“Tiara… Tiara… jangan tinggalkan aku.”Masih dengan memegang salah satu pergelangan tangan Anggun dengan erat-erat, Sean terus bersura seperti itu. Walaupun kedua matanya terpejam dengan erat karena ia masih terlihat belum sadarkan diri, namun pegangan ini terasa sangatlah erat. Seakan-akan hidup pria itu bergantung kepada dirinya.Anggun sendiri juga tak berniat untuk melepaskannya. Ia masih berdiri di sana, seraya memandang pria itu di dalam keheningan. Berusaha untuk memahami apa yang tengah terjadi, apa yang tengah dipikirkan oleh pria itu, serta apa yang seharusnya ia lakukan.Padahal sebelumnya Anggun baru saja kepikiran untuk melarikan dirinya. Setelah selalu diawasi oleh pria itu dan tak punya peluang untuk kabur sama sekali, malam inilah akhirnya hal itu terlihat ada harapan. Namun, kemudian ini semua malah yang terjadi. Langkahnya tak hanya terhenti oleh pegangan erat Sean yang terasa panas di kulit pergelangan tangannya, namun juga oleh kata-kata serta bahasa tubuh pria saa
Read more