Share

Bab. 38

“Saya minta maaf.” Waldi menghapus air mata Karmila saat sudah mendudukkan wanitanya itu di ranjang king size mereka yang berseprei berwarna saleem.

“Aku ada salah apa Mas?.” Karmila masih menghapus air matanya. Terkejut bukan main tadi dibentak sedemikian rupa.

“Jangan begitu lagi.” Waldi tak menjawab pertanyaan Karmila.

“Iya nggak akan lagi beli minuman kalau jalan sama Mas.” Karmila masih sendu mengucap itu.

“Bukan itu.” Sanggah waldi.

Karmila bingung.

“Jangan menangis lagi di hadapanku seperti tadi.”

Karmila semakin bingung.

“Saya tak suka melihat kamu menangis.”

“Tapi Sayang yang bikin aku nangis.” Karmila ingat permintaan Waldi bila harus dipanggil sayang bila hanya berdua.

Hati pria temperamen itu menghangat.

“Saya janji tidak akan bikin kamu nangis lagi.” Waldi mengecup pipi yang dialiri air mata tadi.

“Tanganmu juga terluka lagi, bisa sayang janji, pulang dengan tanpa terluka lagi?” Karmila menyentuh jemari yang menghantam tembok tadi.

Waldi diam sesaat.

“Maaf kalau itu belu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status