“Ini hasil Visum untuk bukti, jerat dengan hukuman mati kalau bisa.” Gaza berkata pelan pada Olan dengan melirik sekali Natasya yang terlelap di atas bangkar.“Tersangkanya kritis Ga,” bisik Olan.“Buat mati kalau bisa, dia hampir membunuh Diwang asal kamu tahu.” Gaza mengeratkan rahang saat ingat bagaimana keadaan Natasya saat ia menemukannya, bukan manusia laki-laki itu memperlakukan seorang manusia dengan mengikat tangan dan kaki Natasya agar tidak melawan.“Jangan gegabah ok, elu jaga Natasya saja. Yang ini biar gua urus, gua akan jadikan dia menerima balasan paling berat. Gila Ga, elu enggak menangis pas lihat Natasya pertama kali? kok elu bisa langsung tahu dia dalam bahaya hanya dari sebuah pesan nomor kamar hotel.” Olan ikut menatap Natasya yang tidur miring dengan tertutup selimut.“Feeling Lan, kalau gua nangis bagaimana gua bisa bawa Diwang kemari dengan pendarahan hebat. Tolong ya Bro, buat di brengsek itu merasakan neraka.” Gaza menatap nanar wajah pucat Natasya.Ol
Baca selengkapnya