Beranda / Urban / Jenderal Naga / Bab 1531 - Bab 1540

Semua Bab Jenderal Naga: Bab 1531 - Bab 1540

2074 Bab

Bab 1531

Dalam waktu singkat, Ronald dengan entengnya menjatuhkan Pesilat seni bela diri itu ke tanah. Pesilat ini tidak mati, tapi dia mulai menua dengan cepat. Dalam beberapa menit saja rambutnya memutih.Dari tampak berusia lima puluhan, dia berubah menjadi orang tua yang kelihatan berusia tujuh atau delapan puluhan. Adegan ini membuat banyak orang terkejut. Ronald sendiri malah tersenyum lebar dengan senyum licik tergambar jelas di wajahnya. Dia merasa kekuatannya meningkat dengan sangat cepat. Sensasi mendapatkan kekuatan baru itu sangat mengasyikkan baginya.Pandangannya lalu tertuju pada sel sebelah, di mana Chandra tergeletak lemas. “Chandra …,” gumamnya dengan suara rendah.Ronald lalu beranjak keluar dari penjara dan mendekat ke arah Chandra. “Ronald, apa yang kamu coba lakukan?” Rully bersuara dingin sambil duduk di tanah.Ronald menoleh sekilas pada Rully dan berkata dengan nada datar, “Tunggu aku menyerap kekuatan Chandra, baru aku akan berurusan denganmu.”Kemarahan memenuhi wajah
Baca selengkapnya

Bab 1532

Ronald bergerak cepat. Dia menghisap kekuatan para prajurit dan praktisi seni bela diri yang terkurung di dalam penjara bawah tanah satu per satu. Namun, setelah menyerap kekuatan dari belasan orang, energi sejatinya mulai sampai di titik jenuh.Ronald merasakan tubuhnya semakin mengembang, penuh dengan energi sejati dan hampir membuatnya seperti akan meledak."Tidak, ini peluang yang tidak boleh dilewatkan," pikir Ronald. Dia bertekad untuk tidak melepaskan kesempatan berharga ini. Dengan upaya keras, Ronald mulai menekan energi sejati yang telah dia hisap.Sementara itu, Nova tiba. Sejak tadi, dia telah mengikuti jejak Ronald dan bersembunyi di belakang. Nova tahu bahwa area ini dipenuhi dengan kamera pengintai dan berbagai jebakan. Dengan hati-hati, dia berhasil melewati Formasi Seribu Jebakan yang rumit tanpa terdeteksi dan mencapai istana bawah tanah. Setelah berkeliling, akhirnya Nova menemukan pintu masuk ke penjara.Di depan pintu, kira-kira lima puluh murid Suku Dukun berjaga,
Baca selengkapnya

Bab 1533

Aura kemarahan Nova begitu kuat hingga mengguncang seluruh penjara. Beberapa pintu besi di sekelilingnya seketika hancur berkeping-keping. Dengan kekuatan yang luar biasa, Nova bangkit berdiri. Walaupun wajahnya tertutupi masker dan tidak terlihat, sepasang matanya yang berwarna merah darah menunjukkan intensitas emosinya yang mendalam.Ronald merasakan aura mengerikan itu, dia seketika kehilangan keinginan untuk terus menghisap energi dari pesilat yang dia tangkap. Dengan panik, Ronald melepaskan pesilat tersebut dan segera melarikan diri. Nova, dengan Pedang Keji Sejati di tangannya, langsung mengejar Ronald.Di saat yang sama, Alden yang mendengar suara alarm juga bergegas menuju penjara. Sebelum sampai di pintu masuk, dia bertemu dengan Ronald yang sedang melarikan diri. "Ronald, berhenti!" teriak Alden saat melompat ke depan dan melepaskan satu pukulan kuat. Ronald yang tidak sempat menghindar, bertukar pukulan dengan Alden.“BUM!” Keduanya bertabrakan dengan kekuatan yang besar,
Baca selengkapnya

Bab 1534

Saat itu, Nova sudah kehilangan akal sehatnya. Gambaran Chandra tergeletak dalam genangan darah terus menerus muncul di benaknya. "Kekuatan Chandra diserap. Dia juga telah melukai Chandra ...." Kata-kata itu terus bergema di kepala Nova dan terus mendorong emosinya hingga tak terkendali. Amarah telah membutakan pikirannya. "Mati," hanya satu kata yang terlintas di benaknya, yaitu membunuh orang di depannya untuk membalaskan dendam Chandra.Dengan kecepatan yang telah mencapai puncaknya, hanya bayangan samar yang terlihat saat dia meluncur ke depan, muncul tepat di atas kepala Ronald. Pedang Keji Sejati di tangannya langsung diayunkan. Ronald berteriak, tidak sempat bereaksi. Pedang panjang yang dia sandang langsung ditarik dari sarungnya. Dengan menguasai Rahasia 13 Pedang, kekuatan mengerikan dari pedangnya meledak.Boom! Tumbukan antara aura pedang dan kilatan pedang menyebabkan ledakan di ruang hampa. Gelombang energi menyebar ke segala arah seperti riak di air, membuat langit tamp
Baca selengkapnya

Bab 1535

Wajah Ronald mendadak pucat, dengan cepat dia melompat menghindari serangan mendadak itu. Tepat setelah dia menghindar, sinar pedang mendarat ke tanah.BUM! Debu beterbangan menutupi langit, dan di tanah terbentuk jurang sepanjang seratus meter."Sangat kuat," gumamnya, "Kekuatan Ketua Langit Mistika tampaknya semakin meningkat."Mereka bertiga terpaku menyaksikan adegan itu. Bahkan Robi yang telah banyak pengalaman pun terkejut dengan kekuatan yang ditunjukkan Nova.Dengan ekspresi penuh tanya, Robi bergumam dalam hati, "Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana mungkin kekuatan Nova meningkat begitu drastis dalam sekejap?"Sementara itu, Ronald yang telah menyerap seluruh energi sejati Chandra serta energi dari belasan pesilat lainnya, merasakan tubuhnya nyaris meledak. Namun, pertarungan sengit ini membuat energi sejati yang mengamuk dalam dirinya mulai mereda."Sepertinya, aku memerlukan pertarungan terus menerus untuk meredam energi sejati yang menggila di dalam diriku. Begitu energi
Baca selengkapnya

Bab 1536

"Karman, kamu kenapa bersuara keras-keras begitu?" tanya Alden dengan nada tinggi segera setelah Nova pergi. Dia berpaling dan menatap sosok Karman yang sebenarnya adalah Robi. Alden bertanya dengan nada tegas, "Apa maksudmu, heh? Kenapa begitu kamu menyebut Chandra, Ketua Langit Mistika langsung pergi?"Robi hanya mengangkat bahu dengan enteng dan menjawab, "Saya cuma menduga bahwa Ketua Langit Mistika itu adalah Robi. Siapa sangka tebakanku benar.""Oh ya?" Alden masih tidak percaya."Iya, saya tadi hanya menduga, jadi saya coba tes. Coba pikirkan, di seluruh dunia ini, siapa lagi yang memiliki kekuatan seperti itu selain Robi?"Kata-kata Robi, meskipun hanya berdasarkan dugaan, membuat Alden tidak bisa meragukannya. Memang masuk akal. Robi telah mendapatkan manfaat terbesar dari Kura Sakti; kekuatannya memang yang terkuat di dunia.Saat itu, Alden ingin membunuh Ronald. Ronald terluka parah, bahkan salah satu lengannya telah terputus. Ronald mengira dirinya pasti akan mati, tetapi k
Baca selengkapnya

Bab 1537

Chandra terbangun, perlahan membuka matanya, dan yang pertama terlihat adalah langit-langit berwarna putih. "Aku ... aku di mana?" Suara Chandra terdengar lemah saat dia mencoba berbicara. Chandra mencoba untuk bangun, namun segera merasakan sakit yang sangat hebat. "Ah..." Rintihan kesakitan terdengar.Nova yang tertidur seketika tersadar, dan segera menggenggam tangan Chandra. "Suamiku, aku di sini, aku ada di sini. Nggak apa-apa, jangan takut." Suara Nova menenangkan Chandra. Chandra perlahan memalingkan kepalanya, melihat Nova yang duduk di sampingnya, dan berkata dengan lemah, "Nova, kamu... kenapa kamu di sini? Oh iya, aku di mana?"Pada saat itu, pikiran Chandra sangat kacau. Banyak hal yang tidak bisa dia ingat. Chandra menutup mata, mencoba mengingat kembali. Setelah sesaat, barulah dia teringat. Dirinya pergi ke Negara Meguya. Di Negara Meguya, Chandra tertangkap, dan akhirnya Ronald mengambil energi sejati miliknya, setelah itu dia pingsan dan tidak tahu apa yang terjadi s
Baca selengkapnya

Bab 1538

Chandra adalah berkah besar bagi keluarga Kurniawan. Berkat identitas Chandra, keluarga ini mendapatkan pengaruh yang kuat di Rivera. Tidak ada yang berani melawan keluarga Kurniawan, bahkan keluarga besar lain pun harus memberi hormat kepada mereka. Dalam waktu hanya beberapa bulan, bisnis keluarga Kurniawan telah berkembang pesat, meningkat beberapa kali lipat, dan saat ini perusahaan mereka, Yorda Group, sedang bersiap untuk go public. Begitu sahamnya terdaftar, maka itu akan menjadi momen besar untuk mengumpulkan kekayaan lebih banyak lagi.Ketika melihat Chandra telah sadar, wajah Hendro terlihat sangat bahagia. Dia mendekat sambil berkata, "Kakak ipar, kamu sudah bangun. Bagus lah"Nova merasa Chandra masih membutuhkan banyak istirahat. Dia segera memberi isyarat kepada Hendro untuk pergi. "Kalau nggak ada hal yang penting, mungkin lebih baik kamu pulang dulu," ujarnya."Oke, Nova," Hendro menjawab tanpa rasa kecewa dan langsung meninggalkan ruangan.Setelah Hendro pergi, Nova d
Baca selengkapnya

Bab 1539

Setelah memasuki rumah, segalanya tampak baru dan berbeda. Semua perabotan telah diganti. "Sayang, kamu mau makan apa? Aku masak buat kamu," tanya Nova dengan penuh perhatian."Terserah kamu saja," jawab Chandra tanpa banyak semangat. Chandra sebenarnya tidak terlalu lapar. Menyepi memang telah lama menjadi keinginannya, tapi kini ketika dia telah benar-benar menyepi, dia merasa belum siap karena tidak ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan penyesalan di tempat yang tidak dikenal orang. Namun, dengan kondisi saat ini, Chandra merasa tidak mampu melakukan apa pun. Nova pun beranjak ke dapur.Chandra duduk di kursi roda. Dia ingin bergerak tetapi tidak bisa. Ronald benar-benar telah mengambil tindakan yang kejam. Serangan energi sejati yang mengerikan telah menghancurkan anggota tubuhnya, membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit. Dokter sudah memeriksa dan menyatakan bahwa anggota tubuhnya tidak bisa diselamatkan, harus diamputasi. Namun, Nova tidak setuju untuk melakukan amputasi. S
Baca selengkapnya

Bab 1540

Chandra memutar kursi rodanya. Dia berada di pusat desa, di sebuah rumah besar yang berdiri sendiri. Rumah ini dibangun dari batu bata dan merupakan rumah satu lantai. Di halaman, Chandra melihat asap minyak keluar dari dapur. Melalui jendela, dia bisa melihat Nova yang sibuk di dapur. Melihat pemandangan itu, hati Chandra terasa tidak enak. Sangat tidak enak. Dia tidak ingin terus-menerus seperti ini."Ah!" Chandra berteriak dalam hati. Dia tidak berani berteriak keras-keras. Chandra takut jika dia berteriak, dia akan mengganggu Nova. "Aku nggak bisa seperti ini terus. Aku nggak bisa seumur hidup duduk di kursi roda." Hati Chandra dipenuhi tekad kuat. "Aku harus sembuh. Nggak ada pilihan lain." Chandra tahu, berada di posisinya saat ini, bahkan jika pun dia ingin pensiun dengan tenang, musuh-musuhnya tetap tidak akan mengizinkannya. Chandra memiliki banyak rahasia. Jika dalam pertempuran Negara Meguya, Alden tidak mati, Alden pasti tidak akan melepaskannya. Alden ingin mendapatkan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
152153154155156
...
208
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status