Home / Romansa / Suami Kontrak Pura-Pura Miskin / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Suami Kontrak Pura-Pura Miskin: Chapter 71 - Chapter 80

184 Chapters

Bab 71

Nadin akhirnya terpaksa membawa wanita paruh baya itu ke rumah kontrakannya, setelah sampai rumah, gadis itu segera memanggil Bu Saniah, tetangganya yang berprofesi sebagai tukang urut untuk mengurut si ibu yang dibawanya itu.Ketika Bu Saniah mengurut wanita itu, Nuraini tidak merespon apapun, padahal jika orang terkilir seperti ini, pasti orang menjerit kesakitan. Hal ini membuat Bu Saniah keheranan, lagipula si ibu juga bergeming dengan tatapan mata kosong, seperti memiliki dunianya sendiri."Mbak Nadin, ibu ini siapa, Mbak?" Akhirnya Bu Saniah tidak tahan untuk tidak bertanya.Hanya sendiri bingung mau menjelaskan seperti apa, tapi dia juga harus melindungi ibu ini agar tidak menjadi gunjingan warga sini."Oh, ini ibu saya baru datang dari kampung, Bu.""Oh, ibunya mbak Nadin? Tapi, maaf Mbak, ibu mbak ini kenapa? Seperti hilang kesadaran, seperti orang depresi, mbak."Nadin menghela napas, dia juga sebenarnya bingung ibu ini kenapa? Tetapi sudahlah, dia harus bikin-bikin cerita y
last updateLast Updated : 2023-06-17
Read more

Bab 72

Pagi itu Nuraini terbangun kesiangan, Nadin memang sengaja tidak membangunkan wanita itu karena belum tahu identitasnya sama sekali, bisa jadi wanita itu non muslim jadi tidak melaksanakan salat subuh. Nuraini terbangun karena suara yang begitu riuh di luar kamarnya. Pasalnya, setelah Nadin curhat dengan Bu Saniah, kabar perceraian Nadin langsung viral seantero kompleks. Sehingga Karina pagi itu bertandang ke rumah Nadin untuk konfirmasi, sebagai tetangga yang paling dekat tempat tinggalnya dengan Nadin, dia merasa bersalah dengan kejadian yang menimpa Nadin. Melihat Karina datang ke rumah Nadin, Bu RT dan Bu Deborah juga ikutan datang ke rumah Nadin."Yang sabar ya, mbak Nadin. Walaupun pernikahannya cuma seumur jagung, tetapi mbak Nadin harus cepat move on," ujar Bu RT."Aku loh kaget, waktu Bu Saniah tadi waktu belanja sayur cerita katanya mbak Nadin sudah dicerai sama mas Zaki, mana mbak Nadin lagi hamil lagi," sambar Bu Deborah."Iya, ibu-ibu. Posisi saya sekarang ini sangat lem
last updateLast Updated : 2023-06-17
Read more

Bab 73

"Di mana rumah ibu? Biar saya antar ibu pulang, Ibu tidak keberatan kan, jika saya antar pulang naik motor?" tanya Nadin dengan hati-hati.Nuraini menjadi begitu sedih, rupanya gadis ini tidak menghendaki dirinya ada di sini. Benarkah gadis itu tengah mengusirnya secara halus? Padahal dia sangat berharap dia selalu dekat dengan gadis ini. Entah magnet seperti apa yang menariknya begitu kuat, sehingga dia tiba-tiba ingin selalu dekat dengan gadis ini, seperti seorang ibu yang merindukan putri kandungnya.Tiba-tiba tak terasa air mata sudah bergulir di pipi tirus wanita itu, melihat itu Nadin menjadi panik, kenapa ibu ini menangis? Apakah ada kata-katanya yang salah? Ataukah ibu ini memang tengah dirundung masalah? "Bu Aini, kenapa ibu menangis? Apa ada kata-kata saya yang menyakiti hati ibu tanpa saya sengaja?" tanya Nadin dengan cemas.."Ibu sedih, Nadin. Hiks ... Hiks ... Hiks.""Sedih kenapa, Bu? Ibu kenapa?""Tidak ada yang menginginkan kehadiran Ibu. Di sana ibu diusir, di sini i
last updateLast Updated : 2023-06-17
Read more

Bab 74

Pagi itu Nadin mendapat telpon dari Firman, lelaki itu jelas kecewa, karena ketika dia mengunjunginya di rumah sakit, kata perawat di sana Nadin sudah check out dari kemarin siang. Padahal lelaki itu berniat untuk menjemput Nadin dan menyelesaikan semua administrasinya. Kemarin siang Firman tidak bisa datang karena mengerjakan pesanan khusus sebuah instansi pemerintah yang menggelar sebuah acara."Aeh, kenapa kau keluar rumah sakit tak ngabar-ngabarin Abang?""Maaf, Bang. Aku lupa. Seharian sampai malam hanya berisitirahat, baru pagi ini aku bangun."Firman hanya mendesah, dia mencoba memaklumi karena Nadin tengah hamil, katanya wanita hamil itu mood dan kelakuannya tidak bisa diprediksi."Ya, sudah. Abang ke rumah kau, ya? Abang sudah membuatkan kau bubur ini. Di mana alamat kau, Nadin?"Nadin kebingungan, dia baru kemarin resmi bercerai, sekarang sudah akan mengundang lelaki lain datang ke rumah, dia sungguh tidak enak pada Bu Aini. Tapi mau nolak juga tidak enak pada mantan bosnya
last updateLast Updated : 2023-06-18
Read more

Bab 75

Tidak terasa sudah tiga hari Nuraini tinggal bersama Nadin, wanita itu sangat bahagia. Selama tiga hari Nadin tidak pergi ke manapun, selain ke pasar membeli kebutuhan pokok dan membeli beberapa helai baju daster untuk ibu angkatnya. Nuraini juga ikut belanja bersama, kebersamaan mereka menciptakan rasa bahagia yang belum pernah dirasakan oleh keduanya. Nadin mendapatkan uang pesangon dari Firman tiga kali lipat dari gajinya, jadi dia bisa membelanjakan uangnya sebagian dan sebagiannya untuk disimpan untuk persiapan yang akan datang jika dalam waktu itu dia belum mendapatkan pekerjaan.Sementara itu, Zaki dan Fahmi sudah pulang dari luar kota, dia masih juga belum mendapatkan penawaran dan lokasi yang cocok untuk pembangunan resort selanjutnya, selain harga tanahnya yang demikian tinggi, akses ke lokasi juga sulit dijangkau. Fahmi mengusulkan untuk mempertimbangkan dan mengembangkan wisata di daerah lain. Fahmi-pun tidak tinggal diam, dia langsung melakukan perjalanan ke daerah sumate
last updateLast Updated : 2023-06-18
Read more

Bab 76

"Jadi, ini semua alasan kamu meninggalkan aku, Wi?" Suara menggelegar itu mengejutkan ketiga wanita yang tengah asyik berbincang itu.Ketiga wanita itu terbelalak melihat orang yang tengah mereka bicarakan tiba-tiba sudah berdiri di dekat mereka, saking asyiknya mereka berbincang sampai tidak menyadari keberadaan Zaki, lagi pula Zaki bersembunyi di dekat pilar demi mencuri dengar pembicaraan mereka."Zaki?" Dewi orang yang paling terkejut dan shock melihat keberadaan pria incerannya itu. "Apa, Wi? Kamu mau beralasan apa lagi? Apa kamu dipaksa orang tuamu menikah lagi? Jadi ... Kamu meninggalkan aku karena aku bangkrut? Aku miskin? Dan kamu akan kembali lagi padaku setelah aku kaya, begitu?" Nada suara Zaki Memang pelan, tetapi tekanannya mampu melumpuhkan orang.Dewi merinding ketakutan mendengar semua itu. Dia bagaikan maling yang tertangkap basah dan siap di massa. Kenapa dia begitu bodoh mengatakan semua itu di tempat umum? Harusnya dia lebih hati-hati, karena kejadian seperti ini
last updateLast Updated : 2023-06-18
Read more

Bab 77

Setelah mendengar perkataan Karina, Adam menjadi gelisah tidak karuan, lelaki itu berjalan mondar-mandir di depan rumah nadin, dia jadi pengen cepet-cepet ketemu dengan mantan kekasihnya itu. Ternyata apa yang dia inginkan masih membentang harapan di depan sana. Nadin sekarang sudah menjadi janda? Oh ho ho, ini berita spektakuler yang membuatnya sangat bahagia. Mimpi apa semalam dia sampai pagi ini mendapat berita yang sangat baik ini? Berita ini sangat membahagiakan bagi Adam dibanding apapun saat ini, mungkin ketika mendengar kabar Chika hamil saja, Adam tidak akan lebih bahagia dari ini. Sudah hampir satu jam Adam menunggu di teras rumah Nadin, tetapi kenapa gadis itu belum pulang juga? Beli sarapannya di mana sebenarnya dia? Kok sudah selama ini belum balik juga? Apa dia makan ditempatnya? Adam menatap jam tangannya berulang kali. Dia tidak mungkin menunggu lebih lama di sini, tidak mungkin dia datang ke kantor terlambat di hari keduanya bekerja. Bertemu Nadin bisa kapan-kapan, n
last updateLast Updated : 2023-06-18
Read more

Bab 78

Sementara itu Zaki yang baru keluar dari cafe setelah menemui Dewi berwajah muram. Tanpa pikir panjang lelaki itu langsung tancap gas meninggalkan butik yang telah dia biayai. Di jalan dia menepikan mobilnya sejenak setelah kepikiran sesuatu, dia segera mencari sebuah kontak di ponselnya, setelah ketemu dia langsung menghubungi orang tersebut. "Halo, Bob?" "Halo, ada apa, Bro?" tanya suara di seberang. "Berkas pengajuan balik nama ruko kemarin sudah naik, belum?" "Baru saja aku ajukan, tidak lama lagi jadilah. Sabar sebentar lagi ya, Bro." "Eh, Bobby. Bisa nggak kau tarik lagi berkasnya. Aku gak jadi balik nama. Bisa nggak, Bob?" "Lah, kenapa, Bro? Sebentar lagi jadi, kok. Jangan di cancel, dong." "Ada sedikit masalah, aku gak ingin mengalihkan aset tersebut atas nama wanita itu. Tarik berkasnya secepatnya." "Oh, oke. Mungkin belum diproses. Apa kamu ditipu oleh wanita itu?" "Iya! Wanita itu telah menipuku, jadi kuharap kau batalkan secepatnya!" "Oke, oke! Kalau masalahnya
last updateLast Updated : 2023-06-19
Read more

Bab 79

Saat itu, Zaki yang masih kelas dua SMP sangat bersemangat untuk pergi ke sekolah, karena pulang sekolah nanti akan langsung dilanjutkan dengan pertandingan basket antar sekolah. Yang membuat Zaki semangat adalah karena lawan mainnya adalah SMP negeri di mana Fahmi juga akan menjadi pemain andalan di sana, bagaimana nanti tidak menyenangkan, dua kapten basket yang tiap hari latihan bersama di rumah mereka, akan menjadi lawan dipertandingan sungguhan antar sekolah yang akan diadakan di GOR kota. Pagi itu seperti biasanya mereka diantar oleh Naryo, ayahnya Fahmi. Fahmi turun terlebih dahulu karena sekolahnya lebih dekat, Zaki sebenarnya ingin sekolah di sekolahan yang sama dengan Fahmi, tetapi Nuraini melarangnya, dia ingin menyekolahkan Zaki di sekolah swasta yang lebih elit karena keluarganya memang mampu. Awalnya Zaki menolak, dia ingin terus bersama Fahmi, namun ketika Nuraini mengatakan kasihan pada Fahmi, jika Zaki terus bersamanya di sekolah, maka Fahmi tidak akan maju, semua per
last updateLast Updated : 2023-06-19
Read more

Bab 80

Setelah menulis surat lamaran, Nadin langsung mengunggah berkas pdf lewat situs sekolah yayasan Mayapada. Tiga hari ini dia sudah mengirim tiga buah berkas lamaran ke perusahaan berbeda, satunya ke PT. Nutrien Food TBK dan satunya lagi ke PT Kertas Indonesia.Belum ada balasan dari kedua lamaran tersebut, nanti mana yang lebih dulu menghubungi yang akan dia ambil pekerjaannya biarlah walaupun gajinya tidak besar. Untungnya zaman sekarang lebih praktis dan lebih mudah, semua berkas lamaran bisa diajukan lewat online, sehingga tidak menghabiskan ongkos dan tenaga harus ke lokasi perusahaannya. Sore ini Nadin membuat asinan mangga muda, wanita itu memang belum bisa masuk ke dapur. Nuraini dengan senang hati berkecimpung di dapur, walupun wanita itu tampak canggung masuk ke dapur sesempit ini, namun Nuraini bukanlah orang kaya yang selalu ongkang-ongkang kaki tidak tahu pekerjaan rumah, biarpun ada pembantu di rumah, terkadang Rafiq almarhum suaminya ingin memakan masakan istri tercintan
last updateLast Updated : 2023-06-19
Read more
PREV
1
...
678910
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status