Gina menyerahkan sebotol air mineral untuk Johan, lalu berkata dengan lembut, “Johan, apa ada salah paham di antara kita? Kamu minum dulu. Kita bicarakan masalah ini dengan pelan!”Johan menepis tangan Gina, lalu berkata dengan dingin, “Gina, kamu selalu memperalatku untuk menghadapi Sonia. Kamu memanfaatkan hubungan sejak kecil kita! Aku menganggapmu sebagai kakak kandungku, itulah sebabnya aku selalu berpihak di sisimu! Tapi gimana sama kamu?”“Kamu malah menjadikanku sebagai senjata untuk membunuh orang lain? Demi Reza, kamu ingin membunuh Sonia, bahkan ingin membunuhku juga. Gina, kenapa kamu mengerikan sekali!”Faktanya, kamu tidak akan sepenuhnya mengenal seseorang meski kalian tumbuh besar bersama. Raut wajah Gina spontan menjadi datar. Dia masih menunjukkan ekspresi lugunya. Dia berkata dengan mengerutkan keningnya, “Johan, sebenarnya apa yang sedang kamu katakan? Ada apa dengan Sonia? Apanya yang membunuh? Ucapanmu sungguh mengerikan!”Kedua mata Johan merona. Dia menatap Gin
Baca selengkapnya