku dan mengirim fotonya padaku, aku selalu bertengkar karenanya." jawab Silvi berbisik. "Apa kamu yakin? Mungkin mereka hanya teman lama yang bertemu secara ke

  • Istri Bayangan   Kontraksi Kecil

    Silvi adalah seorang perempuan muda yang saat ini sedang hamil. Ia menjalani masa kehamilan yang penuh harapan dan kebahagiaan bersama suaminya, Azam. Namun, hari ini keadaan menegang saat Silvi tidak sengaja bertemu dengan Zais.Pertemuan dengan Zais ini tidak direncanakan oleh Silvi, dan dia memilih untuk tidak memberitahu suaminya tentang pertemuan tersebut. Setelah bertemu dengan Zais, Silvi mulai merasakan sakit perut yang tidak biasa. Sakit perut ini membuatnya khawatir dan cemas tentang kesehatannya dan juga kesehatiannya sang bayi.Meskipun Azam tidak mengetahui pertemuan Silvi dengan Zais, Silvi tetap merasa bertanggung jawab untuk mengelola situasi ini dengan bijak. Ia berusaha tetap tenang dan mencari bantuan medis untuk memastikan keadaan kesehatan dirinya dan bayinya."Aw...," ucap Silvi meringis. "Kamu kenapa, sayang?" tanya Azam sambil memegang setir. "Nggak tahu, ini sakit sekali," jawab Silvi. "Apa? apa yang kamu katakan, Vi?" Azam mulaikhawatir. "Aw, sepertinya b

  • Istri Bayangan   Aura Mistis

    Silvi yang sedang mengandung dalam usia muda, telah melewati serangkaian kontraksi yang melelahkan. Karena pertemuannya yang hanya kebetulan itu membuat dirinya stres dan akhirnya sakit karena kontraksi. Setelah melalui perjuangan yang luar biasa, dia akhirnya dapat beristirahat sepenuhnya. Meskipun kandungannya masih muda, Silvi merasa sangat letih dan membutuhkan waktu untuk pulih.Dalam momen ini, Azam, suami Silvi, adalah sosok yang sangat setia dan peduli. Meskipun sibuk sebagai kepala sekolah di sebuah sekolah dasar, dia mengalihkan perhatiannya sepenuhnya pada perawatan Silvi. Azam berusaha sebaik mungkin untuk memastikan kenyamanan dan pemulihan istrinya.Azam dengan sabar menjaga kebutuhan Silvi, memastikan dia mendapatkan istirahat yang cukup, nutrisi yang baik, dan perawatan medis yang diperlukan. Dia berusaha untuk hadir di samping Silvi sepanjang waktu, memberikan dukungan emosional dan menghiburnya ketika dibutuhkan.Meskipun kesehariannya yang sibuk, Azam menjadikan ke

  • Istri Bayangan   Pak Rahmat Sakit

    Part 133Setelah meninggalkan toilet, Silvi dan Azam merasakan kelegaan saat tiba di kamar mereka. Mereka dapat merasakan betapa amannya lingkungan di sekitar mereka ketika aura mistis yang menyeramkan perlahan mulai memudar dan menghilang.Silvi, seorang wanita yang berambut panjang dan mata cerah, merasa dadanya menjadi lebih lega. Dia bisa bernapas dengan tenang, merasa bahwa ancaman yang terasa di toilet tadi telah ditinggalkannya jauh di belakang. Setiap langkah yang diambilnya kini terasa ringan, tanpa rasa takut yang menghantui.Sementara itu, Azam, seorang pria bertubuh tegap dengan senyum lebar, juga merasakan perubahan suasana yang sama di sekitarnya. Dia merasa ketegangan yang sebelumnya meliputi setiap serat ototnya perlahan-lahan mengendur. Pikirannya menjadi lebih jernih, dan ia dapat merasakan kembali kehangatan dan kenyamanan di dalam kamar.Saat mereka duduk di tempat tidur, Silvi dan Azam saling pandang dengan lega. Mereka tahu bahwa mereka telah melalui pengalaman y

  • Istri Bayangan   Kehadiran Buah Hati

    Silvi termenung sebelum pergi tidur, kehamilannya sudah memasuki usia hampir 9 bulan, ia merasa bayi dalam perutnya aktif, lama kelamaan merasakan kontraksi yang mengguncang perutnya. Tanda-tanda persalinan sudah jelas terlihat, dan waktunya untuk melahirkan semakin dekat. Namun, suaminya, Azam, sedang berada di luar kota karena pekerjaan yang tidak dapat dihindari.Dalam situasi ini, Silvi tidak merasa sendirian. Ia didampingi oleh ayah dan ibunya yang dengan segera mengambil tindakan. Meskipun hari sudah larut malam dan ada mitos yang mengatakan bahwa seorang ibu hamil tidak boleh keluar di malam hari, mereka memutuskan untuk segera pergi ke bidan terdekat.Keputusan ini dibuat demi keselamatan calon cucu mereka. Mereka menyadari bahwa mitos itu hanya cerita tanpa dasar ilmiah, dan yang terpenting adalah memastikan bahwa Silvi mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkannya saat ini. Mereka tidak ingin mengambil risiko dengan menunda perjalanan ke bidan hanya karena kepercayaan tak b

Latest chapter

  • Istri Bayangan   Amanat Pak Rahmat

    Bu Teti adalah seorang ibu yang penuh perhatian dan penyayang. Dia selalu hadir untuk mendukung putrinya, Silvi, dalam setiap langkah kehidupannya. Bu Teti memiliki peran penting dalam keluarga dan merupakan sumber kekuatan bagi Silvi."Suatu hari, ketika ayah?mu sedang menjalankan ibadah haji di tanah suci, dia berdo'a dengan tulus. ayahmu sangat mengharapkan yang terbaik untukmu, Nak. Salah satu harapan terbesar yang dia sampaikan dalam do'a itu adalah agar kau mendapatkan pasangan hidup yang setia dan jujur." tutur bu Teti. "Ayahmu merasa sangat sedih ketika mengetahui bahwa suamimu, Yogi, telah mengkhianatimu. Ia ingin kau menemukan seseorang yang benar-benar mencintai dan setia kepadamu. Dia berharap agar kau dapat hidup bahagia dan mendapatkan kebahagiaan sejati dalam pernikahan." lanjut bu Teti. "Ibu sangat memahami perasaan ayahmu dan merasa berempati terhadap perjuangannya di tanah suci. Dia berusaha untuk menjadi pendukung utama bagimu, Nak. Ia ingin memastikan bahwa putri

  • Istri Bayangan   Ikhlas

    Silvi kini dipenuhi dengan kesedihan, menghadapi situasi duka yang sangat menyedihkan saat upacara pemakaman ayahnya berlangsung. Dalam suasana yang hening dan penuh duka, Silvi mencoba menahan air mata yang mengalir deras di pipinya. Rasa kehilangan yang mendalam dan kekosongan yang dirasakannya begitu menghantamnya, membuat hatinya hancur dan terasa sangat berat."Pak..., " jerit bu Teti. ia jatuh tak sadarkan diri. "Bu, bu," warga membantu tubuh bu Teti yang terjatuh lemas ke tanah. Bu Teti, juga berada dalam keadaan yang sangat rapuh. Saat jasad suaminya disemayamkan dalam liang lahat terakhir, ia tidak mampu menahan emosi yang membanjiri dirinya. Beban kesedihan yang begitu besar membuatnya pingsan tak lama setelah upacara dimulai. Keadaan ini semakin memperdalam kepedihan Silvi dan menggambarkan betapa besar kehilangan yang dirasakan oleh keluarga mereka.Saat jasad pak Rahmat dimasukkan ke dalam liang lahat, suasana menjadi semakin hening. Suara tangis pecah dari antara kerab

  • Istri Bayangan   Selamat jalan, Ayah

    Silvi, seorang ibu yang penuh kasih, kini mengalami perubahan drastis dalam sikap dan kehati-hatiannya sejak kasus penculikan terhadap putrinya, Zahra, beberapa hari yang lalu. Kejadian tragis ini telah mengguncang kehidupan Silvi secara mendalam membangkitkan rasa takut dan kekhawatiran yang mendalam dalam dirinya.Sebelum kasus penculikan terjadi, Silvi mungkin memiliki kehidupan yang relatif normal seperti ibu-ibu lainnya. Namun, setelah insiden tersebut, semua perhatiannya sepenuhnya tertuju pada Zahra. Ia tidak pernah melepaskan pandangannya dari putrinya yang berusia 7 bulan tersebut, khawatir bahwa bahaya mungkin mengancamnya kapan saja."Wanita itu berbahaya, aku tidak akan membiarkan dia menyakiti anak-anaku.Silvi tidak lagi merasa aman dalam lingkungan sekitarnya. Setiap gerakan, suara, atau kehadiran orang asing menjadi fokus perhatiannya. Ia berusaha melindungi Zahra dan Viyo dengan segala cara yang ia bisa, memastikan keamanan putra putrinya menjadi prioritas utama dalam

  • Istri Bayangan   Zena di Penjara

    Silvi kini penuh kekhawatiran dan kecemasan, ia merasa curiga pada Zena, seorang teman lama yang diyakininya telah menculik putrinya, Zahra. Curiga tersebut timbul karena ada beberapa kejadian yang mencurigakan dan petunjuk yang mengarah pada Zena. Meskipun saat kejadian tidak memiliki bukti yang konkrit, Silvi merasa yakin bahwa Zena adalah dalang di balik hilangnya Zahra.Kelegaan dan syukur memenuhi hati Silvi saat mengetahui bahwa Zahra, yang pada saat itu berusia 7 bulan, berhasil diselamatkan dan tidak terluka. Namun, rasa marah dan kebingungan tak terhindarkan saat mengetahui alasan di balik perbuatan Zena."Kenapa, ya, Zena tega melakukan ini pada putriku?" tanya Silvi termenung. sore itu Azam sudah pulang dan baru selesai mandi. "Maafkan aku, Vi," ucap Azam. "Maaf untuk apa, Mas?" tanya Silvi heran. Azam, suami Silvi, mengungkapkan kepada Silvi bahwa Zena melakukan perbuatan tersebut karena dendam yang tak terungkap. Azam menceritakan bahwa Zena sebenarnya telah mencintai

  • Istri Bayangan   Wanita Misterius

    Zena adalah seorang wanita yang memiliki dendam pada Azam karena telah menolak cintanya dulu sebelum menikahi Silvi ia berniat buruk dan melakukan penculikan terhadap Zahra, seorang bayi berusia 7 bulan. "Awas kalian, aku pasti akan menghancurkan rumah tangga kalian! Aku tidak akan membiarkan kalian hidup bahagia! " bisik Zena yang sedang memata-matai keluarga Azam. Kejadian itu terjadi di taman yang terletak dekat komplek perumahan, saat itu Silvi sedang pergi ke toilet. Pada saat itu, Zahra seharusnya dijaga oleh ayahnya, Azam, Namun, dalam kejadian yang tidak terduga, Azam malah berlari mendekati Viyo yang sedang bermain bola. Keadaan ini memberikan kesempatan kepada Zena untuk menculik Zahra tanpa diketahui. Dengan niat buruk yang dimilikinya, Zena mengambil kesempatan ini untuk melaksanakan rencananya.Zena melarikan diri dari taman dengan Zahra dalam pelukannya, menjauh dari area perumahan. Tujuan Zena dalam menculik Zahra adalah agar Azam dan Silvi bersedih, dapat disimpulk

  • Istri Bayangan   Berolahraga Bersama

    Beberapa bulan kemudian saat usia Zahra sudah menginjak 7 bulan semua curahan kasih sayang tertumpah kan pada cucu ke dua Bu Teti ini, kakeknya Pak Rahmat sangat menyayangi cucunya terutama Zahra yang saat ini sedang lucu-lucunya. "Cucu abah cantik banget," ucap Pak Rahmat, "Siapa dulu dong, neneknya," balas bu Teti centil. "Ciluuuk..., baaa...," pak Rahmat sedang asyik bermain dengan Zahra. tiba-tiba Silvi datang menghampiri Pak Rahmat dan bu Teti. "Bu, aku pamit ya," ucap Silvi. "Lho... emang kamu mau kemana, Nak?" tanya bu Teti kaget. "Ini, mama Rohimah pengen ketemu Zahra, aku nggak lama kok, paling cuman 3 hari. mumpung sekolah Viyo lagi libur. mas Azam juga lagi libur." pinta Silvi. "Yah, cucu nenek yang cakep ini bakalan pisah sama nenek, pasti nenek bakalan kangen sama kamu." ucap Bu Teti gemas sambil memeluk cucunya. "Pergilah, Nak, bu Rohimah kan juga neneknya Zahra, sudah pasti ia juga rindu sama cucunya." kata pak Rahmat mengerti. "Makasi, Ayah." ucap Silvi sambi

  • Istri Bayangan   Syukur Nikmat

    Azam merasakan kebahagiaan yang tak terkatakan saat ia berjumpa dengan putri pertamanya yang baru lahir. Detik-detik tersebut memancarkan kehangatan dan cahaya dalam hati Azam, memberikan perasaan penuh kasih sayang dan kegembiraan yang meluap-luap.Ketika Azam mengadzani putrinya, air mata haru mengalir di pipinya. Setiap tetesan air mata itu merupakan ungkapan perasaan campur aduk dalam hati Azam yang begitu mendalam. Air mata tersebut adalah bukti dari kekuatan emosi yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata.Azam merasa sangat berterima kasih kepada Silvi, ibu dari putrinya, karena telah memberikan kehidupan baru yang tak ternilai harganya. Ia merasakan rasa syukur yang tak terbatas atas hadirnya sang putri, karena kehadirannya memberikan kehidupan baru yang penuh makna bagi Azam."Terimakasih, sayang," ucap Azam seraya mengecup kening istrinya. tangannya menggenggam tangan istrinya yang masih lemas terbaring di rumah sakit. Silvi tersenyum, dia bahagia bisa memberikan kebahag

  • Istri Bayangan   Kehadiran Buah Hati

    Silvi termenung sebelum pergi tidur, kehamilannya sudah memasuki usia hampir 9 bulan, ia merasa bayi dalam perutnya aktif, lama kelamaan merasakan kontraksi yang mengguncang perutnya. Tanda-tanda persalinan sudah jelas terlihat, dan waktunya untuk melahirkan semakin dekat. Namun, suaminya, Azam, sedang berada di luar kota karena pekerjaan yang tidak dapat dihindari.Dalam situasi ini, Silvi tidak merasa sendirian. Ia didampingi oleh ayah dan ibunya yang dengan segera mengambil tindakan. Meskipun hari sudah larut malam dan ada mitos yang mengatakan bahwa seorang ibu hamil tidak boleh keluar di malam hari, mereka memutuskan untuk segera pergi ke bidan terdekat.Keputusan ini dibuat demi keselamatan calon cucu mereka. Mereka menyadari bahwa mitos itu hanya cerita tanpa dasar ilmiah, dan yang terpenting adalah memastikan bahwa Silvi mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkannya saat ini. Mereka tidak ingin mengambil risiko dengan menunda perjalanan ke bidan hanya karena kepercayaan tak b

  • Istri Bayangan   Pak Rahmat Sakit

    Part 133Setelah meninggalkan toilet, Silvi dan Azam merasakan kelegaan saat tiba di kamar mereka. Mereka dapat merasakan betapa amannya lingkungan di sekitar mereka ketika aura mistis yang menyeramkan perlahan mulai memudar dan menghilang.Silvi, seorang wanita yang berambut panjang dan mata cerah, merasa dadanya menjadi lebih lega. Dia bisa bernapas dengan tenang, merasa bahwa ancaman yang terasa di toilet tadi telah ditinggalkannya jauh di belakang. Setiap langkah yang diambilnya kini terasa ringan, tanpa rasa takut yang menghantui.Sementara itu, Azam, seorang pria bertubuh tegap dengan senyum lebar, juga merasakan perubahan suasana yang sama di sekitarnya. Dia merasa ketegangan yang sebelumnya meliputi setiap serat ototnya perlahan-lahan mengendur. Pikirannya menjadi lebih jernih, dan ia dapat merasakan kembali kehangatan dan kenyamanan di dalam kamar.Saat mereka duduk di tempat tidur, Silvi dan Azam saling pandang dengan lega. Mereka tahu bahwa mereka telah melalui pengalaman y

DMCA.com Protection Status