Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama / Chapter 641 - Chapter 650

All Chapters of Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Chapter 641 - Chapter 650

1909 Chapters

Bab 641

Ucapan Ferdi membuat Hendri semakin malu lagi. Semuanya juga hanya tersenyum, dan tidak berbicara lagi.Setelah hening selama beberapa saat, Celine berdiri dengan ekspresi muram. “Setiap kali kita semua berantem hanya gara-gara Sonia. Bisa nggak kita jangan ungkit nama dia lagi? Aku nggak ada waktu untuk dengar perdebatan kalian. Aku masih ada urusan. Aku pamit dulu!”Selesai berbicara, Celine pergi dengan membawa tasnya.Sutini lekas mengejar langkah Celine. “Celine, kamu pasti masih belum kenyang, ‘kan? Aku suruh pembantu untuk bawain kue kering untukmu.”Raut wajah Tobias semakin muram lagi. Dia mengomeli Hendri, “Kamu bahkan tidak bisa didik anakmu sendiri. Aku rasa kelak kamu tidak usah ikut campur dengan masalah bisnis keluarga lagi! Lain kali jangan bawa Stella atau Sonia ke sini! Bikin aku kesal saja!”Hendri semakin canggung saja.*Saat perjalanan pulang Harun dan keluarganya, mereka masih membahas masalah kericuhan malam hari tadi.Cindy juga malas mendengar perdebatan merek
Read more

Bab 642

Keesokan paginya, Reza sudah pergi. Sepertinya dia sedang sibuk dengan masalah akuisisi semalam.Sonia dijemput sopir Keluarga Dikara untuk pergi mengajar Tandy.Selesai bimbel, Tandy bertanya, “Aku sudah janjian sama temanku untuk main pingpong. Gimana kalau kamu ikut aku ke sana?”“Ngapain aku ke sana?” tanya Sonia sambil membereskan barang bawaannya.“Temanku panggil kakaknya untuk semangati dia. Dia bilang kakaknya cantik sekali. Jadi, aku nggak mau kalah!” Tandy mendengus.Sonia pun tertawa. “Aku juga bukan kakakmu!”“Kamu bisa menyamar untuk sementara waktu. Belakangan ini kakakku sibuk dan susah untuk dijumpai. Sepertinya dia lagi pacaran!”“Tebakanmu salah! Kakakmu lagi kerja paruh waktu. Dia lagi sibuk kerja.”Tandy mengerutkan keningnya. “Sebenarnya kamu mau pergi atau nggak?”“Pergi!” balas Sonia dengan langsung, “Tentu saja pergi, mana mungkin aku akan bikin kamu kalah!”Tandy tersenyum lebar. “Kamu memang setia kawan!”Sonia bertanya, “Aku pulang dulu. Kamu beri tahu aku a
Read more

Bab 643

Berhubung masih ada waktu, Sonia duluan kembali ke Imperial Garden, baru naik taksi ke balai olahraga.Sesampainya di sana, Sonia menghubungi Tandy, lalu menanyakan keberadaannya.Tandy memberi tahu Sonia untuk naik ke ruangan VIP di lantai tiga. Saat ini Tandy sedang bermain pingpong dengan temannya. Sementara, kakaknya si teman sedang bersorak menyemangati adiknya dari samping.Tak hanya kakaknya saja, dia juga membawa dua temannya. Mereka bertiga kelihatannya sekitar umur 16-17 tahun. Mereka mengangkat bendera kecil sambil bersorak. Tingkah mereka bagai sedang menghadiri acara perlombaan Olympics saja.Sonia pun sempat terbengong sejenak, baru melanjutkan langkahnya.“Kak!” Tandy sengaja menjerit, lalu segera berlari ke sisi Sonia dengan terengah-engah. “Kakak sudah datang!”“Minum air!” Sonia membuka tutup botol untuk Tandy. Dia lalu melanjutkan dengan ragu, “Apa aku juga perlu teriak slogan? Aku nggak bawa bendera.”Tandy yang sedang minum hampir saja tersedak. “Nggak usah, kampun
Read more

Bab 644

“Boy, kamu bawa dia ke tempat parkir!” pesan si lelaki dengan nada dingin. Kemudian, dia berkata kepada Sonia, “Jangan bermain trik dan jangan coba lapor polisi. Ada kamera tersembunyi di pakaian Boy. Kalau sampai kami menyadari kejanggalan dari dirimu, kami akan langsung bunuh adikmu!”Si lelaki bernama Boy mengenakan seragam pelatih. Dia berjalan pergi, lalu mengulurkan tangannya mulai meraba tubuh Sonia. Tatapannya pun mengintip bagian dada Sonia.Sonia langsung menepis tangan Boy, lalu mengeluarkan ponselnya. “Jangan lukai Tandy, dan jangan sentuh aku! Aku akan ikuti kemauan kalian!”Tangan yang ditepuk Sonia terasa sangat sakit. Boy langsung menonaktifkan ponselnya, lalu menatap Sonia dengan kesal. “Menarik! Ikuti aku!”Sonia memberi isyarat mata terhadap Tandy menyuruhnya untuk tidak khawatir. Kemudian, Sonia pergi bersama si Boy.Boy membawa Sonia masuk ke dalam mobil Audi. Orang yang sedang duduk menunggu di dalam mobil langsung mengikat kaki dan tangan Sonia, lalu menyumpal mu
Read more

Bab 645

Setelah mereka berjalan pergi, Sonia menyenggol-nyenggol tubuh Tandy, lalu duduk di sampingnya. Sonia mengisyaratkan Tandy untuk jangan membuang-buang tenaga lagi.Tandy melihat ke sisi Sonia. Dia mengerutkan keningnya, dan menggerakkan matanya.Mereka sudah bersama dalam waktu yang cukup panjang. Mereka cukup sehati. Jadi, Sonia mengerti apa maksud Tandy tadi. Dia memberi tahu Sonia, jangan takut, Paman Reza pasti akan menyelamatkan mereka!Sonia mengangguk dengan perlahan, lalu bersandar di dinding sambil menunggu dengan tenang.Sonia bukan sedang menunggu Reza, tapi sedang menunggu dalang di balik penculikan ini. Dia ingin tahu, sebenarnya siapa yang sudah merencanakan penculikan ini.Apa yang ingin mereka lakukan?*Reza sedang rapat saat menerima panggilan dari Robi. “Pak Reza, Tuan Tandy diculik sewaktu di balai olahraga!” Suara Robi terdengar dingin.Raut wajah Reza langsung berubah muram. Dia segera berjalan keluar. “Siapa pelakunya?”Semua petinggi di dalam ruang rapat bertuka
Read more

Bab 646

Pada waktu yang sama, rekaman CCTV di dalam gedung memperlihatkan dua orang petugas kebersihan berjalan keluar toilet dengan menarik sebuah tong sampah yang sangat besar. Tong sampah ditarik ke area parkiran. Kemudian, Tandy juga dilempar ke dalam mobil Audi tersebut.Setelah semuanya menaiki mobil, mobil Audi langsung melaju kencang meninggalkan balai olahraga.Awalnya rute mobil itu masih bisa dilacak. Namun, berhubung mobil Audi mengganti plat mobil. Mereka juga kesusahan untuk mencarinya lagi.Reza yang melihat rekaman CCTV itu terkaku di tempat. Dia terus menatap Sonia, lalu bertanya, “Gimana kondisi sekarang?”Robi menjawab, “Yose masih menyelidiki mobil itu!”“Utus dua orang lagi untuk menyelidikinya!” pesan Reza dengan ketus.“Baik!” balas Robi. Kemudian, dia segera mencari orang yang profesional dalam bidang teknologi. Mereka membantu Yose untuk menyortir semua mobil Audi hitam di seluruh kota!…Sore harinya, anggota kru lokasi syuting ada sedikit urusan ingin mencari Sonia.
Read more

Bab 647

[ Kalau begitu, aku ingin lihat dulu seberapa senangnya aku! ]Siska sengaja memancing Jivan. Sebenarnya dia merasa sangat antusias. Dia sudah menebak apa yang ingin dilakukan Jivan. Jika dia benar-benar bisa membantunya untuk membalas dendam kepada Sonia, Siska pun bersedia untuk mempersembahkan dirinya kepada Jivan!Impian Siska adalah menjadi istrinya Reza. Hanya saja, orang itu terlalu sulit untuk didapatkan Siksa. Jadi, Siska menurunkan standarnya. Sepertinya tidak buruk juga untuk menjadi istrinya Jivan.*Gina mengendarai mobil ke Kediaman Herdian.“Apa Tandy sudah ditemukan?” Begitu memasuki rumah, Gina langsung berteriak dengan panik.Lysa dan Diana sedang duduk mengobrol di ruang tamu. Ketika mendengar pertanyaan Gina, mereka pun terbengong. “Siapa yang sudah ditemukan?”Diana tersenyum. “Cari Tandy, ya? Dia lagi main pingpong sama temannya.”Gina berlagak kaget. “Kalian nggak tahu?”Lysa bertanya dengan kebingungan, “Apanya yang nggak tahu?”Saat ini, Diana sudah merespons,
Read more

Bab 648

Robi melaporkan situasi kepada Reza, baru mengirim rekaman CCTV kepada Lysa.Raut wajah Reza sudah terlihat sangat muram. “Siapa yang beri tahu mereka?”“Sepertinya Nona Gina. Mungkin Nona Gina sudah mendengar kabar ini. Jadi, dia ke rumah untuk menanyakan kabar.”Sebenarnya Reza ingin merahasiakan masalah penculikan dari keluarganya. Bagaimanapun, kakak dan ayahnya sedang tidak berada di Kota Jembara. Jadi, Reza tidak ingin ibu dan kakak iparnya ikut panik.Berhubung sekarang mereka sudah mengetahuinya, Reza juga tidak bermaksud untuk merahasiakannya lagi. Dia langsung menghubungi ibunya.Di dalam telepon, Reza berusaha menenangkan Lysa, berjanji bahwa dirinya pasti akan mengantar Sonia dan Tandy pulang dengan selamat.Setelah mendengar ucapan Reza, Lysa pun merasa tenang. Dia lalu berpesan kepada Reza untuk terus mengabari mereka.Reza mengiakan, lalu berusaha menenangkan ibunya, baru mengakhiri panggilan.Baru saja panggilan diakhiri, Robi berjalan kemari. “Pak Reza, rute perjalanan
Read more

Bab 649

Tandy bernapas dengan tersengal-sengal. Dia memang merasa takut, tapi dia tidak terlihat panik. Dia masih bisa berbicara dengan tenang, “Gimana caranya kita kabur dari sini?”Jika Sonia sedang sendirian, dia bisa langsung berkelahi dengan lawannya. Namun sekarang, Sonia sedang bersama dengan Tandy, dia tidak yakin dan tidak berani mempertaruhkan nyawanya. Sonia juga tidak tahu senjata apa yang ada di tangan mereka.Sonia tidak mungkin membahayakan nyawa Tandy.Sonia duluan mengunci pintu. Dia menunjuk ke sisi jendela atap, dan berkata, “Panjat ke atas. Kamu duluan!”Tandy juga tidak menunda waktu lagi. Dia segera mencari tempat untuk memanjat.Rak alkohol di ruangan ini sangat tinggi. Hanya saja, masih cukup jauh untuk bisa mencapai jendela atap. Sonia menyuruh Tandy untuk memanjat rak alkohol duluan. Kemudian, dia baru menyusul.Dia berdiri di atas rak anggur dan melompat dengan sekuat tenaga, meraih tepi jendela atap dengan satu tangan, lalu menyikutnya ke atas. Tiba-tiba kacanya pec
Read more

Bab 650

Ketika mobil bergerak semakin dekat dengan mobil-mobil di depan sana. Cahaya lampu mobil di seberang dikedipkan menyilaukan mereka. Tandy menyipitkan matanya, dan tiba-tiba berkata, “Berhenti! Itu Paman Reza!”Sonia spontan menginjak pedal rem, dan melihat ke depan dengan kaget.Mobil yang berada di paling depan sudah berhenti. Pintu mobil dibuka, dan si lelaki berjalan menuruni mobil. Dia berjalan masuk ke dalam gerbang vila dengan diiringi oleh banyak pengawal di belakangnya. Mereka sudah berhasil mengepung vila.“Benar! Itu Paman Reza!” jerit Tandy dengan kegirangan. Saking girangnya, Tandy langsung menuruni mobil, dan berlari ke arah Reza.Sonia juga menghela napas. Dia melepaskan sabuk pengaman dengan perlahan sambil tersenyum melihat si lelaki berjalan mendekatinya.Reza memeluk Tandy yang berlari ke sisinya. Dia mengangkat kepalanya untuk menatap Sonia. Kedua pasang mata saling bertemu. Senyuman Sonia menyingkirkan kegelisahan di hati Reza.Belasan mobil sudah berhenti di depan
Read more
PREV
1
...
6364656667
...
191
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status