Semua Bab Suami Kontrak Pura-Pura Miskin: Bab 81 - Bab 90

184 Bab

Bab 81

Setalah Nadin telpon, Nabila segera menghubungi om-nya untuk menanyakan lowongan kerja tersebut. Nadin juga berterus terang pada temannya itu jika kondisinya sekarang memang sedang sangat membutuhkan pekerjaan, pasalnya dia baru ditalak suaminya dan dalam kondisi hamil pula. Tidak disangka ternyata Om-nya Nabila begitu wellcome, mendengar teman keponakannya sedang sangat membutuhkan pekerjaan, dia langsung menyuruh Nadin bekerja lusa. Nadin juga di suruh menempati rumahnya di dekat sekolahan, untuk guru dan pamong asrama disediakan rumah dinas mereka di dalam lingkungan sekolah, tetapi untuk staf tata usaha dan pegawai yayasan tidak di sediakan tempat tinggal. Nabila sebenarnya ingin mengajak Nadin tinggal bersama, namun karena Nadin tinggal bersama ibunya, Nadin memilih mengontrak rumah di dekat sana. Kebetulan sekali Om-nya Nabila juga mengontrakkan rumah yang dulu sempat ditinggali selama dia menjadi staf pegawai di sekolah tersebut. Kini setah menjadi ketua yayasan, Om nya Nabi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-19
Baca selengkapnya

Bab 82

Nadin telah sampai di rumah yang sudah di share oleh Nabila. Rumah itu cukup besar dan sangat asri. Biarpun sudah lama tidak ditempati, tetapi Pak Riswan Efendi menyuruh seorang cleaning servis dan tukang kebun sekolah untuk membersihkan rumahnya setiap lima hari sekali. Rumah itu bentuknya model lama, dengan atap berbentuk Limas, lantai berkeramik putih dengan dinding juga bercat putih, plafonnya terbuat dari triplek, juga bercat putih. Rumah ini memiliki tiga buah kamar, ruang tamu, ruang keluarga, dapur sekaligus ruang makan, ada meja makan dengan tiga kursi di sana. Di ruang tamu terdapat kursi tamu yang terbuat dari kayu jati tanpa busa, ada juga lemari hias dari yang juga terbuat dari kayu jati. Setiap kamar ada tempat tidur dan juga lemari yang terbuat dari kayu jati, sepertinya semua rumah ini furniture ya terbuat dari kayu jati. Nuraini sangat suka rumah ini, nuansa klasik terasa kental sekali. "Sepertinya bos kamu ini punya selera yang bagus, semua furniture di rumah ini
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-19
Baca selengkapnya

Bab 83

Hingga tengah malam, Zaki belum juga berhasil memberantas virus ganas yang merusak sistem komputernya. Lelaki itu tidak beranjak dari tempat duduknya, tangannya terus menerus memecahkan kode penghancur virus. Semua orang sudah lelah, mereka bahkan sudah meminum beberapa gelas kopi, sebagian bergantian untuk makan malam, tetapi bos mereka tidak beranjak sekalipun dari tempat duduk. Semua orang merasa segan dan takut untuk mengusik lelaki muda itu, mereka kini baru melihat bagaimana kinerja lelaki itu, seperti tidak mengenal lelah, wajar saja jika masih semuda itu sudah demikian sukses, tidak ada yang mampu menandingi cara kerjanya. Bagi Zaki, dia tidak akan berhenti jika belum menemukan cara atau belum bisa membunuh semua pengganggu itu. Semua orang terperangah melihat keseriusan dan kejeniusan lelaki itu, karena bagi Zaki, dia tidak akan pernah menyerah hingga daya tahan tubuh dan pikirannya lumpuh. Banyak yang akan dipertaruhkan jika perlawanan kali ini gagal, kerja kerasnya selama
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-19
Baca selengkapnya

Bab 84

Fahmi tidak banyak protes, dia langsung melakukan apa yang disuruh Zaki. Melihat semua itu Zaki jadi teringat mantan istrinya kembali, dulu wanita itu dengan suka rela membersihkan duri-duri ikan yang akan dia makan. Sejak makan ikan tanpa duri itu, Zaki kembali menyukai ikan, sebuah makanan yang sudah dari usianya tujuh tahun tidak pernah dia konsumsi lagi.Zaki segera menyuap ikan panggang yang sudah dibersihkan dirinya itu, rasanya? Enak? Cuma ada yang lain, ini bukan masakan Nadin. Entah kenapa Zaki merasakan ikan panggang ini bukan buatan Nadin, lelaki itu sudah beberapa kali makan masakan ikan bakar buatan mantan istrinya itu, ikan bakar ini enak, tetapi ada yang berbeda, entah apa yang berbeda tetapi dia yakin bukan buatan Nadin."Kok ikan panggang ini rasanya tidak seenak biasanya, ya? Benarkan ini pesan di D'Pathii cafe?" tanya Zaki akhirnya pada para stafnya itu."Oh, memang ini dimasak oleh orang yang berbeda, karena koki yang biasa memasak masakan ini orangnya resign," jaw
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-20
Baca selengkapnya

Bab 85

Fahmi hanya sebentar di dalam rumah kontrakan yang sempit itu, ketika di keluar dan akan mengunci pintu, ternyata Karina masih menunggu di luar, biar bagaimanapun wanita itu penasaran dengan lelaki yang masuk ke rumah tersebut dan memiliki kuncinya, yang jelas Karina penasaran dengan semua lelaki yang datang mencari janda muda seperti Nadin itu, bahkan wanita itu salut terhadap Nadin, ternyata penggemarnya banyak juga, bakal nyesel Zaki kalau melihat ini. "Mas ... Kenapa Mas punya kunci rumah ini?" tanya Karina tanpa basa-basi. "Eh, Mbak? Masih di sini?" ujar Fahmi dengan sungkan. "Iya, saya penasaran kok Mas ini punya kunci rumah ini? Apa hubungan Mas sama Nadin?" "Nggak ada hubungan apa-apa Mbak, saya hanya temannya Zaki. Zaki menyuruh saya mengambil barangnya di sini. Dia memberi saya kunci serep rumah ini, kalau-kalau Nadin tidak di rumah," jawab Fahmi dengan santai. "Nah, mas Zaki-nya ke mana?" "Dia masih di Bandung," jawab Fahmi asal biar tidak ditanya-tanya lagi "Oh, beg
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-20
Baca selengkapnya

Bab 86

Setelah sehari istirahat, Zaki kembali ke kantor Z-Teknologi, untuk membenahi lagi usahanya paska penyerangan sistem jaringan komputernya kemarin. Banyaknya komplain dari pengguna dan klien besarnya, membuat semua jajaran management merasa pusing untuk menanggapi. Sebagai provider penyedia jasa pembuat aplikasi memang sangat beresiko terjadi hal seperti ini, dan tim IT sudah meng-upgrade semua aplikasi dan meningkatkan keamanannya. Memang hampir semua aplikasi yang dibuat oleh Z-Teknologi mengalami gangguan kemarin, ada miliyaran data pengguna yang harus diselamatkan. Semua orang dingin pengembang sedang sibuk dan kewalahan sekarang. Zaki yang berhasil menangkal virus komputer itu telah memandang password yang kodenya sangat susah untuk dihancurkan, dia membuat kode "Truck terindah" entah apa yang dipikirkan oleh lelaki itu, tetapi ketika dia menghancurkan virus itu, di kepalanya malah sering muncul bayangan Nadin yang tengah tersenyum dan tertawa di atas mobil truk yang membawanya k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-20
Baca selengkapnya

Bab 87

"Maksudmu?" Zaki semakin heran."Ini ... Ini ... Ini gelang saya yang sudah hilang bertahun-tahun lalu, kenapa bisa ada pada Bapak?" Assyifa memasang wajah terkejut sekaligus surprise. Sungguh sebuah akting yang sangat natural. Zaki membeku sesaat, pandangannya beralih pada gelang yang ada di tangan kanannya itu, tangannya sengaja diangkat agar mengamati lebih dekat."Kau ... Kau yakin ini gelangmu?" tanya azaki dengan ragu-ragu."Benar, Pak. Gelang itu pemberian nenek saya, dia memberikan kepada saya, sesaat dia sebelum meninggal. Saya sangat kehilangan gelang itu, saya sudah mencarinya ke mana-mana, setalah saya pasrah, ternyata tidak disangka ada pada Bapak. Kenapa gelang saya ini ada pada Bapak?""Apa buktinya jika gelang ini milikmu?" tanya Zaki masih meragukan perkataan gadis ini. "Coba lihat, biarkan saya memegangnya," Assyifa mengambil gelang itu dan mengamati dengan serius gelang itu."Ini memang gelang saya, hanya saja tali raminya sudah diganti. Dulu punya saya tali rami
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-21
Baca selengkapnya

Bab 88

Sementara itu, Nadin sudah mulai bekerja. Dia mengendarai motor matic Shintia menuju gedung kantor sekolah tersebut. Sebenarnya yayasan memiliki sekolah dari TK sampai SMA dan memiliki tiga cabang. Lokasi gedung ini adalah gedung induknya. Di lokasi sekolah ini gedung TK satu gedung dengan SD berada di sebelah kanan dengan bangunan terpisah. SD nya terdiri dari satu buah gedung tingkat enam, tiap lantai merupakan jenjang kelas masing-masing. Sedangkan sekolah TK tidak bertingkat tetapi halamannya luas penuh dengan wahana permainan. Sedangkan untuk SMP sekolahnya terpisah gedung bahkan terpisah pagar walaupun masih dalam lokasi yang sama. Gedung SMP ini ada tiga gedung, gedung utama adalah kelas yang dengan gedung bertingkat tiga, gedung kantor dan gedung serbaguna telidiri dari dua lantai di sana ada perpustakaan, ruang kegiatan siswa, ruang seni dan paling bawah adalah kantin. Sedangkan untuk lokasi SMA, memiliki lokasi yang paling luas dan paling megah. Lokasi SMA berdiri di tanah
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-21
Baca selengkapnya

Bab 89

Setalah lima belas menit, Pak Riswan datang bersama dua orang staf dan asistennya, dia duduk di meja depan yang khusus diperuntukkan untuknya, didampingi oleh staf dan asistennya tersebut. Nadin cukup terkesima, ternyata ekspetasi tentang bosnya ini jauh dari kenyataannya.Ternyata Pak Riswan itu seorang pria dewasa yang cukup mempesona, wajahnya bersih dengan janggut tipis yang dirawat, rahangnya tegas dan tatapan matanya begitu teduh dan menenangkan. Usianya sudah empat puluh tujuh tahun, tetapi ketampanannya tidak kalah dengan anak muda berusia dua puluh lima tahun walaupun rambutnya sudah ditumbuhi uban beberapa helai. Ketika memimpin rapat, intonasi suara di ruangan tersebut tidak ada yang meninggikan suara, walupun memakai mic tetapi nada bicara semua orang begitu halus dan sopan, Pak Riswan pun demikian, menanggapi setiap laporan bawahannya dengan suara yang sopan, dia memanggil setiap bawahannya walaupun itu masih ibu dengan sapaan bapak dan ibu. Begitulah etika orang yang b
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-21
Baca selengkapnya

Bab 90

"Fahmi, nanti kau Carikan rumah tipe sembilan puluh dan juga mobil untuk Assifa!" perintah Zaki."Untuk Assyifa?""Iya, besok aku akan ke Bandung menyelesaikan urusan di sana.""Ini maksudnya apa? Kenapa kau membelikan rumah sama mobil untuk Assyifa? Aku gak ngerti ini, ada apa, Zak?" Fahmi menatap Zaki dengan pandangan menuntut penjelasan, namun Zaki masih bergeming."Gak mungkin gak ada sebabnya tiba-tiba kau mau membelikan mobil dan rumah untuk sekretarismu. Apa kau punya affair dengannya?""Aish, bukan seperti itu," ujar Zaki dengan malas."Makanya jelaskan! Nggak ada angin nggak ada hujan, tiba-tiba saja ada petir, ini aneh, kan?" Fahmi kembali menggerutu.Huuffh ... Zaki menghela napas dengan berat, tubuhnya bahkan melunglai, dengan malas dia habiskan susu coklat di gelasnya dengan tandas. Fahmi masih saja setia menanti penjelasannya dengan tatapan yang tajam dan menuntut."Aish! Baiklah!" ujar Zaki dengan sebal.Sebenarnya dia tidak ingin mengingat peristiwa yang menyebalkan da
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
19
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status