“Hah! Aku memang nggak respek sama dia kok, Mi! Aku nggak mau sama Ferdi! Jadi, Mami nggak usah repot-repot menjodoh-jodohkan kami lagi.” “Kamu ini ...!” “Sudah, Mi,” potong Gunawan. “Sekali-sekali, dengarkan kemauan anak apa salahnya sih? Lagian kalau anaknya gak mau, ya, jangan dipaksa. Yang bakal menjalani itu mereka bukan kita. Kita punya urusan sendiri nanti. Ya, ‘kan?” Debby lagi-lagi terperangah melihat sang papi kembali merayu maminya. Kedua alis Gunawan naik turun. Namun, saat tangan sang papi hendak meraih tangan maminya, Liliana justru menepuk keras punggung tangan Gunawan. “Papi ini! Jangan genit! Ingat umur, Pi! Dan jangan selalu membela anakmu itu kenapa sih? Debby jadi melonjak, tahu!” protes Liliana. Netra Debby semakin membelalak mendengar nada suara sang mami yang kali ini terdengar lain dari biasanya. Indra pendengaran Debby menangkap nada merajuk sekaligus manja dalam suara sang mami. “Ha? Apa aku nggak salah dengar nih?” batin Debby terkesima. “Dia itu anakmu
Read more