Home / Pernikahan / Istri Bayangan / 2 Garis Merah

Share

2 Garis Merah

Author: Reren Hurriyah
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Part 119

2 Garis Merah

Silvi merasa gelisah, pasalnya sudah 2 minggu ia telat haid, terlebih lagi ia merasa badannya lemas rak enak badan dan agak sedikit mual. Silvi segera memebeli alat tes kehamilan di apotik terdekat. Ketika Silvi pertama kali melihat garis merah dua pada alat tes kehamilan, dia merasakan kejutan dan kegembiraan yang tak terbendung. Dengan hati yang berdebar, Silvi memegang tes kehamilan itu erat-erat di tangannya, memperhatikan setiap detailnya. Garis merah dua yang muncul dengan jelas menunjukkan hasil positif, memberikan tanda yang jelas bahwa dia hamil.

"Masya Allah, aku hamil?" ucap Silvi sambil menutup mulutnya dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanan memegang alat tes kehamilan itu. matanya melotot tak percaya dengan semua ini.

"Mas Azam pasti seneng banget, apa lagi besok adalah hari ulang tahunnya." bisik Silvi.

Perasaan campur aduk segera mengisi hati Silvi. Kebahagiaan dan kecemasan bergabung dalam satu perasaan yang tak terlukiskan. Dia merasa te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Bayangan   Periksa Kehamilan

    Part 120Periksa Kehamilan Hari itu Silvi meminta Azam pulang cepat, ia ingin memeriksakan kehamilannya, tak banyak menawar Azam menuruti semua kemauan istri tercintanya itu. Silvi dan Azam berjalan berpegangan tangan menuju praktik bidan setempat. Wajah mereka penuh dengan senyuman dan kegembiraan. Silvi mengenakan baju longgar yang nyaman, sementara Azam tampak penuh perhatian dan mencoba menenangkan Silvi yang sedikit gugup. Mereka berdua memasuki ruang tunggu yang nyaman dengan beberapa orang lain yang menunggu giliran mereka."Aku tidak sabar untuk memeriksa kehamilan ini, Azam. Ini rasanya luar biasa!" ucap Silvi tersengum. Azam pun tersenyum menggenggam tangan Silvi senyumnya penuh kegembiraan. "Aku juga tidak sabar, sayang. Kita akan menjadi orang tua yang luar biasa untuk anak kita." jawab Azam. "Ibu Silvi, giliran anda sudah tiba. Silakan masuk." panggil petugas. Silvi dan Azam berdiri dan mengikuti perawat menuju ruang pemeriksaan. Mereka duduk di depan meja bidan yang

  • Istri Bayangan   Mual Muntah

    Silvi, yang sedang mengandung anak keduanya, merasakan kebahagiaan yang luar biasa dengan kehadiran calon buah hati dalam perutnya. Meskipun bagi suaminya, Azam, ini adalah anak pertama mereka bersama, Silvi tetap merasa sangat senang dan bersemangat.Namun, kehamilan kali ini tidak sepenuhnya berjalan lancar bagi Silvi. Ia mengalami gejala mual yang sangat parah, yang seringkali berakhir dengan muntah-muntah yang berkepanjangan. Gejala ini membuat tubuhnya lemas dan tidak berenergi, sehingga ia terpaksa harus menjalani istirahat total di rumah.Selama periode bedrest ini, Silvi fokus pada menjaga kesehatannya dan kenyamanan calon buah hatinya. Ia mematuhi petunjuk dokter dan memastikan untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, serta minum banyak air agar tetap terhidrasi. Meskipun terkadang frustrasi karena keterbatasan fisiknya, Silvi tetap berusaha menjaga suasana hatinya yang positif."Wuoooo...," Silvi berusaha menahan rasa mualnya, tapi akhirnya tumpah juga. makanan yan

  • Istri Bayangan   Kesehatan Silvi Memburuk

    Silvi yang sedang mengalami mual hamil muda, sedang dalam kondisi muntah-muntah yang parah. Ketika Azam, suaminya, baru pulang dari kantor, ia dengan cepat menyadari kondisi yang dialami oleh istrinya. Azam merasa khawatir dan sangat kasihan melihat Silvi yang terus-menerus muntah setiap kali makanan masuk ke dalam mulutnya."Sayang, kamu tidak apa-apa?" tanya Azam saat melihat Silvi teus saja mendekati washtafel. Silvi menatap Azam lalu menjatuhkan tubuhnya di dada Azam. Azam yang sedang berdiri itu dengan sigap menggendong istrinya yang lemas ke kamar tidur. Mual hamil muda adalah kondisi umum yang dialami oleh banyak wanita hamil. Namun, dalam kasus Silvi, mualnya begitu parah sehingga ia tidak dapat menahan makanan di perutnya. Setiap kali ia mencoba makan, makanan tersebut segera keluar kembali dalam bentuk muntahan. Hal ini menyebabkan tubuhnya kekurangan asupan nutrisi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan dan energinya.Akibat mual yang berkepanjangan dan muntah-muntah yan

  • Istri Bayangan   Silvi di Rawat

    pagi itu Silvi berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk yang ke 3x nya, karena tubuhnya erus saja ngedrop. "Selamat pagi, Silvi. Bagaimana perasaanmu hari ini?tanya dokter. "Selamat pagi, Dokter. Sejujurnya, aku masih merasa sangat mual dan muntah. Ini sangat mengganggu dan aku tidak bisa makan dengan baik." jawab Silvi. "Saya memahami perasaa!n anda, Silvi. Mual dan muntah adalah gejala yang umum terjadi pada awal kehamilan. Bagaimanapun, karena intensitasnya yang cukup parah, kami memutuskan untuk merawatmu di rumah sakit agar dapat memberikan perawatan yang tepat." papar dokter. "Apa yang akan dilakukan di rumah sakit, Dokter?" tanya Azam khawatir. "Kami akan melakukan beberapa pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan bahwa kondisi ibu Silvi dan janinnya aman dan tidak ada masalah serius terkait dengan mual dan muntah yang beliau alami. Kami akan memantau keadaannya, memberikan cairan intravena untuk mencegah dehidrasi, dan memberikan obat yang aman untuk meringankan mual

  • Istri Bayangan   Rayuan Zena

    Part 124Rayuan Zena Zena adalah seorang wanita yang cerdik dan manipulatif. Dia telah lama memendam perasaan khusus terhadap Azam, seorang pria yang ia kenal dengan baik. Namun, keadaan tidak berpihak padanya karena Azam justru memilih untuk menikahi Silvi, wanita lain.Meskipun Zena merasa kecewa dengan keputusan Azam, dia tidak menyerah begitu saja. Dia terus mencari cara untuk mendapatkan perhatian Azam dan membuatnya melihat betapa sempurnanya dia dibandingkan dengan Silvi. Ketika Zena mendengar bahwa Silvi sedang sakit dan dirawat di rumah sakit, dia melihat kesempatan emas untuk menjalankan rencananya.Tanpa ragu-ragu, Zena memutuskan untuk pura-pura menengok Silvi di rumah sakit. Dia tahu bahwa dengan kehadirannya di sana, Azam pasti akan tergoda untuk melihatnya dengan lebih dekat dan mungkin memberinya perhatian yang ia inginkan. Zena memanfaatkan situasi ini untuk menunjukkan kepada Azam betapa peduli dan perhatian dia terhadap Silvi."Terimakasih, Zen, sudah mau mampir da

  • Istri Bayangan   Cemburu

    Zena, dengan kecantikan dan penampilan yang menarik, telah berhasil membuat Azam khawatir, karenanya ia merasakan kebahagiaan yang luar biasa dalam kehidupannya. Namun, keberhasilan Zena ini tanpa disadari telah memicu ketegangan dalam hubungan pasangan suami istri, Silvi dan Azam. Silvi, sebagai istri Azam, merasa cemburu terhadap Zena. Ia merasa kurang percaya diri karena Zena terlihat lebih cantik dan seksi dibandingkan dirinya. Rasa cemburu ini membuat Silvi merasa terancam dan meragukan hubungannya dengan Azam."Jujurlah, Mas, kamu suka sma dia kan?" tanya Silvi. "Demi Allah, Vi, aku cinta sama kamu, apalagi sekarang aku akan menjadi ayah aku semakin mencintaimu, Sayang, mana mungkin aku menyukai wanita lain, ayolah jangan cemburu begitu." bujuk Azam. Meski merasa bahagia karena Silvi cemburu, namun Azam dengan bijaksana mencoba menjelaskan kepada Silvi bahwa antara dirinya dan Zena tidak ada hubungan romantis atau apa pun yang berlebihan. Ia berusaha meyakinkan Silvi bahwa ce

  • Istri Bayangan   Ngidam

    "Oia, kapan kamu bisa pulang dari sini ya? kamu kan udah baikan," tanya Azam penasaran. "hari ini, Mas," jawab Silvi. "Mudah-mudahan aja hari ini bisa pulang ya, sayang, Viyo pasti udah kangen banget sama ibunya, Aku juga udah kangen banget pengen main dan jalan-jalan sama Viyo." ucap Azam. Keesokan harinya Silvi dibolehkan pulang kembali ke rumah oleh dokter. Kondisinya sudah dinyatakan membaik namun masih perlu dipantau karena gejala mualnya masih ada, usia kandungannya kini menginjak 8 Minggu. usia itu memang masih Rentan mual-mual dan muntah-muntah, Azam berharap Silvi dan bayinya baik-baik saja meskipun Azam tahu akan ada banyak hal yang tak terduga menghadapi mereka, namun Azam yakin bisa mengatasinya selama ia bersama dengan istrinya Silvi. ***Silvi, seorang wanita yang sedang hamil muda, sedang mengidam ingin makan martabak manis dengan rasa keju yang ditaburi saus pedas di atasnya. Meskipun permintaannya terdengar agak aneh, Azam, suaminya, dengan penuh pengertian, memut

  • Istri Bayangan   Kemarahan Silvi

    Silvi duduk di meja makan dengan nafsu makan yang memudar, terganggu oleh perasaan marah yang tumbuh di dalam dirinya. Saat sedang makan, matanya tertuju pada ponsel suaminya, Azam, yang terletak di sampingnya. Namun, detik berikutnya, pandangannya langsung tertarik pada layar saat nama "Zena" muncul di ponsel Azam.Rasa curiga dan cemburu seketika melonjak dalam hati Silvi. Dia merasa sesuatu yang tidak beres terjadi. Pikirannya berkecamuk dengan pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab. "Siapa sih Zena ini? Mengapa nama itu muncul di ponsel Azam? Mengapa Zena menelepon Azam berkali-kali?" bisik Silvi dalam hati. Zena yang sejak Silvi dirawat di rumah sakit telah menjadi perhatian karena tubuhnya yang seksi dan aduhai itu. Perut Silvi terasa mual, tak mampu lagi menikmati hidangan yang ada di atas meja. Sepakt martabak telor yang sebelumnya begitu menggugah selera sekarang terasa hambar dan tidak ada maknanya. Perasaan marah dan kekecewaan mendominasi pikirannya, membuatnya enggan

Latest chapter

  • Istri Bayangan   Amanat Pak Rahmat

    Bu Teti adalah seorang ibu yang penuh perhatian dan penyayang. Dia selalu hadir untuk mendukung putrinya, Silvi, dalam setiap langkah kehidupannya. Bu Teti memiliki peran penting dalam keluarga dan merupakan sumber kekuatan bagi Silvi."Suatu hari, ketika ayah?mu sedang menjalankan ibadah haji di tanah suci, dia berdo'a dengan tulus. ayahmu sangat mengharapkan yang terbaik untukmu, Nak. Salah satu harapan terbesar yang dia sampaikan dalam do'a itu adalah agar kau mendapatkan pasangan hidup yang setia dan jujur." tutur bu Teti. "Ayahmu merasa sangat sedih ketika mengetahui bahwa suamimu, Yogi, telah mengkhianatimu. Ia ingin kau menemukan seseorang yang benar-benar mencintai dan setia kepadamu. Dia berharap agar kau dapat hidup bahagia dan mendapatkan kebahagiaan sejati dalam pernikahan." lanjut bu Teti. "Ibu sangat memahami perasaan ayahmu dan merasa berempati terhadap perjuangannya di tanah suci. Dia berusaha untuk menjadi pendukung utama bagimu, Nak. Ia ingin memastikan bahwa putri

  • Istri Bayangan   Ikhlas

    Silvi kini dipenuhi dengan kesedihan, menghadapi situasi duka yang sangat menyedihkan saat upacara pemakaman ayahnya berlangsung. Dalam suasana yang hening dan penuh duka, Silvi mencoba menahan air mata yang mengalir deras di pipinya. Rasa kehilangan yang mendalam dan kekosongan yang dirasakannya begitu menghantamnya, membuat hatinya hancur dan terasa sangat berat."Pak..., " jerit bu Teti. ia jatuh tak sadarkan diri. "Bu, bu," warga membantu tubuh bu Teti yang terjatuh lemas ke tanah. Bu Teti, juga berada dalam keadaan yang sangat rapuh. Saat jasad suaminya disemayamkan dalam liang lahat terakhir, ia tidak mampu menahan emosi yang membanjiri dirinya. Beban kesedihan yang begitu besar membuatnya pingsan tak lama setelah upacara dimulai. Keadaan ini semakin memperdalam kepedihan Silvi dan menggambarkan betapa besar kehilangan yang dirasakan oleh keluarga mereka.Saat jasad pak Rahmat dimasukkan ke dalam liang lahat, suasana menjadi semakin hening. Suara tangis pecah dari antara kerab

  • Istri Bayangan   Selamat jalan, Ayah

    Silvi, seorang ibu yang penuh kasih, kini mengalami perubahan drastis dalam sikap dan kehati-hatiannya sejak kasus penculikan terhadap putrinya, Zahra, beberapa hari yang lalu. Kejadian tragis ini telah mengguncang kehidupan Silvi secara mendalam membangkitkan rasa takut dan kekhawatiran yang mendalam dalam dirinya.Sebelum kasus penculikan terjadi, Silvi mungkin memiliki kehidupan yang relatif normal seperti ibu-ibu lainnya. Namun, setelah insiden tersebut, semua perhatiannya sepenuhnya tertuju pada Zahra. Ia tidak pernah melepaskan pandangannya dari putrinya yang berusia 7 bulan tersebut, khawatir bahwa bahaya mungkin mengancamnya kapan saja."Wanita itu berbahaya, aku tidak akan membiarkan dia menyakiti anak-anaku.Silvi tidak lagi merasa aman dalam lingkungan sekitarnya. Setiap gerakan, suara, atau kehadiran orang asing menjadi fokus perhatiannya. Ia berusaha melindungi Zahra dan Viyo dengan segala cara yang ia bisa, memastikan keamanan putra putrinya menjadi prioritas utama dalam

  • Istri Bayangan   Zena di Penjara

    Silvi kini penuh kekhawatiran dan kecemasan, ia merasa curiga pada Zena, seorang teman lama yang diyakininya telah menculik putrinya, Zahra. Curiga tersebut timbul karena ada beberapa kejadian yang mencurigakan dan petunjuk yang mengarah pada Zena. Meskipun saat kejadian tidak memiliki bukti yang konkrit, Silvi merasa yakin bahwa Zena adalah dalang di balik hilangnya Zahra.Kelegaan dan syukur memenuhi hati Silvi saat mengetahui bahwa Zahra, yang pada saat itu berusia 7 bulan, berhasil diselamatkan dan tidak terluka. Namun, rasa marah dan kebingungan tak terhindarkan saat mengetahui alasan di balik perbuatan Zena."Kenapa, ya, Zena tega melakukan ini pada putriku?" tanya Silvi termenung. sore itu Azam sudah pulang dan baru selesai mandi. "Maafkan aku, Vi," ucap Azam. "Maaf untuk apa, Mas?" tanya Silvi heran. Azam, suami Silvi, mengungkapkan kepada Silvi bahwa Zena melakukan perbuatan tersebut karena dendam yang tak terungkap. Azam menceritakan bahwa Zena sebenarnya telah mencintai

  • Istri Bayangan   Wanita Misterius

    Zena adalah seorang wanita yang memiliki dendam pada Azam karena telah menolak cintanya dulu sebelum menikahi Silvi ia berniat buruk dan melakukan penculikan terhadap Zahra, seorang bayi berusia 7 bulan. "Awas kalian, aku pasti akan menghancurkan rumah tangga kalian! Aku tidak akan membiarkan kalian hidup bahagia! " bisik Zena yang sedang memata-matai keluarga Azam. Kejadian itu terjadi di taman yang terletak dekat komplek perumahan, saat itu Silvi sedang pergi ke toilet. Pada saat itu, Zahra seharusnya dijaga oleh ayahnya, Azam, Namun, dalam kejadian yang tidak terduga, Azam malah berlari mendekati Viyo yang sedang bermain bola. Keadaan ini memberikan kesempatan kepada Zena untuk menculik Zahra tanpa diketahui. Dengan niat buruk yang dimilikinya, Zena mengambil kesempatan ini untuk melaksanakan rencananya.Zena melarikan diri dari taman dengan Zahra dalam pelukannya, menjauh dari area perumahan. Tujuan Zena dalam menculik Zahra adalah agar Azam dan Silvi bersedih, dapat disimpulk

  • Istri Bayangan   Berolahraga Bersama

    Beberapa bulan kemudian saat usia Zahra sudah menginjak 7 bulan semua curahan kasih sayang tertumpah kan pada cucu ke dua Bu Teti ini, kakeknya Pak Rahmat sangat menyayangi cucunya terutama Zahra yang saat ini sedang lucu-lucunya. "Cucu abah cantik banget," ucap Pak Rahmat, "Siapa dulu dong, neneknya," balas bu Teti centil. "Ciluuuk..., baaa...," pak Rahmat sedang asyik bermain dengan Zahra. tiba-tiba Silvi datang menghampiri Pak Rahmat dan bu Teti. "Bu, aku pamit ya," ucap Silvi. "Lho... emang kamu mau kemana, Nak?" tanya bu Teti kaget. "Ini, mama Rohimah pengen ketemu Zahra, aku nggak lama kok, paling cuman 3 hari. mumpung sekolah Viyo lagi libur. mas Azam juga lagi libur." pinta Silvi. "Yah, cucu nenek yang cakep ini bakalan pisah sama nenek, pasti nenek bakalan kangen sama kamu." ucap Bu Teti gemas sambil memeluk cucunya. "Pergilah, Nak, bu Rohimah kan juga neneknya Zahra, sudah pasti ia juga rindu sama cucunya." kata pak Rahmat mengerti. "Makasi, Ayah." ucap Silvi sambi

  • Istri Bayangan   Syukur Nikmat

    Azam merasakan kebahagiaan yang tak terkatakan saat ia berjumpa dengan putri pertamanya yang baru lahir. Detik-detik tersebut memancarkan kehangatan dan cahaya dalam hati Azam, memberikan perasaan penuh kasih sayang dan kegembiraan yang meluap-luap.Ketika Azam mengadzani putrinya, air mata haru mengalir di pipinya. Setiap tetesan air mata itu merupakan ungkapan perasaan campur aduk dalam hati Azam yang begitu mendalam. Air mata tersebut adalah bukti dari kekuatan emosi yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata.Azam merasa sangat berterima kasih kepada Silvi, ibu dari putrinya, karena telah memberikan kehidupan baru yang tak ternilai harganya. Ia merasakan rasa syukur yang tak terbatas atas hadirnya sang putri, karena kehadirannya memberikan kehidupan baru yang penuh makna bagi Azam."Terimakasih, sayang," ucap Azam seraya mengecup kening istrinya. tangannya menggenggam tangan istrinya yang masih lemas terbaring di rumah sakit. Silvi tersenyum, dia bahagia bisa memberikan kebahag

  • Istri Bayangan   Kehadiran Buah Hati

    Silvi termenung sebelum pergi tidur, kehamilannya sudah memasuki usia hampir 9 bulan, ia merasa bayi dalam perutnya aktif, lama kelamaan merasakan kontraksi yang mengguncang perutnya. Tanda-tanda persalinan sudah jelas terlihat, dan waktunya untuk melahirkan semakin dekat. Namun, suaminya, Azam, sedang berada di luar kota karena pekerjaan yang tidak dapat dihindari.Dalam situasi ini, Silvi tidak merasa sendirian. Ia didampingi oleh ayah dan ibunya yang dengan segera mengambil tindakan. Meskipun hari sudah larut malam dan ada mitos yang mengatakan bahwa seorang ibu hamil tidak boleh keluar di malam hari, mereka memutuskan untuk segera pergi ke bidan terdekat.Keputusan ini dibuat demi keselamatan calon cucu mereka. Mereka menyadari bahwa mitos itu hanya cerita tanpa dasar ilmiah, dan yang terpenting adalah memastikan bahwa Silvi mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkannya saat ini. Mereka tidak ingin mengambil risiko dengan menunda perjalanan ke bidan hanya karena kepercayaan tak b

  • Istri Bayangan   Pak Rahmat Sakit

    Part 133Setelah meninggalkan toilet, Silvi dan Azam merasakan kelegaan saat tiba di kamar mereka. Mereka dapat merasakan betapa amannya lingkungan di sekitar mereka ketika aura mistis yang menyeramkan perlahan mulai memudar dan menghilang.Silvi, seorang wanita yang berambut panjang dan mata cerah, merasa dadanya menjadi lebih lega. Dia bisa bernapas dengan tenang, merasa bahwa ancaman yang terasa di toilet tadi telah ditinggalkannya jauh di belakang. Setiap langkah yang diambilnya kini terasa ringan, tanpa rasa takut yang menghantui.Sementara itu, Azam, seorang pria bertubuh tegap dengan senyum lebar, juga merasakan perubahan suasana yang sama di sekitarnya. Dia merasa ketegangan yang sebelumnya meliputi setiap serat ototnya perlahan-lahan mengendur. Pikirannya menjadi lebih jernih, dan ia dapat merasakan kembali kehangatan dan kenyamanan di dalam kamar.Saat mereka duduk di tempat tidur, Silvi dan Azam saling pandang dengan lega. Mereka tahu bahwa mereka telah melalui pengalaman y

DMCA.com Protection Status