'Setelah tawa kalian selesai, cepatlah datang ke ruanganku!' Fathan mengedarkan mata ke sekitar setelah membaca pesan yang dikirim Arion padanya."Fathan, ada apa?" Ashera pun melakukan hal yang sama, mengedarkan mata mengikuti apa yang dilakukan Fathan setelah melihat sikap Fathan berubah seperti gelisah."Arion sudah menunggu kita," jawab Fathan.Ashera terdiam. Lalu, keduanya berjalan ke ruang kerja Arion."Ashera, apa kamu melihat Arion saat kita tertawa?" "Tidak. Memangnya kenapa?" "Tidak apa-apa. Aku hanya berpikir Arion mendengar tawa kita saja, tapi rasanya tidak mungkin," ucap Fathan menepis pikirannya sendiri.Tidak mungkin Arion mengirim pesan seperti itu bila bosnya itu tidak melihat mereka tertawa. Saat hendak membuka pintu, dia baru sadar dan merasa bodoh. Tempat dimana mereka tertawa dan mengerjai Aleysa terpasang kamera CCTV yang langsung terhubung pada ponsel dan perangkat lainnya yang dimilliki Arion, jelas saja bosnya itu tau.Kali ini yang menjadi masalah bukan
Read more