Home / Romansa / DIKEJAR CINTA MANTAN SUAMI / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of DIKEJAR CINTA MANTAN SUAMI: Chapter 31 - Chapter 40

101 Chapters

Bab. 29

Yasmin terhenyak sesaat, saat melihat siapa yang berdiri di depan lift. Membuang pandang dengan wajah yang terlihat menahan marah pada Damar dan Arina, lalu ia eratkan genggaman di tangan suaminya. Seperti sedang menahan dendam dan...luka.“Hati-hati, Sayang!” Arzan menahan tubuh Yasmin yang hampir terjatuh sebab tersandung di depan lift tadi, tak sengaja saat tatapannya bersirobok dengan mata bening milik Arina. Dua wanita yang pernah mengisi satu hati milik pria yang sama.“Maaf, Mas, aku nggak lihat.” Yasmin tarik dan kibaskan ujung gamis hijau mint bermotif bunga lilac yang di pakaianya. Belum berhijab, namun sebisa mungkin bila keluar rumah Yasmin menggunakan pakaian panjang, bahkan lebih senang menggunakan dress lengan panjang sekarang atau gamis, buat penampilannya nampak anggun, semakin feminim. Rambut panjang hitam sebawah punggungnya yang diberi jepit di bagian poni, semakin menambah aura feminimnya. Sungguh tingkahnya sekarang jauh berbeda dari yang dulu.“Ayo, jangan perha
last updateLast Updated : 2023-01-16
Read more

Bab. 30

Arina masih menyusui Davina saat Damar telah selesai mandi, tak sempat menyiapkan baju kerja suaminya sebab si kecil sedikit rewel. “Maaf, Mas. Aku belum siapin pakaian kamu. Vina rewel nih.” Keluh Arina sedikit lelah.Cup!Damar berikan satu kecupan.“Tak apa, Sayang. Mungkin dia mau tumbuh gigi.” Damar mencium tangan mungil putrinya, lalu mulai mengambil pakaian.“Lho koq nggak pakai baju kerja, Mas?” Heran Arina.“Ini kan hari sabtu, Sayang.” Damar mengambil handuk untuk di jemur di balkon kamar, lalu mendekati Arina setelah melihat istrinya itu menidurkan baby Davina yang nampak sudah lelap. Sangat lelap di pagi jam tujuh ini, sebab semalam dia rewel dengan tidur terganggu.Arina yang tadi subuh juga bangun mandi, ingi lelap kembali walau sejenak.“Capek, ya?” Damar memeluk Arina yang terlihat siap naik ke tempat tidur.“Ngantuk, Mas. Mau tidur dikit. Mas di rumah kan, makannya ada di lemari makanan sayang.”“Iya habis ini Arin istirahat aja, biar Mas yang jagain baby girl.” Ari
last updateLast Updated : 2023-01-16
Read more

Bab. 31

“Ini Damar putra saya,” Pak Mahmud memperkenalkan Damar pada Arzan. Bukan Arzan tak tahu siapa pria yang sedang menjabat tangannya ini. Arzan tahu betul, pria ini mantan pacar Yasmin. Pria ini juga turut andil dalam mempertemukan Arzan dan Yasmin, bila tak diputuskan secara tak patut, tentu Yasmin tak jadi istrinya sekaranzg. Arzan yang dewasa, pergaulan yang buruk maupu yang baik telah banyak di laluinya, menghadapi orang dengan berbagai karakter di luar sana , sudah menempa mental pria dewasa ini dalam menyikapi setiap pribadi yang ditemui. Tentu penguasaan diri dimiliki dengan baik, maka tak ia sungguh berhasil menyembunyikan keterkejutannya saat bertemu dengan Damar. “Arzan.” Suara bariton pria ini mampu membuat Damar tak berkutik sesaat. Terdengar sangat berwibawa.“Damar.” Suami Arina mencoba menghalau rasa gugup. “Ini, Damar putra saya, nak Arzan, setelah saya pensiun tahun depan, dia yang akan meneruskan perusahaan ini, mungkin kedepannya kalian berdua ada peluang untuk bek
last updateLast Updated : 2023-01-18
Read more

Bab. 32

“Koq, marah sama mas?” Arzan mengejar Yasmin. Ia yakin istrinya sudah salah paham, bukan maksud Arzan tak menghargai Yasmin, hanya saja Arzan anggap membayar utang orang tua istrinya adalah bentuk tanggung jawab sebagai suami, sebab ia tahu bagaimana kesulitan keuangan yang bang Sofyan alami saat ini.“Aku, nggak marah.” Suara Yasmin bergetar.Arzan tersenyum ditariknya ke pelukan istrinya itu.“Maafin mas. Mas tak bermaksud buat Yasmin merasa tak di hargai, tapi kalau mas kasi tahu kamu kalau mau bayar utang papa, pasti sayang tak setuju.” Arzan kecupi dahi yang tak ingin mendongak padanya seperti biasa. Arzan tahu istrinya sedang sedih.Lalu suara isak Yasmin yang tertahan buat Arzan semakin eratkan pelukan, nanti besok baru ia ceritakan semua pada istrinya.“Kamu, beli aku ya, Mas?” tangisan Yasmin semakin kuat mengucap itu.“Astgafirullah, koq sayang ngomong gitu?” sedikit jengkel Arzan mendengar kata itu. “Sayang tahu, itu mas anggap sebagai tanggung jawab mas, sebab keuangan ba
last updateLast Updated : 2023-01-18
Read more

Bab. 33

Betapa terkejut Arina, saat mengetahui bila tadi Damar pulang ke desa dan mengajak Davian putranya turut serta. Dan setelah mendengar suara Damar yang terdengar marah, barulah Arina tersadar dari rasa egoisnya. Memang dulu Damar menyakitinya, namun ketulusan pria itu melamar dan menjadikan Arina sebagai istri kembali serta segala pengorbanan yang dilakukan, cukuplah menjadi bukti bahwa pria ini tulus mencintai dirinya. Lalu apa alasan Arina tak pernah membalas ucapan cinta Damar? Sedangkan di hatinya tak pernah hilangkan namar Damar Ganendra.“Kamu, harus ubah sifat kamu, sampai kapan kamu keras kepala dan bertindak labil pada Damar. Kamu sendiri yang menerimanya kembali, Nduk!” suara pak Sayuti terdengar kecewa. Sebab beliau tahu bila putrinya telah khilaf meninggalkan rumah tanpa seizin suaminya. Dan sedikit banyak tadi bercerita tentang sifat Yasmin yang tetap keras kepala padanya.Arina gamang. Benar-benar tak tahu bila keterlambatan Damar pulang akibat ia ke desa menjemput putra
last updateLast Updated : 2023-01-18
Read more

Bab. 34_Cerita tentang Waldi

“Pergilah dan kembali ke keluargamu bila kau tak tahan dengan kehidupan dan sikapku padamu. Kamu berhak bahagia.” Waldi berkata datar sambil menatap wajah ayu berkulit kuning langsat di depannya. Darah segar masih mengucur di tangannya. “Nggak Mas, aku senang disini, aku akan bertahan denganmu, mendampingimu bagaimanapun keadaan kamu nanti.” Karmila membersihkan darah di tangan suaminya itu. “Tanganmu terluka lagi Mas, selalu saja begini. Kapan kamu berhenti berkelahi Mas.” Karmila mulai membalut luka itu. Karmila membersihkan tangan lelaki pendiam namun temperamen yang hampir setahun ini menjadi suaminya.Waldi Haidar Meski temperamen namun tak pernah berbuat kasar pada Karmila. Perjodohan yang diminta oleh bu Ranti, mama Waldi disetujui saja oleh kedua orang tua Karmila yang tinggal di kampung dan hanya mengandalkan sepetak sawah. Alasan bu Ranti menjodohkan mereka agar Waldi tak disusupi perempuan nakal dari musuh – musuhnya, selain itu permintaan almarhum ayah Waldi, karna dul
last updateLast Updated : 2023-01-19
Read more

Bab. 35

Karmila menghangatkan makanan yang semalam belum sempat dimakan suaminya lalu menyiapkan semua di meja makan berpelitur coklat. Dengan rambut yang masih basah Karmila mendatangi kamar suaminya di lantai atas mengetuk dan menunggu dibukakan oleh pemiliknya, namun beberapa menit Waldi tak kunjung membuka. Karmila memutuskan mendorong pintu namun tak mendapati Waldi tidur ataupun di kamar mandi. Karmila beranjak keluar menuju ruang kerja yg berada di samping kamar utama itu. Setahun tinggal bersama membuat Karmila tahu kebiasaan Waldi Pria itu bila sudah di ruang kerja, terkadang tak keluar hingga berjam – jam, apalagi bila Ibrahim sang asisten datang, bisa dari pagi sampai pagi mereka di dalam sana, entah membahas apa. Kadang Karmila mendengar suaminya menelpon dan marah atau terkadang suara Ibrahim yang menelpon dan memaeahi seseorang. Apa mereka ini kumpulan orang pemarah atau bagaimana, Karmila bingung sendiri. Karmila jengkel sendiri melihat Waldi yang hanya menggunakan kaos sing
last updateLast Updated : 2023-01-19
Read more

Bab. 36

Mengingat percintaan panas yang diberikan suaminya tadi, Karmila jadi berfikir berapa banyak perempuan di luar sana yang sudah dipuaskan oleh suaminya ini.Seketika rasa sedih menyeruak dihatinya. Sementara makanan yang sudah dingin kembali tak dihidangkan lagi oleh Karmila, dia memilih masak makanan yang baru. Sop ayam dan ayam goreng tepung serta sambal dan lalapan dibuatnya untuk makan sore saja, tidak mungkin makan siang lagi, percintaan pertama mereka saja tadi selesai hampir jam dua, dan terburu sambil menahan nyeri Karmila mandi dan menunaikan sholat Dhuhur. Sementara Waldi tidur dengan nyenyaknya. Hal yang paling jarang didapatnya sekarang. Tidur nyenyak. __“Kar, kita beli baju online sajalah, ini panas banget.” Keluh Sukma yang siang itu duduk di gazebo belakang rumah Karmila. Mereka berdua akan datang ke pesta pernikahan kawan pengajian mereka. Faria namanya. “Ya udah terserah kamu, cari yang paling murah aja.” Karmila menimpali sambil menggeser bumbu rujak ke depan Sukm
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

Bab. 37

Prang! Bunyi asbak yang terbuat dari kaca menabrak dinding beton menjadi hancur berkeping – keping.Kemarahan Devon kali ini tak bisa dibendung lagi, dia tak menyangka bila Waldi sudah mengantisipasi semuanya. Ruko empat petak yang disewakan pak Sanjaya, ayah Waldi semasa hidup pada pedagang suku bugis makassar yang menjual barang campuran dan pakaian ternyata sudah dibalik nama atas nama Waldi dan sudah didaftarkan dalam asuransi pula.Sia – sia anak buahnya membakar ruko itu. Karna sama saja mengganti bangunan ruko itu dengan uang tunai.Bukan Cuma itu anak buahnya yang berjumlah tujuh orang semalam, babak belur dihajar Waldi dan Ibrahim.Sejak kecil Waldi memang diajar beladiri oleh ayahnya untuk melindungi diri.“Kamu laki – laki harus bisa banyak hal dalam dunia ini, termasuk bela diri, dapat kamu gunakan untuk melindungi diri dan keluargamu suatu hari nanti.” Begitu kata pak Sanjaya suatu malam saat beliau mengajari Waldi, Davon dan beberapa sahabat Waldi. Semuanya masih berhub
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

Bab. 38

“Saya minta maaf.” Waldi menghapus air mata Karmila saat sudah mendudukkan wanitanya itu di ranjang king size mereka yang berseprei berwarna saleem. “Aku ada salah apa Mas?.” Karmila masih menghapus air matanya. Terkejut bukan main tadi dibentak sedemikian rupa.“Jangan begitu lagi.” Waldi tak menjawab pertanyaan Karmila.“Iya nggak akan lagi beli minuman kalau jalan sama Mas.” Karmila masih sendu mengucap itu.“Bukan itu.” Sanggah waldi.Karmila bingung.“Jangan menangis lagi di hadapanku seperti tadi.”Karmila semakin bingung.“Saya tak suka melihat kamu menangis.”“Tapi Sayang yang bikin aku nangis.” Karmila ingat permintaan Waldi bila harus dipanggil sayang bila hanya berdua.Hati pria temperamen itu menghangat.“Saya janji tidak akan bikin kamu nangis lagi.” Waldi mengecup pipi yang dialiri air mata tadi.“Tanganmu juga terluka lagi, bisa sayang janji, pulang dengan tanpa terluka lagi?” Karmila menyentuh jemari yang menghantam tembok tadi.Waldi diam sesaat.“Maaf kalau itu belu
last updateLast Updated : 2023-01-21
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status