Home / Romansa / Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama / Chapter 511 - Chapter 520

All Chapters of Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Chapter 511 - Chapter 520

1907 Chapters

Bab 511

Reza berjalan memasuki rumah dengan perlahan. Hari ini dia sedang mengenakan busana santai berwarna krim. Tubuhnya tegapnya membuat Reza terlihat sangat berkelas.Ketika si lelaki berjalan mendekat, jantung Gina langsung berdegup kencang. Namun, dia berlagak tenang dengan menyesap teh.“Bu! Kak!” sapa Reza.Diana bertanya, “Sonia sudah naik pesawat?”“Emm!” Reza mengangguk dengan perlahan.Lysa pun berkata, “Tadi ayahmu suruh kamu ke ruang bacanya. Kamu pergi sana.”Reza mengangguk, lalu berjalan naik ke lantai dua.Gina merasa agak kecewa ketika menyadari Reza pergi tanpa menyapanya.…Reza mengetuk pintu ruang baca. Ketika melihat si lelaki sedang membaca di belakang rak buku, Reza pun berkata, “Ayah, Ayah cari aku?”Tommy mengangkat kepalanya, melepaskan kacamata, lalu menunjuk sofa di sampingnya dengan wajah serius. “Duduk!”Setelah Reza duduk, Tommy bertanya, “Kenapa kamu nggak pulang selama beberapa hari ini?”“Banyak pertemuan di malam hari. Jadi, belakangan ini aku tinggal di a
Read more

Bab 512

Sewaktu Sonia hampir sampai di rumah, dia menerima panggilan dari Hendri. Suaranya masih terdengar lembut seperti biasanya, seperti seorang ayah yang lembut. “Sonia, hari ini libur, kamu pulang ke rumah, ya!”Sonia membalas, “Aku sudah pulang ke Atria!”“Ke Atria?” Hendri merasa agak terkejut. “Kamu pergi jenguk kakekmu?”“Iya!”Hendri berkata dengan tersenyum, “Kalau begitu, sampaikan salamku kepadanya. Uangmu masih cukup nggak? Sekarang aku transfer ke rekening kamu, ya. Belikan makanan enak untuk dia.”“Nggak usah, aku sudah beli!” balas Sonia.Ketika menyadari sikap dingin Sonia, Hendri pun tidak tahu harus berkata apa lagi. “Kalau begitu, kamu hati-hati di jalan!”“Ayah!” Tiba-tiba Sonia memanggil Hendri.Hendri merasa agak syok. “Ya?”Sonia berkata, “Kelak jangan cari Reza lagi!”Kali ini Hendri terdiam beberapa saat. Dia merasa sangat canggung. Hendri bisa mencari Reza juga karena kondisi agak mendesak. Kondisi bisnisnya semakin memburuk. Jadi, dia ingin meminta bantuan dari Ke
Read more

Bab 513

Sonia menggeleng. “Nggak.”Reviana menghela napas. “Kamu jangan kasih tahu orang lain. Kalau nggak, kamu pasti akan dipermalukan!”Stella menunjukkan ekspresi sedih. “Aku juga nggak takut dipermalukan. Aku hanya merasa aku nggak bisa bantu Kak Sonia, aku merasa bersalah, makanya aku nggak bilang sama yang lain.”“Keputusanmu sudah benar!” Tatapan Reviana langsung berkilauan. Dia menebak, “Dia bisa bekerja di Arkava Studio sepertinya demi mempersulit kamu. Kamu mesti lebih hati-hati!”Hendri langsung menyela, “Apa kamu sudah berpikir kebanyakan? Sonia, dia masih kecil, nggak mungkin punya pemikiran jahat seperti itu.”“Sonia itu iri banget sama Stella. Waktu itu dia mengambil hati Cindy dan Ferdi untuk menghadapi Stella. Aku nggak pernah ketemu anak yang lebih licik daripada dia!” ucap Reviana dengan kesal.Hendri mengerutkan keningnya dan berkata, “Sepertinya ucapanmu sudah kelewatan. Bagaimanapun juga, Sonia itu putri kita!”Reviana melipat kedua tangannya di depan dada, lalu berkata
Read more

Bab 514

Sandora lekas berkata, “Yvonne, kamu jangan emosi. Kita itu satu keluarga. Semuanya bisa dibicarakan dengan baik!”“Apa yang perlu dibicarakan lagi?” ucap Yvonne dengan ketus. “Tadi aku sudah bilang sama Kelly. Kalau Kelly nggak tanda tangan surat permohonan maaf mereka, aku akan gugurin anak ini!”Kelly langsung mengangkat kepalanya. “Anak apaan?”Sandora berkata, “Kelly, kakak iparmu lagi mengandung.”Kelly menatap Yvonne dengan terkejut. Pantas saja dia bisa bersikap searogan ini. Ternyata dia sudah hamil!Yvonne duduk di kursi sambil menyilangkan kakinya dan melingkari kedua tangan di depan dadanya. “Pokoknya anakku nggak boleh tinggal di rumah kontrakan. Jadi, uang 600 juta itu akan aku gunakan sebagai uang renovasi rumah. Aku nggak akan kembalikan kepada Keluarga Cendana. Kalau kamu masih menginginkan keponakanmu, kamu cabut gugatanmu!”Kenzo merasa serba salah. Dia pun berkata, “Kelly, anggap saja kamu lagi bantu kakakmu, ya?”Kelly sungguh tidak tahu harus berkata apa lagi. Dia
Read more

Bab 515

Beberapa saat kemudian, Kelly mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Jason.Panggilan tersambung dengan cepat. Kemudian, terdengar suara lembut si lelaki. “Kelly!”Kelly berdeham berlagak tenang. “Kak Jason, sebelumnya aku mau minta maaf. Aku … gimana kalau kamu suruh pengacaramu cabut gugatanmu terhadap Chelsea?”Jason terdiam selama beberapa detik, lalu bertanya, “Apa yang terjadi?”Kelly tidak membalas.Kemudian, Jason kembali bertanya, “Siapa yang sudah mempersulitmu?”Kali ini Kelly tidak bisa menahan rasa pilu di hatinya lagi. Air mata spontan menetes, lalu terdengar suara isak tangis dari ujung telepon.Suara Jason berubah serius. “Kelly? Kamu lagi di mana? Kita ketemu langsung!”“Aku nggak apa-apa. Kamu nggak usah ke sini!” jawab Kelly.Jason semakin panik. “Kamu lagi di mana?”Kelly menggeleng sambil menangis. “Aku tutup dulu!”Begitu panggilan ditutup, Jason langsung menghubunginya lagi. Namun, Kelly langsung memutuskan panggilan.Kelly sudah lama duduk di pinggir jalan. Na
Read more

Bab 516

Beberapa saat kemudian, Kelly keluar dari pelukan Jason. Dia pun menyadari kemeja Jason sudah basah karena terkena air matanya. Dia semakin tidak enak hati lagi. Kelly menundukkan kepalanya, lalu berbicara dengan terisak-isak, “Aku nggak kenapa-napa lagi.”Jason melirik sekeliling, lalu bertanya, “Kamu belum makan siang, ‘kan? Di depan sana ada kafe, ayo kita ke sana.”Kelly mengangguk, lalu mengikuti Jason masuk ke kafe.Hujan semakin lebat saja. Jason langsung melepaskan jasnya untuk menutupi kepala Kelly. Dia dengan penuh hati-hati menggandeng Kelly melewati jalan raya, lalu berjalan ke arah kafe.Saat ini Kelly dapat mencium aroma parfum yang wangi dari tubuh si lelaki. Ketika dia dilindungi oleh Jason, entah kenapa Kelly akan merasa sangat aman.Tiba-tiba Kelly merindukan ayahnya. Dia teringat sewaktu masih SD dulu, ayahnya akan memboncengnya pulang sekolah. Saat di pertengahan jalan, tiba-tiba turun hujan lebat. Ayahnya langsung melepaskan jaketnya untuk menutupi kepala Kelly.Ke
Read more

Bab 517

Kelly mengangguk. “Kalau anak di dalam perutnya itu adalah punya Kak Kenzo, aku akan menandatangani surat permintaan maaf mereka. Kelak aku nggak akan ungkit masalah ini lagi. Kalau bukan ….”Sepertinya berita ini adalah berita yang menggemparkan bagi keluarganya Kelly!Hanya saja, lebih baik sedih di awal, daripada mengetahui kenyataan setelah membesarkan anak itu!“Emm!” Jason mengangguk. “Hari ini masih libur. Beberapa hari lagi aku akan suruh orang menyelidiki masalah ini.”Kelly sungguh berterima kasih terhadap Jason. “Terima kasih!”“Nanti kamu mau ke mana?” tanya Jason dengan tersenyum.Kelly terbengong sejenak. “Pulang.”“Ke rumah kontrakanmu? Aku dengar dari Sonia, teman serumahmu sering bawa pacarnya ke rumah. Hari ini lagi libur, mereka berdua pasti lagi di rumah. Ngapain kamu pulang secepat ini?”Saat ini Kelly menundukkan kepalanya dan tidak berbicara lagi. Hanya saja, Kelly tidak tahu harus pergi ke mana selain pulang.Jason berkata, “Ibuku suruh aku pulang. Tapi aku bisa
Read more

Bab 518

Setelah mereka selesai menonton bioskop, hari pun sudah malam. Jason bertanya pada Kelly, “Gimana? Suasana hatimu sudah baikan?”Kelly tersenyum sambil mengangguk. “Emm, sudah baikan. Orang tuamu pasti sedang menunggumu. Kak Jason cepat pulang sana!”“Aku antar kamu pulang!” ucap Jason.Kelly memasuki mobil, lalu duduk bersebelahan dengan Jason di baris belakang. Sekarang perasaan Kelly sudah mulai tenang. Sepertinya selama ada Jason, semua masalah pun bisa diselesaikan.Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang, akhirnya mobil berhenti di bawah gedung kontrakan. Kelly bertanya, “Sekarang sudah malam begini, orang tuamu nggak bakal marahin kamu, ‘kan?”“Memangnya aku itu anak-anak? Bakal dihukum kalau pulangnya malam?” Jason tersenyum dengan lembut. “Naik sana. Kalau ada masalah, ingat telepon aku. Jangan menangis sendiri!”Ucapan Jason memang membuat Kelly merasa canggung. Namun selain rasa canggung, hati Kelly juga terasa sangat hangat. Dia sungguh terharu dengan semua yang dila
Read more

Bab 519

Kebetulan ada pesan masuk di ponsel Sonia. Dia menundukkan kepalanya untuk membaca ponsel, dan tidak meladeni Kakek Jemmy lagi.Kakek Indra tersenyum sambil membujuk, “Pak, pemikiran anak muda zaman sekarang sudah berbeda. Nona Sonia punya pemikirannya sendiri. Anda hanya perlu percaya sama Nona!”Jemmy mendengus. “Aku takut dia dibutakan oleh cowok itu!”Indra tersenyum menuangkan teh untuk Jemmy. “Nona Sonia nggak akan seperti itu!”Sonia sedang membaca pesan dari Cindy. Dari pesan yang diketik Cindy, dapat diketahui bahwa dia sedang marah saat ini.[ Hari ini semuanya kumpul di rumah, cuma kamu saja yang nggak datang. Jadi, Bibi Aminah mulai cari masalah lagi. Alhasil, Nenek juga jadi marah sama kamu. Kata Nenek, hatimu nggak di Keluarga Dikara, hatimu hanya ada di tempat kakek miskin itu. Aku bilang kamu itu bukan orang yang lupa akar, kamu tahu balas budi. Mereka malah marah aku nggak pengertian. Kesal sekali! ]Sonia mengangkat-angkat alisnya. Dia tahu Cindy masih sudah menyingka
Read more

Bab 520

Keesokan harinya.Sonia bangun sangat pagi. Dia pun pergi jalan pagi dengan Kakek Jemmy. Pemandangan di sekitar gunung sangatlah indah, dan udara juga sangatlah sejuk.Sonia menemani Jemmy berjalan hingga ke sekitar kaki gunung. Dia menginjak daun yang bertebaran di lantai sambil menghirup udara segar di pagi hari.…Sewaktu mereka sedang menyantap sarapan, ada tamu yang datang berkunjung. Sonia pun pergi ke ruang baca.Saat hari sudah hampir siang, Juno pun menghubungi Sonia. Dia mengatakan dirinya sedang berada di rumah guru. Tak lama kemudian, Aska pun melakukan panggilan video. “Sonia, kamu pulang ke Atria lagi?”Sonia tersenyum. “Iya.”“Pantas saja si Jemmy kegirangan semalam. Dia bahkan pamerin kue gula aren ke aku. Heh!”Sonia berkata dengan tersenyum, “Setelah aku pulang nanti, aku akan pergi kunjungi Guru!”“Tepati janjimu, ya?” ucap Aska dengan langsung.“Pasti!”Saat mereka berdua sedang mengobrol, kebetulan Jemmy lewat. Dia pun menjerit, “Hei Pak Tua, apa kamu lagi gosipin
Read more
PREV
1
...
5051525354
...
191
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status