Home / Romansa / ISTRI BISU SANG CEO / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of ISTRI BISU SANG CEO: Chapter 131 - Chapter 140

228 Chapters

130. Perasaanmu yang Tersampaikan

“Benar, Wolf yang membuatnya.” Jacob dengan mudah menebak nama siapa yang melintas dalam benak Zoe. “Dan aku rasa lagu itu tidak mungkin untuk Julio.” Jacob tersenyum. Kemungkinan Wolf menciptakan lagu itu untuk Julio, sama dengan kemungkinan turunnya salju pada bulan Juli di New York. Semua orang di gedung itu tahu bagaimana sifat Wolf, dan tahu tentang wanita koleksinya. Jacob menopangkan kepalanya pada tangan. Ia tentu sudah sangat gatal ingin bertanya tentang apa yang terjadi juga pada Zoe sebenarnya, tapi Jacob menahan diri. Ia tidak terlalu mengenal Zoe seperti dirinya mengenal Wolf. Tapi Jacob masih bisa memberi saran. “Aku tidak bermaksud ikut campur, tapi aku akan tahu saat ada penyanyi yang tidak bernyanyi dengan sepenuh hati. Dan itulah apa yang aku lihat selama dua minggu ini.” Zoe menunduk saat mendengar ucapan Jacob itu. Ia sudah bisa menebak kalau Jacob pasti mengetahui sesuatu saat ia menyebut nama Wolf dengan mudahnya tadi. “Penampilan yang kau tunjukkan kemari
last updateLast Updated : 2023-03-12
Read more

131. Aku Mencintaimu yang Salah

Wolf menarik Emily sampai ke pinggir jalan raya, bermaksud melemparnya ke dalam taksi dan mengirimnya kembali ke Maryland. Tapi tentu tidak mulus. Emily meronta dan memukul tangan Wolf agar melepaskannya. Beberapa orang berpaling menatap dengan heran pemandangan itu, tapi hanya sekilas, tertarik tapi hanya menggeleng dan berlalu. Pemandangan Wolf bersama wanita yang marah tidaklah baru sekali terjadi, dan paling hanya menjadi gosip berumur sehari. Mereka menganggap Wolf hanya sedang berusaha memutuskan wanita yang tidak rela hanya menjadi teman tidurnya. Hal normal dan tidak mengherankan. Tapi bagi Zoe Pemandangan itu semua adalah baru. Ia terus mengikuti dan memandang dalam jarak yang masuk akal. Tidak menempel, tapi masih bisa mendengar apa yang dikatakan wanita itu. “Tomy, lepaskan aku!” Emily memukul tangan Wolf untuk kesekian kali. “Tomy?” Zoe mengernyit saat mendengar panggilan yang bahkan terdengar lebih tidak masuk akal dari Thomas itu. Wolf sendiri akhirnya melepaskan ta
last updateLast Updated : 2023-03-12
Read more

132. Perbuatanmu yang Gila

“Itu… Ibu tirimu?” Zoe dengan terbata menunjuk Emily.“Ya, tapi tidak ada apapun di antara kami!” Wolf dengan cepat menyebut fakta itu sebelum Zoe berpikir terlalu jauh.“You kiss her!” (Kau menciumnya!) Hal itu masih sangat mengganggu Zoe, apalagi ditambah fakta kalau Wolf mencium ibu tirinya, itu lebih dari sekadar menjijikkan.“That’s not a kiss! She forced me!” (Itu bukan ciuman! Dia memaksaku!) Wolf dengan keras membantah, dan berusaha mendekati Zoe, tapi Emily menahan tangannya.“Siapa wanita itu?” tanya Emily, dan kesabaran Wolf tidak lagi tersisa. Ia akan menyingkirkan hal yang paling menjijikkan terlebih dulu.“You rotten, Bitch!” Wolf kembali menyambar tangan Emily, bergerak lebih cepat dan mengangkat tangan untuk menghentikan taksi.“Tidak mau!” Emily memberontak, saat Wolf membuka pintu taksi dan berusaha mendorongnya masuk.“Sir, apa yang Anda lakukan?” Sopir taksi yang sudah berhenti itu, tentu panik melihat pertengkaran itu dan turun.Pertanyaan yang membuat Wolf seje
last updateLast Updated : 2023-03-13
Read more

133. Pilihanmu Untuk Tinggal

Zoe tersentak saat tiba-tiba ponselnya bergetar di dalam kantongnya. Panggilan berasal dari nomor tidak dikenal. Zoe menjawab karena kebiasaan saja. Tidak berpikir panjang.“Mrs. Wolf?”“Hm.. Ya?” Zoe menjawab terbata. Zoe heran sekaligus terkejut, karena tidak menyangka ada orang yang akan memanggilnya dengan nama itu. Ini pertama kalinya ada orang yang menyebutnya Mrs. Wolf.“Maaf, kami dari layanan darurat. Dengan menyesal kami mengabarkan kalau suami Anda baru saja mengalami kecelakaan.”Sesaat Zoe bingung bagaimana bisa petugas itu menghubunginya, tapi ia kemudian menyadari kalau petugas itu pastilah menemukan nomor ponselnya dari data diri Wolf yang sudah dibawa terlebih dulu ke rumah sakit.“Mr. Wolf dibawa dan akan dirawat ke rumah sakit…”“Ya, aku tahu. Aku sedang berjalan ke rumah sakit itu.”Zoe menutup panggilan lalu kembali membungkuk dan menutup wajahnya.Zoe merasa sangat berdosa karena ia merasakan hal yang tidak seharusnya. Zoe baru saja merasa puas, karena dirinya la
last updateLast Updated : 2023-03-13
Read more

134. Kisahmu yang Tidak Indah

“Aku harap penjelasanmu ini tidak mengandung hal menjijikkan—seperti kau tidur dengan ibu tirimu sendiri,” kata Zoe.“Itu… Aku akan bercerita lengkapnya.” Wolf tidak menyangkal, dan itu membuat Zoe jijik. Tapi wajah Wolf yang terlihat seperti orang kesakitan, membuat Zoe tetap menempelkan tubuhnya pada kursi menunggu.“Aku akan bercerita dari sangat awal. Mungkin ada yang tidak penting, tapi aku akan menyebut semuanya.” Wolf sedang malas berpikir untuk memilah mana yang penting dan tidak.“Ibuku berasal dari Asia Selatan. Kau tahu aku berdarah campuran.” Wolf menunjuk wajahnya sendiri. Mata hijau Wolf menunjukkan ia darah orang kulit putih, tapi wajahnya memang campuran.Zoe mengangguk. Meski tidak pernah bertanya secara lengkap tapi Zoe bisa menilai.“Dia meninggal saat aku kecil. Aku tidak terlalu mengenalnya. Ayahku juga tidak pernah menyebut keluarga dari ibuku lagi setelah ia meninggal. Ia yang sibuk, aku kurang lebih tumbuh sendiri dengan baby sitter dan uang.”Bagian kisah itu
last updateLast Updated : 2023-03-13
Read more

135. Ayahmu yang Tidak Percaya

Wolf juga masih mengingat hari itu dengan baik. Ia bangun dan turun seperti biasa, lalu menghidupkan televisi agar ada suara yang menemani saat menghangatkan makanan.Sampai mendengar ada pembawa berita yang menyebut nama ayahnya. Wolf menganggap berita itu lelucon awalnya. Karena memang beberapa kali terdengar berita seperti itu—tentang ayahnya yang meninggal, meski tidak terbukti.Wolf baru bisa mencerna kalau kabar itu benar setelah menyadari kalau berita yang dilihatnya itu adalah proses pemakaman. Bukan berita kematian lagi, tapi sudah masuk dalam proses pemakaman.Wolf yang terlalu sibuk sama sekali tidak tahu tentang berita kematian ayahnya, dan hanya tahu setelah pemakamannya berlangsung.Wolf saat itu juga melihat bagaimana Emily menangis dan melakukan dramanya yang biasa.“Aku tidak tahu harus merasakan apa saat itu. Aku ingin tertawa, karena orang yang aku benci akhirnya mati… Tapi tidak bisa juga… Aku tidak membencinya sampai sejauh itu ternyata.”Wolf tersenyum getir. Seb
last updateLast Updated : 2023-03-14
Read more

136. Kesalahanmu yang Masih Tersembunyi

Zoe masih heran tentang ini. Ia percaya kalau Wolf tidak mungkin menikah dengan Emily. Rasa jijik yang ditunjukkan Wolf pada Emily sangat nyata.Zoe mungkin akan lebih percaya kalau wolf menikah dengan Sara, tapi tidak dengan Emily itu. Ia ingin tahu kenapa Emily mengaku sebagai istri Wolf.“Itu karena dia gila. Kami bertemu saat pembacaan dan penandatanganan surat warisan itu, setelah itu aku menyebutnya sinting. Emily membuat menikah denganku adalah cita-citanya. Ia berharap setelah Ayahku meninggal kami bisa menikah.”“Dia benar-benar berpikir hal seperti itu akan mungkin?!” Zoe kembali heran.“Ya, seperti yang aku katakan padamu. Dia sedikit sinting. Merasa menjadi pusat dunia dan percaya kalau pria manapun akan jatuh cinta padanya dengan mudah, dan tidak akan pernah tertolak. Ia akan terus memakai kecantikannya itu untuk mendapatkan keinginannya. Satu-satunya hal yang bisa dipakainya untuk mencari uang adalah wajahnya!”“Oh, dia kehabisan waktu.”Zoe seketika paham kenapa Emily
last updateLast Updated : 2023-03-14
Read more

137. Ayahmu yang Itu

“Kau yakin sudah melakukannya?” tanya Wolf.Tidak puas dengan jawaban Zoe yang hanya berupa anggukan kepala.“Sudah, Wolf. Aku sudah menghubungi Cliff dan memintanya untuk membatalkan tuntutan perceraian itu.”Zoe menegaskan dalam kalimat yang lebih lambat agar Wolf yakin. Ia memang sudah menghubungi Cliff kemarin. Zoe benar-benar lupa tentang itu, sampai Wolf mengingatkannya.Wolf ingin memastikan Zoe telah melakukanya, karena tidak mau mendapat panggilan dari Cliff lagi yang mengingatkannya tentang perceraian itu.“Kau cepat sekali mengambil keputusan untuk bercerai dariku. Sepertinya hal itu sangat mudah,” keluh Wolf sambil kembali berbaring di ranjangnya.Mereka baru saja pulang dari rumah sakit setelah dua hari berada di sana. lukanya tidak parah dan kesehatannya juga sudah membaik. Wolf sudah mendapat omelan panjang dari dokter tentang malnutrisi itu juga. “Aku hanya menjalankan syarat itu. Aku tidak akan memberimu kesempatan kedua kalau kau benar-benar melakukannya. Hal itu ma
last updateLast Updated : 2023-03-14
Read more

138. Keinginanmu yang Berubah

“Hal ini begitu mengejutkan untukmu?” Wolf bertanya karena tiba-tiba saja Zoe mundur menjauhinya. Tidak terima dengan itu, Wolf menarik tangan Zoe dan kembali menjatuhkannya ke ranjang. Zoe tidak terlalu peduli dengan apa yang dilakukan Wolf, dan hanya kembali duduk sambil menatap Wolf dengan takjub. Kepalanya saat ini lebih penuh dengan kenyataan siapa ayah Wolf.Brandon Edison sangat terkenal. Sebelum Max memujinya pun Zoe sudah pernah mendengar namanya.“Itu… ayahmu terkenal!” serunya."Ya, aku tidak akan sehati-hati ini dengan Emily kalau tidak begitu.”Wolf tidak akan peduli pada Emily dan membuangnya, kalau ia tidak peduli pada nama ayahnya. Nama yang sudah cukup buruk saat ia diketahui menikah dengan seseorang yang mendekati usia anaknya. Meski pernikahan itu—tampak di luar—tidak seburuk dugaan orang yang mengatakan kalau mereka akan bercerai dalam waktu singkat dan lain sebagainya, tapi tetap saja itu adalah gosip yang cukup mengguncang dulu. Wolf tidak ingin memperburuk nam
last updateLast Updated : 2023-03-15
Read more

139. Kecemburuanmu yang Menakutkan

[Hai, bagaimana kabarmu? Apa kau menemui kesulitan berlatih untuk babak final?]Zoe yang baru saja menutup pintu microwave untuk menghangatkan makanan, mengeluh saat membaca pesan yang baru saja masuk ke ponselnya. Dari MaxZoe ingin mengabaikannya, tapi dari pengalaman yang didapat sebelumnya, Zoe tahu kalau Max tidak akan menyerah. Ia akan terus mengirim pesan.Bukan baru sekali ini Max mengirim pesan padanya setelah pertemuan mereka kemarin. Beberapa kali, dan saat mengabaikannya, Max mengirim pesan lain, tanpa menyerah.[Apa kau sedang syuting? Hubungi aku kalau sudah selesai]Baru saja Zoe akan membalas pesan itu, Max sudah mengirim pesan lain, sangat mengganggu.Max menganggapnya sedang syuting, karena memang Zoe selalu memakai alasan itu untuk menghindar kemarin. Saat hubungannya dengan Wolf memburuk, tentu saja Zoe tidak ingin memikirkan beban Max karena itu lebih baik menghindarinya. Sekarang Zoe lebih lega tapi Max menjadi beban barunya.[Tidak, tapi aku berlatih. Sedikit s
last updateLast Updated : 2023-03-15
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
23
DMCA.com Protection Status